Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) pada Orang Dengan HIV/AIDS di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara Tahun 2020 Nani Supriyatni; Andiani Andiani; Agustin Rahayu; Tutik Lestari
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v3i1.604

Abstract

Program penanggulangan AIDS di Indonesia mempunyai 4 pilar, yaitu pencegahan (prevention); Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP); mitigasi dampak berupa dukungan psikososio-ekonomi; serta penciptaan lingkungan yang kondusif (creating enabling environment) (Kemenkes, 2015). Komitmen kuat semua unsur di masyarakat bahwa epidemi HIV/AIDS adalah tanggung jawab bersama pemerintah, non-pemerintah dan masyarakat untuk bahu membahu menekan penyebaran HIV/AIDS. Tujuan : Memberikan dukungan secara psikologis pada teman-teman populasi Kunci dan ODHA melalui Kelompok Dukungan Sebaya/Lembaga Kesejahteraan Sosial Maku Dudara. Metode: dilaksanakan dengan Observasi dan wawancara langsung dengan KDS/LKS Makududara dengan Tahapan yaitu Persiapan, Pengkajian, Perencanaan Alternatif Program, Pemformalisasi Rencana Aksi, Pelaksanaan, Evaluasi. Hasil : Setiap pengurus KDS /LKS Maku Dudara memiliki kemampuan sebagai fasilitator dalam memberikan motivasi kepada sesama teman-teman ODHA bahwa mereka membutuhkan dukungan secara psikologis terhadap kondisi kesehatan saat ini (dengan status HIV). Tahap Pelaksanaan Kegiatan Keikutsertaan teman-teman ODHA terlibat di dalam pengurus KDS/LKS Maku Dudara diharapkan mampu menjalankan program kegiatan yang dapat memberi dukungan kepada teman-teman sesama ODHA. Kerjasama antara pengurus KDS/LKS Maku Dudara bersama teman-teman ODHA dengan fasilitas pelayanan kesehatan selama ini berjalan dengan baik. yaitu : Pendampingan dan Penjangkauan Populasi Kunci dan ODHA, Memfasilitasi Akses Layanan Kesehatan, Bincang Bincang Sehat (BBS), Bakti Sosial, Kunjungan Rumah ODHA, Hari AIDS Sedunia (HAS).
Kolaborasi Cegah Stunting Dengan Mempersiapkan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Jambula Nani Supriyatni; Andiani Andiani; Agustin Rahayu; Suryani Mansyur; Diah Merdekawati Surasno; Tutik Lestari; Musiana Musiana; Monisa A. Hi Djafar
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 3 No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v3i2.735

Abstract

Stunting adalah masalah gizi kronis yang dihadapi Indonesia saat ini. Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%. Prevalensi stunting menurut data Riskesdas 2018, terdapat 11,5% balita yang sangat pendek dan 19,3% balita pendek. Hal ini akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Tujuan : memberikan edukasi gizi kepada kelompok sasaran yaitu ibu yang memiliki balita untuk meningkatkan pengetahuan gizinya sehingga dapat memperhatikan asupan gizi mulai masa kehamilan hingga anak bertumbuh secara optimal pada usia 2 tahun (1000 HPK). Metode: Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan pada kelompok sasaran dengan melibatkan berbagai organisasi yang ada di masyarakat baik organisasi profesi yaitu PD IAKMI Maluku Utara dan juga organisasi daerah yaitu PW Nasyiatul Aisyiyah Maluku Utara. Jumlah peserta penyuluhan terbatas yaitu sebanyak 25 orang karena adanya kondisi pandemi covid-19. Untuk mengukur keberhasilan penyuluhan, maka diadakan pre test sebelum penyuluhan dan post -test setelah penyuluhan. Selain penyuluhan juga diadakan pembagian masker dan goody bag bertema stunting. Hasil: terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 20 orang yang meningkat pengetahuannya, nilai rata2 post test (6,28) lebih dari nilai rata- rata pre test yaitu 4,88. Kesimpulan dan Saran: Ada peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penyebab stunting dan pencegahannya melalui persiapan 1000 HPK sehingga diharapkan kegiatan edukasi pada masyarakat dan kerjasama antar lembaga perlu ditingkatkan untuk menurunkan prevalensi stunting pada balita menjadi 14,9% sesuai stranas 2025.
Penyuluhan Pengetahuan Gizi Remaja Pada Siswa SMU Katolik Bintang Laut Kota Ternate Tahun 2021 Andiani Andiani; Tutik Lestari; Agustin Rahayu; Diah Merdekawati Surasno; Nani Supriyatni; Monsia A. Hi. Djafar; Musiana Musiana
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 4 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v4i1.955

Abstract

Masalah gizi pada remaja muncul dikarenakan asupan gizi yang belum baik, yaitu ketidakseimbangan antara asupan gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Masalah gizi yang dapat terjadi pada remaja adalah gizi kurang (under weight ), obesitas (over weight ) dan anemia. Tujuan : Meningkatkan Pengetahuan Gizi Remaja pada Siswa SMU Katolik Bintang Laut Kota Ternate Tahun 2021 Metode: Desain Pengabdian masyarakat ini menggunakan desain pre eksperimental dengan menggunakan pendekatan one group pre-post test design. Tempat di SMA Katolik Bintang Laut Kota Ternate Tahun 2021, jumlah responden penyuluhan sebanyak 49 Responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini Purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Dari hasil Penyuluhan mengenai Pengetahuan Gizi Remaja pada siswa SMU, setelah dilakukan penyuluhan tingkat Pengetahuan Gizi Remaja ada peningkatan pada responden peserta penyuluhan tertinggi yaitu dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 34 siswa (69,4%), sisanya sebanyak 15 siswa (4%) dengan tingkat pengetahuan kurang. Peningkatan pengetahuan gizi remaja pada peserta penyuluhan yaitu tertinggi pada pertanyaan tentang jenis-jenis sayuran hijau (98%), Yang temasuk makanan pokok (95,9%), masalah gizi pada remaja putri (95,9%), Sumber karbohidrat yang dikonsumsi remaja (93,9%), Yang termasuk dalam lauk hewani (93,9%), Tujuan penyususnan menu seimbang bagi remaja (91,8%). Ada peningkatan pengetahuan siswa dan siswi SMU Katolik Bintang Laut mengenai pengetahuan gizi remaja sehingga diharapkan kegiatan edukasi pada siswa dan siswi (remaja) dan kerjasama antar lembaga perlu ditingkatkan untuk mencegah permasalahan yang sering dikalangan remaja yaitu kurang gizi, obesitas, pola makan yang salah dan anemia.
Karakteristik Wanita Pekerja Seks (WPS) dalam Melakukan Pemeriksaan HIV di Lokasi X, Y Kota Ternate Tahun 2022 Tutik Lestari; Ridwan Yamko; Mudini Muhlis; Nurnaningsih Nurnaningsih; Febriyanti Febriyanti
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jumantik.v8i2.12428

Abstract

HIV AIDS in Ternate City are second ranks after North Halmahera District, especially in North Maluku Province. There were 684 HIV AIDS cases in 2007-April 2022, 24 new cases in 2022 (12 homosexuals, 10 heterosexuals and 2 IDUs). Early detection of HIV testing is one way of knowing HIV status, especially in people at high risk. The aim is to describe the characteristics of Sex worker in entertainment locations X and Y in their willingness to carry out an HIV test. The study was conducted in July 2022 with a total population of 50 sex worker at entertainment locations X and Y. Samples were taken by total sampling. Data were taken using the IBBS questionnaire and analyzed descriptively. Almost half of the respondents' age group is 30-39 years old (42%), high school education respondents (82%), unmarried respondents (66%) and respondents who have worked in entertainment venues X and Y for 1-5 years (60% ). More than half of the respondents had good knowledge (76%), all respondents received support related to HIV testing from peers, pimps and health workers as well as the role of health workers who always carried out HIV tests. The better the understanding and knowledge of HIV AIDS, the more motivated they are to be willing to take an HIV test because understanding the condition is a high risk. Keywords: Sex worker, HIV AIDS, HIV Test, Entertainment area
SOSIALISASI TENTANG DIABETES MELITUS PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN TOGOLOBE Tutik Lestari; Sitti Nurhidayanti Ishak; Asrul S Silayar; Damra Mandae; Dina Imran; Fahdiyani Alimuddin; Fitria Aufat; Guslianti Panigfat; Ivon A S; Jamaluddin Sailili; Karmila Samsudin; Masra Aslam; Nia Arfita M Nur; Novrianti Togubu; Nurhadiyat Puradin; Sahratulsita B; Siti Nirwani; Zulfira A Pinang
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan dengan kadar gula darah yang melebihi nilai normal. Prevalensi diabetes melitus setiap tahunnya mengalami peningkatan, penyebabnya adanya peningkatan jumlah populasi, umur, obesitas dan kurangnya aktivitas fisik. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan dengan sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap upaya pencegahan dan pengendalian diabetes melitus dalam meningkatkan derajat kesehatan. Metode yang digunakan yaitu ceramah melalui sosialisasi kesehatan dengan sasaran sebanyak 20 orang masyarakat yang berada di Kelurahan Togolobe. Tahapan yang dilakukan berupa persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dengan menggunakan kuesioner. Hasil yang diperoleh bahwa setelah diberikan sosialsiasi tentang diabetes melitus terjadi peningkatan pemahaman dilihat dari sebagian besar jawaban peserta benar. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dapat menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan penyakit diabetes melitus.
PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN SEKOLAH DI SLTP NEGERI 10 KOTA TERNATE Tutik Lestari; Suryani Mansur; Asrul S. Silayar; Damra Mandae; Dina Imran; Fahdiyani Alimuddin; Fitria Aufat; Guslianti Panigfat; Ivon A. S.; Jamaluddin Sailili; Karmila Samsudin; Masra Aslam; Nia Arfita M. N.; Novrianti Togubu; Nurhadiyat Puradin; Sahratulsita B.; Siti Nirwani; Zulfira A. Pinang
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.15254

Abstract

ABSTRAKAnak usia sekolah merupakan usia yang rentan menderita penyakit infeksi tertular seperti diare, kecacingan dan gangguan pencernaan lainnya. Kebiasaan mengkonsumsi makanan jajanan di sekolah serta lingkungan sekolah yang kotor sebagai salah satu faktor penyebab sehingga perlu kesadaran bersama dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah sebagai upaya pencegahan penyakit dalam meningkatkan derajat kesehatan. Metode yang dilakukan dalm bentuk ceramah melalui penyuluhan kesehatan dengan sasaran 39 orang peserta didik SLTP Negeri 10 Kota Ternate yang berada di kecamatan Pulau Hiri. Tahapan yang dilakukan berupa persiapan, pelaksanaan dan evaluasi menggunakan pre-post test Hasil yang diperoleh dari analisis uji t dependen adalah adanya peningkatan pengetahuan (p=0,018), sehingga menunjukkan adanya pengaruh penyuluhan dalam peningkatan pengetahuan peserta didik tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Saran yang dapat direkomendasikan perlunya dukungan kebijakan penerapan dan praktik perilaku hidup bersih dan sehat oleh seluruh komponen sekolah atau masyarakat sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, peserta didik, staf sekolah lainnya untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Kata kunci: peserta didik; PHBS; sekolah ABSTRACTSchool-age children are an age that is vulnerable to contracting infectious diseases such as diarrhea, worms, and other digestive disorders. The habit of consuming snacks at school is one of the causal factors, so that there is a need for joint awareness in implementing clean and healthy living behaviors in the school environment. The purpose of this service activity is to increase students' understanding of clean and healthy living behavior in schools as an effort to prevent disease in improving health status. The method is carried out in the form of lectures through health counseling with a target of 39 studentsi SLTP Negeri 10 Kota Ternate who are on Hiri Island. The steps taken are in the form of preparation, implementation and evaluation using the pre-post test. The results obtained from the dependent t test analysis were an increase in knowledge (p = 0.018), thus indicating the existence of effect counseling to increase students' knowledge about clean and healthy living behaviors. Suggestions that can be recommended are the need for policy support  implementation and practice of clean and healthy living behavior by all components of the school starting from students, teachers, other school staff to create a healthy environment. Keywords: learners; PHBS; school
BASELINE SURVEY PROGRAM KESIAPSIAGAAN POLIO PALANG MERAH INDONESIA PROVINSI MALUKU UTARA Tutik Lestari; Rosita Alkatiri; Rusihan Ismail; Wawan Saudi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15942

Abstract

Program imunisasi merupakan program prioritas pemerintah Indonesia dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak sekaligus untuk mencapai target Sustainable Development Goal dengan harapan untuk memberikan perlindungan kepada semua bayi, baduta, anak usia sekolah dasar dan wanita usia subur di seluruh Indonesia melalui imunisasi sesuai ketentuannya untuk mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi sebagai hak asasi mereka dan kewajiban negara. Program kesiapsiagaan polio oleh Palang Merah Indonesia berperan dalam mobilisasi sosial, edukasi, promosi dan komunikasi. Tujuannya untuk mengumpulkan data terkait pengetahuan dan sikap masyarakat tentang penyakit polio dan vaksin polio, informasi tentang kepuasan masyarakat terhadap pelayanan imunisasi polio dan promosi kesehatan serta akses arus informasi yang sering digunakan masyarakat yang berguna untuk media komunikasi informasi dan edukasi promosi kesehatan. Metode yang digunakan adalah ceramah dan praktek lapangan dengan sasaran sebanyak 48 orang di kota Ternate dan kabupaten Halmahera Barat. Tahapan yang dilakukan berupa persiapan dan pelaksana kegiatan. Hasil yang diperoleh adanya peningkatan pemahamn peserta terkait dengan baseline survey dan peserta mampu mengaplikasin aplikasi cobo collect. Diharapkan peserta dapat melakukan pendataan di lapangan dengan benar sesuai dengan prosedur pengambilan sampel dan tehnik wawancara sehingga mendapatkan data yang akurat.
Pelatihan Pengendalian Kejadian Luar Biasa Surveilans Berbasis Masyarakat di Provinsi Maluku Utara Tutik Lestari; Wawan Saudi; Rosita Alkatiri; Rusihan Ismail
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 5 No 2 (2023): Jurnal BIOSAINSTEK
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v5i2.1595

Abstract

Palang Merah Indonesia dengan dukungan dana dari United States Agency for International Development melalui International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies telah berkomitmen untuk mendukung program eradikasi polio nasional pemerintah dalam kampanye imunisasi polio di lima provinsi sasaran tahun 2021-2023 salah satunya provinsi Maluku Utara. Umumnya Palang Merah Indonesia berperan dalam mobilisasi sosial, edukasi, promosi dan komunikasi. Pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan relawan yang mampu melaksanakan surveilans berbasis masyarakat sesuai kaidah dan menyediakan data yang dapat berkontribusi pada sistem surveilans kesehatan di Indonesia melalui aplikasi satu SBM. Kegiatan yang diikuti oleh 19 orang yang merupakan keterwakilan dari kordinator program provinsi dan kabupaten/kota, relawan markas serta dinas kesehatan kota Ternate dan kabupaten Halmahera Barat. Peserta memahami tentang kejadian luar biasa surveilans berbasis masyarakat dan mampu menggunakan aplikasi satu SBM dalam pelaporan kasus Acute Flaccid Paralysis maupun kasus zero report yang dilaporkan ketika ada kasus dan laporan mingguan.
Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Stunting Andiani Andiani; Tutik Lestari; Tati Sumiati
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 5 No 2 (2023): Jurnal BIOSAINSTEK
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v5i2.1641

Abstract

Pemenuhan gizi pada masa anak-anak dapat menentukan banyak aspek kehidupan dikemudian hari, seperti kesehatan, prestasi, intelektualitas dan produktivitas pada masa remaja dan dewasa. Stunting merupakan salah satu indikasi kejadian kurang gizi pada anak-anak. Dikatakan pendek jika nilai z-scorenya panjang atau tinggi badan menurut umur <-2 standar deviasi, dikatakan stunted dan <-3 SD dikatakan severely stunted. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang stunting. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif, populasinya adalah siswa/i SLTP yang mengikuti kegiatan Jumpa Bakti Persahabatan IV tahun 2021 sebanyak 294 dengan jumlah sampel sebanyak 75 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar tingkat pengetahuan responden termasuk dalam kategori kurang sebanyak 37 orang dan sebagian kecil kategori baik sebanyak 13 orang. Hal ini didasarkan karena remaja kurang mendapatkan informasi tentang stunting baik di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal
WORKSHOP PERAN REMAJA DALAM PENANGGULANGAN HIV AIDS MENUJU ELIMINASI 2030 Tutik Lestari; Fathiyah Suma; Mudini Muhlis; Rivai Bustamin
Jurnal Bakti untuk Negeri Vol 3 No 2 (2023): JBN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jbn.v3i2.1607

Abstract

The government has put together a strategy to stop the spread of HIV AIDS both at the central and regional levels. One of the prevention efforts that must be done together by all levels of society is health education, especially in the youth group. Adolescents are the focus of all strategies to combat its spread and are the most vulnerable group to HIV AIDS infection. Objective: to increase knowledge and influence the attitudes of teenagers in efforts to prevent and combat HIV AIDS. Method: using the lecture and discussion method conducted at the Royal Resto Function with a total of 33 participants. Results: the average participant was able to answer correctly regarding HIV AIDS and the role of teenagers as peer educators. Conclusion: teenagers understand their role in efforts to prevent and combat HIV AIDS towards elimination by 2030.