Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Mellitus di UPTD Diabetes Center Kota Ternate Tahun 2018 Wadja, Helena; Rahman, Hamidah; Supriyatni, Nani
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 1 No 01 (2019): Juli 2019
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Pertanian UMMU-Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.406 KB)

Abstract

Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Diabetes melitus (DM) menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia pada abad ke-21. Jumlah penderita DM mencapai 422 juta orang di dunia pada tahun 2014. Sebagian besar dari penderita tersebut berada di negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki jumlah penderita yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, tingkat stres, dan durasi tidur terhadap kejadian Diabetes Mellitus. Metode penelitian dengan menggunakan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah  pasien yang datang memeriksakan kadar gula darah di UPTD Diabetes Center Kota Ternate Tahun 2018. Jumlah sampel 95 orang yang diambil dengan cara accidental sampling. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit Diabetes Mellitus adalah tingkat stres dengan p-value = 0,037 ( <0,1 ) dan durasi tidur dengan p-value = 0,025 ( <0,1 ), sedangkan yang tidak berhubungan adalah tingkat pengetahuan dengan p-value = 0,709 ( >0,1 ). Oleh karena itu, disarankan kepada petugas kesehatan lebih meningkkatkan lagi  informasi kepada masyarakat tentang penyakit Diabetes Mellitus, agar masyarakat lebih tahu tentang penyakit Diabetes Mellitus.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Mellitus di UPTD Diabetes Center Kota Ternate Tahun 2018 Wadja, Helena; Rahman, Hamidah; Supriyatni, Nani
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 1 No 01 (2019): Juli 2019
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.406 KB)

Abstract

Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Diabetes melitus (DM) menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia pada abad ke-21. Jumlah penderita DM mencapai 422 juta orang di dunia pada tahun 2014. Sebagian besar dari penderita tersebut berada di negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki jumlah penderita yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, tingkat stres, dan durasi tidur terhadap kejadian Diabetes Mellitus. Metode penelitian dengan menggunakan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah  pasien yang datang memeriksakan kadar gula darah di UPTD Diabetes Center Kota Ternate Tahun 2018. Jumlah sampel 95 orang yang diambil dengan cara accidental sampling. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit Diabetes Mellitus adalah tingkat stres dengan p-value = 0,037 ( <0,1 ) dan durasi tidur dengan p-value = 0,025 ( <0,1 ), sedangkan yang tidak berhubungan adalah tingkat pengetahuan dengan p-value = 0,709 ( >0,1 ). Oleh karena itu, disarankan kepada petugas kesehatan lebih meningkkatkan lagi  informasi kepada masyarakat tentang penyakit Diabetes Mellitus, agar masyarakat lebih tahu tentang penyakit Diabetes Mellitus.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Mellitus di UPTD Diabetes Center Kota Ternate Tahun 2018 Helena Wadja; Hamidah Rahman; Nani Supriyatni
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 1 No 01 (2019): Juli 2019
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v1i01.211

Abstract

Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Diabetes melitus (DM) menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia pada abad ke-21. Jumlah penderita DM mencapai 422 juta orang di dunia pada tahun 2014. Sebagian besar dari penderita tersebut berada di negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki jumlah penderita yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, tingkat stres, dan durasi tidur terhadap kejadian Diabetes Mellitus. Metode penelitian dengan menggunakan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang datang memeriksakan kadar gula darah di UPTD Diabetes Center Kota Ternate Tahun 2018. Jumlah sampel 95 orang yang diambil dengan cara accidental sampling. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit Diabetes Mellitus adalah tingkat stres dengan p-value = 0,037 ( <0,1 ) dan durasi tidur dengan p-value = 0,025 ( <0,1 ), sedangkan yang tidak berhubungan adalah tingkat pengetahuan dengan p-value = 0,709 ( >0,1 ). Oleh karena itu, disarankan kepada petugas kesehatan lebih meningkkatkan lagi informasi kepada masyarakat tentang penyakit Diabetes Mellitus, agar masyarakat lebih tahu tentang penyakit Diabetes Mellitus.
Stigma terhadap Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) pada Masyarakat di Kelurahan Kayu Merah Kota Ternate Tahun 2019 Emamalina Asra; Nani Supriyatni; Suryani Mansyur
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 2 No 01 (2020): Januari 2020
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v2i01.325

Abstract

Stigma adalah suatu sifat yang menghubungkan seseorang yang terinfeksi HIV dengan nilai-nilai negatif yang diberikan oleh masyarakat. Pemberian Stigma membuat ODHA diperlakukan secara berbeda dengan orang lain dan dapat menghambat proses pengobatan dan dapat meningkatkan jumlah pengidap AIDS. Jenis penelitian ini adalah penelitian Survey Analitik dengan rancangan Cross Sectional Study.Pengumpulan data menggunakan koesener untuk megidentifikasi variabel penelitian.Pengelolaan data menggunakan komputerisasi dengan menggunakan program spss dan analisis data menggunakan analisis Chi-square.Penyajian data penelitian dalam bentuk tabel dari populasi pada penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga masyarakat Kayu Merah Kota Ternate dengan besar sampel yang digunakan adalah 88 KK (kepala keluarga).Hasil penelitian yang dilihat dari uji Chi-square diperoleh distribusi tidak bermakna antara pengetahuan ( =0,754 > 0,1) tingkat pendidikan ( =0,988 > 0,1), dan keterpaparan media ( =0,710 > 0,1) dengan stigma terhadap ODHA (orang dengan HIV dan AIDS). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepada instansi Puskesmas setempat perlu meningkatkan promosi tentang HIV dan AIDS, dan penanggulangan preventif atau peraturan dari pemerintah pusat dan daerah dalam bentuk UU serta adanya kontrol masyarakat terhadap hukum yang berkaitan perzinaan (seks bebas) dan kepada peneliti selanjutnya sebaiknya mengmbil variabel selain dari penelitian ini yakni variabel interaksi dengan ODHA dan pemberian label negatif misalnya penyakit kutukan.
Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Masyarakat Terhadap Implementasi Kawasan Tanpa Rokok di Taman Nukila, Fort Oranje dan Landmark Kota Ternate Irnawati A Merek; Nani Supriyatni; Ramli Ramli
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 2 No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v2i2.466

Abstract

Kawasan tanpa rokok (KTR) merupakan ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau mempromosikan produk tembakau, meliputi fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja dan tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan. Tujuan penelitian ini Untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat terhadap Imlementasi kawasan tanpa rokok di Taman Nukila, Fort Oranje dan Landmark Kota Ternate Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kota Ternate dan sampel pada adalah pengunjung taman Nukila, Fort Oranje dan Landmark Kota Ternate dengan besar sampel yang digunakan adalah 80 responden. Hasil penelitian pada pengetahuan masyarakat banyak yang mengetahui istilah KTR (kawasan tanpa rokok) yaitu sebanyak 74,2 (92,5%), masih ada masyarakat yang belum mengetahui mengenai sanksi yang diterapkan pada KTR yaitu 66 (82,5%). Untuk sikap masih banyak masyarakat yang bersikap tidak setuju dengan diterapkanya sanksi terhadap KTR yaitu 40 (50%), sikap masyarakat juga banyak yang setuju terhadap dampak dari asap rokok yaitu tidak hanya berdampak pada perokok tapi asap rokok berdampak juga pada yang bukan perokok 69 (86,2%). kepada instansi Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Dinas Perumahan rakyat kawasan permukiman dan pertanahan Perlu adanya advokasi lintas sektor lembaga kesehatan, tokoh keagamaan dan lembaga kepemerintahan dalam hal ini Kelurahan untuk membuat kegiatan sosialisasi tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) setiap bulannya.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Dermatitis di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Hiri Tahun 2020 Sri Rahayu Utami; Nani Supriyatni; Andiani Andiani
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v3i1.603

Abstract

Dermatitis merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh peradangan dan iritasi hingga menyebabkan kulit terasa gatal (NIH, 2019). Penyakit ini ditandai dengan hadirnya kemerahan, pembengkakan, hingga pengerasan permukaan kulit. Peradangan dermatitis biasanya disebabkan oleh adanya kontak langsung zat kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Dermatitis Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Hiri Tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan yaitu observasional dengan pendekatan case control study. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menderita Dermatitis diwilayah kerja puskesmas Kecamatan Pulau Hiri tahun 2020 dengan jumlah 281 kunjungan. Sampel dalam penenelitian ini sebanyak 106 responden, yang di peroleh dengan mengunakan metode observasional dengan pendekatan case control study. Hasil analisis dalam penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan pengetahuan responden dengan kejadian penyakit Dermatitis (0,000), tidak ada hubungan antara suhu dengan terjaidnya penyakit Dermatitis (0,697), ada hubungan antara kelembapan dengan kejadian penyakit dermatitis (0,001), ada hubungan antara personil hygene dengan kejadian penyakit dermatitis di wilayah kerja puskesmas pulau hiri (0,000). Di harapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan variabel yang berbeda dan jumlah sampel yang lebih besar dengan selalu memperhatikan kesalahan- kesalahan agar dapat menginformasikan yang belum terjawab pada penelitian sebelumnya.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) pada Orang Dengan HIV/AIDS di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara Tahun 2020 Nani Supriyatni; Andiani Andiani; Agustin Rahayu; Tutik Lestari
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v3i1.604

Abstract

Program penanggulangan AIDS di Indonesia mempunyai 4 pilar, yaitu pencegahan (prevention); Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP); mitigasi dampak berupa dukungan psikososio-ekonomi; serta penciptaan lingkungan yang kondusif (creating enabling environment) (Kemenkes, 2015). Komitmen kuat semua unsur di masyarakat bahwa epidemi HIV/AIDS adalah tanggung jawab bersama pemerintah, non-pemerintah dan masyarakat untuk bahu membahu menekan penyebaran HIV/AIDS. Tujuan : Memberikan dukungan secara psikologis pada teman-teman populasi Kunci dan ODHA melalui Kelompok Dukungan Sebaya/Lembaga Kesejahteraan Sosial Maku Dudara. Metode: dilaksanakan dengan Observasi dan wawancara langsung dengan KDS/LKS Makududara dengan Tahapan yaitu Persiapan, Pengkajian, Perencanaan Alternatif Program, Pemformalisasi Rencana Aksi, Pelaksanaan, Evaluasi. Hasil : Setiap pengurus KDS /LKS Maku Dudara memiliki kemampuan sebagai fasilitator dalam memberikan motivasi kepada sesama teman-teman ODHA bahwa mereka membutuhkan dukungan secara psikologis terhadap kondisi kesehatan saat ini (dengan status HIV). Tahap Pelaksanaan Kegiatan Keikutsertaan teman-teman ODHA terlibat di dalam pengurus KDS/LKS Maku Dudara diharapkan mampu menjalankan program kegiatan yang dapat memberi dukungan kepada teman-teman sesama ODHA. Kerjasama antara pengurus KDS/LKS Maku Dudara bersama teman-teman ODHA dengan fasilitas pelayanan kesehatan selama ini berjalan dengan baik. yaitu : Pendampingan dan Penjangkauan Populasi Kunci dan ODHA, Memfasilitasi Akses Layanan Kesehatan, Bincang Bincang Sehat (BBS), Bakti Sosial, Kunjungan Rumah ODHA, Hari AIDS Sedunia (HAS).
Faktor Komorbid terhadap Covid-19 di Puskesmas Kota Tahun 2020 Merlin LD Ndera; Nani Supriyatni; Agustin Rahayu
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 3 No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v3i2.723

Abstract

Penyakit kronis menyebabkan sistem kekebalan tubuh penderitanya melemah dan lebih sulit melawan infeksi. Akibatnya, tubuh penderita penyakit kronis akan lebih mudah terserang penyakit, termasuk Covid-19 yang disebabkan oleh infeksi virus Corona (Yurianto,2020). Covid-19 ini bisa menyerang hampir seluruh kalangan usia, namun demikian data yang ada saat ini menunjukkan bahwa kelompok usia lanjut dan orang yang mempunyai riwayat penyakit kronis (ko-morbid) memiliki risiko untuk terkena lebih sering dan dengan komplikasi yang lebih buruk dari penyakit ini. Riwayat penyakit kronis yang dimaksud antara lain adalah hipertensi, diabetes melitus, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit paru kronis. Khusus untuk mereka dengan diabetes, merupakan komorbiditas kedua tersering ditemukan, sekitar 8% kasus, setelah hipertensi, dan dengan angka kematian tiga kali lipat dibandingkan penderita secara umum (7.3% berbanding 2.3%), (PB PERKENI,2020) Tujuan : Untuk mengetahui Pengaruh Komorbid terhadap Covid-19 di wilayah Kerja Puskesmas Kota Ternate Tahun 2020 Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi analitik, dengan desain cross sectional study. Lokasi penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Ternate dengan populasi adalah semua pasien penderita covid-19 yang berjumlah 108 responden Di wilayah kerja puskesmas Kota Ternate Tahun 2020 Hasil : hasil analisis menunjukkan bahwa Ada pengaruh dimana pasien komorbid lebih bersiko akan terkena covid 19. Yaitu pasien covid-19 dengan hipertensi (p = 0,002), diabetes mellitus (p = 0,000), dan asma (p= 0,001). Sedangkan tidak ada pengaruh pasien Covid 19 dengan disertaai pneumonia (p = 0,671). Hasil analisis multivariate bahwa pengaruh diabetes mellitus terhadap covid-19 dengan nilai signifikan p 0.037 merupakan faktor komorbid yang sangat berpengaruh 3.385 kali lipat pada penderita Covid-19. Penderita Covid-19 dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap kondisi kesehatannya dengan selalu menjaga sisitim imun tubuh dan melakukan protocol kesehatan
Kolaborasi Cegah Stunting Dengan Mempersiapkan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Jambula Nani Supriyatni; Andiani Andiani; Agustin Rahayu; Suryani Mansyur; Diah Merdekawati Surasno; Tutik Lestari; Musiana Musiana; Monisa A. Hi Djafar
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 3 No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v3i2.735

Abstract

Stunting adalah masalah gizi kronis yang dihadapi Indonesia saat ini. Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%. Prevalensi stunting menurut data Riskesdas 2018, terdapat 11,5% balita yang sangat pendek dan 19,3% balita pendek. Hal ini akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Tujuan : memberikan edukasi gizi kepada kelompok sasaran yaitu ibu yang memiliki balita untuk meningkatkan pengetahuan gizinya sehingga dapat memperhatikan asupan gizi mulai masa kehamilan hingga anak bertumbuh secara optimal pada usia 2 tahun (1000 HPK). Metode: Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan pada kelompok sasaran dengan melibatkan berbagai organisasi yang ada di masyarakat baik organisasi profesi yaitu PD IAKMI Maluku Utara dan juga organisasi daerah yaitu PW Nasyiatul Aisyiyah Maluku Utara. Jumlah peserta penyuluhan terbatas yaitu sebanyak 25 orang karena adanya kondisi pandemi covid-19. Untuk mengukur keberhasilan penyuluhan, maka diadakan pre test sebelum penyuluhan dan post -test setelah penyuluhan. Selain penyuluhan juga diadakan pembagian masker dan goody bag bertema stunting. Hasil: terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 20 orang yang meningkat pengetahuannya, nilai rata2 post test (6,28) lebih dari nilai rata- rata pre test yaitu 4,88. Kesimpulan dan Saran: Ada peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penyebab stunting dan pencegahannya melalui persiapan 1000 HPK sehingga diharapkan kegiatan edukasi pada masyarakat dan kerjasama antar lembaga perlu ditingkatkan untuk menurunkan prevalensi stunting pada balita menjadi 14,9% sesuai stranas 2025.
Penyuluhan Pengetahuan Gizi Remaja Pada Siswa SMU Katolik Bintang Laut Kota Ternate Tahun 2021 Andiani Andiani; Tutik Lestari; Agustin Rahayu; Diah Merdekawati Surasno; Nani Supriyatni; Monsia A. Hi. Djafar; Musiana Musiana
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 4 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v4i1.955

Abstract

Masalah gizi pada remaja muncul dikarenakan asupan gizi yang belum baik, yaitu ketidakseimbangan antara asupan gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Masalah gizi yang dapat terjadi pada remaja adalah gizi kurang (under weight ), obesitas (over weight ) dan anemia. Tujuan : Meningkatkan Pengetahuan Gizi Remaja pada Siswa SMU Katolik Bintang Laut Kota Ternate Tahun 2021 Metode: Desain Pengabdian masyarakat ini menggunakan desain pre eksperimental dengan menggunakan pendekatan one group pre-post test design. Tempat di SMA Katolik Bintang Laut Kota Ternate Tahun 2021, jumlah responden penyuluhan sebanyak 49 Responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini Purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Dari hasil Penyuluhan mengenai Pengetahuan Gizi Remaja pada siswa SMU, setelah dilakukan penyuluhan tingkat Pengetahuan Gizi Remaja ada peningkatan pada responden peserta penyuluhan tertinggi yaitu dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 34 siswa (69,4%), sisanya sebanyak 15 siswa (4%) dengan tingkat pengetahuan kurang. Peningkatan pengetahuan gizi remaja pada peserta penyuluhan yaitu tertinggi pada pertanyaan tentang jenis-jenis sayuran hijau (98%), Yang temasuk makanan pokok (95,9%), masalah gizi pada remaja putri (95,9%), Sumber karbohidrat yang dikonsumsi remaja (93,9%), Yang termasuk dalam lauk hewani (93,9%), Tujuan penyususnan menu seimbang bagi remaja (91,8%). Ada peningkatan pengetahuan siswa dan siswi SMU Katolik Bintang Laut mengenai pengetahuan gizi remaja sehingga diharapkan kegiatan edukasi pada siswa dan siswi (remaja) dan kerjasama antar lembaga perlu ditingkatkan untuk mencegah permasalahan yang sering dikalangan remaja yaitu kurang gizi, obesitas, pola makan yang salah dan anemia.