Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL SIPIL SAINS

ANALISIS KERUSAKAN JARINGAN JALAN BERDASARKAN DATA BASE DENGAN MENGGUNAKAN ArGIS (Studi Kasus Pulau Kaledupa Kabupaten Wakatobi) Nasrul Nasrul; Fitriah Fitriah; Nini Hasriyani Aswad
JURNAL SIPIL SAINS Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v12i1.4136

Abstract

Ketersediaan sistem jaringan jalan dan sistem transportasi yang memadai akan meningkatkan distribusi orang dan barang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kondisi jaringan jalan di Pulau Kaledupa Kabupaten Wakatobi berbasis GIS-web. Penyusunan data base jaringan jalan Pulau Kaledupa Kabupaten Wakatobi dilakukan dengan metode survey, dan dokumentasi jaringan jalan untuk mengidentifikasi kerusakan jalan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 46 ruas jalan yang terdiri dari 30 ruas jalan dengan lebar 4 meter dan 16 ruas jalan dengan lebar 3 meter dimana total panjang jalan 67,467 Km.
Statik Grafiti Tanah Keras (Bedrock) Dengan Metode Geolistrik Nini Hasriyani Aswad
JURNAL SIPIL SAINS Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v12i2.3810

Abstract

Statik grafiti  tanah dibawah permukaan yang bertujuan untuk mengetahui kedalaman tanah keras bedrock berdasarkan metode geolistrik.  Lokasi pengambilan data berada desa Wawatu Moramo Utara Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan dengan jarak sekitar 30 KM dari Kendari ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara. Desa ini berbatasan dengan Desa Tanjung Tiram di sebelah Utara, Desa Mata Wawatu di sebelah Selatan, sebelah timur Laut dan di sebelah Barat Kelurahan Tobi Maeta (Abeli). Tepatnya di titik kordinat 40 3’ 35“ S dan 1220 38’ 52” T dengan elevasi 0 m dari permukaan laut. Metode geolistrik ini bertujuan mengetahui hambatan dan  arus listrik di dalam bumi dengan mendeteksinya di permukaan bumi dengan alat georesit, berdasarkan hasil deep boring, maka hasil gambaran geolistrik akan memvalidasi data deep boring pada area penelitian. Tujuan dari metode ini  untuk mendapatkan sebuah penampang 1D serta dapat menginterpretasi dari hasil penampang. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan software Progress V.3 , terdapat 3 lapisan bawah permukaan. nilai resistivitas yang tinggi yaitu 12.16 Ωm, kedalaman 16 – 24 m (tebal 8 m) dengan nilai resistivitas antara lain  10 Ωm dengan kedalaman 10 – 18 m di indikasikan juga sebagai lapisan lempung berpasir
Statik Grafiti Tanah Keras (Bedrock) Dengan Metode Geolistrik Nini Hasriyani Aswad; Tachrir Tachrir
JURNAL SIPIL SAINS Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v13i1.4122

Abstract

Statik grafiti  tanah dibawah permukaan yang bertujuan untuk mengetahui kedalaman tanah keras bedrock berdasarkan metode geolistrik.  Lokasi pengambilan data berada desa Wawatu Moramo Utara Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan dengan jarak sekitar 30 KM dari Kendari ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara. Desa ini berbatasan dengan Desa Tanjung Tiram di sebelah Utara, Desa Mata Wawatu di sebelah Selatan, sebelah timur Laut dan di sebelah Barat Kelurahan Tobi Maeta (Abeli). Tepatnya di titik kordinat 40 3’ 35“ S dan 1220 38’ 52” T dengan elevasi 0 m dari permukaan laut. Metode geolistrik ini bertujuan mengetahui hambatan dan  arus listrik di dalam bumi dengan mendeteksinya di permukaan bumi dengan alat georesit, berdasarkan hasil deep boring, maka hasil gambaran geolistrik akan memvalidasi data deep boring pada area penelitian. Tujuan dari metode ini  untuk mendapatkan sebuah penampang 1D serta dapat menginterpretasi dari hasil penampang. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan software Progress V.3 , terdapat 3 lapisan bawah permukaan. nilai resistivitas yang tinggi yaitu 12.16 Ωm, kedalaman 16 – 24 m (tebal 8 m) dengan nilai resistivitas antara lain  10 Ωm dengan kedalaman 10 – 18 m di indikasikan juga sebagai lapisan lempung berpasir.