Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERAMALAN TINGGI DAN PERIODE GELOMBANG PADA PANTAI TINOBU LASOLO KONAWE UTARA Yusran Latimba; Ahmad Syarif Sukri; Tryantini Sundi Putri; Muriadin Muriadin
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2020): STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/jts.v8i2.13680

Abstract

ABSTRAKPantai Tinobu telah terjadi permasalahan seperti erosi pantai, erosi tersebut dapat terjadi secara alami atau karena adanya aktifitas manusia. Pantai Tinobu mengalami  endapan yang dapat mengakibatkan majunya garis pantai, pendangkalan muara sungai yang menyebabkan aliran sungai dapat memimbulkan banjir.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tinggi gelombang pada peramalan gelombang pantai Tinobu dengan mengkonversi data angin dan mengetahui bentuk penjalaran gelombang di pantai Tinobu dengan model simulasi CG WAVE pada SMS 10.0.10 di pantai Tinobu. Metode penelitian menggunakan analisis dan survey pasang surut,, topografi dan bathimetri.Hasil dari penelitian ini adalah tinggi gelombang dan periode gelombang signifikan maksimum di laut dalam dari arah timur adalah 0,81 meter dan 3,26 detik. Pada penelitian ini penjalaran gelombang yang disimulasikan adalah penjalaran pada arah Timur dengan sudut datang pada model isian 90 derajat. Kemudian dari arah datang angin ini saya mengambil periode 3,26 detik dengan menyamakannya pada kondisi peramalan gelombang pada hasil analisa perhitungan kala ulang periode dengan 25 tahun.   Kata Kunci : Gelombang, Water Modeling, Pantai.ABSTRACTTinobu Beach problems have occurred such as coastal erosion, erosion can occur naturally or due to human activities. Tinobu beach has deposited which can cause coastline advancement, silting of river mouths which causes river flow can cause flooding. The purpose of this study was to determine the wave height in the forecasting of Tinobu beach waves by converting wind data. and bathymetry. The results of this study are the wave height and the maximum significant wave period in the deep sea from the east is 0.81 meters and 3.26 seconds. In this study the wave propagation that I simulate is propagation in the East direction with the angle of incidence in the 90-degree field model . Then from the direction of this angina I took a period of 3.26 seconds by equating it to the wave forecasting conditions on the results of the analysis of the recalculation period with a period of 25 years. Keywords  : Waves, Water Modeling, Beaches
UJI LABORATORIUM KEDALAMAN GERUSAN PADA PILAR PERANCAH JEMBATAN PASAR BARU Ahmad Syarif Sukri; Muriadin Muriadin; Isra Rosliana
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2018): STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.757 KB) | DOI: 10.55679/jts.v6i2.6223

Abstract

Penelitian ini menggunakan alat advance hidrology system di Laboratorium Keairan, Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo. Tujuan penelitian ini ialah untuk menjelaskan kedalaman gerusan pada pilar perancah jembatan Pasar Baru Kota Kendari dan berapa besar kedalaman gerusan dan tekanan yang terjadi di sekitar pilar perancah jembatan Pasar Baru Kota Kendari.Data yang digunakan merupakan hasil pengukuran langsung di jembatan sungai wanggu Pasar Baru kemudian diskala modelkan untuk penelitian gerusan di Laboratorium, pengukuran kecepatan aliran dilapangan menggunakan alat ukur arus atau yang umum disebut Current Meter dengan metode tiga titik kedalaman yaitu 0,2 d, 0,6d dan 0,8d dari permukaan air di lokasi.Hasil pengukuran di lapangan diperoleh kedalaman air prototip (h) = 2,453 m, kecepatan aliran prototip (vp) = 0,474 (m/s) dan debit prototip (Qp) = 40,259 m/s sedangkan kedalaman air di model (hm) = 6 cm, kecepatan aliran dimodel (v) = 0,075 m/d dan debit di model (Qm) = 0,00318 m3/d dan hasil penelitian tentang Uji Laboratorium Kedalaman Gerusan pada pilar perancah jembatan Pasar Baru menunujukan bahwa kedalaman gerusan maximum terjadi pada pilar jalur perancah empat dan lima samping samping kiri dan samping kanan pilar 4,5,6, dan 7 yamg mencapai kedalaman maximal 0,8 cm. Perhitungan kedalaman gerusan menggunakan rumus empiris SCU (2001) D = 0,8 cm dan Froehlich (1991) ys = 0,75 cm.
PERHITUNGAN STABILITAS LERENG TUBUH EMBUNG LOHIA MENGGUNAKAN PROGRAM GEO STUDIO 2018 Idul Adha Zulhijja Ahmad; Sulha Sulha; Muriadin Muriadin; Fathur Rahman Rustan
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.713 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v6i1.22168

Abstract

Embung Lohia terletak di Desa Waara, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis terletak antara 4o6’5o15’ Lintang Selatan dan 120o123o24’ Bujur Timur. Pembangunan embung ini merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah sebagai pemanenan aliran permukaan dan air hujan, juga sebagai resapan yang akan mempertinggi kandungan air tanah. Tujuan pembangunan embung lohia ini, sebagai penyediaan air pada musim kemarau dan kebutuhan air tani masyarakat di Kecamatan Lohia, khususnya Desa Waara. Pada pembangunan embung ini tentunya, mempunyai potensi yang membahayakan, sehingga membangun embung berarti pula membangun suatu bangunan yang beresiko tinggi. Resiko kegagalan embung merupakan ancaman bahaya yang tidak dapat dielakkan. Namun karena pentingnya kestabilan lereng agar tidak terjadinya segala hal yang tidak di inginkan seperti kelongsoran, maka perlunya analisis kestabilan lereng itu sendiri. Hasil penelitianmenunjukan terdapat perubahan nilaisafety factor(SF) pada saat kondisi eksisting, muka air kosong, muka air normal dan muka air maksimum. SF pada kondisi eksisting untuk muka air kosong metode Morgenstern-Price : 2.128, muka air Normal : 1.676 dan muka air maksimum : 1.276.
ANALISIS KAPASITAS TAMPUNG SALURAN DRAINASE (Studi Kasus: Pertigaan Jl. Brigjen Katamso - Jl. Ks. Tubun) Muhammad Rabiul Bahri; Rini Sriyani; Muriadin Muriadin
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2018): MedKons
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.828 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v3i1.27205

Abstract

Abstract Baruga Village is one of the Kelurahan in Baruga Subdistrict which has a very good drainage function with high rainfall which can be an existing facility. The purpose of this study was to analyze the capacity of the drainage channel at the junction Jl. Brigjen Katamso - Jl. KS Tubun. In analyzing carried out channel capacity analysis, calculations are carried out based on the discharge plan, then using the existing dimensions. The results of the discovery channel performance analysis are some channels that are inundated. The first segment of settlement A is sta 0 + 025 and in settlement B are sta 0 + 025 - 0 + 075 and 0 + 125. Where as in segment II settlement C are sta 0 + 025 and 0 + 257. As a result of the sedimentation that accumulates inside overflowing waterways. The solution to this problem requires cleaning or dredging of sediment.  Abstrak Kelurahan Baruga merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Baruga yang mempunyai persoalan kinerja saluran drainase yang kurang baik dengan intensitas hujan yang tinggi menyebabkan berbagai permasalahan yang nantinya dapat merusak infrastruktur yang sudah ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kapasitas tampung  saluran drainase di pertigaan Jl. Brigjen Katamso – Jl. KS Tubun. Dalam menganalisis dilakukan analisis kapasitas tampung saluran, perhitungan dilakukan berdasarkan debit rencana, kemudian menggunakan dimensi eksisting. Berdasarkan hasil analisis kapasitas tampung saluran didapatkan beberapa saluran yang tergenang. Pada segmen I pemukiman A yaitu sta 0+025 dan di pemukiman B yaitu sta 0+025 – 0+075 dan 0+125. Sedangkan di segmen II pemukiman C yaitu sta 0+025 dan 0+257. Akibat dari sedimentasi yang menumpuk di dalam saluran sehingga mengakibatkan air yang meluap. Solusi dari masalah tersebut diperlukan pembersihan atau pengerukan sedimentasi. 
ANALISIS DEBIT ALIRAN JARINGAN IRIGASI D. I. KAMBARA PADA BANGUNAN BK0 – BK7 (Studi Kasus: Jaringan Irigasi Kambara, Kecamatan Sawerigading, Kabupaten Muna Barat) Ikmal Ikmal; Tryantini Sundi Putri; Muriadin Muriadin
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.796 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v7i2.27726

Abstract

Sumber Daya Air dikatakan bahwa dalam menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang cenderung menurun dan kebutuhan air yang semakin meningkat, sumber daya air perlu dikelola dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup, dan ekonomi secara selaras untuk mewujudkan sinergi dan keterpaduan antarwilayah, antarsektor, dan antargenerasi guna memenuhi kebutuhan rakyat atas air. Sebab air sebagai bagian dari sumber daya air merupakan cabang produksi penting dan menguasai hajat hidup orang banyak yang dikuasai oleh negara untuk dipergunakan. Tujuan dalam penelitian analisis debit aliran pada BK0 - BK7 saluran irigasi Kecamatan Sawerigading, Kabupaten Muna Barat adalah untuk mengetahui debit rata-rata tiap bangunan pada BK0 - BK7. Dan untuk mengetahui debit rata-rata tiap bukaan pintu pada bangunan Intake dan BK7 pada jaringan irigasi di Kecamatan Sawerigading, Kabupaten Muna Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah mengukur kecepatan aliran air dengan menggunakan current meter dan mengukur luas penampang saluran untuk memperoleh debit aliran air.
STUDI PERENCANAAN ELEVASI PEMBANGUNAN SHRIMP ESTATE DI DESA KAWITE-WITE KECAMATAN KABAWO KABUPATEN MUNA Nini Hasriyani Aswad; Fitriah Masud; Muriadin Muriadin; Siti Alawiyah Toresa
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No 2 (2022): STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/jts.v10i2.29972

Abstract

Perencanaan pembangunan shrimp estate dikawasan pesisir pantai dipengaruhi oleh Pasang surut air laut fenomena alam mengenai permukaan perairan, yang berubah-ubah tunggang (range) dan ketinggiannya sesuai dengan perubahan posisi bulan dan matahari terhadap bumi menurut fungsi waktu. Hal ini menunjukkan bahwa pasang surut air laut dapat mempengaruhi pola kerja dan bahkan budaya dari masyarakat. Perencanaan ini adalah untuk Mengetahui elevasi muka air laut maksimum, minimum dan rata rata terhadap pasang surut yang terjadi di kawasan pesisir Desa Kawite-wite Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna, analisi dengan menggunakan. Metode pengukuran langsung Metode Admiralty dan metode Least Square. Hasil dari penelitian penelitian yaitu, Elevasi muka air laut tertinggi untuk pengamatan diperoleh sebesar 373 cm dan elevasi muka air laut terendah untuk pengamatan sebesar 102 cm, sedangkan untuk elevasi muka air laut tertinggi untuk prediksi diperoleh sebesar 375 cm dan elevasi muka air laut terendah untuk prediksi 80 cm. Berdasarkan nilai Formzhal Metode Admiralty adalah sebesar 0,59, tipe pasang surutnya adalah Campuran Harian Ganda ( Mixed Tide Prevailing Semidiurnal ) atau dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan nilai ketentuan 0,25 < F = 0,59 < 1,5. 
Evaluasi dan Optimalisasi Penyediaan Air Bersih Berbasis Masyarakat (Studi Kasus: Kawasan Langara Pesisir, Kab. Konawe Kepulauan) Ilham Kari Darmawan; Uniadi Mangidi; Muriadin Muriadin; Rudi Balaka
Sultra Civil Engineering Journal Vol 5 No 1 (2024): Sultra Civil Engineering Journal (SCiEJ)
Publisher : Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/sciej.v5i1.593

Abstract

The Langara Coastal area is the economic center area of the capital city of Konawe Islands Regency. However, the provision of clean water as a basic need is still not fulfilled, this is because the source of clean water in the Langara Coastal Area currently still depends on Community Self-Help, as a result, water distribution is carried out in shifts. This research aims to determine air needs, the condition of the existing distribution network, and optimize the clean water distribution system. Air requirements are calculated using an analysis of population projections for 15 years. Analysis of pipe hydraulics using EPANET 2.2 Software, and air flow by gravity using PVC pipes. The analysis results show that the population in 2036 will be 1816 people with peak hour water demand of 4.13 l/sec. The condition of the existing distribution network shows that all Junctions have an average pressure of 9 atm. Meanwhile, the pipe with the highest speed at P3 is 0.47 m/s and the speed at P15 is 0.04 m/s, indicating that the existing conditions do not meet the technical criteria of Minister of PUPR Regulation No. 27/PRT/M/2016. So to increase the flow speed it is necessary to change the pipe dimensions at several points. In peak hour optimization simulations, the maximum speed occurs in pipes P2, P3, P4, and P10, namely 2.61 m/s, while the lowest speed occurs in pipe P21, namely 0.30 m/s. The results of this optimization are by the speed criteria in Minister of PUPR Regulation No.27/PRT/M/2016