Fitri Filianty
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KARAKTERISTIK PATI UBI JALAR MODIFIKASI GANDA METODE CROSS LINKING-ASETAT DAN APLIKASINYA DALAM PEMBUATAN SAUS CABAI Mira Miranti; Tita Rialita; Fitri Filianty
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 4, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik pati ubi jalar modifikasi ganda metode cross-linking-asetat dan aplikasinya pada saus cabai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Deskriptif. Penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu: pembuatan pati dari ubi jalar, pembuatan pati modifikasi ganda crosslinking-asetat dan pembuatan saus cabai dengan 2 perlakuan (penambahan pati alami dan pati modifikasi ganda cross-linking-asetat) dan 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati ubi jalar alami memiliki rendemen sebesar 12,7 %, kadar air 9,70 %, kadar abu 0,45 %, suhu gelatinisasi 76,90 oC, viskositas maksimum 2.233,6 cp dan konsistensi amilografi 646,4 cp. Pati ubi jalar modifikasi ganda crosslinking-asetat memiliki kadar air 8,00 %, kadar abu 0,44 %, persentase asetilasi 2,19 %,nilai derajat substitusinya (DS) 0,08, suhu gelatinisasi79,45oC, viskositas maksimum 4.564,1 cp dan konsistensi amilografi 1.571,2 cp. Viskositas puncak dan viskositas balik pada kedua jenis pati belum tercapai. Warna saus cabai yang dihasilkan dari kedua jenis pati tersebut berwarna merah, aroma saus cabai saus cabai agak kuat, kekentalan yang cukup. Viskositas saus cabai yang menggunakan pati modifikasi ganda crosslinking-asetat (3900 cp) memiliki viskositas yang lebih tinggi dibandingkan saus cabai yang menggunakan pati alami (2150 cp) dan terjadi penurunan viskositas selama penyimpanan. Total padatan terlarut saus cabai yang menggunakan pati modifikasi ganda crosslinking-asetat (35,20 obrix) lebih rendah dibandingkan saus cabai yang menggunakan pati alami (39,70 obrix) dan terjadi terjadi peningkatan total padatan terlarut selama penyimpanan. Kestabilan saus cabai baik yang menggunakan kedua jenis pati tersebut tidak berubah selama penyimpanan 30 hari.Kata kunci: Pati alami, Pati modifikasi ganda crosslingking-asetat, Saus cabe
STUDI KARAKTERISTIK PATI UBI JALAR MODIFIKASI GANDA METODE CROSS LINKING-ASETAT SERTA APLIKASINYA DALAM PEMBUATAN SAUS CABAI Mira Miranti; Tita Rialita; Fitri Filianty
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pati Ubi jalar sebagai pengental produk saus mudah mengalami retrogradasi, sineresis dan viskositasnya tidak stabil terhadap pengadukan dan pemanasan suhu tinggi. Kondisi ini dapat diatasi dengan memodifikasi struktur patinya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik  pati ubi jalar modifikasi ganda metode cross-linking-asetat dan aplikasinya pada saus cabai. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang terdiri dari 3 tahap, yaitu: pembuatan pati ubi jalar, pembuatan pati modifikasi ganda Cross linking- asetat dan pembuatan saus cabai dengan 2 perlakuan (penambahan pati alami dan pati modifikasi ganda cross-linking-asetat) dan 4 kali ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pati ubi jalar alami memiliki rendemen 12,7%, kadar air 9,70%, kadar Abu 0,45 %, suhu gelatinisasi 76,90oC,  viskositas maksimum 2.233,6 cp dan konsistensi amilografi 646,4 cp.  Pati ubi jalar modifikasi ganda crosslinking-asetat memiliki kadar air 8,00%, kadar Abu 0,44%, asetilasi 2,19%, nilai derajat substitusi (DS) 0,08, suhu gelatinisasi 79,45oC, viskositas maksimum 4564,1 cp dan konsistensi amilografi 1571,2 cp. Saus cabai kedua jenis pati tersebut berwarna merah, aroma agak kuat dan kekentalan cukup. Viskositas saus cabai dengan pati modifikasi ganda crosslinking-asetat (3900 cp) lebih tinggi daripada saus cabai dengan pati alami (2150cp). viskositas menurun selama penyimpanan. Total padatan terlarut saus cabai dengan pati modifikasi ganda crosslinking-asetat (35,20obrix) lebih rendah  daripada saus cabai dengan pati alami (39,70obrix).  Total padatan terlarut meningkat selama penyimpanan. Sedang Kestabilan saus cabai dari kedua jenis pati konstan selama penyimpanan 30 hari. Kata kunci: Saus cabe, Pati alami, Pati modifikasi ganda crosslingking-asetat