Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kajian Interaksi Berbagai Kombinasi Minyak Atsiri Terhadap Mikroorganisme Perusak Pangan: Studi Kepustakaan Sakinah, Nurul; Rialita, Tita; Subroto, Edy
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 4 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.843 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v6i4.19377

Abstract

Review ini bertujuan untuk mengkaji interaksi yang terjadi pada berbagai kombinasi minyak atsiri dan pengaruhnya terhadap mikroorganisme perusak pangan. Adanya faktor mikrobiologis menyebabkan pangan segar rawan untuk mengalami penurunan kualitas, sehingga dibutuhkan peran agen antimikroba untuk melindunginya dari mikroorganisme perusak pangan. Salah satu agen antimikroba yang dapat berperan sebagai pengawet pangan alami adalah minyak atsiri. Namun, untuk memberikan aktivitas antimikroba yang efektif dibutuhkan penambahan minyak atsiri dengan konsentrasi yang tinggi sehingga dapat mempengaruhi aroma, rasa, dan penerimaan konsumen. Hal ini dapat ditangani dengan mengkombinasikan minyak atsiri yang memberikan efek sinergis. Hasil review menunjukkan kombinasi minyak atsiri yang memberikan efek sinergis dapat menurunkan konsentrasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan efek antimikroba yang sama pada penggunaan minyak atsiri invididu. Efek sinergis cenderung terjadi ketika minyak atsiri dikombinasikan dengan komponen yang berbeda. Sedangkan, pengombinasian minyak atsiri dengan komponen utama yang berasal dari kelompok senyawa yang sama cenderung menghasilkan interaksi yang aditif ataupun indiferen. Selain itu, interaksi yang terjadi pada kombinasi minyak atsiri juga turut dipengaruhi oleh jenis bakteri target.
Ozonation Pretreatment Evaluation for Xylanase Crude Extract Production from Corncob under Solid-State Fermentation Efri Mardawati; Surya Martha Pratiwi; Robi Andoyo; Tita Rialita; Mochamad Djali; Yana Cahyana; Een Sukarminah; In-In Hanidah; Imas Siti Setiasih
Journal of Industrial and Information Technology in Agriculture Vol 1, No 2 (2017): DECEMBER 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.181 KB) | DOI: 10.24198/jiita.v1i2.14664

Abstract

Xylanases are highly exploited enzyme in industries, including food and chemical industry. Xylanases can be utilized in catalyzing the endohydrolysis of 1,4-β-xylosidic linkages in xylan, lignocellulosic component to produce xylose-monomer. This research aims to optimize xylanase production from alternative substrate, corncob. Corncob contains 41.17% of hemicellulose, polymer of xylan. Xylanases are produced through solid state fermentation by Trichoderma viride. Ratio between substrate and moistening solution was 0.63 g/mL with fermentation temperature 32,8OC. Variables varied include incubation time and pretreatment (using autoclave, ozonation, combination of ozonation and autoclave, also without pretreatment). Xylanase activity was measured by DNS method using 1% of xylan as substrate standard. The result showed that the best incubation time is 36 h with 14403.8707 U/mg protein for specific xylanase activity by using autoclave as pretreatment.  Ozonation pretreatment process can increase the enzyme activity of xylanase.
STUDI KARAKTERISTIK PATI UBI JALAR MODIFIKASI GANDA METODE CROSS LINKING-ASETAT DAN APLIKASINYA DALAM PEMBUATAN SAUS CABAI Mira Miranti; Tita Rialita; Fitri Filianty
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 4, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik pati ubi jalar modifikasi ganda metode cross-linking-asetat dan aplikasinya pada saus cabai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Deskriptif. Penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu: pembuatan pati dari ubi jalar, pembuatan pati modifikasi ganda crosslinking-asetat dan pembuatan saus cabai dengan 2 perlakuan (penambahan pati alami dan pati modifikasi ganda cross-linking-asetat) dan 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati ubi jalar alami memiliki rendemen sebesar 12,7 %, kadar air 9,70 %, kadar abu 0,45 %, suhu gelatinisasi 76,90 oC, viskositas maksimum 2.233,6 cp dan konsistensi amilografi 646,4 cp. Pati ubi jalar modifikasi ganda crosslinking-asetat memiliki kadar air 8,00 %, kadar abu 0,44 %, persentase asetilasi 2,19 %,nilai derajat substitusinya (DS) 0,08, suhu gelatinisasi79,45oC, viskositas maksimum 4.564,1 cp dan konsistensi amilografi 1.571,2 cp. Viskositas puncak dan viskositas balik pada kedua jenis pati belum tercapai. Warna saus cabai yang dihasilkan dari kedua jenis pati tersebut berwarna merah, aroma saus cabai saus cabai agak kuat, kekentalan yang cukup. Viskositas saus cabai yang menggunakan pati modifikasi ganda crosslinking-asetat (3900 cp) memiliki viskositas yang lebih tinggi dibandingkan saus cabai yang menggunakan pati alami (2150 cp) dan terjadi penurunan viskositas selama penyimpanan. Total padatan terlarut saus cabai yang menggunakan pati modifikasi ganda crosslinking-asetat (35,20 obrix) lebih rendah dibandingkan saus cabai yang menggunakan pati alami (39,70 obrix) dan terjadi terjadi peningkatan total padatan terlarut selama penyimpanan. Kestabilan saus cabai baik yang menggunakan kedua jenis pati tersebut tidak berubah selama penyimpanan 30 hari.Kata kunci: Pati alami, Pati modifikasi ganda crosslingking-asetat, Saus cabe
KINETIKA PERTUMBUHAN Amylomyces rouxii DAN Endomycopsis burtonii PADA RAGI TAPE KULTUR MURNI Tita Rialita
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinetika pertumbuhan mikroba penting diketahui untuk dapat menentukan umur produksi terbaik dari mikroba tersebut jika akan dijadikan sebagai starter/inokulum  proses fermentasi. A. rouxii dan E. burtonii  merupakan isolat esensial dari ragi sebagai inokulum pada proses fermentasi tape. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga Agustus 2004. Umur produksi spora kapang terbaik ditentukan melalui kurva tumbuh kapang pada medium Agar Tauge, dengan menghitung jumlah dan viabilitas spora setiap hari selama 8 hari. Umur produksi sel khamir terbaik ditentukan melalui kurva tumbuh dengan mengukur berat kering sel yang ditumbuhkan pada media Kaldu Kentang Dekstrosa (PDB) setiap 3 jam selama 72 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur produksi spora  terbaik A.rouxii adalah 7 hari (1,75 x 106 spora/mL suspensi) dengan viabilitas 97 %. Umur terbaik sel E. burtonii adalah 18 jam dengan laju pertumbuhan maksimum (mmax = 0,09 jam-1) dan berat kering 2,68 g/L. Kata kunci: Kinetika pertumbuhan, Inokulum, Ragi
STUDI KARAKTERISTIK PATI UBI JALAR MODIFIKASI GANDA METODE CROSS LINKING-ASETAT SERTA APLIKASINYA DALAM PEMBUATAN SAUS CABAI Mira Miranti; Tita Rialita; Fitri Filianty
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pati Ubi jalar sebagai pengental produk saus mudah mengalami retrogradasi, sineresis dan viskositasnya tidak stabil terhadap pengadukan dan pemanasan suhu tinggi. Kondisi ini dapat diatasi dengan memodifikasi struktur patinya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik  pati ubi jalar modifikasi ganda metode cross-linking-asetat dan aplikasinya pada saus cabai. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang terdiri dari 3 tahap, yaitu: pembuatan pati ubi jalar, pembuatan pati modifikasi ganda Cross linking- asetat dan pembuatan saus cabai dengan 2 perlakuan (penambahan pati alami dan pati modifikasi ganda cross-linking-asetat) dan 4 kali ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pati ubi jalar alami memiliki rendemen 12,7%, kadar air 9,70%, kadar Abu 0,45 %, suhu gelatinisasi 76,90oC,  viskositas maksimum 2.233,6 cp dan konsistensi amilografi 646,4 cp.  Pati ubi jalar modifikasi ganda crosslinking-asetat memiliki kadar air 8,00%, kadar Abu 0,44%, asetilasi 2,19%, nilai derajat substitusi (DS) 0,08, suhu gelatinisasi 79,45oC, viskositas maksimum 4564,1 cp dan konsistensi amilografi 1571,2 cp. Saus cabai kedua jenis pati tersebut berwarna merah, aroma agak kuat dan kekentalan cukup. Viskositas saus cabai dengan pati modifikasi ganda crosslinking-asetat (3900 cp) lebih tinggi daripada saus cabai dengan pati alami (2150cp). viskositas menurun selama penyimpanan. Total padatan terlarut saus cabai dengan pati modifikasi ganda crosslinking-asetat (35,20obrix) lebih rendah  daripada saus cabai dengan pati alami (39,70obrix).  Total padatan terlarut meningkat selama penyimpanan. Sedang Kestabilan saus cabai dari kedua jenis pati konstan selama penyimpanan 30 hari. Kata kunci: Saus cabe, Pati alami, Pati modifikasi ganda crosslingking-asetat
PEMBUATAN SERBUK MINUMAN SARI KACANG HIJAU (Phaseolus vulgaris L.) MELALUI TEKNIK KO-KRISTALISASI Ade Ridwan; Tita Rialita; Tati Sukarti
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 2, No 3 (2008)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan serbuk minuman sari kacang hijau dengan teknik ko-kristalisasi telah dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, dari bulan April 2008 hingga bulan Juni 2008. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara sukrosa dan sari kacang hijau sehingga menghasilkan serbuk minuman sari kacang hijau dengan beberapa karakteristik yang baik dan disukai oleh panelis. Metode percobaan yang digunakan adalah analisis deskriptif yang dilanjutkan dengan analisis regresi, terdiri dari 6 perlakuan dan 2 kali ulangan. Pada penilaian sensori digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 6 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah perbandingan sukrosa dan sari kacang hijau 1:1 (b/b), 2:1 (b/b), 4:1 (b/b), 1,6:1 (b/b), 1,8:1 (b/b), dan 2:1 (b/b). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara perbandingan sukrosa dan sari kacang hijau terhadap waktu larut serbuk dan rendemen. Karakteristik serbuk minuman terbaik diperoleh dari perlakuan perbandingan 1,6:1 (b/b) dengan waktu larut 1,21 menit, rendemen 40,73 %, kadar gula total 80,29 % b/b, kadar air  2,56 %, kadar protein 20,80 %. Nilai kesukaan terhadap warna serbuk cenderung disukai, sedangkan aroma serbuk serta warna, rasa, dan aroma seduhan serbuk minuman kacang hijau cenderung dinilai biasa. Kata kunci : Sari kacang hijau, Sukrosa, Ko-kristalisasi, Serbuk minuman
PENGARUH PENAMBAHAN NATRIUM ALGINAT TERHADAP KARAKTERISTIK MINUMAN FUNGSIONAL DARI SERBUK MINUMAN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata L. Miers) Mira Miranti; Tita Rialita; Tensiska -
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 2, No 2 (2008)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi Na-alginat yang tepat untuk menghasilkan minuman fungsional dari serbuk minuman dari serbuk minuman cincau hijau yang memiliki karakteristik yang baik dan disukai. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 Ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah Penambahan Na-alginat dengan konsentrasi  0 % (A), 0,5 % (B). 1% (C), 1,5 % (D), dan 2% (E).Hasil penelitian menunjukkan penambahan Na-alginat 0,5 % menghasilkan  minuman dari serbuk cincau hijau dengan rasa  ”disukai”, dan nilai kesukaan ”biasa’  untuk warna, aroma  kekentalan dengan total padatan terlarut 12,16 o Brix dan  viskositas 15,28 cp. Serbuk cincau hijau tersebut memiliki kadar  total serat pangan  9,51%, serat pangan tidak larut 2,46% dan serat pangan larut 7,05%, kadar air 3,24 % dan kadar abu 3,47 %. Kata kunci : Cincau hijau, Minuman fungsional, Kekentalan, Serat pangan
IMPLEMENTASI PROSES OZONASI PADA CABE MERAH DI SUB TERMINAL AGRIBISNIS KABUPATEN CIAMIS Imas Siti Setiasih; Efri Mardawati; In-In Hanidah; Robi Andoyo; Een Sukarminah; Mohammad Djali; Tita Rialita; Yana Cahyana
Dharmakarya Vol 9, No 3 (2020): September, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i3.19861

Abstract

Cabai Merah merupakan komoditas yang mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme terutama bila ada jaringan yang luka. Selama proses budidaya tidak dapat dihindari penggunaan pestisida berlebih. Solusi yang dapat dilakukan adalah menggunakan air berozon dengan ozonizer tipe TIP-01 pada proses pencucian. Sub Terminal Agribisnis Kabupaten Ciamis merupakan institusi yang bergerak dalam bidang pelayanan dan pemasaran komoditas pertanian.  Tujuan paper ini adalah untuk melihat aplikasi teknologi ozonasi melalui  kegiatan PPM dimana dilakukan transfer ilmu kepada masyarakat pengguna (dalam hal ini rumah pengemas hasil pertanian di Ciamis), supaya hasil-hasil penelitian ini lebih bermakna  di masyarakat  Aspek khusus yang dipelajari adalah untuk mengetahui pengaruh pencucian air berozon cabai merah terhadap karakteristik kimia, mikrobiologi, fisik, dan organoleptik selama penyimpanan 16 hari pada suhu ± 10 oC dengan interval waktu analisis 2 hari. Metode pengolahan data yang digunakan adalah metode eksperimental (Explanatory Research) dan dianalisis deskriptif menggunakan analisis regresi dan korelasi. Percobaan terdiri dari 2 perlakuan dan 2 kali ulangan, yaitu cabai merah tanpa perlakuan dan cabai merah yang direndam dalam air berozon 1,9 ppm.
Antibacterial Activity Test of Indigenous Yeast from Sapodilla Fruit against Staphylococcus aureus and Escherichia coli GEMILANG LARA UTAMA; MUTIARA NABILA; HENI RADIANI ARIFIN; ELAZMANAWATI LEMBONG; TITA RIALITA
Microbiology Indonesia Vol. 13 No. 4 (2019): December 2019
Publisher : Indonesian Society for microbiology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1038.761 KB) | DOI: 10.5454/mi.13.4.1

Abstract

The research aimed to identify indigenous yeast antibacterial activity from sapodilla fruit against Escherichia coli and Staphylococcus aureus, which conducted by experimental methods and followed by descriptive analysis. This study was done by the isolation of indigenous yeast, macroscopic and microscopic identification, yeast identification using RapID Yeast Plus System, antibacterial test by measuring the clear zone diameter, testing of pathogenic bacteria viability against indigenous yeast and identification of organic acid produced by yeast. The results of yeast isolation obtained 1 isolate (Saccharomyces cereviseae 1) from fruit and 3 isolates form sapodilla skin (S.cereviseae 2, Candida famata, and Pichia anomala) which had antibacterial activity against E. coli and S. aureus except C. famata isolates. Isolates with the largest antibacterial activity against E. coli and S. aureus based on the clear zone diameter were S. cerevisiae (2) isolates. The results of organic acid analysis by HPLC found that S.cerevisiae (2) isolate produced the highest organic acid namely acetic acid as much as 2.442 mg mL -1.   Key words : antibacterial, organic acid, sapodilla fruit, yeast