Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Analisa Produktifitas Tenaga Kerja Sektor Manufaktur di Indonesia Syafitri, Wildan
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Vol 3, No 2 (2003): Januari
Publisher : Department of Economics-FEUI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Labor productivity could be direct measurement of human capital quality as it shows the amount of output that the labor can produce.  McConnel  and  Brue (1995)  define  labor productivity as ratio between produced output and working hour at certain level of wage. Our research try to analyze the labor productivity on manufacture sector and its explanatory variables by applying cross section data of medium scale industries on 1996 in Indonesia. The estimation result shows the positive significance of education level, the more educated labor will yield higher productivity. We also try to internalize gender issue and we find the more female worker employed, the less productivity of labor force, and consequently will lowering the wage level. Those findings conform not only Human Capital theory by Nelson-Phelps (1966), Lucas (1998) and Aghion and Howitt (1998), but also conform the theory of wage discrimination based on gender as previously stated by Byron and Takahashi (1989) and Hansen and Wahlberg (1997).
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Migran Bekerja di Dalam Negeri dan Luar Negeri (Studi Kasus Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang) Andias, Tri; Syafitri, Wildan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 2, No 2: Semester Genap 2013/2014
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.85 KB)

Abstract

Perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain atau disebut dengan migrasi menjadi salah satu fenomena sosial yang menarik untuk dikaji secara lebih dalam. Sebagian besar para ahli menganggap bahwa migrasi memiliki aspek yang luas untuk diteliti dan  pengetahuan mengenai fenomena ini sangat berguna dalam kegiatan pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh sebuah negara, untuk membuat rencana agar tercapai pembangunan yang diharapkan, perlu dipelajari keterkaitan antara perilaku individu atau kecenderungan mobilitas penduduk dan pembangunan wilayah. Kabupaten Malang merupakan kabupaten di Jawa Timur yang memiliki jumlah TKI terbesar dibanding dengan kota dan kabupaten lainnya. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk menjadikan Kabupaten Malang terutama Malang Selatan yang menjadi kantong-kantong TKI sebagai studi kasus dalam penelitian ini.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  alasan individu dalam menentukan keputusan migrasi di dalan negeri dan luar negeri. Melalui data primer yang diperoleh dengan cara wawancara langsung, delapan variabel  independen, yaitu umur, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, beban tanggungan di daerah asal, kepemilikan lahan di daerah asal, kepemilikan relasi,  dan  perbandingan upah  dianalisis dengan metode  Logit  dan sebagai pembanding menggunakan metode LPM (Linear Probability Model) dengan menggunakan software Stata 10. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari delapan variabel independen,variabel status pernikahan dan pendidikan memiliki kecenderungan lebih tinggi dan signifikan menentukan keputusan seseorang bermigrasi di dalam negeri ke luar negeri karena nilai koefisiennya negatif. Sementara itu  variabel  jenis kelamin, beban tanggungan, kepemilikan lahan, dan perbandingan upah memiliki kecenderungan lebih tinggi dan signifikan menentukan keputusan seseorang untuk bermigrasi ke luar negeri daripada di dalam negeri karena nilai koefisiennya positif. Sisanya, yaitu variabel umur dan kepemilikan relasi memiliki kecenderungan yang tidak signifikan terhadap keputusan migrasi dalam negeri dan luar negeri. Kata kunci : Migrasi dalam negeri, Migrasi luar negeri,  Binary  Logistic Regression Model
Model Pengembangan Agroindustri Unggulan untuk Memperkuat Daya Saing Daerah Ismail, Munawar; Syafitri, Wildan
TEMA Vol 6, No 1 (2005)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18202/tema.v6i1.134

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan persoalan dalam kerangka peningkatan daya saing produk agroindustri serta strategi peningkatan dan model pengembangan daya saing produk agroindustri nasional sebagai pertimbangan bagi daerah untuk menentukan strategi pengembangan agroindustri. Hasil kajian menunjukkan bahwa perkembangan ekspor pertanian Indonesia pasca krisis 1997, mengalami penurunan yang signifikan hampir di seluruh komoditas pertanian. Perkembangan nilai tukar rupiah yang mengalami depresiasi selama krisis tidak memberikanpengaruh yang positif terhadap peningkatan daya saing suatu komoditas. Penurunan perkembangan ekspor tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah musim kemarau panjang yang datangnya bersamaan dengan krisis, kapasitas produksi yang terbatas sehingga petani-petani tidak dapat memenuhi permintaan dunia diatas jumlah tertentu, keterbatasan informasi di tingkat petani mengenai potensi pasaryang muncul akibat depresiasi rupiah, dan kualitas yang rendah dari komoditi yang dihasilkan. Selain itu tentu masalah yang sangat krusial untuk berbicara tentang daya saing adalah faktor teknologi dan inovasi.Kata-kata Kunci: agroindustri, daya saing, depresiasi rupiah
Analisis Determinan Produktivitas Dan Upah Pada Sektor Manufaktur Indonesia Syafitri, Wildan
TEMA Vol 3, No 1 (2002)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18202/tema.v3i1.163

Abstract

Studi ini ditujukan untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah, produktivitas, dan tingkat upah pada sektor manufaktur dan melakukan analisa peranan masing-masing faktor tersebut terhadap nilai tambah, produktivitas, dan tingkat upah pada sektor industri dari tahun 1980 sampai tahun 2000. Nilai tambah merupakan gambaran kinerja suatu sektor industri secara umum dan produktivitas tenaga kerja merupakan gambaran dari nilai modal (investasi) tenaga kerjapada suatu negara. Sedangkan tingkat upah adalah representasi dari reward yang diterima pekerja. Dengan menggunakan metode Two Stage Least Square hasil studi ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah adalah investasi, produktivitas, dan tingkat pendidikan. Pada tingkat pendidikan tersebut yang berpengaruh secara nyata adalah SD, SLTP, dan SMU. Selain itu produktivitas dipengaruhi oleh tingkat upah dan tingkat pendidikan SMU. Sedangkan tingkat upah secara nyata dipengaruhi oleh produktivitas tenaga kerja dan tingkat pendidikan SMU dan Perguruan tinggi. Pada tingkat pendidikan SMK justru mempunyai pengaruh négatif pada nilai tambah, produktivitas maupun tingkat upah. Kata Kunci: nilai tambah, produktifitas, tenaga kerja, pendidikan.
Analisis Peranan Belanja Modal,Tenaga Kerja Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di 33 Provinsi Indonesia Tahun 2009-2013 Sari, Mega Mustika; Syafitri, Wildan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 3, No 2: Semester Genap 2014/2015
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.606 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dari  belanja modal, investasi dan tenaga kerja dengan  melihat  pengaruhnya    terhadap  pertumbuhan  ekonomi  di  33  provinsi    Indonesia. Penelitian  ini  menggunakan  data  sekunder  berupa  gabungan  dari  data  crossection    dan  time series,  dimana  penulis  membatasi  waktu  penelitian  dari  tahun  2009-2013,  yaitu  dengan  data PDRB, realisasi belanja modal, data penanaman modal Asing  (PMA), penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan data  jumlah angkatan kerja.  Metode analisis yang digunakan adalah regresi data    panel  dengan  model  fixed  effect,  dimana  metode  penaksiran  yang  digunakan  adalah Ordinary  Least  Square  (OLS).  Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  terdapat  hubungan fungsional  antara  pertumbuhan  ekonomi  dengan  realisasi  belanja  modal,  investasi  dan  tenaga kerja di  Indonesia.   Hubungan  tersebut  terlihat dari  setiap perubahan    realisasi belanja modal, investasi  dan  tenaga  kerja,  maka  akan  meningkatkan  pertumbuhan  ekonomi    di  33  Provinsi Indonesia. Namun apabila dilihat dari efek individual per  provinsi dari 33 provinsi di Indonesia, Provinsi  Kalimantan  Barat,Provinsi    Sulawesi  Selatan,  Provinsi  Kalimantan  Selatan,  Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan nilai negatif. Artinya, apabila terjadi perubahan  dalam  realisasi  belanja  modal,  investasi  dan  tenaga  kerja    maka  pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut akan mengalami penurunan.   Kata Kunci : PDRB,  Realisasi belanja modal, Investasi, Tenaga kerja
ANALISIS KORELASI MOBILITAS PENDUDUK DAN SOSIOEKONOMI TERHADAP KEPEMILIKAN KENDARAAN [THE CORRELATION ANALYSIS OF POPULATION MOBILITY AND SOCIO-ECONOMIC ASPECTS OF VEHICLE OWNERSHIP] Kusuma, Candra Aji; Multifiah, Multifiah; Syafitri, Wildan
Warta Penelitian Perhubungan Vol 30, No 2 (2018): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.952 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v30i2.830

Abstract

The tourism development either the nature conservation or the local attractions in the urban agglomeration causes the increase in economic growth. The development of destination zones impacts the surrounding areas that are interested in joining the main activities which can cause the high population mobility and the transportation facility. It also affects the trend of vehicle ownership which increases every year. This study aims to find out the effect of population mobility and the socio-economic aspect on the vehicle ownership in the agglomeration areas. The analyses used in this study were descriptive quantitative and Chi-Square analysis to examine the correlation and the effect of the two variables. The result of this study shows that the age factor does not significantly influence the vehicle ownership. Moreover, the factor of marriage, education, and income influence significantly to the vehicle ownership. The higher the income and the education, the higher the tendency to own the private vehicle.Keywords: Correlation analysis, population mobility, socio-economic aspect, vehicle ownership AbstrakPerkembangan pariwisata baik kawasan wisata konservasi alam maupun atraksi pada daerah aglomerasi perkotaan berakibat meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Berkembangnya zona tujuan berakibat pada daerah sekitar yang tertarik untuk bergerak ke pusat kegiatan yang menyebabkan tingginya mobilitas penduduk dan sarana transportasinya. Hal ini juga berdampak pada tren kepemilikan kendaraan yang meningkat setiap tahunnya. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mobilitas penduduk dan aspek sosio-ekonomi terhadap kepemilikan kendaraan di wilayah aglomerasi. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis chi-square untuk menguji hubungan dan pengaruh dua variabel. Hasil kajian ini diperoleh bahwa faktor usia tidak berpengaruh signifikan terhadap kepemilikan kendaraan. Faktor perkawinan, pendidikan, dan pendapatan berpengaruh signifikan terhadap kepemilikan kendaraan. Semakin tinggi pendapatan dan pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula kecenderungan untuk memiliki kendaraan pribadi.Kata kunci: Analisis korelasi, mobilitas penduduk, aspek sosio-ekonomi, kepemilikan kendaraan.
Analisa Produktifitas Tenaga Kerja Sektor Manufaktur di Indonesia Syafitri, Wildan
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Vol 3 No 2 (2003): Januari
Publisher : Department of Economics-FEB UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.576 KB) | DOI: 10.21002/jepi.v3i2.411

Abstract

Labor productivity could be direct measurement of human capital quality as it shows the amount of output that the labor can produce. McConnel and Brue (1995) define labor productivity as ratio between produced output and working hour at certain level of wage. Our research try to analyze the labor productivity on manufacture sector and its explanatory variables by applying cross section data of medium scale industries on 1996 in Indonesia. The estimation result shows the positive significance of education level, the more educated labor will yield higher productivity. We also try to internalize gender issue and we find the more female worker employed, the less productivity of labor force, and consequently will lowering the wage level. Those findings conform not only Human Capital theory by Nelson-Phelps (1966), Lucas (1998) and Aghion and Howitt (1998), but also conform the theory of wage discrimination based on gender as previously stated by Byron and Takahashi (1989) and Hansen and Wahlberg (1997).
Ethnicity, Migration, and Entrepreneurship in Indonesia Cahyono, Erwin; Syafitri, Wildan; Susilo, Agus
Journal of Indonesian Applied Economics Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Department of Economics, Faculty of Economics and Business, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiae.2021.009.01.1

Abstract

Extant studies demonstrate the vital roles of ethnicity group and culture influencing individual intention and decision to become an entrepreneur. Meanwhile, in the entrepreneurial decision, each ethnic group has different preferences regarding where to run it, at the origin or overseas. This study examines the roles of group ethnicity and culture in affecting the likelihood of an individual’s choosing entrepreneurship as their occupation using the combined data of the Indonesian Family Life Survey (IFLS) and the Population Census Report. Our findings substantiate that group ethnicity and culture significantly influence the likelihood of entrepreneurial decisions. Furthermore, using Javanese as a reference, we found the Balinese, Batak, Chinese, South Sumatran, and Minangkabau tend towards entrepreneurship. The difference is that the Balinese, Batak, Chinese, and South Sumatran tend to run their business around where they live, while the Minangkabau are overseas.
Does Damage from Natural Disaster Affect Child Labor? Evidence from Indonesia Tito Sulistyo; Wildan Syafitri
Jurnal Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Vol 10 No 2 (2021): August
Publisher : Jurnal Ekonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52813/jei.v10i2.66

Abstract

Disasters, both natural and non-natural, can cause a severe impact on every life aspects in a country, including the economic aspect. In Indonesia, as a reaction of deteriorating economic conditions caused by disasters, households are often forced to adjust the declining of their real income by taking out their children from school thereby they can send them to work as a household buffer to shocks. This paper aims to analyze the impact of the natural disaster damage on the number of child labor and the differences of these impacts between urban and rural areas. By using cross section data from the fifth wave Indonesia Family Life Survey collected in 2014, we find that there is a positive relation between the natural disaster damage and the number of child labor, and then a significant difference between impacts in urban and rural areas. Policy implications of the findings are provided.
The Influence of Urbanization and Socio-Economic Conditions to Vehicle Ownership in Developing City Candra Aji Kusuma; Multifiah Multifiah; Wildan Syafitri
Jurnal Bina Praja Vol. 10 No. 2 (2018)
Publisher : Research and Development Agency Ministry of Home Affairs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21787/jbp.10.2018.287-302

Abstract

Malang is a thriving city and destination of migration from rural areas. Vehicle ownership is one indicator of prosperity, but it has a negative effect on city traffic. In 2017 the city of Malang was the third most traffic jam city in Indonesia. This study used the 2016 National Socioeconomic Survey and aimed to see the influence of urbanization and socioeconomic conditions on the preference of owning a vehicle. Income is considered as a budget constraint to the ability to buy a vehicle and is related to the socio-economic conditions of each person. This study used an ordered probit method to measure the level of prosperity with 4 levels of output; those who have no vehicle, who owned at least one motorcycle, who owned at least one car, and who owned at least one car and one motorcycle. The result of the study showed that migration has a negative effect on vehicle ownership. While age has no significant effect, other socio-economic factors have a significant effect. The highest level of vehicle ownership in Malang Raya was one motorcycle, which means that the community in developing cities like Malang Raya was classified as a middle class. This study might be used by the government of Malang to control the growth of vehicles, by considering population growth and socio-economic conditions, to reduce the congestion problem in Malang Raya.