Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penerapan Diagram Vee untuk MeningkatkanHasil Belajar MahasiswaProgram Studi Pendidikan Biologi pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian Siti Huzaifah; Kodri Madang; Djunaidah Zen
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.524 KB)

Abstract

Kekurangan waktu untuk membahas secara bersama tugas-tugas yang dikumpulkan mahasiswa menyebabkan kesulitan memantau pemahaman mahasiswa tentang Metodologi Penelitian Pendidikan, sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasisiwa tentang Metodologi Penelitian Pendidikan tersebut. Penelitan ini menerapkan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan selama dua siklus dengan tindakan adalah penerapan strategi Diagram Vee. Subjek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unsri semester V yang mengikuti Mata Kuliah Metodologi Penelitian pada Semester Genap TA 2015. Jumlah subjek penelitian adalah 40 orang yang terdiri dari 1 orang mahasiswa laki-laki dan 39 orang mahasiswa perempuan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan indikator keberhasilan yaitu peningkatan hasil belajar yang dinyatakan tuntas bila secara klasikal ≥ 85% mahasiswa mendapat nilai ≥ 75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus 1 ketuntasan hanya 18,42 %. Hasil refelksi menunjukkan mahasiswa masih belum terbiasa dengan perubahan pola belajar dari “cara biasa” menuju penerapan Diagram Vee serta masih kurangnya penjelasan contoh penelitian dasar dan terapan. Pada siklus 2, ketuntasan telah mencapai >86%. Kenyataan ini didukung oleh faktor mahasiswa yang telah familiar dengan Diagram Vee sehingga memberi peluang untuk menginplementasikannya pada konsep-konsep penelitan deskriptif, eksperimen, dan PTK. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan Strategi Diagram Veev memberikan peluang belajar secara multi-konsep dan terpadu antara terori dan prinsip, keterampilan menggali pertanyaan, dan menginterpretasi dalam Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan di FKIP Universitas Sriwijaya.
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH MORFOMETRI DI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS SRIWIJAYA Kodri Madang; Safira Permata Dewi; Elvira Destiansari
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2021): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk komponen apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan bahan ajar mata kuliah Morfometri di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sriwijaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan jumlah sampel sebanyak 28 orang. Sampel penelitian ini merupakan guru biologi yang pernah mendapatkan mata kuliah Morfometri di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sriwijaya. Data dikumpulkan dengan memberikan angket yang disebarkan dengan menggunakan Google form. Bentuk pertanyaan yang diberikan merupakan pertanyaan tertutup. Pertanyaan yang diberikan bertujuan untuk mengevaluasi bahan ajar yang sudah ada dan bagaimana pengembangan bahan ajar mata kuliah morfometri yang seharusnya dilakukan. Hasil survey menunjukkan bahwa 92,9% menyatakan bahwa perlu dibuatkan bahan ajar khusus untuk mata kuliah morfometri, perlu dikembangkan bahan ajar morfometri yang berkonten local Sumatera Selatan (64,3%). Secara umum, bahan ajar morfometri yang telah tersedia sudah cukup baik, akan tetapi pengembangan bahan ajar mata kuliah Morfometri masih harus dilakukan dengan memperhatikan beberapa komponen, misalnya bahan ajar perlu mendorong mahasiswa untuk memfokuskan masalah, menganalisis argument, bertanya dan menjawab pertanyaan yang menantang, mempertimbangkan kredibilitas, mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, membuat deduksi dan mempertimbangan hasil deduksi, membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi, membuat dan mempertimbangkan keputusan yang bernilai, mendefinisikan istilah, mengidentifikasi asumsi, memutuskan suatu Tindakan dan berinteraksi dengan orang lain. Hasil penelitian ini menunjukkan perlu dikembangkan bahan ajar mata kuliah morfometrik sesuai dengan hasil survey yang dilakukan untuk peningkatamn kualitas proses pembelajaran pada mata kuliah morfometri di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sriwijaya.Kata kunci: Pengembangan, Bahan Ajar, Morfometri, Universitas Sriwijaya.
Analisis Kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Mahasiswa Calon Guru Biologi FKIP Unsri Sebelum dan Setelah Praktik Mengajar Triska Meita Padila; Yenny Anwar; Kodri Madang
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.063 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan PCK (Pedagogical Content Knowledge) calon guru Biologi FKIP Unsri sebelum dan setelah praktik mengajar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian adalah semua calon guru Biologi FKIP Unsri Kelas Indralaya yang mengambil mata kuliah P4 ( Pengembangan dan Pengemasan Perangkat Pembelajaran) dan materi yang dipilih yaitu materi Virus Kelas X SMA. Data dikumpulkan dari Content Representation (CoRe) dan Pedagogical and Professional-experience Repertoires (PaP-eRs), Pelaksanaan Pembelajaran, wawancara serta dokumentasi yang digunakan untuk mengukur kategori kemampuan PCK guru yaitu Pra-PCK, Growing- PCK dan Maturing-PCK (Anwar:2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis data CoRe nilai rata-rata yang diperoleh sebelum mengajar 35% berkategori Kurang setelah mengajar 55% berkategori Cukup. PaPeRs calon guru diperoleh sebelum mengajar 65% berkategori Baik dan setelah mengajar 75% berkategori baik. Pelaksanaan pembelajaran rata-rata nilai yang diperoleh yakni 75% berkategori Baik. RPP rata-rata nilai yang peroleh yakni 90% berkategori Baik. Berdasarkan kategori PCK yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar PCK calon guru berkategori Pra-PCK dengan total 113 dan setelah mengajar meningkat menjadi 137. Kesepuluh calon guru Biologi FKIP Unsri termasuk dalam kategori Pra-PCK
Profil Kemampuan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unsri Yenny Anwar; Kodri Madang
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.439 KB)

Abstract

Pengembangan dan Pengemasan Perangkat Pembelajaran (P4) merupakan program pelatihan yang menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan mahasiswa dalam rangka pembentukan guru yang profesional. Salah satu kompetensi professional yang harus dimiliki adalah pengetahuan mengenai Pedagogical Content Knowlede (PCK). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan PCK calon guru biologi semester VII yang akan mengikuti program P4. Pengumpulan data melalui tes, angket, wawancara, observasi dan rekaman video. Data dianalisis dengan menggunakan teknik statistik deskripsi dan inferensial. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kemampuan PCK mahasiswa Pendidikan Biologi semester VII masih berada pada tahapan Pra-PCK. Temuan tersebut dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian mengenai strategi untuk mengembangkan kemampuan PCK mahasiswa Pendidikan dan keguruan. Kata Kunci : Pendidikan Biologi, Pedagogical Content Knowledge, Pra PCK
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing terhadap Penguasaan Konsep Peserta Didik pada Materi Dunia Hewan di SMA Unggul Negeri 8 Palembang Winner Mustika Agustina; Siti Huzaifah; Kodri Madang
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.188 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh dari penerapan model pembelajaran snowball throwing terhadap penguasaan konsep peserta didik pada materi dunia hewan di SMA Unggul Negeri 8 Palembang. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen dan melalui metode acak dipilih dua kelas, yaitu kelas X MIPA 3 sebagai kelas eksperimen dan X MIPA 5sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah 1) Tes tertulis, tes yang diberikan berupa tes awal untuk mengetahui kesiapan peserta didik sebelum belajar dan tes akhir untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah menerima materi pembelajaran serta mengetahui penguasaan konsep peserta didik pada materi dunia hewan setelah diberi perlakuan, yaitu pembelajaran dengan penerapan model snowball throwing. 2) Lembar angket, bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik selama proses pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing.Analisis data menggunakan bantuan program Statiscal Program for Social Science 22 (SPSS 22) dan melalui uji-t menggunakan didapat bahwa nilai signifikansi adalah 0,000 yang artinya nilai signifikansi < 0,05 pada taraf 5% (α = 0,05). Olehkarena H0 ditolakmaka penerapan model pembelajaran snowball throwingberpengaruh signifikan terhadap pengusaan konsep peserta didik pada materi dunia hewan di SMA Unggul Negeri 8 Palembang.
Implementasi Model Problem Based Learning (PBL) yang Didukung Agen Pedagogi Terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam Pembelajaran Zoologi Invertebrata: Implementation of Problem Based Learning (PBL) Models Supported by Pedagogical Agents for Higher Order Thinking Skills (HOTS) in Learning Invertebrate Zoology Kodri Madang; Mgs. Muhammad Tibrani; Lucia Maria Santoso
BIODIK Vol. 5 No. 3 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bio.v5i3.7916

Abstract

This study aims to determine the effect of Problem Based Learning supported by pedagogical agents (PBL-PA) on Higher Order Thinking Skills (HOTS) of preservice teachers in Invertebrate Zoology Learning. This study uses a quantitative approach applied to 77 preservice teacher participating in the Invertebrate Zoology lecture in Biology Education, FKIP, Universitas Sriwijaya in Academic Year 2018/2019. The method used is Quasi Experimental with Nonequivalent Control Group Design. Determination of the sample through Simple Random Sampling so that PBL-AP (26 people), PBL (26 people), and traditional classes (25 people). HOTS ability is measured through pretest and posttest with 25 multiple choice questions that have been tested for validity and reliability. Hypothesis testing using Analysis of Covariance (ANCOVA) uses the SPSS 23 program. The results of the study indicate that the PBL-PA Methos has a significant effectiveness on the HOTS ability of preservice teacher. Furthermore, the PBL-PA is better than the PBL and traditional method in improving HOTS ability of preservice teacher. The PBL-PA Mothod can increase learning motivation and make students confident in formulating problems well in the early syntax of PBL. Keywords: Pedagogical Agents , Higher Order Thinking Skills, Problem Based Learning, Invertebrate Zoology Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning yang didukung agen pedagogi (PBL-AP) terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS) mahasiswa calon guru dalam Pembelajaran Zoologi Invertebrta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang diterapkan terhadap 77 mahasiswa calon guru peserta Perkuliahan Zoologi Invertebrata di Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Unsri pada Tahun Akademik 2018/2019. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Penentuan sampel dengan cara Simple Random Sampling sehingga diperoleh kelas PBL didukung agen pedagogi (26 orang), kelas PBL (26 orang), dan kelas tradisional (25 orang). Kemampuan HOTS diukur melalui pre-test dan post-test dengan instrumen 25 soal pilihan ganda yang telah teruji validitas dan reliabilitanya. Uji hipotesis menggunakan Analysis of Covariance (ANCOVA) menggunakan program SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model PBL-AP memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan HOTS mahasiswa calon guru. Selanjutnya, model PBL-AP lebih baik dari pada model PBL dan tradisional dalam meningkatkan kemampuan HOTS mahasiswa calon guru. Model PBL-AP dapat meningkatkan motivasi belajar dan membuat peserta didik percaya diri dalam merumuskan permasalahan dengan baik pada tahap awal sintaks PBL. Kata kunci: Agen Pedagogi, Problem Based Learning, Higher Order Thinking Skills, Zoologi Invertebrata
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HIGHER ORDER THINKING SKILLS) KELAS XI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI SMA NEGERI 1 TANJUNG RAJA Bethalisa Sukmaningtyas; Kodri Madang; Suratmi Suratmi
Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fpbio.v5i2.7062

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills) peserta didik pada materi sistem percernaan kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Raja.  Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Penentuan sampel penelitian menggunakan Simple Random Samping, didapatkan sampel penelitian yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data dilakukan dengan tes berupa soal pilihan ganda. Hasil penelitian menunujukkan nilai rata-rata tes akhir kelas eksperimen sebesar 72,43 sedangkan kelas kontrol sebesar 62,34. Berdasarkan uji statistik menggunakan SPSS uji Mann-Whitney, nilai probabilitas (signifikansi) sebesar 0,000 maka hipotesis H0 ditolak sehingga model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) peserta didik pada materi sistem percernaan kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Raja.Kata kunci : Jigsaw, Keterampilan Berpikir Tinggi, Sistem Pencernaan.
Peningkatan Capacity Building Kurikulum Merdeka bagi Guru-guru IPA Se-Kota Pagaralam Kodri Madang; Rahmi Susanti; Elvira Destiansari; Didi Jaya Santri
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i4.6742

Abstract

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang berfokus pada pengembangan hasil belajar peserta didik secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter untuk mengawali sumber daya manusia yang unggul. Tujuan Pengadian kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman guru tentang Kurikulum Merdeka jenjang SMP dan memberikan pelatihan serta pendampingan guru untuk menyusun modul ajar IPA jenjang SMP sebagai salah satu perangkat pembelajaran di Kurikulum Merdeka. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini  menggunakan  empat tahapan, yaitu Pendahuluan, Pelaksanaan, Pendampingan dan Bimbingan Penyusunan Modul Ajar serta Evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober tahun 2022. Pelatihan dilaksanakan secara terstruktur secara luring dan daring. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan angket. Khalayak sasaran sebanyak 40 guru. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman guru mengenai Kurikulum Merdeka dilihat dari hasil post-test dengan kategori baik sekali (67,5%), baik (12,5%), cukup (10%) dan kurang (10%). Ini lebih baik dibandingkan dengan hasil pre-test dengan kategori baik (5%), cukup (35%) dan kurang (60%). Berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan guru telah memiliki kemampuan menyusun modul ajar sebagai salah satu perangkat pembelajaran pada Kurikulum Merdeka. Selain itu, hasil evaluasi kegiatan secara menyeluruh menunjukkan bahwa rata-rata penilaian terhadap aspek kualitas penyampaian materi narasumber dan program pelatihan menunjukkan kategori sangat baik. The Merdeka Curriculum is a curriculum that focuses on developing student learning outcomes holistically by realizing the Pancasila Student Profile, which includes competence and character to initiate superior human resources. The purpose of this Community Service is to increase teachers' understanding of the Merdeka Curriculum in junior high school and to provide training and mentoring for teachers to develop teaching modules as one of the learning tools in the Merdeka Curriculum. The method used in this service uses four stages, namely Introduction, Implementation, Assistance and Guidance in the Preparation of Teaching Modules and Evaluation. This activity will be carried out from July to October 2022. The training is carried out in a structured way, offline and online. Data collection is done through observation, documentation, and questionnaires. The target audience is 40 teachers. The evaluation results showed that there was an increase in teachers' understanding of the Merdeka Curriculum seen from the post-test results with very good (67.5%), good (12.5%), sufficient (10%) and poor (10%) categories. This is better than the pre-test results with good (5%), sufficient (35%) and poor (60%) categories. Based on the results of the evaluation shows that the teacher can compile teaching modules as one of the learning tools in the Merdeka Curriculum. In addition, the evaluation of the activities as a whole showed that the average assessment of the quality aspects of the delivery of resource materials and the training program was in a very good category.
The Effectiveness of the Student Team Achievement Division (STAD) Cooperative Learning Model in Enhancing Pre-Service Teachers’ Scientific Attitudes in Learning Vertebrate Zoology Kodri Madang; Eng Tek Ong
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 9 No. 11 (2023): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i11.4418

Abstract

The STAD Cooperative Learning Model not only helps students understand Vertebrate Zoological concepts but also prepares prospective teachers with a good scientific attitude to teach. This study aims to analyze the use of the STAD which has a positive impact on the scientific attitudes of pre-service teachers. This study uses a quasi-experimental method with a static-group comparison design. A sample of 85 pre-service teachers of Biology Education at Sriwijaya University were divided into a treatment group (STAD) and a control group (traditional methods) for a nine-week period. The Likert scale questionnaire was used, meeting sufficient validity and reliability standards to measured 12 subdimensions of scientific attitudes. The data was analyzed using MANOVA. The findings showed that the STAD significantly affected seven subdimensions: curiosity, flexibility, critical-mindedness, awareness of the non-absolute truth, belief in the orderliness of nature, carefulness, and optimism. However, there are five not significant subdimensions: honesty, lack of prejudice, tolerance, perseverance, and motivation. These findings suggest the STAD method can be effective in promoting positive scientific attitudes among pre-service teachers. The study's implications for teaching practices in promoting positive scientific attitudes are significant, and further research in this area is warranted.
The Effectiveness of the Student Team Achievement Division (STAD) Cooperative Learning Model in Enhancing Pre-Service Teachers’ Scientific Attitudes in Learning Vertebrate Zoology Kodri Madang; Eng Tek Ong
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 9 No. 11 (2023): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i11.4418

Abstract

The STAD Cooperative Learning Model not only helps students understand Vertebrate Zoological concepts but also prepares prospective teachers with a good scientific attitude to teach. This study aims to analyze the use of the STAD which has a positive impact on the scientific attitudes of pre-service teachers. This study uses a quasi-experimental method with a static-group comparison design. A sample of 85 pre-service teachers of Biology Education at Sriwijaya University were divided into a treatment group (STAD) and a control group (traditional methods) for a nine-week period. The Likert scale questionnaire was used, meeting sufficient validity and reliability standards to measured 12 subdimensions of scientific attitudes. The data was analyzed using MANOVA. The findings showed that the STAD significantly affected seven subdimensions: curiosity, flexibility, critical-mindedness, awareness of the non-absolute truth, belief in the orderliness of nature, carefulness, and optimism. However, there are five not significant subdimensions: honesty, lack of prejudice, tolerance, perseverance, and motivation. These findings suggest the STAD method can be effective in promoting positive scientific attitudes among pre-service teachers. The study's implications for teaching practices in promoting positive scientific attitudes are significant, and further research in this area is warranted.