Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN UNTUK KELOMPOK MASYARAKAT (CITIZENSHIP EDUCATION FOR SOCIAL COMMUNITY) Yuyus Kardiman
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 14 No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 14 No.1 Oktober 2014
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v14i1.6501

Abstract

The biggest problems in the Pancasila and Civic Education in fact not on how the Pancasila and Civic Education implemented a formal educational institution, but Pancasila and Civic Education conducted by the non-formal institutions both family and society. More social problems that occur due to the inability of society to educate both by example and efforts to socialize knowledge and values. For this reason the development efforts of Pancasila and Civic Education for the community to be important, especially in Indonesia.
BUILDING DEMOCRACY OF CULTURE IN SCHOOL THROUGH JURISPRUDENTIAL INQUIRY Muhammad Japar; Dini Nur Fadhillah; Yuyus Kardiman; Yasnita Yasnita; Sarkadi Sarkadi
Jurnal Kependidikan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.881 KB) | DOI: 10.21831/jk.v2i2.18924

Abstract

This study was aimed at developing democratic culture in high schools through Jurisprudential Inquiry. The study used a descriptive qualitative approach by observing the planting of democratic values applied in the subjects of Citizenship Education by applying the jurisprudential inquiry learning model. The jurisprudential inquiry learning model empirically had built a dynamic learning atmosphere. This model provided opportunities for students to disagree but based on the accurate data and no need to be ashamed or inferior to acknowledge that the opinions of other students were better and they were willing to support that opinion. Thus, this model allows constructive debate. This practice was able to build values of respect for differences of opinion in the learning process. The results show that the jurisprudential inquiry learning model can be an alternative model in developing a democratic culture. Democratic values applied were actively participating in school activities, respecting diversity, familiarizing deliberations and maintaining a balance between rights and obligations in school.MEMBANGUN BUDAYA DEMOKRASI DI SEKOLAH MELALUI JURISPRUDENTIAL INQUIRYAbstrakPenelitian ini bertujuan mengembangkan budaya demokrasi di Sekolah Menengah Atas melalui Jurisprudential Inquiry. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengamati penanaman nilai-nilai demokrasi yang diterapkan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menerapkan model pembelajaran jurisprudential inquiry. Model pembelajaran jurisprudential inquiry secara empirik telah membangun atmosfer pembelajaran yang dinamis. Model ini memberikan peluang bagi siswa untuk berbeda pendapat tetapi berdasarkan data yang akurat dan tidak perlu malu atau rendah diri untuk mengakui bahwa pendapat siswa yang lain itu lebih baik dan rela mendukung pendapat itu. Dengan demikian, model ini memungkinkan terjadinya perdebatan yang kontruktif. Praktik ini mampu membangun nilai menghargai perbedaan pendapat dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran jurisprudential inquiry dapat menjadi model alternatif dalam mengembangkan budaya demokrasi yaitu berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah, menghargai keragaman, membiasakan musyawarah dan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban di sekolah. 
Pendidikan Karakter Melalui Pendekatan Konten Sebagai Konsep Merdeka Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Pada Tingkat SMP/Sederajat Di Era Digital Raharjo Raharjo; Yuyus Kardiman; Asep Rudi Casmana
Jurnal Rontal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/a

Abstract

Implementasi Pendidikan karakter sebagai kajian ontologis-epistimologis Pendidikan kewarganegraan masih terfokus pada proses pembiasaan yang dikelola oleh pihak sekolah, berbagai kegiatan ekstrakurikuluer dan keteladanan dari guru, kepala sekolah, perangkat sekilah lainnya, para tokoh masyarakat serta orang tua Namun melalui pendekatan kelas, dimana Pendidikan karakter terintegrasi dengan setiap mata pelajaran belum banyak dikembangkan pada setiap satuan Pendidikan, sehingga upaya Pendidikan karakter dirasakan sampai saat ini masih belum optimal. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman baru terhadap guru tentang pentingnya dan upaya proses pendidikan karakter berbasis konten yakni terintegrasi melalui mata pelajaran khususnya Ilmu Pengetahuan Sosial tingkat SMP. Metode yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis konten, dengan menghadirkan Pakar rumpun Pendidikan IPS dan Guru-guru mata pelajaran IPS tingkat SMP untuk memberikan penilaian terhadap hasil temuan analisis. Simpulannya bahwa upaya pendidikan karakter dilakukan melalui trisentra yakni dilaksanakan melalui pendekatan pembudayaan sekolah, masyarakat, dan kelas. Namun dalam upaya pendekatan kelas yakni melalui pengintegrasian mata pelajaran terhadap nilai karakter, mengalami banyak tantangan. Tantantan paling pendasar adalah masih banyaknya guru sebagai ujung tombak Pendidikan di lapangan tidak memahami bagaimana proses pengintegrasian mata pelajaran dengan karakter yang mesti dibangun. Pengintegrasian mata pelajaran dengan karakter, dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap setiap kompetensi dasar dengan karakter yang dapat dikembangkan serta di tanamkan kepada peserta didik
PEMBUATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BAGI GURU DI DKI JAKARTA Raharjo; Etin Solihatin; Yuyus Kardiman
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.044 KB)

Abstract

ABSTRACT The Covid-19 or Coronavirus has caused concern, fear, and even caused casualties, so the government issued a prevention of the virus, including a policy of closing schools to study at home. Then replace it with learning in bold or online. The problem is that not all schools and teachers can quickly and be able to do online learning or be brave properly. Therefore, one solution is through community service activities with activities including training on making websites as e-learning media for learning in schools, especially for teachers in DKI Jakarta and its surroundings. This activity was carried out starting on Saturday, August 29, 2020, which was attended by 57 participants, and was followed with full enthusiasm from all participants who came from the general public and teachers of SD, SMP, and SMA from the Jakarta and Bekasi areas. The method used in this activity is the training method, practice, and guidance, with the preparation stage, the meeting via zoom, and the monitoring stage via WhatsApp. The output of this training activity is that teachers have more understanding, ability, and skills in creating a website as a medium for e-learning in schools so that the quality of learning increases. The evaluation results of the assessment participants strongly agree (56%) that the material presented is good, strongly agree (67%) that the material is very important for improving the quality of learning, and strongly agree (78%) that the training material is very useful. ABSTRAK Virus Covid-19 atau Corona telah menimbulkan, kehawatiran, ketakutan dan bahkan telah menimbulkan korban nyawa, sehingga pemerintah mengeluarkan upaya pencegahan virus tersebut antara lain kebijakan meliburkan sekolah untuk belajar di rumah. Selanjutnya menggantinya dengan pembelajaran secara daring atau online. Masalahnya adalah tidak semua sekolah dan guru dapat secara cepat dan mampu melakukan pembelajaran secara online atau daring secara baik. Oleh karena itu salah satu solusinya adalah melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatannya antara lain pelatihan pembuatan website sebagai media pembelajaran e-learning di sekolah, khususnya bagi guru di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Kegiatan ini dilaksanakan mulai hari Sabtu, 29 Agustus 2020 yang diikuti oleh sebanyak 57 peserta, dan diikuti dengan penuh antusias dari seluruh peserta yang berasal dari umum dan guru SD, SMP dan SMA dari wilayah Jakarta, dan Bekasi, Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan metode pelatihan, praktik dan pembimbingan, dengan tahapan persiapan, pelatihan melalui zoom meeting dan tahap monitoring melalui whatshapp. Output dari kegiatan pelatihan ini adalah guru lebih memiliki pemahaman, kemampuan dan ketrampilan dalam membuat sebuah website sebagai media pembelajaran e-learning di sekolah, sehingga kualitas pembelajaran menjadi meningkat. Dan dari hasil evaluasi peserta menilai sangat setuju (56%) bahwa materi yang disampaikan sudah baik, sangat setuju (67%) bahwa materi sangat penting bagi peningkatan kualitas pembelajaran, dan sangat setuju (78%) materi pelatihan sangat bermanfaat.
Pendampingan Penguatan Pendidikan Karakter Dimasa Pandemi Covid-19 bagi Guru Taman Kanak-Kanak di Kabupaten Bekasi Raharjo; Maiwan; Yuyus Kardiman
PERDULI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 01 (2021): Jurnal PERDULI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1239.301 KB) | DOI: 10.21009/perduli.v2i01.23722

Abstract

Salah satu tantangan pembelajaran dimasa Pandemi Covid-19 adalah bagaimana penanaman nilai-nilai karakter yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur Pancasila dapat terus ditanamkan dan diinternalisasikan sejak usia dini. Kenyataan menunjukkan masih ada anak-anak usia dini yang merupakan masa emas atau “golden age” ini belum terlayani dengan baik dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas, dengan berbagai keterbatasannya. Sehingga perlu ada upaya penanaman nilai-nilai karakter yang berbasis kelas, kultur sekolah, maupun di keluarga dan masyarakat agar anak-anak usia dini menjadi siswa yang cerdas dan berkarakter sesuai nilai-nilai agama dan nilai luhur Pancasila. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai agama dan nilai luhur Pancasila, serta pembelajaran yang partisipatif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Adapun metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu berupa pendampingan peningkatan kapasitas guru secara daring seperti melalui aplikasi whatshapp, dan zoom meeting. Kegiatan melalui zoom meeting dilaksanakan mulai hari Rabu, 6 Oktober 2021 pukul 09.30 -13.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 33 guru Taman Kanak-Kanak dari wilayah Kabupaten Bekasi dengan menghadirkan narasumber dosen PAUD dari UNJ ibu Indah Juniasih, M.Pd., Raharjo, S.Pd., M.Si., dan Dr. Yuyus Kardiman, M.Pd. Luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya kapasitas guru dalam menginternalisasikan nilai-nilai agama dan nilai luhur Pancasila baik dalam kelas, sebagai budaya sekolah, ekstrakurikuler maupun di masyarakat, guru memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam membuat merancang pelaksanaan pembelajaran yang berkarakter bagi anak usia dini.
Content Analysis of Political Awareness in Mata Najwa’s Talkshow (Descriptive Qualitative Study on Students of Pancasila and Citizenship Education, Universitas Negeri Jakarta) Nabila Aprilia; Muhammad Japar; Yuyus Kardiman
Jurnal Civicus Vol 21, No 1 (2021): JURNAL CIVICUS, JUNE 2021
Publisher : Department of Civic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/civicus.v21i1.45601

Abstract

This study aims to analyze the content of political awareness in the Mata Najwa talk show which was shown in the October 2020 episode. This study uses a qualitative descriptive method with a content analysis approach. The primary data source was obtained from the talk show Mata Najwa for the October 2020 period. Secondary data were obtained from interviews with informants, namely students of Pancasila and Citizenship Education at the State University of Jakarta class 2017 who watched the Mata Najwa talk show and expert opinions. The results of the study show that the broadcasts presented by the Mata Najwa talk show raised socio-political issues that developed in the community into themes or topics of discussion. Through critical dialogue between resource persons, they provide knowledge and understanding of the reality that is happening. The speakers were presented from 2 camps, pros and cons as well as expert speakers in their fields according to the topic of discussion who were able to provide analysis and clarification of the problems being discussed. From the opinion of the informants, they can know and understand the rights and obligations as citizens in the topics discussed.
Pembinaan Kedisiplinan Siswa Melalui Fingerprint Presensi Aulia Siti Rakhmah; Tjipto Sumadi; Yuyus Kardiman
Mindset : Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 1 (2021): Januari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/mindset.v1i1.80

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembinaan kedisiplinan siswa melalui fingerprint presensi. Penelitian ini merupakan studi kualitatif di SMP Diponegoro 1 Jakarta. Metode penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembinaan kedisiplinan siswa yang dilakukan oleh sekolah dengan menggunakan fingerprint cukup baik karena dilakukan secara kontinu, terukur, dan memacu siswa untuk disiplin. Penerapannya dapat dilaksanakan dengan cara antara lain. Pertama, siswa masuk jam 06.30 WIB dan bersalaman dengan guru pembimbing ketika tiba di sekolah. Kedua, siswa diarahkan oleh guru pembimbing untuk melakukan presensi, menuju mesin fingerprint yang berada didepan ruang guru. Ketiga, hasil absensi kemudian di rekap oleh guru IT dan diprint, kemudian diberikan oleh wali kelas. Keempat, dari hasil data fingerprint tersebut siswa kemudian diabsen kembali di dalam kelas. Kelima, jika tidak hadir, siswa dapat SMS dari sekolah untuk orangtua. Hukuman diberikan oleh guru pembimbing berupa teguran, pengurangan penilaian, dan mendapatkan surat peringatan kepada orangtua seminggu sekali. Kesimpulan penelitian ini adalah program pembinaan kedisiplinan siswa melalui fingerprint presensi, cukup baik meningkatkan kedisiplinan siswa.
Mewujudkan Masyarakat Hijau Pusat Komuniti Desa, Pekan Nenas Pontian, Johor Bahru, Malaysia Melalui Pelatihan Pemanfaatan Minyak Jelantah sebagai Bahan Pembuatan Sabun Batang: Creating a Green Community Village Community Center, Pekan Nenas Pontian, Johor Bahru, Malaysia Through Training on the Use of Used Cooking Oil as an Ingredient for Making Bar Soap Sri Rahayu; Ade La Yusuf; Dasilva Azka Nabila; Siska Aprilia Kaulika; Mutia Delina; Yuyus Kardiman; Noorzana Binti Khamis
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2024): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v9i3.6135

Abstract

Repeated use of cooking oil produces waste in the form of waste cooking oil. Apart from being dangerous for health, waste cooking oil is also dangerous for the environment. To overcome this, waste cooking oil might be used for other harmless side products such as soap. To meet the soap standard, the waste oil must be reprocessed. Training on making soap from waste cooking oil has never been carried out before in the Pekan Nenas Pontian, Johor Bahru, Malaysia, so this service activity focuses on introducing, training, and implementing bar soap making from waste cooking oil to the community in the Pekan Nenas Pontian, Johor Bahru, Malaysia, as an effort to reduce waste cooking oil. The counseling webinar was held boldly on June 24, 2023. Meanwhile, soap-making training was held at Pekan Nenas Pontian on August 5, 2023. Soap quality testing was conducted at the Biochemistry Laboratory, State University of Jakarta, in September 2023. This activity used the active participation strategy method. The data obtained is in the form of social data, namely pre-test and post-test results, and scientific data in the form of soap quality tests, which are compared with the Indonesian National Standard (SNI) for solid soap, including pH tests, water content tests, foam height, and stability tests. Community knowledge has increased, as shown by the post-test score having an average of more than 60, namely 75, and the highest score is 90. This community service activity was a success.
Hubungan Pemahaman tentang Hak Cipta dengan Pelanggaran Tindak Pengunduhan Film Gratis di Situs Internet Assa Oviana Apriliant; Suhadi Suhadi; Yuyus Kardiman
Rhizome : Jurnal Kajian Ilmu Humaniora Vol. 1 No. 1 (2021): Januari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/rhizome.v1i1.29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan pemahaman tentang hak cipta dengan pelanggaran tindak pengunduhan film gratis di situs internet. Menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode korelasi product moment, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan variabel x dan variabel y. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, dengan jumlah sampel terdiri dari 80 responden. Teknik uji coba menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, sedangkan teknik uji prasyarat analisis dan uji hipotesis menggunakan software SPSS versi 22. Hasil penelitian berdasarkan data dan analisis yang telah dilakukan menunjukkan nilai rhitung 0,541 yaitu berkorelasi sedang, dan terdapat hubungan positif antara pemahaman hak cipta dengan pelanggaran pengunduhan film. Berdasarkan uji koefisien determinasi jika dilihat dari pemahaman hak cipta (variabel x) memberikan kontribusi pengaruh yang cukup berarti yaitu sebanyak 29,2% dalam menentukan pelanggaran pengunduhan film (variabel y). Mahasiswa diharapkan mengetahui tindakan yang salah atau benar dalam mengapresiasi suatu karya.