Hartono Hartono
Sriwijaya University

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA KELAS XII DALAM MENYELESAIKAN SOAL HOTS MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA NEGERI 2 UNGGUL SEKAYU Lulu Munisa; Effendi Nawawi; Hartono Hartono
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2021): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik di Indonesia melalui hasil penelitian PISA tahun 2015 menunjukkan Indonesia hanya mampu mengerjakan soal dimensi kognitif C1-C3 yang merupakan soal kemampuan berpikir tingkat rendah, sementara soal kemampuan berpikir tingkat tinggi berada pada dimensi kognitif C4-C6. Akibatnya, yang terjadi adalah banyak peserta didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal ujian baik yang bersifat nasional maupun regional karena memuat beberapa soal HOTS di dalamnya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dimiliki peserta didik untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan kemampuan peserta didik dalam hal berpikir tingkat tinggi. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif dengan menggunakan sampel penelitian peserta didik di SMA Negeri 2 Unggul Sekayu. Teknik pengambilan data dilakukan dengan tes secara daring selama 45 menit dengan menggunakan instrumen penelitian berupa soal tes pilihan ganda dengan jumlah 20 soal yang terbagi atas 10 soal dimensi kognitif menganalisis (C4) dan 10 soal dimensi kognitif mengevaluasi (C5). Hasil yang diperoleh untuk nilai keseluruhan dari masing-masing peserta didik dinyatakan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik sebagian besar pada kategori baik (nilai 61-80) dengan persentase 38.33%. Sementara itu, untuk per-dimensi kognitif dinyatakan bahwa peserta didik lebih menguasai dimensi kognitif menganalisis (C4) dibandingkan mengevaluasi (C5) dengan persentase secara berurutan 61.17% dan 49.83%. Kata Kunci: Analisis, kemampuan berpikir tingkat tinggi, soal, menganalisis (C4), mengevaluasi (C5).
PENGUASAAN KONSEP MAHASISWA PGSD PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN REAL LIFE VIDEO Susy Amizera; Hartono Hartono; Elvira Destiansari; Nike Anggraini; Laihat Laihat; Lucia Maria Santoso
JPDI (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia) Vol 7, No 2 (2022): VOLUME 7 NUMBER 2 MAY 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jpdi.v7i2.3307

Abstract

Penguasaan konsep menjadi suatu permasalahan dalam kegiatan pembelajaran karena konsep materi yang didapatkan mahasiswa bukan berasal dari gagasan sendiri melainkan konsep yang didapat dari buku. Ekosistem merupakan salah satu materi pada pembelajaran IPA. Penguasaan konsep ekosistem dapat ditingkatkan melalui strategi pembelajaran kontekstual berbantuan real life video. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui penguasaan konsep  mahasiswa PGSD pada materi ekosistem melalui pembelajaran kontekstual berbantuan real life video, dan (2) mengetahui sikap mahasiswa saat pembelajaran kontekstual berbantuan real life video pada materi ekosistem. Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan (mixed method) yang merupakan gabungan antara penelitian kuantitatif dan penelitian. Teknik pengumpulan data mengenai penguasaan konsep mahasiswa yaitu menggunakan desain one group pretest-posttest. Data kuantitatif diperoleh melalui test tertulis berupa soal–soal mengenai konsep ekosistem. Selanjutnya, data kualitatif diperoleh melalui instrument lembar observasi dan catatan lapangan. Teknik analisa data kuantitatif berupa hasil pre-test dan post-test menggunakan Uji Paired Sample T-Test. Selanjutnya, menggunakan N-Gain analisis untuk mengentahui peningkatan penguasaan konsep setiap sub materi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat perbedaan yang signifikan penguasaan konsep mahasiswa setelah melakasanakan pembelajaran dibandingkan sebelum melaksanakan pembelajaran. Selain itu, Peningkatan penguasaan konsep pada setiap sub materi berada pada kategori tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, melalui pembelajaran kontekstual berbantuan real life video partisipasi mahasiswa PGSD termasuk kategori sangat baik walaupun terdapat beberapa kendala signal dan perangkat saat pembelajaran dikarenakan sistem pembelajaran masih menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dengan demikian pembelajaran kontekstual berbantuan real life video dapat menjadi salah satu media alternatif untuk meningkatkan konsep ekosistem dalam pembelajaran daring.
Implementation of the experiential learning model: An alternative solution to improve chemistry learning outcomes of vocational students Ririn Vidiastuti; Hartono Hartono; Dewi Kusmawaty
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.67 KB)

Abstract

Abstract: Implementation of the experiential learning model: An alternative solution to improve chemistry learning outcomes in the vocational field. Objectives: This classroom action research was aimed to improve students’ chemistry learning result through the experiential learning model. Methods: The study was conducted in two cycles, each cycle consisting of two meetings. Findings: Improvement of student learning outcomes can be seen from the mean score of student learning outcomes before the action done (T0) of 71,23 with mastery learning 42,86%, an increase in 1st cycle (T1) to 77,74 with mastery learning 62.86% and in 2nd cycle (T2) increased to 84,23 with learning mastery 85.71%. Conclusion: The experiential learning model had a positive impact if it was implemented in classroom learning activities. The experiential learning model could be an alternative solution to improve the quality of learning and school quality.Keywords: Classroom action research, experiential model, chemistry learning outcomes.Abstrak: Implementasi model pembelajaran ekperiensial: sebuah solusi alternative untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa kejuruan. Tujuan: Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan model pembelajaran eksperiensial. Metode: Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Temuan: Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan (T0-) 71,23 dan ketuntasan hasil belajar siswa 42,86%. Terjadi Peningkatan siklus I (T1) skor hasil belajar 77,74 dengan ketuntasan siswa sebesar 62,86%. Siklus II skor hasil belajar 84,23 dengan ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 85,71%. Kesimpulan: Model pembelajaran eksperiensial berdampak positif jika diimplementasikan pada kegiatan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran eksperiensial dapat menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mutu sekolah.Kata kunci: Penelitian tindakan kelas, model pembelajaran eksperiensial, hasil belajar kimia. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpp.v8.i2.201812
Improving chemistry learning outcomes for vocational students using ARIAS learning model Sriwidya Hotmaria Panjaitan; Hartono Hartono; Eddy Dharmansyah
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.568 KB)

Abstract

Abstract: Improving chemistry learning outcomes for vocational students using ARIAS learning model. Objectives: This classroom action research was carried out to investigate students’ chemistry learning outcomes at vocational level through ARIAS learning model. Methods: The study was conducted in two cycles, each cycle consisting of two meetings. Findings: The mean score before the treatment (T0) was 66.89 with learning mastery percentage of 40.54%, then the mean score increased to 76.51 after teacher applied ARIAS learning model in cycle I (T1) with learning mastery percentage of 62.16%. The improvement of the mean score of students’ cognitive learning outcomes also occurred in the last cycle. The mean score of student cognitive test result was 84.09 with learning mastery percentage of 89.19%. Students also gave positive responses of learning process. Conclusion: It indicated that the ARIAS learning model was proven to be able to effectively improve student learning outcomes, especially in Chemistry subjects at the vocational level.Keywords: Classroom action research, ARIAS learning model, chemistry learning outcomes.Abstrak: Meningkatkan hasil belajar kimia siswa kejuruan melalui model pembelajaran ARIAS. Tujuan: Tujuan: Menginvestigasi hasil belajar peserta didik pada bidang kejuruan dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Temuan: Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakukan (T0) adalah sebesar 66,89 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 40,54%, kemudian rata-rata skor hasil belajar meningkat menjadi 76,51 setelah guru menerapkan model pembelajaran ARIAS pada siklus pertama. Peningkatan rata-rata skor hasil belajar kognitif siswa juga terjadi pada siklus terakhir. Skor rata-rata hasil tes kognitif siswa adalah 84.09 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 89,19%. Siswa juga memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran. Kesimpulan: Model pembelajaran ARIAS terbukti dapat secara efektif meningkatkan hasil belajar siswa, terutama dalam mata pelajaran Kimia di tingkat kejuruan.Kata kunci: Penelitian tindakan kelas, model pembelajaran ARIAS, hasil belajar kimia.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpp.v8.i2.201813