Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

SEBARAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN DI KALIMANTAN TIMUR Karmini Karmini
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 17, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v17i1.3279

Abstract

Hasil Sensus Pertanian tahun 2003 dan 2013 menunjukkan jumlah rumah tangga pertanian pada tahun 2013 (22% dari total rumah tangga) di Kalimantan Timur  menurun dibandingkan tahun 2003 (34,85%). Penurunan jumlah rumah tangga pertanian dapat berdampak pada kuantitas dan kualitas produksi pertanian yang dihasilkan setiap kota/kabupaten. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui jumlah dan pertumbuhan Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) di Kalimantan Timur serta sebaran RTUP tahun 2003 dan 2013. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2017 di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Data sekunder dikumpulkan dalam penelitian ini.  Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan uji t. Hasil studi menunjukkan bahwa jumlah RTUP di Kalimantan Timur pada tahun 2003 dan 2013 berturut-turut adalah 203.179 rumah tangga dan 180.614 rumah tangga. Berarti terjadi pertumbuhan negatif jumlah RTUP di Kalimantan Timur sebesar -11,11% dalam kurun waktu 10 tahun tersebut dan rumah tangga pertanian tersebar tidak merata di seluruh kota/kabupaten di Kalimantan Timur.
ANALISIS POTENSI EKONOMI LOKAL DAN MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KABUPATEN MAHAKAM ULU Karmini Karmini; Karyati Karyati
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 20, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v20i2.5606

Abstract

Kabupaten Mahakam Ulu memiliki sumberdaya yang sebagian telah dikelola oleh masyarakat menjadi kegiatan ekonomi yang potensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan melakukan assessment serta melukiskan model pengembangan pertanian di Kabupaten Mahakam Ulu. Statistika deskriptif digunakan untuk menganalisis data penelitian. Kabupaten Mahakam Ulu memiliki potensi ekonomi yang terdapat pada berbagai lapangan usaha. Terdapat peluang untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal di wilayah tersebut. Potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya fisik mendukung pengembangan kegiatan ekonomi pada tingkat lokal di Kabupaten Mahakam Ulu. Peengembangan pertanian dapat dilakukan dengan program/kegiatan yang sesuai dengan potensi ekonomi lokal. Model pengembangan pertanian menunjukkan pembangunan pertanian dipengaruhi dan didukung oleh pembangunan pada lapangan usaha lainnya.
Zonation of Development Area of Agriculture, Forestry, and Fisheries Sector in West Kutai Regency Karmini Karmini
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 17, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v17i2.3464

Abstract

The effort of development on agriculture, forestry, and fisheries sector in West Kutai Regency needs to be done by integrating the working program that will be formulated for a specific region.  The aim of this study was to know the activities distribution and production of agriculture, forestry, and fisheries products in West Kutai Regency alsothe zone of development area for basis to formulate the efforts to develop agriculture, forestry, and fisheries sector. Studi was done from January to March 2018 in West Kutai Regency, East Kalimantan Province.  Data collected in this study were secondary data from Statistics West Kutai Regency. Data analysis by using descriptive statistics was applied to determine zone of development area.Geografics Information System (GIS) was used to make map of area zonation.Area of West Kutai Regency could be divided into 3zonesbased on wide of agriculture and fisheries areas, they are narrow  area of agriculture and fisheries (Zone I = 5.030,65 – 11.397,71 ha), medium (Zone II = 11.397,72 – 17.764,80 ha), and wide (Zone III = 17.764,81  – 24.131,89 ha).Zone I includes Districts of Bongan, Penyinggahan, Muara Pahu, Muara Lawa, Bentian Besar, Linggang Bigung, Nyuatan, M. Manaar Bulatn, and Tering. Zone II consists Districts of  Barong Tongkok and Long Iram. Zone III is Districts of Jempang, Damai, Melak, Siluq Ngurai, and Sekolaq Darat.
STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN DAYA SAING BARANG KAYU DAN HASIL HUTAN DI KOTA TARAKAN Karmini Karmini
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.928 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.1009

Abstract

Produk-produk industri kecil dan menengah (IKM) yang tergolong dalam kelompok barang kayu dan hasil hutan di Kota Tarakan memiliki daya saing yang tinggi. Namun daya saing tersebut masih dapat ditingkatkan serta perlu dikuatkan, karena adanya persaingan dalam pemasaran produk yang dihasilkan oleh industri pengolahan yang berada di dalam dan di luar Kota Tarakan. Tujuan dari studi ini adalah untuk merumuskan strategi dan program  penguatan daya saing barang kayu dan hasil hutan di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. Studi dilaksanakan pada bulan September hingga Desember 2015. Penelitian ini mengumpulkan data primer dan sekunder. Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats/SWOT) digunakan untuk menganalisis data. Daya saing barang kayu dan hasil hutan di Kota Tarakan berada pada kuadran agresif. Strategi penguatan daya saing barang kayu dan hasil hutan antara lain peningkatan kemampuan IKM dalam memperoleh bahan baku, modal usaha, manajemen produksi dan keuangan, pemasaran, dan akses terhadap kegiatan pembinaan. Program penguatan daya saing barang kayu dan hasil hutan antara lain program peningkatan ketersediaan hasil hutan baik kayu dan non kayu, aksesibilitas ke lembaga keuangan, dan pembinaan manajemen produksi dan manajemen usaha, serta program pengembangan pasar di dalam dan luar negeri bagi produk-produk IKM.
Conservation and economic aspects of a combination of forestry-agricultural crops (Neolamarckia cadamba-Phaseolus vulgaris) and terrace systems in different slope classes Karyati Karyati; Sri Sarminah; Karmini Karmini; Ali Muhammad Akbar; Rifaldi Hermansyah
SAINS TANAH - Journal of Soil Science and Agroclimatology Vol 18, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/stjssa.v18i1.47708

Abstract

The utilization of steep lands by planting forestry and agricultural species can provide benefits from soil-water conservation and economic aspects. The combination of planting Neolamarckia cadamba-Phaseolus vulgaris and terrace systems can increase land use values, such as soil conservation, crop production, and farmers’ income. The aim of this study was to analyze silvicultural, hydro-orological, and economic aspects of a combination of forestry-agricultural crops (N. cadamba – P. vulgaris) and terrace systems on two slope classes. Two study plots were established on a steep gradient (25–40%) and a very steep gradient (>40%). The results showed an annual increase in the average diameter and height of N. cadamba of 1.78 cm and 1.84 m, respectively on the steep slope, and 1.68 cm and 1.53 m, respectively on the very steep slope. The surface run off and erosion rate were lower on the steep ground compared to the very steep ground. Erosion hazard indices and levels on the plots in the steep slope and very steep slope were categorized as low and very low; meanwhile the erosion hazard class was I. The profit of P. vulgaris cultivation was IDR 9,360,000.00 ha–1 per cropping season on steep slope and IDR 6,480,000.00 ha–1 per cropping season on very steep slope. The planting of P. vulgaris as an intercropping plant to fill empty land in between N. cadamba can increase the economic value obtained from selling P. vulgaris in the short term until the leaves of the N. cadamba plant are linked. The combination of planting N. cadamba–P. vulgaris and terrace system on steep slopes is therefore more profitable not only from the economic perspective, but also in lowering runoff and potential erosion rates than on very steep lands.
The role of tropical abandoned land relative to ecological and economic aspects Karmini Karmini; Karyati Karyati; Kusno Yuli Widiati
Forest and Society Vol. 4 No. 1 (2020): APRIL
Publisher : Forestry Faculty, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.796 KB) | DOI: 10.24259/fs.v4i1.8939

Abstract

The floristic structure and composition of abandoned lands in the tropic have been observed to be changing dynamically during the succession process. This is mostly because they are not utilized maximally, therefore, there is a need to assess the economic and ecological impacts of this land abandonment in tropical areas. This study was conducted to determine the ecological aspects of standstructure, floristic composition, and species diversity and analyze the economic aspects of standing trees in tropical abandoned land. The vegetation containing woody trees with a diameter at breast height (DBH) of > 5 cm were surveyed at six subplots sized 20 m × 20 m. The economic parameters were evaluated using data of log price, logging cost, profit margin, and stumpage value of standing trees in the study plot and a total of 126 trees including 26 species of 25 genera of 18 families were recorded. The most common species found were Macaranga tanarius with 50.60%, Bridelia glauca with 49.13%, and Pterospermum javanicum with 29.05% based on Importance Value Index (IVi). Moreover, the diversity, dominance, evenness, and richness indices were 1.23, 0.09, 0.87, and 5.17 respectively while the total log price at the abandoned land was 1,462.02 USD m-3 with an average value of 56.23USD m-3. The total and mean values of logging costs were 1,212.24USD ha-1 and 46.62USD ha-1, respectively while the total profit margin of log selling was USD337.39m-3 at maximum with an average of 12.98 USD m-3. Furthermore, the average stumpage value was 83.05 USD ha-1 while the total was calculated to be 2,159.36 USD ha-1.These findings showed the utilization of abandoned lands with respect to ecology and economic aspects has the ability to increase community welfare and support the implementation of developmental programs in the country.
PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH KELOMPOK MAKANAN, MINUMAN DAN TEMBAKAU DI KOTA TARAKAN Karmini Karmini; Karyati Karyati
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v2i2.51

Abstract

ABSTRAK Peningkatan jumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) perlu terus dilakukan, di samping peningkatan upaya untuk mengembangkan usaha yang telah berjalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal, menentukan strategi serta menyusun program dan kegiatan pengembangan UKM kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Penelitian dilaksanakan di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia pada bulan Januari hingga Juni  2018. Penelitian ini mengumpulkan data primer dan sekunder dengan jumlah sampel sebanyak 21 responden. Data dianalisis dengan menggunakan analisis Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats (SWOT).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan UKM antara lain motivasi, bahan baku, tenaga kerja, modal, keuangan, teknologi, pemasaran, iklim usaha, dan pembinaan. Strategi pengembangan UKM dalam kelompok makanan, minuman, dan tembakau di Kota Tarakan adalah agresif. Program-program pengembangan UKM antara lain program identifikasi dan pengembangan potensi daerah, program penguatan kemampuan ekonomi UKM, dan program peningkatan jumlah wirausahawan muda. Program tersebut dijabarkan dalam berbagai kegiatan pokok.Kata kunci: UKM, faktor internal, faktor eksternal, strategi usaha, dan program pengembangan. ABSTRACT The increasing quantity Medium and Small Businesses (MSB) is  needed to be done as well as the increasing efforts to develop the existing MSB. The aims of this study were to identify the internal and external factors, to determine strategy also to arrange the programs and activities to develop the MSB of  cigarette, drink, and food group. The study was done in Tarakan City, East Kalimantan Province, Indonesia since January to June 2018. This study collected primary dan secondary data with total sample as many as 21 respondents. Data were analyzed by using the analysis Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats (SWOT). The results of this study show internal and external factors affect the development of  MSB such as motivation, raw material, labor, capital, finance, teknologi, marketing, business climate, and assistance. The strategy to develop MSB in cigarette, drink, and food group is aggresive. Programs develop MSB such as identification and development of regional potency, strengthening of MSB economic ability, and increasing of young entreprenuers. Those programs are derived become some importants activities.Keywords: SME, internal factor, external factor, bussines strategy, and development program
STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI NON TAMBANG DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Karmini Karmini
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.362 KB) | DOI: 10.36087/jrp.v1i2.36

Abstract

ABSTRAKInvestasi non tambang berperan dalam perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara. Namun diharapkan peran tersebut meningkat menjadi sama atau lebih besar dibandingkan investasi tambang.  Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui jenis investasi non tambang, faktor-faktor penentu investasi non tambang, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan peningkatan investasi non tambang. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Muara Jawa, Samboja, Sanga-sanga, Anggana, Muara Badak, dan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Terdapat berbagai jenis kegiatan investasi non tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara antara lain investasi pada sektor pertanian; industri pengolahan; bangunan; perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; jasa; dan lainnya. Faktor-faktor penentu investasi non tambang di lokasi studi adalah potensi sumberdaya alam, potensi sumberdaya manusia, karakteristik wilayah, dan iklim investasi. Hasil penelitian ini menunjukkan berbagai strategi, kebijakan, program, dan kegiatan untuk meningkatkan investasi non tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia serta pengembangan wilayah dan iklim investasi. Kata kunci: Investasi, Kutai Kartanegara, non tambang, strategi. ABSTRACTInvestment has role in economics of Kutai Kartanegara. However, it is hoped the role will increase become same or more than mining investment.  The aims of this study were to know kinds of non-mining investment, factors determine non-mining investment, strategy, regulation, program,, and activity to increase non-mining investment. The study was done in Subregency of Muara Jawa, Samboja, Sanga-sanga, Anggana, Muara Badak, and Marang Kayu, Regency of Kutai Kertanegara, Province of East Kalimantan. Data were collected in this study both primary and secondary data. There are various activities of non-mining investments in Regency of Kutai Kartanegara such as investment in sectors of agriculture; manufacturing industries; construction; trade, hotel, and restorant; transportation and communication; financial, leasing, and business service; services, and others. Factors detemine non-mining investment in study areas are potency of natural resources, potency of human resources, charateristics of area, and climate of investment.  The results of this study show strategies, regulations, programs, and activities to increase non-mining investment in Regency of Kutai Kartanegara in relation to the management of natural and human resources also the development of region  and invesment climate.Keywords: Investment, Kutai Kartanegara, non-mining, strategy.
ANALISIS KEMAMPUAN KOPERASI DI KALIMANTAN, INDONESIA DALAM MENGHASILKAN PENDAPATAN Karmini Karmini; Saroyo Saroyo; Karyati Karyati
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v3i2.75

Abstract

Jumlah koperasi yang aktif dan sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi di Kalimantan cenderung berfluktuatif dalam satu dekade terakhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan keberadaan koperasi aktif, membandingkan perolehan sisa hasil usaha, dan menganalisis kemampuan koperasi yang berkembang di Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara dalam menghasilkan pendapatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Desember 2020. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data deret waktu tahun 2010-2019. Analisis varians dan deskriptif dilakukan untuk mengolah data. Rata-rata koperasi aktif di 5 provinsi di Kalimantan, Indonesia berbeda sangat signifikan. Rata-rata sisa hasil usaha koperasi di Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara berbeda sangat signifikan tetapi tidak berbeda signifikan pada koperasi di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat. Koperasi di Provinsi Kalimantan Selatan memiliki kemampuan tinggi dalam menghasilkan pendapatan dan sebaliknya terjadi pada koperasi di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA APARATUR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI KERJA PADA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA DAN KOMINFO KOTA SAMARINDA Sukarmini Sukarmini.
Jurnal Paradigma (JP) Vol 1, No 3 (2012): JURNAL PARADIGMA
Publisher : Magister Administrasi Publik FISIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.596 KB) | DOI: 10.30872/jp.v1i3.311

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pembinaan sumber daya aparatur pada Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda  melalui pendidikan dan pelatihan dalam upaya Meningkatan Prestasi Kerja dan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Prestasi Kerja Pada Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Kominfo Kota samarinda setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan. Jenis penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif.Jenis data terdiri dari data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Data Model Interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, memberikan pegawai ketrampilan khusus melalui pendidikan dan pelatihan yang  meliputi Diklat Tekhnis, Diklat Fungsional  dan Kursus-Kursus dalam bidang pekerjaannya merupakan upaya meningkatkan sumber daya aparatur dalam rangka meningkatan Prestasi Kerja Pada Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda. Ada perubahan yang berarti bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah memiliki legalitas pendidikan dan pelatihan, baik segi kemampuan, keterampilan, dan keahlian sehingga kinerja pegawai secara kuantitas, kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan menjadi meningkat dan lebih baik.