Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

STUDI PENGEMBANGAN USAHA PERKEBUNAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Karmini Karmini
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 14, No 1 (2015): Maret
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v14i1.1102

Abstract

The aim of this study was to know the development of plantation business in Kutai Kartanegara Regency.  Data were analyzed by using descriptive analysis.  Plantation business is managed by government-owned enterprise, private sector and farm small holder. The result of study showed the increase of plantation production in study area. Development of plantation should be continued to cultivate potential land.  Government shoud made the procedure of investment in Kutai Kartanegara Regency easier and faster for investors.  
Keragaman jenis pohon dan peresapan air di lahan terbiarkan setelah kebun tradisional Emi Purwanti; Rachmad Mulyadi; Dita Putri Dwi Ramadhanti; Dicky Setyono; Kusno Yuli Widiati; Irma Sribianti; Karmini Karmini
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.828 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v6i2.7906

Abstract

Aspek ekologi lahan terlantar dapat dilihat dari banyak aspek, antara lain keanekaragaman famili dan kemampuan menyerap air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks nilai penting berdasarkan famili pohon dan kemampuan menyerap air (laju infiltrasi dan permeabilitas) pada lahan terlantar setelah kebun tradisional. Survei vegetasi pohon dengan diameter setinggi dada (DBH) >5 cm dilakukan pada 10 anak petak masing-masing berukuran 20 m × 20 m. Pengukuran laju infiltrasi dan permeabilitas dilakukan sebanyak 3 kali dengan masing-masing 3 kali pengulangan. Nilaisignifikansi famili (FIV) tertinggi adalah Euphorbiaceae (104,07), Moraceae (84,75), dan Sapindaceae (20,94). Laju infiltrasi adalah 12,8 cm/jam di hutan sekunder (lereng landai), 6,0 cm/jam di hutan sekunder (lereng agak curam), 1,6 cm/jam di lahan terbuka (lereng landai), dan 1,2 cm/jam di lahan terbuka (lereng agak curam). Permeabilitas di hutan sekunder (lereng landai), hutan sekunder (lereng agak curam), lahan terbuka (lereng landai), dan lahan terbuka (lereng agak curam) masing-masing sebesar 15,45 cm/jam, 11,15 cm/jam, 9,82 cm/jam, dan 8,93 cm/jam. Informasi tentang keanekaragaman dan resapan air lahan terlantar
KORELASI ANTARA KERAPATAN KERING TANUR DENGAN NILAI PENYUSUTAN DAN SIFAT MEKANIKA KAYU BAYUR (Peterospermum javanicum) DAN PANGSOR (Ficusc callosa Wild) Kusno Yuli Widiati; Irvin Dayadi; Karyati Karyati; Karmini Karmini
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 21, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v21i2.6037

Abstract

Potensi kayu-kayu non komersil yang tumbuh di lahan terlantar maupun hutan sekunder selama ini belum dimanfaatkan dengan optimal. Termasuk diantaranya informasi dari jenis cepat tumbuh seperti kayu pangsor (Ficus callosa Willd) dan bayur (Peterospermum javanicum) sifat fisika dan mekanika yang tersedia dari kayu tersebut belum lengkap. Karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara nilai kerapatan kering tanur dengan besarnya nilai penyusutan kayu dan sifat mekanika kayu. Sehingga dalam penelitian ini diambil kayu pangsor yang mempunyai berat jenis kelas kuat V dan Bayur dengan kelas kuat III yang diambil pada bagian pangkal, tengah dan ujung batang. Pembuatan sampel dan pengujian sifat fisika mekanika kayu menggunakan standar Jerman (DIN). Analisis data korelasi dibantu dengan program Microsoft Exel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kayu pangsor dan bayur terdapat hubungan korelasi positif antara kerapatan kering tanur dengan penyusutan volume maksimal, keteguhan tekan sejajar serat dan MoE dengan sifat hubungan yang lemah.
Pengetahuan Masyarakat Tentang Tanaman Hias Bonsai Kelapa di Kelurahan Bukit Biru Kabupaten Kutai Kartanegara Karyati Karyati; Muhammad Syafrudin; Kusno Yuli Widiati; Karmini Karmini; Nurlia Valentina Parapat; Riska Aulia Pertiwi Nuraisyiyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani (JPMM)
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi Bisnis Syariah Bina Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51805/jpmm.v3i1.104

Abstract

Bonsai kelapa merupakan salah satu upaya memanfaatkan hasil kebun kelapa sebagai tanaman hias. Pemanfaatan buah kelapa sebagai tanaman hias bonsai kelapa juga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa. Tujuan penyuluhan adalah untuk memberikan informasi  dan keterampilan tentang teknik pembuatan  tanaman hias bonsai kelapa sebagai sumber pendapatan baru bagi masyarakat Kelurahan Bukit Biru, Kabupaten Kutai Kartanegara. Metode penyuluhan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat, tahap evaluasi, dan pelaporan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan kepada 40 peserta penyuluhan yang dipilih sebagai responden. Data ditabulasi kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Sebanyak 70% peserta penyuluhan telah mempunyai pengetahuan tentang tanaman bonsai dan bonsai kelapa dan pembuatan tanaman hias bonsai kelapa dan manfaatnya telah dipahami  oleh 100% peserta penyuluhan. Sebagian besar peserta penyuluhan (90%) sangat antusias dan merencanakan untuk membuat tanaman hias bonsai kelapa sebagai sumber pendapatan baru.
Pemanfaatan Tanaman Agroforestri Sebagai Bahan Baku Jamu Instan di Kelurahan Bukit Biru Kabupaten Kutai Kartanegara Dita Putri Dwi Ramadhanti; Karyati; Muhamad Badia; Diah Rakhmah Sari; Kusno Yuli Widiati; Karmini
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.424 KB) | DOI: 10.59025/js.v1i2.15

Abstract

Jamu atau obat tradisional merupakan bahan ramuan yang diturunkan secara turun temurun. Jamu biasa digunakan untuk pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang didasarkan dari pengalaman secara turun temurun. Tidak semua masyarakat di pedesaan, khususnya di Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki pemahaman yang baik tentang pemanfaatan tanaman agroforestri sebagai bahan baku jamu instan. Sedangkan di sisi lain, masyarakat di tempat tersebut memiliki lahan yang pada umumnya baru ditanami tanaman padi saja. Potensi pemanfaatan sebagian lahan masyarakat untuk ditanami tanaman agroforestri cukup besar. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu (1) untuk memberikan sosialisasi tentang pemanfaatan tanaman agroforestri sebagai bahan baku jamu instan dan (2) untuk memberikan teknik atau cara pembuatan jamu instan berbahan dasar ekstrak kunyit. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ceramah, demonstrasi, dan praktek pembuatan jamu berbahan dasar kunyit. Umpan balik peserta merupakan data primer yang dikumpulkan dengan metode wawancara (interview) kepada 40 peserta penyuluhan yang dipilih sebagai responden dengan menggunakan lembar pertanyaan (kuesioner). Data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Peserta penyuluhan sebagian besar (>80%) memiliki pengetahuan yang sangat baik mengenai jamu. Seluruh peserta penyuluhan (100%) memperoleh manfaat dan berencana membuat jamu instan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan hasil peningkatan pemahaman peserta terhadap pemanfaatan tanaman agroforestry sebgaia bahan baku jamu instan, peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya jamu sebagai upaya penyembuhan dan menjaga kesehatan dengan memanfaatkan bahan baku alami, dan peningkatan keterampilan peserta penyuluhan dalam membuat jamu instan berbahan dasar kunyit.
PERAN LEMBAGA KESEHATAN, PENDIDIKAN, DAN KEUANGAN DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT Karmini Karmini; Karyati Karyati; Saroyo Saroyo
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i1.6323

Abstract

Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kutai Barat (Kubar) tahun 2021 untuk lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan adalah negatif dan lebih rendah dibandingkan lapangan usaha kesehatan dan kegiatan sosial, jasa pendidikan, dan jasa keuangan dan asuransi. Sektor pertanian perlu untuk dikembangkan agar kemampuan sektor pertanian dalam mensejahterakan masyarakat semakin meningkat. Tujuan penelitian adalah untuk menginventarisasi lembaga kesehatan, pendidikan, dan keuangan, mendata kegiatan pertanian (pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan),  menelaah kinerja lembaga dan sektor pertanian, serta menganalisis peran lembaga dalam mendukung pengembangan pertanian di Kubar. Cakupan penelitian adalah Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Penelitian dilaksanakan sejak September 2021 hingga Februari 2022. Penelitian ini mengumpulkan data sekunder dan data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan dilakukan penentuan  indeks Location Quotient (LQ). Telah berkembang berbagai lembaga kesehatan, pendidikan, dan keuangan di Kubar. Kegiatan bidang pertanian yang diusahakan adalah pertanian tanaman pangan, tanaman hortikultura, perkebunan, peternakan, jasa pertanian dan perburuan, kehutanan dan penebangan kayu, dan perikanan. Kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan lebih tinggi dibandingkan lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial, jasa pendidikan, dan jasa keuangan dan asuransi. Rata-rata indeks LQ lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial; jasa pendidikan; dan jasa keuangan dan asuransi di Kubar berturut-turut sebesar 1,87 (sektor basis); 1,20 (sektor basis); 0,99 (sektor non basis); dan 0,08 (sektor non basis). Lembaga kesehatan sangat berperan, lembaga pendidikan berperan, dan lembaga keuangan kurang berperan dalam mendukung pengembangan pertanian di Kubar. Peran sektor kesehatan, pendidikan, dan keuangan perlu ditingkatkan dengan berbagai upaya.The Role of Health, Education, and Finance Institutions in Supporting Agricultural Development in West Kutai District.  The growth rate of Gross Regional Domestic Product of West Kutai in 2021 for industry of agriculture, forestry, and fishing was negative and lower than that of human health and social work activities, education, and financial and insurance activities industries. The agricultural sector needs to be developed so that the ability of agricultural sector to improve the community welfare will increase. The research objectives were to inventory of health, educational, and financial institutions, record agricultural activities (agriculture, livestock, forestry, and fishing), examine the performance of health institutions, educational institutions, financial institutions, and the agricultural sector, as well as analyze the role of health, educational, and finance institutions in supporting the agricultural development in West Kutai. The scope of research was West Kutai District, East Kalimantan Province, Indonesia. The research was conducted from September 2021 to February 2022. This study collected secondary data and the data were analyzed descriptively quantitatively and the Location Quotient (LQ) indexs were determined. Various health, educational, and financial institutions have developed in West Kutai. Activities in the agricultural sector that are cultivated the food crops, horticultural crops, plantation crops, livestock, agriculture services and hunting, forestry and logging, and fishing. The performance of agriculture, forestry, and fishing industry was higher than that of the human health and social work activities, education, and financial and insurance activities industries. The average LQ indexs of agriculture, forestry, and fishing; human health and social work activities; education; and financial and insurance activities industries were 1.87 (base sector); 1.20 (base sector); 0.99 (non-base sector); and 0.08 (non-base sector), respectively. Health institutions play a very important role, educational institutions play a role, and financial institutions play less role in supporting the agricultural development in West Kutai. The role of health, education, and financial institutions needs to be increased with various efforts.
Pemanfaatan kayu resak (Vatica sp.) dari lahan terbiarkan sebagai bahan konstruksi bangunan Kusno Yuli Widiati; Sri Asih Handayani; Karyati Karyati; Karmini Karmini
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v7i1.8363

Abstract

Lahan-lahan di daerah Kalimantan Timur yang terbiarkan diakibatkan karena beberapa faktor seperti modal, pemilik lahan jauh dari lokasi, tanah kurang subur untuk komoditi tanaman cepat panen dan sesungguhnya memilki banyak potensi jika dimanfaatkan dengan optimal. Hal ini dikarenakan setelah beberapa tahun terlantar, umumnya lahan di Kalimantan Timur ini akan berubah menjadi layaknya hutan sekunder sehingga banyak ditumbuhi pohon-pohon pionir seperti jenis resak. Meskipun jenis resak cukup populer, namun sebagian masyarakat di Kalimantan Timur masih belum memanfaatkan dengan baik, terutama untuk menggantikan kayu-kayu yang sudah terkenal sebelumnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kayu resak dari lahan terbiarkan sebagai bahan konstruksi bangunan sesuai Standar Nasional Indonesia SNI yaitu SNI 03-3527. 1994 dan PKKI NI-5.2002. Sampel diambil mulai dari bagian pangkal, tengah dan ujung. Pembuatan sampel dan pengujian sifat fisika mekanika kayu menggunakan standar Jerman (DIN). Nilai keteguhan geser dan MoR masuk kelas kuat I, MoE dan keteguhan tekan sejajar serat masuk kelas kuat II. Dilihat dari nilai acuan kuat berdasarkan atas pemilahan mekanis pada kadar air 15% sesuai standar SNI keteguhan geser dan MoR masuk kategori E26, tekan sejajar serat E23 dan MoE dibawah E10.
Persepsi dan Perilaku Peserta Penyuluhan dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Bangun Rejo, Kutai Kartanegara Karyati Karyati; Kusno Yuli Widiati; Karmini Karmini; Diah Rakhmah Sari
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 2 No. 3 (2023): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/js.v2i3.93

Abstract

Sebagian masyarakat memandang sampah rumah tangga sebagai sesuatu yang tidak bernilai dan baru sebagian kecil yang mengolah menjadi barang yang bernilai dan sebagai sumber pendapatan tambahan. Bagi pihak pemerintah, pengelolaan sampah rumah tangga menjadi hal serius yang harus ditangani terkait dengan berbagai aspek, seperti aspek kesehatan, tata kota, keindahan, lingkungan, dan lain-lain. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk mengetahui persepsi peserta penyuluhan terhadap sampah rumah tangga dan untuk mengetahui perilaku peserta penyuluhan dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Kegiatan ini dilakukan di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Metode penyuluhan digunakan dalam pengabdian masyarakat ini, meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi, umpan balik, dan pelaporan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode wawancara kepada peserta penyuluhan terpilih dengan menggunakan lembar pertanyaan (kuesioner). Data ditabulasi dan dianalisis secara dalam deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Persepsi peserta penyuluhan terhadap pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan lima indikator penilaian bersifat positif yakni berkisar antara 55,0 hingga 80,0%. Sejalan dengan hal tersebut, terhadap lima indikator penilaian perilaku terhadap pengelolaan sampah rumah tangga juga menunjukkan sebagian besar perilaku peserta penyuluhan bersifat positif (52,5-77,5%). Informasi tentang persepsi dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah rumah tangga dalam dijadikan bahan pertimbangan dalam merencanakan kegiatan pengembangan pedesaan