Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Adsorpsi Karbon Aktif Dari Tempurung Kluwak (Pangium edule) Terhadap Penurunan Fenol Abdul Rahman Arif; Asri Saleh; Jawiana Saokani
Al-Kimia Vol 3 No 1 (2015): June
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.113 KB) | DOI: 10.24252/al-kimia.v3i1.1659

Abstract

Relative concentration of phenol was increased with concomitant increase in the industry that produced phenol. It coused by level of phenol contamination in water rise was increased also. It was needed waste handling specialy for phenol waste. One of way in processed phenol waste was adsorption processed by using activated carbon. Pangium edule could be use as media of making activated carbon to decrease organic compounds specialy for phenol because pangium edule contained the element of carbon that was potential as activated carbon. Carbonization process was conducted by drum clamp while activation that used was acid phosphate (H3PO4), calium hydroxide (KOH) and natrium carbonat (Na2CO3). The determination of phenol concentration dissolved used  spectrophotometer UV-Vis and then was tested with the Langmuir isotherm equation and Freundlich. The result of research  shown that the largest of phenol removal effeciency of activated carbon obtained by activated carbon with activator calium hydroxide (KOH) on carbon doses 1,5 gram was 91,97% with phenol opening 300 mg/L.
Karakteristik Edible Film dari Pati Kentang (Solanum Tuberosum L.) dengan Penambahan Gliserol Sjamsiah Sjamsiah; Jawiana Saokani; Lismawati Lismawati
Al-Kimia Vol 5 No 2 (2017): December
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-kimia.v5i2.3932

Abstract

Edible film is a thin layer that serve as the packaging or upholstery as well as food that can be eaten with a product. It is packaged and can be degraded by nature. Potato starch can be used as raw material in manufacturing edible film, in which the addition of glycerol is needed as a plasticizer that function to improve the elasticity of the edible film. The goal of the research is to know the influence of glycerol concentration variation against the characteristics of edible film of starch potatoes (Solanum tuberosum L.) the parameters examined in this study i.e the physical test that includes a test of strong thickness, tensile test and present enlargement, test the solubility and organoleptic. To help figure out the data obtained in the real effect or not, is done using the SPSS Analysis Variant 1 direction or one-way ANOVA. Characteristics of edible film from potato starch with addition of glycerol with a concentration of 20%, 30% and 40% (v/v) to the value of the thickness of consecutive 0,058 mm, 0,062 mm and 0,071mm. The value of the tensile strengh i.e 0,75 N/mm2, 0,69 N/mm2 and 0,35 N/mm2. The value obtained by elongation percent 4,96%, 9,04% and 9,51% where as the value of solubility is obtained that is 19%, 21,4% and 34,6%. Application of edible films from potato starch as the packaging on candy jelly can be acceptedas alternative packaging material for food.
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN BERKELANJUTAN DAN TERPADU DI STITEK BALIK DIWA Buana Basir; Arnold Kabangnga; Jawiana Saokani; Mesalina Tri Hidayani; . Hamsia
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 1 OKTOBER 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i1.7628

Abstract

The underdeveloped entrepreneurial condition at the Balik Diwa Marine Technology College is suspected to be due to the limited business facilities. Moreover, the student mindset is not focused on the benefits of sustainable business independence. High entrepreneurial motivation is defeated by the desire of students to immediately graduate and get a certificate to find work in various agencies. The solution presented by higher education institutions and the Ministry of Research, Technology and Higher Education is to motivate students about the benefits of doing independent and sustainable business activities, by rolling out several student activity programs such as the Student entrepreneurship program, village development grant programs, student creativity programs, integrated learning and work programs, and programs. Entrepreneurial development. The entrepreneurship development program (PPK) is a program that is temporarily run by the Balik Diwa Makassar high school of marine technology which involves students and alumni as tenants. The method used in fostering tenants is through entrepreneurship training, comparative studies, and apprenticeships to small and medium-sized companies, assistance in starting and developing businesses according to their respective competencies, talents, and interests. After going through the selection, training, comparative study, and apprenticeship stages, Tenan seemed to be more enthusiastic with high enthusiasm in starting their respective businesses. There are 12 types of businesses formed from 20 tenants, and more than five types of businesses that have worked from upstream to downstream, starting from the process of pioneering and producing products to marketing. Several types of business, namely Herbal Probiotic (PH) Jolly, Saline to Fresh Ornamental Fish, aquaponic catfish enlargement, crab shell chitosan, seaweed lotion, seaweed crackers /sticks, and LACUBA fishing aid.   Keywords: Entrepreneurship program, tenants, business, students.   ABSTRAK Kondisi kewirausahaan yang kurang berkembang di Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa diduga karena masih terbatasnya fasilitas usaha dan pola pikir mahasiswa yang kurang terarah terhadap manfaat dari kemandirian usaha yang berkelanjutan. Motivasi wirausaha yang tinggi terkalahkan oleh keinginan mahasiswa untuk segera lulus dan mendapatkan ijazah buat mencari pekerjaan di berbagai instansi. Solusi yang dihadirkan oleh perguruan tinggi dan Kemristek Dikti adalah memberi motivasi kepada mahasiswa tentang manfaat melakukan kegiatan usaha mandiri dan berkelanjutan, dengan menggulirkan beberapa program kegiatan mahasiswa seperti program kewirausahaan mahasiswa, program hibah bina desa, program kreativitas mahasiswa, program belajar dan bekerja terpadu, dan program pengembangan kewirausahaan. Program pengembangan kewirausahaan (PPK) merupakan program yang sementara dijalankan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa Makassar yang melibatkan mahasiswa dan alumni sebagai tenan. Metode yang digunakan dalam membina tenan yaitu melalui pelatihan kewirausahaan, studi banding dan magang ke perusahaan kecil dan menengah, pendampingan dalam merintis dan mengembangkan usaha sesuai dengan kompetensi, bakat dan minat masing-masing. Setelah melalui tahap seleksi, pelatihan, studi banding dan magang, tenan terlihat lebih antusias dengan semangat yang tinggi dalam merintis usahanya masing-masing. Usaha yang terbentuk sebanyak 12 jenis dari 20 orang tenan, dan lebih dari lima jenis usaha yang sudah berkiprah dari hulu hingga hilir, mulai dari proses merintis dan menghasilkan produk hingga sampai ke pemasaran sudah dilakukan. Beberapa jenis usaha tersebut, yaitu Probiotik Herbal (PH) Jolly, Ikan Hias salin ke tawar, pembesaran lele akuaponik, Kitosan cangkang rajungan, lotion rumput laut, krupuk/stik rumput laut, dan alat bantu tangkap ikan LACUBA.   Kata kunci: Program kewirausahaan, tenan, usaha, mahasiswa.
MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN KEWIRAUSAHAAN KAMPUS DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Buana Basir; Arnold Kabangnga; Mesalina Tri Hidayani; Jawiana Saokani; Sri Wulandari
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 7 No. 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 7 NO. 1 OKTOBER 2021
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v7i1.18232

Abstract

Bentuk pelaksanaan kewirausahaan kampus sedikit berbeda dari tahun sebelumnya karena kegiatan lebih banyak dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) disebabkan pandemi Covid-19 yang melanda sejak bulan Maret 2020. Kegiatan bertujuan untuk menciptakan wirausaha kampus yang menyediakan lapangan kerja buat diri sendiri maupun masyarakat sekitar, yang mandiri, ulet, gigih, komunikatif dan profesional. Metode pelaksanaan dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan secara online. Tahapan pelaksanaan kegiatan, yaitu sosialisasi kewirausahaan ke mahasiswa dan alumni, pembentukan kelompok usaha, pembekalan ilmu dan keterampilan usaha, pelatihan kewirausahaan, pemberian bantuan peralatan dan modal usaha, monitoring evaluasi, serta pendampingan dan pembimbingan usaha secara terpadu. Jenis usaha yang dilakukan oleh mahasiswa dan alumni (tenan) baik perorangan maupun kelompok terdiri atas 12 jenis usaha, yaitu usaha risol kepindang, jalangkote milenial, martabak ikan, sambal ikan tuna, nila sibolok, lamp arium, selai rutla, salad buah ikan, abon ikan bandeng, sinori, amplang mama mia, dan pudding rutla. Masalah yang melingkupi adalah terbatasnya sebahagian akses untuk mendapatkan bahan baku serta pemasaran produk. Solusi permasalahan yaitu dengan memperluas hubungan komunikasi secara online untuk membantu ketersediaan bahan baku serta pemasaran. Pemberdayaan usaha kampus dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya lokal masing-masing tempat usaha, serta komunikasi interaktif dengan pelaksana kewirausahaan kampus dan instansi terkait guna memaksimalkan usaha dan pengembangan operasional usaha tenan. Kegiatan kewirausahaan kampus di era pandemic Covid-19 berjalan dengan sukses melalui sinergitas dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Kata kunci: Kewirausahaan kampus, bahan baku, pemasaran produk. ABSTRACT The form of campus entrepreneurship implementation is slightly different from the previous year because more activities are carried online (on the network) due to the Covid-19 pandemic that has hit since March 2020. The activity aims to create campus entrepreneurs who provide employment opportunities for themselves and the surrounding community, which independent, tenacious, persistent, communicative and professional. The implementation method is carried out through several stages of online activities. The stages of implementing the activities, namely socialization of entrepreneurship to students and alumni, formation of business groups, provision of business knowledge and skills, entrepreneurship training, provision of equipment and business capital assistance, evaluation monitoring, as well as integrated business assistance and guidance. The types of businesses carried out by students and alumni (tenants) both individually and in groups consist of 12 types of businesses, namely risol kepindang, millenial jalangkote, fish martabak, tuna fish sauce, tilapia sibolok, lamp arium, rutla jam, fish fruit salad, abon milkfish, sinori, mama mia amplang, and rutla pudding. The problem that surrounds it is the limited access to some raw materials and product marketing. The solution to the problem is to expand online communication relationships to help with the availability of raw materials and marketing. campus business empowerment by maximizing the utilization of local resource potential of each place of business, as well as interactive communication with campus entrepreneurship implementers and related agencies in order to maximize business and business operational development of tenants. Campus entrepreneurship activities in the era of the covid-19 pandemic were running successfully through good synergy and cooperation from various parties. Keywords: Campus entrepreneurship, raw materials, product marketing.
Analisis Proksimat dan Organoleptik Ikan Layang (Decapterus macrosma) dengan Penggunaan Minuman Soda sebagai Pengawet Mutemainna Karim; Harianti; Husni Angreni; Jawiana Saokani; Yulfatul Ardianti
JSIPi (JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN) (JOURNAL OF FISHERY SCIENCE AND INNOVATION) Vol 7 No 1 (2023): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan proksimat (protein, lemak, kadar air, kadar abu) dan nilai organoleptik ikan layang (Decapterus macrosoma) dengan penambahan minuman soda sebagai pengawet. Penelitian menggunakan metode ekperimental dengan 3 perlakuan yaitu ikan layang dengan menggunakan es tanpa minuman soda (A), ikan layang dengan menggunakan es dan minuman soda 10% (B), ikan layang dengan menggunakan es dan minuman soda 15% (C). Analisis data menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein untuk sampel (A) 17,87%, sampel (B) 18,16%, sampel (C) 18,31%, kadar lemak untuk sampel (A) 3,08% sampel (B) 2,61%, sampel (C) 2,43%, kadar air untuk sampel (A) 77,76%, sampel (B) 78,12%, sampel (C) 78,21%, kadar abu untuk sampel (A) 1,22%, sampel (B) 1,07%, sampel (C) 1,02%, nilai organoleptik untuk sampel (A) 7,15, sampel (B) 7,97, sampel (C) 8,20. Kesimpulan penelitian bahwa kadar protein tertinggi yaitu sampel (C), kadar lemak tertinggi yaitu sampel (A), kadar air tertinggi yaitu sampel (C), kadar abu tertinggi yaitu sampel (A), serta nilai organoleptik tertinggi yaitu sampel (C).