Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA

Pelatihan Rancang Bangun Alat Deteksi Kelelahan Berbasis Audiovisual untuk Meningkatkan Kualitas Kerja Dan Kesehatan di SMK 3 Pancasila Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur Khusnul Ain; Riries Rulaningtyas; Alfian Pramudita Putra
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.173 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i1.594

Abstract

Kelelahan adalah salah satu permasalahan serius yang sering dialami pekerja sehingga bisa mengancam nyawa jika kurang mendapat perhatian. Organisasi Buruh Dunia melaporkan sebanyak 2 juta/tahun pekerja melayang nyawanya akibat kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kelelahan.  Di Indonesia jumlah kecelakaan kerja mengalami peningkatan tiap tahunnya hingga 5%. Data dari BPJS ketenagakerjaan menunjukkan bahwa pada tahun 2016 terjadi 116.850 kasus kecelakaan kerja sedangkan pada tahun 2017 jumlah kasus meningkat menjadi 123.000 kasus. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kelelahan adalah salah satu faktor yang berkontribusi sebagai penyebab kecelakaan. Salah satu cara untuk mengurangi resiko tersebut adalah mengukur kelelahan yang dialami pekerja. Kelelahan dapat dideteksi dengan mengukur waktu respon terhadap rangsangan yang diberikan. Waktu respon umpan balik sebagai tanggapan dari rangsangan yang diberikan merupakan parameter utama yang digunakan untuk menentukan tingkat kelelahan seseorang. Berdasarkan analisis situasi tersebut, maka melalui kegiatan pengabdian masyarakat Program Kemitraan Masyarakat ini, dapat diberikan bekal keahlian kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sudah memiliki bekal keilmuan elektronika dasar dan mikrokontroller untuk diberikan pelatihan pembuatan alat kesehatan dengan mempelajari dan mengembangkan instrumentasi medis sederhana berbasis elektronika dan mikrokontroller sederhana yaitu alat ukur tingkat kelelahan pekerja. Para siswa SMK diharapkan setelah lulus mampu mengembangkan produksi dan pengadaan alat kesehatan secara mandiri di Indonesia. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat terlihat bahwa peserta pelatihan sangat antusias terhadap pelaksanaan kegiatan karena mendapatkan pengetahuan baru terkait dasar elektronika dan mikrokontroler
Pelatihan Rancang Bangun Alat Deteksi Kelelahan Berbasis Sinyal Plethysmograph untuk Meningkatkan Kualitas Kerja Dan Kesehatan di SMK 3 Pancasila Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Osmalina Nur Rahma; Endah Purwanti; Khusnul Ain
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 1 (2022): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.189 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i1.1018

Abstract

Kualitas kerja tanpa disadari juga dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan mental dari pekerja. Demi meningkatkan produktivitas, terkadang Kesehatan fisik dan mental pegawai tidak diperhatikan sehingga dapat menimbulkan kelelahan yang berdampak pada kecelakaan kerja. Salah satu cara untuk mencegah kelelahan adalah dengan mengukur kelelahan yang dialami pekerja, diantaranya dengan menggunakan sensor pletyhsmograph (PPG). Sensor PPG mengukur kadar oksigen dalam darah dan dapat digunakan mengukur detak jantung seseorang. Kadar oksigen dalam darah dan detak jantung memiliki korelasi dengan kondisi mengantuk. Saat kondisi mengantuk, detak jantung mulai melambat akibat tubuh mulai dalam keadaan rileks. Dengan demikian, sensor PPG dapat digunakan untuk memonitoring kondisi mengantuk akibat kelelahan. Selain itu, bentuk sensor PPG yang lebih kecil dibandingkan elektrokariogram (EKG) membuat sensor PPG dapat dimanfaatkan menjadi alat yang portable. Hal ini bermanfaat untuk para siswa SMK sehinga mereka dapat meningkatkan kemampuan di bidang teknologi baru dan tepat guna. Peserta pelatihan sangat antusias terhadap pelaksanaan kegiatan karena mendapatkan pengetahuan baru terkait mikrokontroler dan kecerdasan buatan. Selain itu, Siswa SMK dapat memiliki tambahan kemampuan dan pengetahuan yang berguna untuk bersaing di dunia kerja, khususnya pada era revolusi industri 4.0.