Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

RANCANG BANGUN SISTEM PENJERNIHAN DAN DEKONTAMINASI AIR SUNGAI BERBASIS BIOSAND FILTER DAN LAMPU ULTRAVIOLET Endarko, Endarko; Putro, Triswantoro; Nuzula, Nike Iza; Armawati, Nuning; Wardana, Adi; Rubiyanto, Agus; Muntini, Melania S
BERKALA FISIKA Vol 16, No 3 (2013): Berkala Fisika
Publisher : BERKALA FISIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.56 KB)

Abstract

Design and fabrication of appropriate technology (biosand filter) that is directly can beapplied for community has successfully been carried out for providing clean water. Thetechnology is adopted from slow sand filter method. Biosand filter that has been fabricated which is technology that is able to filter river water become clean water through filtration process from sand, gravel and an active carbon. For getting drinkable water from river water, biosand filter hasbeen combined with reverse osmosis system and ultraviolet disinfection. System of reverse osmosisand ultraviolet disinfection are used to reduce any bacteria, virus and total dissolved solids (TDS)from treated water which is resulted from biosand filter process. The results from Balai BesarLaboratorium Kesehatan Surabaya (BBLKS) has been declared that treated water from biosandfilter is met the test standards chemical and physical according to the regulation. Meanwhile theprocessed water from process through biosand filter, reverse osmosis and ultraviolet disinfectionis got predicate as drinkable water with met the test standards microbiological, chemical andphysical.Keywords: biosand filter, reverse osmosis, ultraviolet, drinking water
Characterization Speckle Effect on Measurement of Blood Flow Using Sensor Based on Self-Mixing Interferometry Dzulfikar, Ahmad Zaki; Rubiyanto, Agus; Endarko, Endarko
IPTEK Journal of Proceedings Series No 1 (2019): 4th International Seminar on Science and Technology 2018 (ISST 2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2019i1.5116

Abstract

The applications of Self-Mixing Interferometry (SMI) have been popular in many fields, including biomedical signals. The self-mixing effect occurs from the coherent back-coupling of the reflected or scattered lights from a target surface. The reflected lights will be detected by a photodiode which has been integrated in one device with the laser. That's why the SMI sensor is quite practical, affordable and simple. However, SMI has the serious problem with the presence of speckle effect in measured signal. The speckle effect produced by the human tissue is called “biospeckles.” The biospeckles observed from the skin tissues contain information about the blood flow in dermal capillarities, heartbeat, and others. These biospeckle patterns cause random modulations that will be detected as random amplitude and spectrum by photodiode. In this paper we present a technique to characterize speckle effect on measurement of blood flow in fingertip using sensor based on Self-Mixing Interferometry (SMI). We used a laser diode 785 nm as a light source and a constant current of 70 mA as a current source which is irradiated on the skin tissue in the fingertip. Then, the backscattered light reenters the laser cavity and it will be detected by photodiode. The SMI signal with speckle effect will be processed by Continuous Wavelet Transform for reconstruction and detection fringe. Signal processing results show that the number of detected speckle fringes depends largely on determining the number of wavelet waves and the scale used. The fringe pattern resulting from the reconstruction of the signal can be used to determine the frequency of speckles due to object movement. The average speckle frequency of fingertip is 0,5-0,7 Hz
Optically Switched Frequency for Reconfigurable Dipole Antenna Using Photodiode Switches Erna Risfaula Kusumawati; Yono Hadi Pramono; Agus Rubiyanto
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Vol 14, No 4: December 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/telkomnika.v14i4.4164

Abstract

The design, fabrication, and measurement of reconfigurable antenna using photodiode switches has been investigated. The antenna had dimension 104 mm x 41 mm x 1.6 mm and FR4 substrate with relative permittivity4.8. It structure was Coplanar Stripline (CPS) dipole. Two photodiodeshad assembled on gap in both dipole arms, which was activated by 600 nm red laser. The unilluminated state, antennahad resonant frequency 800 MHz with RL -32 dB, 2225 MHz with RL -12.5 dB, 3320 with RL -14.1 dB. Meanwhile for the illuminated state, antennahad resonant frequency and return loss shifting to 800 MHz with RL -32 dB, 2225 MHz with RL -12.5 dB, 3320 MHz with RL -14.1 dB.This condition caused low impedance and longer dipole arm. If dimension size increases, resonant frequency will decrease. So, there was shifting frequency and return loss at under illuminated by laser.
Desain Closed Photobioreaktor Chlorella Vulgaris Sebagai Mitigasi Emisi CO2 Rizqa Daniyati; Gatut Yudoyono; Agus Rubiyanto
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.083 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.239

Abstract

Telah dilakukan desain closed photobioreaktor yang sesuai dengan perkembangan mikroalga Chlorella Vulgaris pada closed fotobioreaktor. Penelitian ini menggunakan  jenis flat-plate berdimensi 14x15x20 cm dengan efektivitas media kultur 2500 ml dan sumber cahaya lampu Tungsten Halogen 20 Watt 220 Volt  sebanyak dua buah yang diletakkan pada sisi kanan dan kiri reaktor dengan intensitas cahaya 1000 lux. Penelitian ini menggunakan dua buah fotobioreaktor yaitu jenis I tidak disuplay dengan CO2 dan jenis II disuplai dengan CO2 sebanyak 15 % dengan kepadatan sel awal kultur Chlorella Vulgaris 14,6857 x 105 sel/ml kemudian pengamatan selanjutnya dilakukan setiap hari menggunakan Haemocytometer. Pengambilan data konsentrasi O2 dilakukan setiap hari sebanyak 3 kali pada lama penyinaran 1, 4, dan 7 jam  dengan menggunakan sensor gas O2 KE-50. Nilai ∆ konsentrasi optimum O2 pada fotobioreaktor I terjadi pada hari ke-2 yaitu 0,68% dan pada fotobioreaktor II 0,54%.
Desain Sensor Konsentrasi Larutan NaCl Menggunakan Serat Optik Moda Jamak dengan Model W-System Rudi Wibowo; Agus Rubiyanto
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.665 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.603

Abstract

Telah didesain sensor konsentrasi larutan NaCl berbasis serat optik mode jamak dengan model W-System. Dalam pengkarakterisasiannya digunakan detektor BF5R-D1-N yang terdapat  ligh emiting diode (LED) sebagai sumber cahaya dengan panjang gelombang 660 nm dan phototransistor sebagai detektor penerima cahaya tersebut. Dengan menganalisa nilai absorbsi pada panjang gelombang ultra violet dan cahaya tampak, Indek bias larutan NaCl,  dan rugi daya yang dialami sensor ini akibat microbending, bending, dan scattering. Didapatkan besarnya rugi daya yang dialami sensor sebanding dengan besarnya kosentrasi NaCl yang diberikan. Pemberian jarak antar kaki memberikan perbedaan sensitifitas pada pengukuran dan nilai sensitifitas maksimum pada jarak 2,5 cm. Sistem kerja sensor juga ini mampu menghitung konsentrasi larutan NaCl dengan jangkauan 0,0 – 5,0 Molar dan akurasi hingga 0,025 Molar.
Analisis Penggunaan Gelatin Sapi dan Gelatin Babi sebagai Cladding pada Serat Optik untuk Perancangan Sensor Kelembaban Wafa Faziatus Sholikhah; Agus Rubiyanto
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.059 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i1.28828

Abstract

Sensor kelembaban telah dikembangkan menggunakan serat optik plastik jenis multimode step index. Cladding serat optik diganti dengan lapisan gelatin sapi dan babi di bagian tengahnya sepanjang 3 cm dan 4 cm digunakan sebagai sensor. LED ultra bright panjang gelombang 631 nm digunakan sebagai sumber cahaya dan photodioda sebagai detektor cahaya. Pengukuran sensor diukur dari rentang kelembaban relative (65-82)%. Hasil pengukuran memperlihatkan sensor hanya dapat digunakan pada kenaikan nilai kelembaban relatif. Sensor dengan cladding gelatin babi panjang kupasan 3 cm merupakan sensor dengan nilai linearitas dan rentang respon sensor paling baik yaitu pada rentang kelembaban relatif 76% - 81%, sedangkan untuk sensor yang mempunyai sensitivitas tertinggi pada sensor cladding babi dan sapi dengan panjang kupasan 4 cm dengan nilai sensitivitas sebesar 0,0075 V/% kelembaban relatif.
Analisis Sensor Pengukuran Konsentrasi Glukosa Prinsip Macrobending pada Serat Optik Multimode Step-Index Nura Hajar Hafida; Agus Rubiyanto
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.063 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i1.28837

Abstract

Sensor konsentrasi glukosa dengan prinsip macrobending pada serat optik multimode step-index dengan variasi panjang kupasan 2 cm, 3 cm, dan 4 cm. Setiap panjang kupasan dilengkungkan dengan diameter kelengkungan 2 cm, 3 cm, dan 4 cm. Larutan glukosa yang diuji memiliki konsentrasi 0% (aquades), 5%, 10%, 15% dan 25%. Sumber cahaya yang digunakan LED dengan panjang gelombang 660 nm dan detektor yang digunakan yaitu BF5R-D1-N yang telah dikalibrasi dengan menggunakan Optical Power Meter. Dari hasil yang diperoleh semakin besar diameter kelengkungan serat optik semakin besar pula daya keluaran, dan semakin panjang daerah kupasan semakin kecil daya keluaran.
Analisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index Muhadha Shalatin; Agus Rubiyanto
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.566 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i1.28839

Abstract

Penelitian sensor regangan dengan variasi pencacatan pada serat optik multimode step index tipe FD-620-10 yang memiliki diameter serat 1 mm telah dilakukan. Cladding serat optik diberikan pencacatan dengan variasi pencacatan sebanyak 1 sampai 5 buah dengan lebar pencacatan 3 mm dan jarak antar pencacatan dibuat dengan ukuran yang sama yaitu sebesar 1 cm. Untuk mengetahui besaran daya keluaran akibat regangan digunakan LED (Light Emitting Diode) panjang gelombang 660 nm sebagai sumber cahaya, microdisplacement, dan BF5R-D1-N sebagai detektor cahaya. Pengukuran sensor regangan berbasis serat optik menunjukkan bahwa sensitivitas dengan pencacatan lebih bagus dari fiber optik normal.
Formulasi Analitis Tetapan Propagasi Efektif Modus TE untuk Directional Coupler Linier Diturunkan dengan Metode Matrik Karakteristik Lapis Jamak Ali Yunus Rohedi; Gatut Yudoyono; Suryadi Suryadi; Agus Rubiyanto
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 1, No 2 (2005)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.605 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v1i2.1005

Abstract

Parameter terpenting untuk menentukan panjang kopling dan formula propagasi medan directional coupler adalah nilai tetapan propagasi efektif medan moda simetri dan moda asimetri. Pada makalah ini dilaporkan formulasi tetapan propagasi efektif dimaksud untuk cahaya modus TE (transverse electric) yang terpandu dalam directional coupler linier dalam bentuk analitis. Formulasi analitis diturunkan dengan menggunakan metode matrik karakteristik pandu gelombang berlapis jamak, dan berlaku untuk kedua moda simetri dan asimetri, baik untuk struktur directional coupler simetri maupun asimetri.
Pengaruh Ketebalan Lapisan TiO2 terhadap Performasi Dye Sensitized Solar Cells Nurrisma Puspa; Nurul Amalia Silviyanti; Gatut Yudoyono; Gontjang Prajitno; Agus Rubiyanto; E Endarko
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.391 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v14i1.3553

Abstract

Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) merupakan generasi ketiga dari sel surya. Sel suya jenis ini tersensitisasi zat pewarna. DSSC dibentuk dengan struktur sandwich dimana terdapat lima bagian antara lain : kaca ITO (Indium Tin Oxide) sebagai substrat; TiO2 sebagai bahan semikonduktor; campuran dye (kunyit-manggis-daun alfalfa)  sebagai donor elektron; elektrolit gel sebagai transfer elektron dan active carbon sebagai katalis pada elektroda pembanding. Serbuk TiO2 berukuran nanometer didapatkan melalui sintesis dengan metode kopresipitasi. Dari penelitian yang telahdilakukan, efisiensi DSSC dengan ketebalan lapisan TiO2 berukuran 10 µm lebih besar jika dibandingkan dengan  ketebalan lapisan 20 µm  dan 30 µm. Hasil efisiensi DSSC tersebut yaitu 0.25 % untuk ketebalan lapisan TiO2 berukuran 10 µm , 0.143 % ketebalan lapisan TiO2 berukuran 20 µm, dan 0.195 % untuk ketebalan lapisan TiO2 berukuran 30 µm,