Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Risk Factors of Hypercholesterolemia on Obese Pre-elderly Population in Rejosari Sub-village Gunung Kidul Yogyakarta Desto Arisandi; Yesi Apriliasari; Subrata Tri Widada
Journal of Health (JoH) Vol 3 No 2 (2016): Journal of Health - July 2016
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.492 KB) | DOI: 10.30590/vol3-no2-p92-97

Abstract

Background: Obesity is one of the most epidemiological burden which is being a dangerous threat for global health. It also contributes for leading cause of hypercholesterolemia. Prevalence of stroke, diabetes mellitus, coronary heart disease, and hypertension in Indonesia has reached out 23.7% in 2007. Rejosari sub-village, Kemadang village, Tanjungsari sub-district locate in coastal area which is fisher taking mostly part of the citizen's occupation. Hence they have tendency to intake sea products such as shrimps, squids, crabs, anchovies, and bivalves that contain amino acid required to growth and cell recovery nevertheless it also has much cholesterol contained which cause of total cholesterol level rising. The aims of this study to determine risk factors of hypercholesterolemia on obese pre-eldery population in Rejosari sub-village, Kemadang village, Tanjungsari sub-district, Gunung Kidul district, Yogyakarta. Method: This was an analytic observational study with cross sectional that conducted on February 2015 on obese pre-eldery population in Rejosari sub-village, Kemadang village, Tanjungsari sub-district, Gunung Kidul district, Yogyakarta. Data collected such age, sex, blood pressure, seafood intake frequencies, and total cholesterol. Data were analyzed by STATA version 12 software for windows with spearman correlation statistical test. Result: This study findings that 30 pre-elderly people came as respondents. Data performed the average value of age was 49 years old, systolic blood pressure was 142 mmHg, diastolic blood pressure was 87 mmHg, seafood intake frequencies was 3 times per week, and total cholesterol level was 241 mg/dl. Spearman correlation shown age (p value=0.0477), systolic blood pressure (p value=0.0012), diasolic blood pressure (p value= 0.0435) and seafood intake frequencies (p value= 0.0018) have stattistical correlation with hypercholesterolemia. Conclusion:Age, systolic blood pressure, diastolic blood pressure, and seafood intake frequencies are correlated with total cholesterol raising within blood.
Kadar Kolesterol Total Tikus Hiperkolesterolemia dengan Pemberian Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam) Siti Fatimah; Desto Arisandi; Meirina Sindi Saputri
Journal of Health (JoH) Vol 5 No 1 (2018): Journal of Health - Januari 2018
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.809 KB) | DOI: 10.30590/vol5-no1-p33-39

Abstract

The increase in total cholesterol level increases the risk of cardiovascular disease. Sweet potato leaves are a food that contains polyphenols, flavonoids, quercetin, tannin, and fiber that effectively lower total cholesterol levels. This study aims to analyze the effect of ethanol extracts of leaf purple sweet potato on serum total cholesterol levels of rats fed a high-fat diet. An experimental study with design pre and posttest carried out on 10 male Wistar rats (Rattus norvegicus) fed a high-fat, which are 2 groups: 1 group the control hypercholesterolemia and 1 group ethanol extracts of leaf purple sweet potato. Dose based on leaves of quercetin that is equal to 2 mg/kgBB. The average content of quercetin ethanol extracts of leaf purple sweet potato was analyzed to obtain 14,08 mg/100g. Ethanol extracts of leaf purple sweet potato are given for 14 days by way of on the sonde. Serum total cholesterol was determined by the CHOD-PAP method. The data obtained were analyzed descriptively.The result of this study obtained the average total cholesterol level of white blood rats before giving ethanol extracts of leaf purple sweet potato that is 189,89 mg/dl, whereas after administration of ethanol extracts of leaf purple sweet potato dose 2 mg/kgBB that is 131,92 mg/dl. The decrease in total cholesterol level of white rats after giving ethanol extracts of leaf purple sweet potato with dose 2 mg/kgBB that is 30,52 %.
Potensi Ekstrak Kulit Buah Pisang Kepok (Musa Paradisiaca) sebagai Antihiperkolesterolemia Desto Arisandi; Siti Fatimah; Aldina Yunika; Larasati Adristya Damayanti; Muhammad Jumardi; Rahma Fadhilian Achmad
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.112 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1169

Abstract

Peningkatan kadar kolesterol di dalam darah (hiperkolesterolemia) merupakan salah satu faktor risiko yang paling utama terhadap kejadian penyakit jantung koroner (PJK). Ekstrak kulit pisang kepok kuning mentah mengandung senyawa antioksidan yaitu flavonoid, alkaloid, tanin, triterpenoid, dan saponin yang diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol di dalam darah. Jenis penelitian menggunakan true experiment dengan rancangan pretest dan posttest with control group design. Subyek penelitian yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) sebanyak 15 ekor yang dibagimenjadi 3 kelompok (kontrol negatif, kontrol positif, dan perlakuan). Dosis pemberian ekstrak kulit buah pisang kepok kuning mentah yaitu 600 mg/kgBB/hari selama 14 hari. Kadar kolesterol total diperiksa menggunakan metode CHOD-PAP pada spektrofotometer. Data penelitian dianalisis menggunakan paired t-Test dengan bantuan program STATA for Windows version 12.0. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar kolesterol total tikus putih sebelum pemberian ekstrak kulit buah pisang kepok kuning mentah dosis 600 mg/kgBB/hari yaitu 191 mg/dL dan setelah pemberian ekstrak selama 14 hari yaitu 119 mg/dL. Pemberian ekstrak kulit buah pisang kepok kuning mentah bermakna secara statistik (P < 0,001) dapat menurunkan kadar kolesterol total tikus sebesar 72 mg/dL (38%). Ekstrak kulit buah pisang kepok kuning mentah memiliki potensi sebagai kandidat obat atihiperkolesterolmia.
Potensi Ekstrak Serai Wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendl.) sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti Fitri Nadifah; Desto Arisandi; Siti Mahmuda
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.455 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1170

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat utama di seluruh daerah tropis, termasuk Indonesia. Nyamuk Aedes aegypti merupakan perantara utama penularan penyakit DBD. Salah satu cara untuk mengendalikan jumLah nyamuk adalah menggunakan larvasida. Serai wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) merupakan tanaman yang tersebar di banyak wilayah di Indonesia dan berpotensi sebagai larvasida alami karena mengandung sejumLah zat aktif, terutama sitronela dan geraniol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kematian larva nyamuk Ae. aegypti dengan perlakuan berbagai konsentrasi ekstrak batang serai wangi. Penelitian ini bersifat deskriptif menggunakan ekstrak serai wangi dengan konsentrasi 4%, 8%, 12%, 16% dan 20%. Sebagai kontrol negatif, digunakan air keran. Dua puluh larva nyamuk Ae. aegypti digunakan sebagai subyek penelitian pada masing-masing perlakuan. Pengamatan kematian larva dilakukan setiap 30 menit sekali selama 2 jam. Kontrol negatif dan konsentrasi terendah ekstrak tidak mengakibatkan kematian larva (0%), sedangkan konsentrasi 8% menghasilkan 40% kematian larva. Pada konsentrasi ekstrak 12%, 16% dan 100%, seluruh larva mati setelah perlakuan 2 jam. Konsentrasi ekstrak minimum yang efektif dapat mengakibatkan 50% kematian larva adalah 12%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak batang serai wangi memiliki potensi sebagai larvasida dan menggantikan larvasida konvensional dengan mengikuti standar etika yang telah ditetapkan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK JALANAN Eltanina Ulfameytalia Dewi; Anita Devi Iriyani; Aan Devianto; Desto Arisandi
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2022 : SIKesNas 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.586 KB) | DOI: 10.47701/sikenas.vi.1660

Abstract

Kebersihan diri merupakan faktor penunjang tercapainya derajat kesehatan. Anak jalanan merupakan salahs atu kelompo agregat yang layak mendapatkan perhatian berkaitan dengan kebersihan diri. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak jalanan seringkali diabaikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat pada anak jalanan menggunakan literatur review. Adapun artikel yang digunakan dalam penelitian ada sebanyak 10 artikel, didapatkan melalui mesin pencari Pubmed menggunakan kata kunci perilaku hidup bersih dan sehat, anak jalanan dan usia sekolah. Pencarian dibatasi pada tahun 2015 – 2020 yang dapat diakses full text dan telah dilakukan scholarly peer reviewed serta sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Artikel yang didapatkan selanjutnya dilakukan proses identifikasi ekstraksi data, penilaian kualita dan analisis artikel. Hasil menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi yaitu perilaku, sosial ekonomi, sarana dan prasarana, geografis dan kurangnya upaya promotif dari instansi terkait. Adapun faktor yang paling mempengaruhi adalah perilaku dan sosial ekonomi. Perilaku acuh atau mengabaikan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, menyebabkan anak jalanan rentan terhadap berbagai penyakit.
IDENTIFIKASI IMMUNOGLOBULIN MIU (IgM) IMMUNOGLOBULIN GAMMA (IgG) ANTI SALMONELA PADA SERUM PASIEN DEMAM TIFOID DI PUSKESMAS GODEAN II, SLEMAN, YOGYAKARTA Yuliana Prasetyaningsih; Fitri Nadifah; Desto Arisandi; Dieta Dieon Saputri
GEMA KESEHATAN Vol. 12 No. 2 (2020): Desember 2020
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v12i2.134

Abstract

Widal examination is a serological method to diagnose typhoid fever used by Godean II Public Health Center, Sleman Regency, Yogyakarta Special Region (DIY). However, this method is difficult to hold onto because there is no agreement on agglutination standards. A positive Widal test result is not necessarily typhoid fever. Therefore, the results really need to be confirmed by other supporting examinations. IgM anti Salmonella IgG rapid test is one of the serological tests to support the diagnosis of typhoid fever which has better sensitivity and specificity to handle specific antibodies against Salmonella typhi in serum. This study aims to examine the results of the serological test of Immunoglobulin Miu (IgM) Anti Salmonella gamma immunoglobulin (IgG) on positive widal samples at Godean II Public Health Center and to see the lowest positive widal titers IgM antisalmonella in the sample. This research is a descriptive study with accidental sampling technique. The method of examination used a rapid test immunochromatography to examine IgM IgG anti Salmonella typhi on positive widal serum samples at Puskesmas Godean II, Sleman, DIY. The results showed that 21.7% of the samples were positive IgG negative IgM; 8.7% of IgM samples were positive IgG positive, and 69.6% IgM negative IgG negative. Anti Salmonella IgM in widal positive samples appeared at titer 320. Anti Salmonella typhi IgM and IgG were detected in positive widal samples at Godean II Public Health Center. Immunoglobulin Miu (IgM) appears at titer 320.
STUDI EPIDEMIOLOGI KEJADIAN TUBERULOSIS DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL, D.I.YOGYAKARTA Desto Arisandi; Nurlaili Farida Muhajir; Rista Islamarida
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2023 : SIKesNas 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2881

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang dengan angka kejadian tuberkulosis (TB) yang tinggi. Pendekatan analisis spasial studi epidemiologi menggunakan Geographic Information System (GIS) dapat digunakan untuk mengetahui besaran masalah kesehatan di suatu wilayah. Tujuan: Mengetahui gambaran penderita TB di wilayah kerja puskesmas, Kabupaten Gunungkidul, D.I.Yogyakarta. Metode: Penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan sistem informasi geografis (SIG). Populasi penelitian yaitu penderita TB yang berasal dari 30 puskesmas yang berada di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta pada tahun 2021. Variabel penelitian meliputi: usia, jenis kelamin, klasifikasi berdasarkan lokasi anatomi dan riwayat pengobatan TB, status pekerjaan, dan alamat rumah penderita. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk pemetaan menggunakan aplikasi ArcView GIS version 3.1. Hasil: Penderita TB sebanyak 138 orang dengan kasus paling banyak terdapat di Kecamatan Wonosari (20,29%%), Kecamatan Ponjong (10,14%) dan Kecamatan Nglipar (9,42%). Mayoritas penderita TB berjenis kelamin laki-laki sebanyak 84 orang (60,87%), usia produktif (15-65 tahun) sebanyak 108 orang (87,26%), TB paru sebanyak 127 orang (92,03%), kasus TB baru sebanyak 124 orang (89,86%), bekerja sebanyak 65 orang (47,10%), dan penderita TB dengan HIV positif (+) terdapat sebanyak 3 orang (2,17%). Kesimpulan: Penderita TB di wilayah kerja puskesmas Kabupaten Gunungkidul, D.I.Yogyakarta lebih banyak terdapat pada laki-laki (60,87%), usia produktif (15-65 tahun) (87,26%), TB paru (92,03%), kasus TB baru (89,86%), bekerja (47,10%).
Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru di Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta Desto Arisandi; Wiwit Sugiarti; Rista Islamarida
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/formil.v8i1.470

Abstract

Indonesia merupakan negara yang menyumbang jumlah penderita TB tertinggi di dunia setelah India dan China.  Prevalensi TB secara regional terhadap penemuan kasus baru TB di DIY sejak tahun 2017 hingga 2019 mengalami peningkatan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran distribusi karakteristik penderita TB paru wilayah kerja puskesmas Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta tahun 2021.Jenis penelitian deskriptif observsional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian yaitu penderita TB paru berusia ³ 15 tahun yang berada di 25 wilayah kerja puskesmas Kabupaten, Sleman, D.I.Yogyakarta pada periode Januari-Desember 2021.Hasil penelitian yaitu jumlah penderita TB paru di wilayah kerja puskesmas yang ada di Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta tahun 2021 sebanyak 261 orang dengan karakteristik lebih banyak pada laki-laki (58,62%), usia 15-25 (24,14%), bekerja sebagai Non PNS/Swasta (32,18%), tipe TB dengan kategori kasus baru (81,23%), dan hasil pengobatan akhir dengan kategori sembuh sebanyak 127 orang (48,66%).