Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Sebuah Kasus di Industri Rumah Tangga di Desa Cigemblong Kecamatan Cigemblong Kabupaten Lebak) Lili Gojali; Aris Supriyo Wibowo; Ari Tresna Sumantri
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 8, No 2 (2015): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.658 KB) | DOI: 10.33512/jat.v8i2.1304

Abstract

This research aims to know the marketing channels of Palm Sugar, knowing the functions that areperformed by each agency marketing, and to figure out the most efficient marketing channel in themarketing of Palm sugar from the Village of Cigemblong Sub-District of Cigemblong Regency ofLebak. Areas of research in the specified purpose of the Village Cigemblong and respondents takendone by stratified random marketing agencies with a method and snowball sampling. Manufacturersof as many as 28 people, merchants, merchant 2 collectors big 2 and 19 people retailers. The dataused in the form of primary data and secondary data. This research method using descriptive andquantitative methods. Results of the study showed that there were three Palm sugar marketingchannels is, Channel I : producer – merchant retailers – consumers, marketing Chanel II : producer -Middle-men – wholesalers - merchant retailer – consumer and marketing Chanel III : producer –wholesalers – consumer.
ANALISIS EKONOMI USAHATANI SAYURAN ORIENTAL DENGAN SISTEM HIDROPONIK NFT TANPA NAUNGAN GREENHOUSE Rizkia Intan Athifa; Andjar Astuti; Aris Supriyo Wibowo
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.829 KB) | DOI: 10.33512/jat.v12i1.5531

Abstract

The increases of demand for vegetables with more hygienic criteria is getting higher. One of the hydroponic vegetables business actor in South Tangerang City is Hydroponic Koe Garden CV Kelapa Agro Lestari which focuses commodity of oriental vegetables with hydroponic method (Nutrient Film Technique) and without shade of greenhouse in hydroponic cultivation process. The aim of this research are analyzing the profit obtained from oriental vegetables farming and measuring the efficiency level of oriental vegetables farming with NFT hydroponic system without greenhouse shade based on R/C ratio on Hydroponic Koe Garden in Cipayung Village, South Tangerang City, Banten Province. This research was conducted from May to July 2018. The type of this research is quantitative descriptive research. Data analysis method used in this research is the cost structure analysis, profit and efficiency analysis of farming based on R/C ratio. The results of the research showed that although Hydroponic Koe Garden CV Kelapa Agro Lestari producing the same types of vegetables with conventional vegetables such as water spinach, caysim and pakcoy, the business remain profitable and efficient. Based on R/C ratio analysis of hydroponic oriental vegetables in Hydroponic Koe Garden are efficient to run (R/C ratio > 1). The R/C rasio for water spinach, caysim and pakcoy commodity are1,17, 1,07 and 1,22 respectively. Hydroponic pakcoy commodity is the most efficient and profitable commodity to run.
PENGEMBANGAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SISTEM SURJAN (Kasus di Desa Tonjong Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Provinsi Banten) Aris Supriyo Wibowo; Aliudin Aliudin; Setiawan Sariyoga
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.771 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i1.1124

Abstract

Diversifikasi Usahatani merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktifitas usahatani dandapat dilakukan dengan cara horizontal, vertikal. Melalui diversifikasi usahatani maka petani telahmelakukan usaha untuk meminimalkan resiko, dengan cara membagi risiko tunggal denganalternative usahataninya. Salah satu usaha diversifikasi usahatani adalah diversifikasi sistem surjan.Sistem Surjan pada dasarnya merupakan suatu usahatani campuran dari berbagai komoditi yangditanam dalam satu hamparan luas dengan membagi plot tanaman yang berbeda-beda dan dalamwaktu tanam yang sama. Petani telah melakukan diversifikasi usahatani, namun demikianpemanfaatan sumberdayanya belum maksimal. Melalui pengembangan diversifikasi usahatani initanaman padi dikombinasikan dengan ternak ikan ikan lele dalam hamparan sawah yang sama, yangdikenal dengan mina padi. Pengembangan lainnya dengan melakukan kegiatan pascapanen berupaolahan fresh handling sayuran dan fresh cut. Keduanya dilakukan untuk meningkatkan pendapatanpetani. Melalui percobaan yang dilakukan bersama masyarakat Desa Tonjong diperoleh hasil bahwapengembangan diversifikasi melalui usaha mina padi maupun penanganan pascapanen dapatmeningkatkan pendapatan petani.
DAYA SAING SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI PROVINSI BANTEN Ersarani Putri; Setiawan Sariyoga; Aris Supriyo Wibowo
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.301 KB) | DOI: 10.33512/jat.v12i1.5537

Abstract

In order to maximize the potential of the region's topography and availability of natural resources, it would be wise to map the agriculture market competency to predict successful productivity odds in agriculture to support and help increase the economy in the province. Research to analyze the competitiveness of food crop agriculture sector in district and cities in Banten Province. Using quantitative research with descriptive methods, a study was done in Banten Province analyzing data with a methodology called the agriculture competitive quotient (ACQ). The study done in 2017, calculated that there are different competitive index scores in the district and cities in Banten Province locations. The position of the highest food crop agriculture competitiveness is in Pandeglang District with a competitive index score of 1.16, making Pandegelang District the most competitive in food crop of agriculture in the province. While the position of the highest food crop agriculture competitiveness is in South Tangerang City, with a competitive index score of 0.75, denoting that South Tangerang City does not have a competitive sector yet in food crop agriculture
PENERAPAN E-COMMERCE UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN EMPING MELINJO DI DESA CILOWONG Aliudin Aliudin; Nanang Kridianto; Aris Supriyo Wibowo; Setiawan Sariyoga
Jurnal Pengabdian Dinamika Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Dinamika
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/dinamika.v3i1.8864

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat dalam pembuatan sarana media promosi penjualan produk berbasis website. Kemampuan dalam membuat dan mengembangkan media promosi online diharapkan dapat menunjang kegiatan pemasaran produk emping melinjo yang dihasilkan. Sasaran kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah masyarakat di sekitar Desa Cilowong Taktakan Kota Serang dengan jumlah 20 orang. Kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi, latihan dan pendampingan disertai tanya jawab. Metode ceramah dipilih untuk menjelaskan tentang konsep pemasaran, media promosi berbasis website, kelebihan dan keunggulan media website. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini setiap perajin emping : Peserta pelatihan memahami materi: (1)Internet, kelebihan dan kekurangannya. (2) Dasar pembuatan laman web.(3) Modifikasi dokumen HTML (4) Pengolahan gambar. (5) Domain & Hosting (6) Unggah bahan
PENGEMBANGAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SISTEM SURJAN SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEWUJUDKAN DESA MANDIRI PANGAN Aris Supriyo Wibowo; Aliudin Aliudin; Setiawan Sariyoga
Jurnal Pengabdian Dinamika Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Dinamika
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/dinamika.v3i1.8860

Abstract

Diversifikasi usahatani telah diterapkan oleh petani di Desa Tonjong Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang. Diversifikasi yang dilakukan berupa kombinasi komoditi padi dan sayuran pada hamparan dan musim yang sama dengan melakukan modifikasi lahan. Lahan yang ditanami padi dibuat lebih rendah daripada lahan yang ditanami sayuran. Kegiatan ini telah dilakukan selama bertahun-tahun dan bahkan tidak diketahui pasti kapan dimulainya pola usahatani tersebut. Namun demikian jenis komoditinya masih terbatas, padahal masih terdapat potensi untuk dikembangkan diversifikasinya dengan menambah komoditas lain atau dengan meningkatkan kegiatan pada tingkat off farm. Melalui kegiatan KKN-PPM dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan diversifikasi usahatani. Metode yang digunakan adalah metode partisipatif, ( mahasiswa peserta KKN=PPM secara bersama dengan masyarakat mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan masalah yang dihadapi), ethnografi (peserta KKN=PPM berbaur secara langsung dengan masyarakat), dan metode pelatihan dan diseminasi. Hasil Pelaksanaan KKN-PPM menunjukkan bahwa pola usahatani diversifikasi dapat ditingkatkan. Lahan sawah dikombinasi dengan ikan lele dengan metode minapadi. Ikan lele yang dipelihara dipanen muda dan dioleh menjadi lele krispy baby fish. Diversifikasi vertikal dilakukan terhadap tanaman sayuran yang dihasilkan , dengan melakukan pengolahan berupa fresh handling, fresh cut, dan olahan berupa keripik sayuran sawi, keripik bayam dan keripik kangkung. Pemasaran dilakukan secara langsung ke lokasi potensial seperti di perumahan-perumahan. Berdasarkan kegitan KKN-PPM dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan diversifikasi Usahatani Sistem Surjan, dapat menganekaragamkan produk, memperluas jangkauan pasar dan dapat meningkatkan penggunaan tenaga kerja, dan akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani. Jika kegiatan ini dilakukan secara luas maka akan tercapai desa mandiri pangan.