Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Chimica et Natura Acta

PENGARUH TEKANAN DAN SUHU TERHADAP REJEKSI Gd-DTPA DAN Sm-DTPA DENGAN MENGGUNAKAN MEMBRAN NANOFILTRASI Iman Rahayu; Rustaman Rustaman; Anni Anggraeni; Atiek Rostika Noviyanti; Rubianto A. Lubis
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.828 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n3.10926

Abstract

Saat ini telah banyak dilakukan penelitian mengenai pemisahan unsur tanah jarang karena peranannya penting dalam perkembangan teknologi. Pemisahan dan pemurnian unsur tanah jarang sangat sulit dilakukan karena unsur tanah jarang memiliki kemiripan sifat antara satu dengan yang lainnya.Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan metode-metode pemisahan dan pemurnian unsur tanah jarang dari mineral-mineralnya, salah satunya dengan membran nanofiltrasi dengan penambahan ligan dietilentriaminpentaasetat (DTPA).Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan gadolinium(III) dan samarium(III) dengan menggunakan membran nanofiltrasi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pembuatan larutan standar gadolinium(III) dan samarium(III), pembuatan larutan kompleks dan pemisahan dengan membran nanofiltrasi pada variasi tekanan 2-6 bar dan suhu 20-40°C. Permeat hasil dari pemisahan kemudian dianalisis dengan menggunakan ICP-AES. Dari hasil penelitian ini diperoleh tekanan optimum yaitu 2 bar dengan menghasilkan rejeksi Gd-DTPA sebesar 97,52 % dan Sm-DTPA sebesar 97,28 %. Suhu optimum yang diperoleh yaitu 20°C dengan menghasilkan rejeksi Gd-DTPA sebesar 99,73 % dan Sm-DTPA sebesar 99,58 %.
PROSES DEPROTEINISASI KARET ALAM (DPNR) DARI LATEKS Hevea brasiliensis Muell Arg. DENGAN CARA ENZIMATIK Dewi Astrid; Inky Febrianti; Rita Mulyasari; Ade Sholeh Hidayat; Ace Tatang Hidayat; Saadah Diana Rachman; Iman Permana Maksum; Iman Rahayu; Ukun M. S. Soedjanaatmadja
Chimica et Natura Acta Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.301 KB) | DOI: 10.24198/cna.v2.n2.9152

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil karet terbesar setelah Thailand. Sehubungan dengan produksi karet alam di Indonesia, kultur tanaman Hevea brasiliensis secara ekonomi sangat penting bagi negara tropis penghasil karet. Salah satu peluang dari pemanfaatan lateks H. brasiliensis adalah dengan memproduksi karet densitas rendah yang memiliki kadar protein yang rendah untuk digunakan sebagai bahan pembuatan sponge untuk pipa apung lepas pantai atau sarung tangan, alat kontrasepsi (kondom), dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan karet alam yang memiliki densitas rendah, serta kandungan nitrogen total yang rendah,melalui sentrifugasi dan proses deproteinisasi dengan penambahan enzim protease(papain)dan kombinasi denaturan (β-merkaptoetanol dan SDS) pada fraksi karet dari lateksH. brasilliensis Muell Arg. Klon PR 255. Lateks disentrifugasi pada suhu 0oC dengan kecepatan 4.000 rpm selama 180 menit dan 19.000 rpm selama 60 menit. Lateks akan terpisah menjadi tiga fraksi utama; yaitu fraksi karet (atas), C serum (tengah) dan partikel koloid (bawah). Fraksi karet diperlakukan dengan tiga variasi enzimatik. Enzimatik A, dilakukan penambahan enzim papain. Enzimatik B, dilakukan penambahan enzim papain, deterjen SDS dan β-merkaptoetanol secara bersamaan. Enzimatik C, dilakukan penambahan deterjen SDS dan β-merkaptoetanol terlebih dahulu, setelah diinkubasi selama 24 jam dilakukan penambahan enzim papain. Proses inkubasi dilakukan selama 48 dan 96 jam, pada suhu 37oC. Densitas karet dan kadar nitrogen total dari fraksi karet sebelum dan sesudah proses enzimatik dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimal penurunan kadar nitrogen didapat pada kecepatan 19.000 rpm selama 60 menit (waktuinkubasi selama 96 jam) yaitu sebesar 88,26% dengan kadar nitrogen total sebesar 0,05% (menurundarikadar nitrogen awal 0,40%) sertadensitasnyasebesar 0,8086 g/mL (menurun dari densitas awal 0,9287g/mL).Kadar nitrogen total sebelum sentrifugasi sebesar 0,40%, dan setelah sentrifugasi sebesar 0,30%. Densitas karet tanpa sentrifugasi, sesudah sentrifugasi pada kecepatan 4.000 rpm dan sesudah proses enzimatik C masing-masing sebesar 0,9287; 0,8986 dan 0,8168 g/mL.Sedangkan untuk kecepatan 19.000 rpm, densitas karet tanpa sentrifugasi, setelah sentrifugasi dan setelah proses enzimatik C masing-masing sebesar 0,9287; 0,8890dan 0,8086 g/mL.
PENGARUH PELAPISAN XANTOFIL PADA SEL SURYA SILIKON TERHADAP PENINGKATAN TEGANGAN DAN ARUS LISTRIK Rubianto A. Lubis; Atiek Rostika Noviyanti; Yudha Prawira Budiman; Reinanda Hanapratiwi; Iman Rahayu
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.173 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n3.11087

Abstract

Sifat semikonduktor yang dimiliki silikon memungkinkan terjadinya aliran listrik melalui suatu sambungan P-N. Salah satu modifikasi untuk meningkatkan tegangan serta arus listrik pada sel surya adalah dengan menambahkan suatu zat warna seperti xantofil pada permukaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelapisan xantolfil dengan konsentrasi (10%, 20% dan 30%) pada sel surya terhadap tegangan listrik serta arus listrik yang dihasilkan. Metode preparasi sel surya adalah metode difusi yaitu menempelkan padatan fosfor secara langsung pada silikon tipe-P pada suhu 900°C. Peningkatan arus dan tegangan listrik pada permukaan sel surya yang dilapisi xantofil diukur menggunakan avometer. Dari hasil penelitian didapatkan kenaikan tegangan listrik maksimum sebesar 2,38% dan kenaikan arus listrik maksimum sebesar 7,53%.
Peningkatan Konduktivitas Baterai Litium Besi Fosfat Dengan Polianilina Didoping Asam Format Iman Rahayu; Rukiah Rukiah; Diana Rakhmawaty Eddy; Atiek Rostika Noviyanti; Sahrul Hidayat
Chimica et Natura Acta Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.69 KB) | DOI: 10.24198/cna.v6.n3.19092

Abstract

Beberapa tahun terakhir ini, baterai LiFePO4 sangat banyak dipelajari karena sifatnya yang ramah lingkungan, stabil dan kapasitas teoritisnya yang cukup tinggi yaitu (170 mAh/g). Namun, tingkat kinerja elektrokimia yang rendah telah membatasi aplikasinya. Penyebab kinerja yang kurang baik adalah konduktivitas yang rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan konduktivitasnya adalah dengan penambahan material konduktif. Polianilin (PANI) merupakan polimer yang memiliki konduktivitas cukup baik serta sintesisnya sederhana. Sifat listrik polianilin dapat dikontrol melalui charge-transfer, doping dan protonasi untuk dijadikan sebagai suatu material konduktif. Selain itu, penambahan dopan akan lebih efektif dalam meningkatkan konduktivitas baterai. Dopan yang digunakan berupa asam yaitu asam format. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan konduktivitas baterai litium besi fosfat dengan melapisi bahan katode menggunakan polimer konduktif polianilin didoping asam format. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sintesis kimia polimer PANI melalui polimerisasi interfasial. Konduktivitas diukur menggunakan alat four point probe dan didapatkan konduktivitas tertinggi pada PANI yang didoping asam format pada konsentrasi 1,5 M dengan nilai konduktivitas sebesar 6,4616 S/cm sedangkan konduktivitas tertinggi pada katode yang dihasilkan yaitu 38,4367 S/cm dengan perbandingan komposisi PANI:LiFePO4 50:50 (g/g). Karakterisasi struktur, morfologi, dan konduktivitas PANI yang didoping asam format dan katode LiFePO4-PANI masing-masing menggunakanFTIR, SEM, dan four point probe.