Togar Saragi, Togar
Departemen Fisika Universitas Padjadjaran, Jl, Raya Bandung Sumedang Km. 21, Jatinangor 45363

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KARAKTERISRIK KRISTAL DAN OPTIK NANOPARTIKEL ZINC OXIDE: KAJIAN EFEK MOLARITAS DALAM PROSES HIDROTHERMAL Togar Saragi; Yonatan R Purba; Satria Auffa; Maria Oktaviani; Edward Simanjuntak; Tuti Susilawati; Norman Syakir; Mariah Kartawidjaja; Risdiana Risdiana; Ayi Bahtiar
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2016): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 1 Nomor 2, Desember 2016
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.715 KB) | DOI: 10.21009/SPEKTRA.012.07

Abstract

Abstrak Sintesis nanopartikel Zinc Oxide (ZnO) dengan metode hidrothermal sangat dipengaruhi oleh beberapa parameter, salah satu diantaranya adalah perbandingan prekursor dan katalis dalam pelarut. Dalam penelitian ini telah berhasil disintesis nanopartikel zinc oxide dengan metode hidrothermal. Prekursor yang digunakan adalah zinc acetat dan katalis NaOH dalam pelarut ethanol. Perbandingan molaritas prekursor dan katalis adalah 0,008:0,5 dan 0,3:0,9. Karakteristik optik, morfologi dan struktur kristal nanopartikel ZnO masing-masing dilakukan dengan pengukuran UV-Vis, TEM dan XRD. Nanopartikel yang dihasilkan memiliki memiliki struktur kristal hexagonal wurtzite. Nanopartikel zinc oxide dengan perbandingan 0,3:0,9 memiliki karakteristik yang paling baik dibandingkan dengan nanopartikel dengan perbandingan 0,008:0,5. Reaksi dalam hidrothermal kaitannya dengan perubahan tekanan akibat peningkatan volume akan dikaji lebih jauh. Kata-kata kunci: oksidasi zinc, nanopartikel, hidrotermal, molaritas Abstract Synthesis of Zinc Oxide (ZnO) nanoparticles by hydrothermal method is influenced by several parameters one of them is the ratio of the precursor and catalyst in a solvent. In this study, we have successfully synthesized of zinc oxide nanoparticles by hydrothermal method. The raw material of precursor is zinc acetate, NaOH as catalyst and ethanol as a solvent. The molarity ratio of precursor and catalyst are 0.008: 0.5 and 0.3: 0.9. The optical characteristics, morphology and crystal structure of ZnO nanoparticles were characterised by the UV-Vis, TEM and XRD, respectively. From XRD measurement, it was observed that samples have hexagonal wurtzite structure and all peaks are well fitted with JCPDS:36-1451 data. The growth condition in the ratio of 0.3: 0.9 showed the best sample with high quality crystal structure and rod form. The effect of molar ratio to the characteristics of nanoparticle will be studied further in relation with the change of volume, and pressure inside of the reactor. Keywords: zinc oxide, nanoparticle, hidrotermal, molaritas
STUDI KORELASI STRUKTUR TERHADAP SUHU TRANSISI SUPERKONDUKTOR DOPING ELEKTRON Eu2-xCexCuO4+α-δ YATI MARYATI; SUCI WINARSIH; MUHAMMAD ABDAN SYAKUR; MAYKEL MANAWAN; TOGAR SARAGI; RISDI RISDIANA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 10, No 02 (2020)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.798 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v10i2.34474

Abstract

Superkonduktor doping elektron Eu2-xCexCuO4+α-δ telah berhasil disintesis dengan konsentrasi doping Ce x = 0.10 dan x = 0.15 untuk mempelajari hubungan antara struktur kristal dengan sifat fisis pada sistem superkonduktor berbasis cuprate. Dilakukan karakterisasi X-Ray Diffraction untuk mempelajari struktur kristal, dan pengukuran resistivitas dilakukan untuk mengamati adanya gejala superkonduktivitas pada bahan. Nilai parameter kisi c dan panjang ikatan Eu-O2 menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi doping, akibat adanya penggantian sebagian atom Eu oleh atom Ce. Penurunan nilai panjang ikatan Eu-O2 berkorelasi dengan niali Tc yang dihasilkan pada superkonduktor doping elektron Eu2-xCexCuO4+α-δ.
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI STRUKTUR KRISTAL BAHAN OVER DOPED SUPERKONDUKTOR DOPING ELEKTRON (Eu)_(2-X) (Ce)_X (CuO)_(4+Α-Δ) (ECCO) YATI MARYATi; TOGAR SARAGI; RISDIANA RISDIANA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 6, No 01 (2016)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.593 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v6i01.11145

Abstract

Telah dilakukan pembuatan dan karakterisasi struktur kristal bahan superkonduktor doping elektron Eu2-xCexCuO4+α-δ (ECCO) dengan kandungan doping lebih besar dari keadaan optimum (over doped), yaitu x=0.17, 0.18, 0.20 untuk mengetahui pengaruh penambahan x terhadap struktur kristalnya. Proses annealing dilakukan pada rentang suhu 900-930°C dengan variasi waktu antara 10-20 jam. Hasil XRD menunjukkan bahwa semua bahan yang telah diuji memiliki struktur kristal tetragonal. Parameter kisi a mengalami penurunan seiring dengan penambahan konsentrasi doping Ce4+. Hal tersebut dikarenakan jari-jari Ce4+ yang lebih kecil dibandingkan jari-jari Eu3+.
SINTESIS NANOPARTIKEL MAGNETIK DENGAN METODE KOPRESIPITASI TOGAR SARAGI; BAYU PERMANA; MALA SAPUTRI; LUSI SAFRIANI; IMAN RAHAYU; RISDIANA RISDIANA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 7, No 02 (2017)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.832 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v7i02.15393

Abstract

Nanopartikel magnetik, oksida besi  magnetit (Fe3O4), merupakan material yang menarik untuk dikembangkan. Material ini sangat potensial untuk dapat diaplikaikan secara luas diberbagai bidang seperti untuk diagnosa medik. Namun, untuk menghasilkan Fe3O4 berukuran nano (10-100 nm) masih sulit untuk dilakukan. Pada penelitian ini telah berhasil disintesis nanopartikel Fe3O4 dengan menggunakan metode kopresipitasi. Sintesis dilakukan menggunakan prekursor Ferrous Chloride Tetrahydrate (FeCl2.4H2O) dan Ferric Chloride Anhydrous (FeCl3.6H2O) dengan perbandingan ion ferrous dan ion ferric adalah 1:2. Kemudian, Ammonium Hidroksida (NH3.H2O) digunakan sebagai bahan presipitan. Morfologi partikel dari sampel dikarakterisasi menggunkan Transmission Electron Microscope (TEM).Berdasarkan hasil karakterisasi TEM diperoleh morfologi partikel berbentuk bulat dengan ukuran rata-rata berkisar 10 nm
PENGEMBANGAN DAN MODIFIKASI SISTEM PENGUKURAN SUSCEPTIBILITAS DAN PERMEABILITAS BAHAN MAGNET YATI MARYATI; HERLAN RUDIYANTO; ANNISA APRILIA; TOGAR SARAGI
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 8, No 02 (2018)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.896 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v8i2.19902

Abstract

Telah dilakukan pengukuran suseptibilitas dan permeabilitas bahan menggunakan prinsip resonansi pada rangkaian RLC dengan solenoida sebagai induktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi kuat induksi magnetik solenoida meliputi arus listrik, panjang solenoida, jumlah lilitan dan bahan yang disisipkan kedalam bagian dalam solenoida. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi kumparan solenoida untuk mengetahui pengaruh jenis kumparan terhadap respon medan magnet yang dihasilkan. Kumparan solenoida yang digunakan memiliki jumlah lilitan N = 500 dan 1000. Bahan sisipan yang digunakan pada penelitian ini adalah besi, aluminium dan tembaga. Hasil pengukuran dengan modifikasi solenoida menunjukkan kesesuaian dengan teori yang ada
KARAKTERISTIK NANOPARTIKEL ZnO: STUDI EFEK PELARUT PADA PROSES HIDROTHERMAL TOGAR SARAGI; YONATAN R PURBA; SATRIA AUFFA D U; MARIA OKTAVIANI; TUTI SUSILAWATI; RISDIANA RISDIANA; AYI BAHTIAR
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 6, No 01 (2016)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.403 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v6i01.9366

Abstract

Telah berhasil disintesis nanopartikel ZnO (ZnO-NP) pada pelarut yang berbeda dengan metode hidrotermal. Bahan dasar yang digunakan adalah zinc acetate dihydrate (Zn(CH3COO)2.2H2O, Merck, 99 %), sodium hydroxide (NaOH, Merck), dengan pelarut 2-propanol (Sigma Aldrich, 99%) dan ethanol. Karakterisasi optik, morfologi dan struktur kristal nanopartikel ZnO masing-masing dilakukan melalui pengukuran UV-Vis, TEM dan XRD. Dari hasil pengukuran UV-Vis diperoleh bahwa band gap ZnO-NP pada pelarut 2-propanol memiliki energi band gap yang lebih besar dibandingkan dengan sampel pada pelarut ethanol. Dari hasil pengukuran TEM diperoleh bahwa morfologi nanopartikel ZnO pada pelarut 2-propanol memiliki bentuk nano-rod (20 nm ´ 9 nm), sedangkan nanopartikel ZnO pada pelarut etanol lebih cenderung oval (26 nm ´ 15 nm). Karakteristik kristal nanopartikel ZnO pada kedua pelarut memiliki memiliki struktur kristal hexagonal wurtzite.
Karakteristik Optik dan Kristal Nanopartikel Magnetit Togar Saragi; B Permana; M Saputri; L Safriani; Iman Rahayu, Risdiana
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.12 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v2i1.15438

Abstract

Oksida besi, nanopartikel magnetit (Fe3O4), memiliki sifat yang berbeda dan lebih menarik daripada material bulk-nya. Selain itu, material ini dapat diaplikasikan secara lebih luas dan efektif pada ukuran nanometernya seperti ferrofluids, media penyimpanan data, pigmen warna, dan katalis. Pada penelitian ini telah berhasil dikarakterisasi sifat optik dan struktur kristal dari nanopartikel magnetit dengan menggunakan teknik Spektroskopi UV-Vis dan teknik difraksi sinar-X. Karakterisasi material nanopartikel magnetit berdasarkan variasi suhu sintering, 80°C dan 1100°C. Berdasarkan hasil karakterisasi UV-Vis diperoleh bahwa energi-gap dari nanopartikel Fe3O4 ini berada pada rentang energi-gap semikonduktor, 0-3 eV. Berdasarkan hasil karakterisasi XRD diperoleh bahwa Variasi suhu sintering menyebabkan berubahan struktur kristal oksida besi yang diperoleh, yaitu magnetit (Fe3O4) dengan struktur kubik pada suhu 80oC, dan hematit (α-Fe2O3) dengan struktur hexagonal pada suhu 1100°C, sesuai dengan data JCPDS