Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

STUDI IN SILICO SINGLE CHAIN VARIABLE FRAGMENT (SCFV) SELEKTIF TERHADAP HORMON BASIC NATRIURETIC PEPTIDE (BNP) Gaffar, Shabarni; Masyhuri, Aga Adi; Hartati, Yeni Wahyuni; Rustaman, Rustaman
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.167 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n2.10671

Abstract

Basic natriuretic peptide (BNP) merupakan polipeptida yang terdiri dari 32 asam amino yang disekresikan oleh bilik jantung untuk merespon peregangan yang berlebihan pada sel otot jantung. Pengeluaran BNP dimodulasi oleh ion kalsium. BNP berpotensi untuk digunakan sebagai marker untuk meramalkan pasien yang mengalami gagal jantung. Anti BNP single chain variable fragment (Anti BNP SCFV) merupakan gabungan polipeptida antara daerah yang bervariasi pada rantai heavy (VH) dan rantai light (VL) dari immunoglobulin. Anti BNP SCFV akan berikatan dengan BNP melalui pengenalan antigen-antibodi yang biasanya berada pada daerah CDR (Complementary Determining Region) yang merupakan bagian dari SCFV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari selektivitas docking SCFV yang diperoleh dari Protein Data Bank (PDB) dengan BNP berdasarkan parameter energi intermolekular secara in silico. SCFV terpilih dimodifikasi melalui penggantian asam amino yang berperan pada interaksi untuk mendapatkan SCFV yang lebih selektif terhadap BNP dengan energi interaksi intermolekular yang lebih rendah. Docking dilakukan menggunakan program Autodock 4.2.3. Visualisasi dilakukan menggunakan program Molegro Virtual Viewer. Hasil penelitian menunjukkan SCFV dengan ID-PDB 4OUO merupakan SCFV yang selektif terhadap BNP dengan energi intermolekular -12,81 kkal/mol, Ki 0,9712 M, namun energi ikatan yang positif: 17,33 kkal/mol. Penggantian asam amino arginin 116 menjadi histidin pada SCFV 4OUO memperlihatkan pengikatan yang lebih selektif terhadap BNP dengan energi intermolekul -13,66 kkal/mol, energi ikatan 16,47 kkal/mol, dan Ki 0,9726 M. Bagaimanapun, metode prediksi interaksi antara BNP dan SCFV perlu dikembangkan lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
PENGARUH TEKANAN DAN SUHU TERHADAP REJEKSI Gd-DTPA DAN Sm-DTPA DENGAN MENGGUNAKAN MEMBRAN NANOFILTRASI Rahayu, Iman; Rustaman, Rustaman; Anggraeni, Anni; Noviyanti, Atiek Rostika; Lubis, Rubianto A.
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.828 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n3.10926

Abstract

Saat ini telah banyak dilakukan penelitian mengenai pemisahan unsur tanah jarang karena peranannya penting dalam perkembangan teknologi. Pemisahan dan pemurnian unsur tanah jarang sangat sulit dilakukan karena unsur tanah jarang memiliki kemiripan sifat antara satu dengan yang lainnya.Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan metode-metode pemisahan dan pemurnian unsur tanah jarang dari mineral-mineralnya, salah satunya dengan membran nanofiltrasi dengan penambahan ligan dietilentriaminpentaasetat (DTPA).Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan gadolinium(III) dan samarium(III) dengan menggunakan membran nanofiltrasi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pembuatan larutan standar gadolinium(III) dan samarium(III), pembuatan larutan kompleks dan pemisahan dengan membran nanofiltrasi pada variasi tekanan 2-6 bar dan suhu 20-40°C. Permeat hasil dari pemisahan kemudian dianalisis dengan menggunakan ICP-AES. Dari hasil penelitian ini diperoleh tekanan optimum yaitu 2 bar dengan menghasilkan rejeksi Gd-DTPA sebesar 97,52 % dan Sm-DTPA sebesar 97,28 %. Suhu optimum yang diperoleh yaitu 20°C dengan menghasilkan rejeksi Gd-DTPA sebesar 99,73 % dan Sm-DTPA sebesar 99,58 %.
The Use of Rice Husk Silica in Modified Zinc Oxide Photocatalysts to Reduce Chromium Concentration Diana Rakhmawaty Eddy; L Ahmad Na’ani; Rustaman Rustaman; Solihudin Solihudin
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 6, No. 1, May 2020
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jkv.v6i1.12324

Abstract

Rice husk ash contains approximately 90-98% dry weight of silica and they have been reported to have several advantages compared to mineral silica. One of these is its application as a filler in ZnO photocatalysts using the sol-gel method. This study was, therefore, conducted to determine the effect of adding rice husk silica to increase the ability of ZnO/SiO2 photocatalyst to reduce chromium concentration. Meanwhile, a previous effort has been made to degrade methylene blue dyes by 89%. This current research involved preparing rice husk charcoal using pyrolysis tubes after which they were extracted to produce silica while ZnO/SiO2 composites were made at a 95/5, 90/10, and 85/15 (w/w) ratio and composite activity test was conducted to determine its ability to reduce chromium concentration from practicum discharge. The SEM-EDS results showed the formation of SiO2 composites in ZnO while 82.6% decrease in total chromium concentration from waste was obtained after 2 hours irradiation with 95/5 composites using ultraviolet radiation.
STUDI IN SILICO SINGLE CHAIN VARIABLE FRAGMENT (SCFV) SELEKTIF TERHADAP HORMON BASIC NATRIURETIC PEPTIDE (BNP) Shabarni Gaffar; Aga Adi Masyhuri; Yeni Wahyuni Hartati; Rustaman Rustaman
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.167 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n2.10671

Abstract

Basic natriuretic peptide (BNP) merupakan polipeptida yang terdiri dari 32 asam amino yang disekresikan oleh bilik jantung untuk merespon peregangan yang berlebihan pada sel otot jantung. Pengeluaran BNP dimodulasi oleh ion kalsium. BNP berpotensi untuk digunakan sebagai marker untuk meramalkan pasien yang mengalami gagal jantung. Anti BNP single chain variable fragment (Anti BNP SCFV) merupakan gabungan polipeptida antara daerah yang bervariasi pada rantai heavy (VH) dan rantai light (VL) dari immunoglobulin. Anti BNP SCFV akan berikatan dengan BNP melalui pengenalan antigen-antibodi yang biasanya berada pada daerah CDR (Complementary Determining Region) yang merupakan bagian dari SCFV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari selektivitas docking SCFV yang diperoleh dari Protein Data Bank (PDB) dengan BNP berdasarkan parameter energi intermolekular secara in silico. SCFV terpilih dimodifikasi melalui penggantian asam amino yang berperan pada interaksi untuk mendapatkan SCFV yang lebih selektif terhadap BNP dengan energi interaksi intermolekular yang lebih rendah. Docking dilakukan menggunakan program Autodock 4.2.3. Visualisasi dilakukan menggunakan program Molegro Virtual Viewer. Hasil penelitian menunjukkan SCFV dengan ID-PDB 4OUO merupakan SCFV yang selektif terhadap BNP dengan energi intermolekular -12,81 kkal/mol, Ki 0,9712 M, namun energi ikatan yang positif: 17,33 kkal/mol. Penggantian asam amino arginin 116 menjadi histidin pada SCFV 4OUO memperlihatkan pengikatan yang lebih selektif terhadap BNP dengan energi intermolekul -13,66 kkal/mol, energi ikatan 16,47 kkal/mol, dan Ki 0,9726 M. Bagaimanapun, metode prediksi interaksi antara BNP dan SCFV perlu dikembangkan lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
PENGARUH TEKANAN DAN SUHU TERHADAP REJEKSI Gd-DTPA DAN Sm-DTPA DENGAN MENGGUNAKAN MEMBRAN NANOFILTRASI Iman Rahayu; Rustaman Rustaman; Anni Anggraeni; Atiek Rostika Noviyanti; Rubianto A. Lubis
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.828 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n3.10926

Abstract

Saat ini telah banyak dilakukan penelitian mengenai pemisahan unsur tanah jarang karena peranannya penting dalam perkembangan teknologi. Pemisahan dan pemurnian unsur tanah jarang sangat sulit dilakukan karena unsur tanah jarang memiliki kemiripan sifat antara satu dengan yang lainnya.Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan metode-metode pemisahan dan pemurnian unsur tanah jarang dari mineral-mineralnya, salah satunya dengan membran nanofiltrasi dengan penambahan ligan dietilentriaminpentaasetat (DTPA).Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan gadolinium(III) dan samarium(III) dengan menggunakan membran nanofiltrasi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pembuatan larutan standar gadolinium(III) dan samarium(III), pembuatan larutan kompleks dan pemisahan dengan membran nanofiltrasi pada variasi tekanan 2-6 bar dan suhu 20-40°C. Permeat hasil dari pemisahan kemudian dianalisis dengan menggunakan ICP-AES. Dari hasil penelitian ini diperoleh tekanan optimum yaitu 2 bar dengan menghasilkan rejeksi Gd-DTPA sebesar 97,52 % dan Sm-DTPA sebesar 97,28 %. Suhu optimum yang diperoleh yaitu 20°C dengan menghasilkan rejeksi Gd-DTPA sebesar 99,73 % dan Sm-DTPA sebesar 99,58 %.
Pembentukan Karbon Konduktif dari Sekam Padi dengan Metode Hidrotermal Menggunakan Larutan Kalium Karbonat Solihudin Solihudin; Rustaman Rustaman; Haryono Haryono
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n1.25076

Abstract

Sekam padi, produk sampingan di penggilingan padi, adalah salah satu sumber karbon, berlimpah, terbarukan dan murah. Komponen utama sekam padi adalah selulosa (38%), hemi-selulosa (18%), lignin (22%), dan silika. Sekam padi mengandung senyawa organik tinggi, berpotensi untuk digunakan sebagai bahan dasar karbon berpori. Pembentukan karbon berpori dari sekam padi dilakukan melalui pelarutan silika dari arang sekam padi menggunakan larutan kalium karbonat dengan proses hidrotermal. Pada proses hidrotermal ini dilakukan dengan variasi rasio mol kalium karbonat terhadap silika (1:1, 1,5:1, 2:1, 2,5:1. dan 3:1) serta varasi waktu 1, 2, 3, dan 4 jam. Karbon yang mempunyai kadar abu terendah kemudian di kalsinasi pada suhu 500, 700, dan 900°C. Pelarutan silika yang paling efektif menggunakan larutan kalium karbonat yaitu pada perbandingan 3: 1 dengan suhu 120oC selama 2 jam. Semakin tinggi suhu kalsinasi konduktivitas karbon meningkat dan kondutivitas tertinggi diperoleh pada karbon dikalsinasi pada suhu 900 °C selama 2 jam dengan konduktivitas 17,29 S.m-1.
Fotokatalisis Komposit Silika Sekam Padi Modifikasi Seng Oksida Untuk Menurunkan Konsentrasi Kromium(VI) Diana Rakhmawaty Eddy; L. Ahmad Na’ani; Rustaman Rustaman; Solihudin Solihudin
Chimica et Natura Acta Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.777 KB) | DOI: 10.24198/cna.v7.n3.26290

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan silika sekam padi untuk meningkatkan efektifitas degradasi limbah oleh fotokatalis ZnO/SiO2. Hasil sebelumnya ZnO/SiO2 komposisi 95/5 (w/w) telah menurunkan konsentrasi kromium yang ada dalam buangan limbah hasil praktikum sebesar 82,6%. Tahapan penelitiannya dengan preparasi arang sekam padi dengan menggunakan tabung pirolisis kemudian diekstraksi untuk menghasilkan silika, pembuatan komposit ZnO/SiO2 dengan komposisi 95/5; 90/10; dan 85/15 serta uji aktivitas dalam menurunkan konsentrasi kromium(VI). Hasil SEM-EDS menunjukkan sudah terbentuknya komposit SiO2 pada ZnO. Penurunan konsentrasi kromium(VI) sebesar 83,3% pada komposisi silicon dioksida 90/10 (w/w).
Simulasi Doking Antibodi Monoklonal Chimeric dan Humanized dengan Reseptor HER-1 dan HER-2 Rustaman Rustaman; Abdul Mutalib; Rustam E. Siregar; Ukun M. Syukur S.
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.198 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v1i1.1853

Abstract

In the last decade, cancer treatment get into a new era called targeted therapy for cancer. Monoclonal antibody (mAb) is one of the targeted therapy agents and belongs to a part of passive immunotherapy. The aim of this study is to predict the relative strength of binding affinity for several monoclonal antibodies binding to HER-1 and HER-2 receptors by calculating dissociation constants, evaluating  a dominant interaction of the complexes, and predict the reactivity of HER-1 and HER-2 according to potential electrostatic map. Structures of the complexes of mAB (cetuximab and nimotuzumab) with HER-1 and anti-HER-2 (trastuzumab and petuzumab) with HER-2 was generated by docking simulation which combine three docking protocols (ZDOCK, ZRANK, and RDOCK). Filtering the initial docked poses with CDR’s (Complementarity Determining Regions) residues of antibody and the binding site of residues was done to narrow the resulted poses. The result of this study show that generally, the interaction between chimeric and humanized monoclonal antibodies with HER-1 present polar-polar interaction from lysine, asparagin, serin, arginin, and glutamin amino acids, and both of mAb interacted with domain III of HER-1, whereas, interaction between humanized monoclonal antibodies with HER‑2 was dominated by  polar-polar interaction from aspartic acid, glutamic acid, glutamin, and lysin amino acids with domain II and IV of HER-2.*****Pada dekade terakhir, pengobatan kanker memasuki era baru yang disebut terapi kanker terarah. Antibodi monoklonal (mAb) adalah salah satu jenis obat terapi terarah yang merupakan bentuk pasif dari imunoterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah memprediksi kekuatan relatif afinitas pengikatan kompleks-kompleks yang terbentuk dari hasil simulasi doking dengan menghitung tetapan disosiasinya, menginventarisasi jenis-jenis interaksi yang dominan, dan memprediksi reaktifitas HER-1 dan HER-2 berdasarkan pemetaan potensial elektrostatik molekul. Struktur kompleks tiga dimensi kompleks antibodi monoklonal anti-HER-1 (cetuximab dan nimotuzumab) dengan reseptor HER-1 dan antibodi monoklonal anti-HER‑2 (trastuzumab dan pertuzumab) dengan reseptor HER-2 ditentukan menggunakan metode doking protein-protein yang mengkombinasikan antara protokol pencarian ZDOCK dan fungsi skor ZRANK, serta protokol perbaikan pose RDOCK. Penyaringan hasil pose dilakukan berdasarkan sekuen asam-amino di daerah CDR (Complementarity Determining regions) dari antibodi dan sisi binding dari reseptor. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa secara umum interaksi antara antibodi monoklonal chimeric dan humanized dengan HER-1 digambarkan oleh interaksi polar-polar dari asam-asam amino lisin, asparagin, serin, arginin, dan glutamin serta keduanya berinteraksi di domain III HER-1, edangkan interaksi antara antibodi monoklonal humanized dengan HER‑2 didominasi oleh interaksi polar-polar dari asam-asam amino aspartat, glutamat, glutamin, dan lisin di domain II dan IV HER-2.
Pemanfaatan Panas Gasifikasi Sekam Padi sebagai Media Pemanas Ruangan Anakan Ayam di Desa Pasawahan Garut Haryono Haryono; Solihudin Solihudin; Rustaman Rustaman; E. Evi Ernawati
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 9 No.1 (Januari, 2021) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Sains & Teknol
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v9i1.6734

Abstract

Abstract. Pasawahan Village, Tarogong Kaler District, Garut Regency has relatively abundant biomass potential in the form of rice husks. In addition, the village also has a business unit of chickhen farm. At the stage of enlargement of chicks or Day Old Chicks, a heating system is needed to maintain of the air condition until the enlargement step of the chicks to keep them warm. The use of heating systems with electric lights was caused a high cost relatively for enlargement of chicks. A potential alternative to overcome these problems is a heating system by utilizing heat from the rice husk gasification process. The aim of this community service program is to design, manufacture, and install a heat recovery system from the rice husk gasification to meet the heat requirement as a warming medium for enlargement of chicks. To achieve these objectives, design of process equipment for heat recovery from rice husk gasification is carried out using the short cut method. This program has succeeded in designing and manufacturing equipment and systems for the heat recovery process from the rice husk gasification.Keywords: Day old chicks, gasification, heat recovery, rice husk.Abstrak. Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut memiliki potensi biomassa relatif berlimpah berupa sekam padi. Selain itu, desa tersebut juga memiliki unit usaha peternakan ayam petelur. Pada tahap pembesaran anakan ayam atau Day Old Chicks diperlukan sistem pemanas untuk mengkondisikan udara di kanadang pembesaran anakan ayam tetap hangat. Pemakaian sistem pemanas dengan lampu listrik relatif membebani biaya pemeliharaan ayam. Alternatif potensial untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah sistem pemanas dengan memanfaatkan panas dari proses gasifikasi sekam padi. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah merancang, membuat, dan menginstalasi sistem pengambilan kembali panas gasifikasi sekam padi untuk memenuhi kebutuhan panas sebagai media penghangat anakan ayam. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan perancangan peralatan proses dengan metode short cut. Program ini telah berhasil merancang dan membuat peralatan dan sistem proses pengambilan kembali panas gasifikasi dari sekam padi tersebut.Kata Kunci: Anakan ayam, gasifikasi, pemungutan panas, sekam padi.
Uji fotokatalisis reduksi benzaldehida menggunakan titanium dioksida hasil sintesis Diana Rakhmawaty Eddy; Sanidya Saraswati B; Rustaman Rustaman
PendIPA Journal of Science Education Vol 2, No 2 (2018): june
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.2.2.158-162

Abstract

Abstrak Sintesis senyawa organik pada umumnya membutuhkan pelarut yang cukup berbahaya karena bersifat toksik dan karsinogenik. Saat ini terdapat cara untuk sintesis senyawa organik baru yang tidak menggunakan pelarut berbahaya yaitu menggunakan salah satu semikonduktor sebagai fotokatalis yaitu titanium dioksida. Titanium dioksida (TiO2) digunakan sebagai fotokatalis yang ramah lingkungan karena bersifat lembam, stabilitas termalnya baik, non-toksik, tahan pada suhu tinggi dan aktifitas katalitiknya yang cukup baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan aktivitas fotokatalitik TiO2 hasil sintesis dengan variasi pH dibandingkan dengan TiO2 P25 Degussa dalam mereduksi senyawa organik yaitu benzaldehida. Uji aktivitas fotokatalitik dilakukan terhadap benzaldehida, lalu diuji identifikasi gugus fungsi yaitu uji Ritter dan uji Lucas untuk mengidentifikasi produk yang dihasilkan, didapatkan TiO2 P25 Degussa dan TiO2 pH 3 dengan aktivitas fotokatalitik paling baik dalam mereduksi benzaldehida. Kata kunci: Fotokatalis; titanium dioksida; benzaldehida.