Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Proceeding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan

Studi penggunaan zat pengatur tumbuh BAP terhadap pembentukan tunas dan pertumbuhan mutlak rumput laut (Kappaphycus alvarezii, Doty.) Rustam1 Rustam1; Rajuddin Syamsuddin; Eddy Soekandarsih; Dody Dh. Trijuno
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 7 (2020): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekurangan bibit dan rendahnya kualitas produksi rumput laut K. alvarezii merupakan persoalan klasik yang terjadi pada setiap sentra pengembangan budidaya. Oleh sebab itu perlu dilakukan penggunaan hormon tumbuh BAP untuk merangsang pembentukan tunas dan pertumbuhan mutlak K. alvarezii untuk memecahkan persoalan tersebut. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi optimum hormon tumbuh BAP yang merangsang pembentukan tunas pada talli dan pertumbuhan mutlak rumput laut K. alvarezii. Penelitian terdiri atas dua tahap. Pertama dilakukan laboratorium selama 3 hari dengan merendaman talli rumput laut ke dalam larutan hormon tumbuh BAP dengan konsentrasi 0,0 mg/L (kontrol); 1,0 mg/L; 2,0 mg/L; 3,0 mg/L dan 4,0 mg/L. Kedalam semua wadah ditambah pupuk Conway 1,0 mg/L untuk meningkatkan nutrisi pada media pemeliharan. Kedua rumput laut dibudidayakan di laut selama 4 minggu. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisis regresi nonlinier model polynomial kuadratik. Hasil menunjukkan bahwa pembentukan tunas tertinggi pada konsentrasi 2,0 mg/L dengan jumlah 387,33 ± 2,52 tunas pada minggu ke 4. Sedangkan pertumbuhan berat mutlak tertinggi pada konsentrasi 2,0 mg/L sebanyak 176,63 ± 6,81 g dan terenda pada konsentrasi 4,0 mg/L sebanyak 125,77 ± 5,57 g. Konsentrasi optimum hormon tumbuh BAP untuk merangsang pembentukan tunas pada talli dan pertumbuhan berat mutlak K. alvarezii adalah 1,82 mg/L.Kata kunci: 6-Benzylaminopurine (BAP); pembentukan tunas; pertumbuhan mutlak, K. alvarezii.
Indonesia Menuju Akuakultur Berkelanjutan Rajuddin Syamsuddin; Isyanita .
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 9 (2022): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL IX KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai negara maritim yang berperan penting dalam penyediaan sumber protein ikan harus mampu memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan secara bijak, yakni berkelanjutan untuk kebutuhan saat ini dengan memperimbangkan kebutuhan generasi yang akan datang. Masih banyak praktik budidaya perikanan yang tidak berkelanjutan, tidak ramah lingkungan dan merusak lingkungan hidup saat ini dan menggunakan sumberdaya yang tidak terbarukan secara tidak terkontrol. Oleh sebab itu penerapan teknologi akuakultur berkelanjutan, ramah lingkungan, dan akuakultur organik perlu dikembangkan. Kerjasama institusi pemerintah,, swasta dan pemangku kepentingan lainnya harus mendorong tumbuh kembangnya teknologi akuakultur berkelanjutan tersebut.