Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH KEDALAMAN DAN BOBOT Sargassum aquifolium TERHADAP TINGKAT SERANGAN ICE ICE DAN KADAR KARAGENAN PADA RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii Naning Dwi Sulystyaningsih; Rajuddin Syamsuddin; Zainuddin Zainuddin
Jurnal Riset Akuakultur Vol 14, No 1 (2019): (Maret, 2019)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.738 KB) | DOI: 10.15578/jra.14.1.2019.39-46

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kedalaman dan bobot Sargassum terhadap tingkat serangan ice-ice dan kadar karagenan pada rumput laut Kappaphycus alvarezii. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan percobaan di lapangan. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial dengan dua faktor yaitu; tingkat kedalaman dari permukaan laut (A) dan bobot Sargassum (B). Faktor pertama (A) terdiri atas tiga taraf yaitu; A1: kedalaman 30 cm, A2: kedalaman 45 cm, dan A3: kedalaman 60 cm. Perlakuan diulang sebanyak tiga kali dengan total 36 satuan perlakuan. Parameter yang diamati yaitu tingkat serangan ice-ice dan kadar karagenan. Data variabel penelitian yang diperoleh akan dianalisis perbedaannya menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) pada taraf kesalahan 5%. Apabila terdapat pengaruh yang signifikan akan dilanjutkan dengan uji lanjut W-Tukey. Tidak ada pengaruh kedalaman dan bobot Sargassum terhadap serangan ice-ice dan kadar karagenan dan tidak ada interaksi antara keduanya pada Kappaphycus alvarezii.This study aimed to determine the effects of Sargassum culture depth and weight on ‘ice-ice’ disease development and carrageenan levels of Kappaphycus alvarezii. The study used an on-field experimental method and designed following a factorial randomized complete design (CRD) with two factors, namely the depth of culture (A) and the weight of Sargassum (B). Factor (A) consisted of three levels, namely A1 : 30 cm depth, A2 : 45 cm depth, and A3 : 60 cm depth. Each treatment was repeated three times, a total of 36 treatment units of Sargassum for the whole experiment. The parameters observed ware the rate of ice-ice attack and carrageenan level of Sargassum. Data from the research variables obtained were analyzed for differences using ANOVA at 5% error margin. If there was a significant effect, a post-hoc test using W-Tukey was conducted. There was no effect of the culture depth and weight of Sargassum on ‘ice-ice’ attack and carrageenan levels. There was no observed interaction between ‘ice-ice’ and carrageenan level on Kappaphycus alvarezii 
Efek dari perbedaan sumber karbohidrat pakan terhadap kualitas air, komposisi proksimat dan kandungan glikogen juvenil udang vannamei Litopenaeus vannamei (Boone, 1931) Zainuddin Zainuddin; Siti Aslamyah; Hadijah Hadijah
Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.046 KB) | DOI: 10.33059/jisa.v2i1.665

Abstract

Udang vannamei merupakan salah satu jenis udang penaeid yang memiliki pertumbuhan yang cepat, tahan terhadap penyakit dan toleran terhadap perubahan kualitas air. Dalam budidaya udang vannamei, pakan merupakan faktor penting karena biaya produksi terbesar berasal dari pembelian pakan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menekan biaya pakan adalah dengan mengurangi komponen protein dan meningkatkan komponen karbohidrat dalam formulasinya. Penelitian bertujuan untuk menguji efek berbagai jenis karbohidrat terhadap kualitas air, komposisi proksimat dan kandungan glikogen juvenil udang vannamei. Penelitian didesain dengan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diuji adalah jenis karbohidrat yang terdiri atas perlakuan A. tepung jagung, B. tepung ubi jalar, C. tepung dedak padi dan D. tepung terigu. Benih udang yang digunakan penelitian ini adalah juvenil udang vannamei stadia PL25. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 10 % dari bobot tubuh benih dengan frekuensi empat kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis karbohidrat pakan berpengaruh signifikan terhadap kualitas air, komposisi proksimat dan kadar glikogen udang vannamei. Jenis karbohidrat yang bersumber dari tepung ubi jalar merupakan perlakuan terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Retensi Nutrien Pakan pada Berbagai Dosis Ubi Jalar (Ipomea batatas) dalam Pakan Sebagai Prebiotik bagi Lactobacillus sp. pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Nurul Masriqah; Siti Aslamyah Aslamyah; Zainuddin Zainuddin
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 6 (2019): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VI KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.988 KB)

Abstract

Ubi jalar sebagai prebiotik secara optimal akan meningkatkan populasi bakteri Lactobacillus sp.sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pakan, yang akan meningkatkan penyerapannutrisi yang lebih baik. Penyerapan nutrisi yang lebih baik akan meningkatkan nutrien yangtersedia untuk diserap oleh tubuh yang disebut retensi nutrien. Tujuan penelitian ini adalahmenentukan dosis ubi jalar (Ipomoea batatas) dalam pakan sebagai prebiotik dari Lactobacillussp. terhadap retensi nutrien pada pemeliharaan udang vaname (Litopenaeus vannamei). Wadahyang digunakan adalah box kontainer sebanyak 12 buah, ditempatkan di dalam ruangan (in-door)dengan aerasi bersumber dari blower. Hewan uji adalah juvenil udang vaname (Litopenaeusvannamei) dengan bobot 1,1 g/ekor, yang dipelihara selama 49 hari dengan padat penebaran 1ekor/L dan 50 ekor/wadah. Pemberian pakan uji dengan frekuensi pemberian 5 kali seharisebanyak 5% dari bobot tubuh pada pukul 06.00, 10.00, 14.00, 18.00, dan 23.00 WITA. Penelitiandilakuan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan konsentrasiprebiotik ubi jalar (0, 10, 15, dan 20%) dan 3 ulangan. Data dianalisis dengan ANOVAmenggunakan program SPSS versi 16 yang dilanjutkan dengan uji W-Tukey. Hasil penelitianmenunjukkan berbagai dosis ubi jalar tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap retensi protein danretensi energi tetapi berpengaruh nyata pada retensi lemak dengan rataan tertinggi 14.44 ± 7.88,retensi energi 0.04 ± 0.02 dan retensi lemak 2.70 ± 0.05. Berdasarkan data retensi nutrient dapatdisimpulkan bahwa dosis ubi jalar 20% sebagai prebiotik dari Lactobacillus sp. merupakan dosisterbaik.Kata kunci : Lactobacillus sp, retensi nutrient, ubi jalar, udang vaname
Konsumsi dan Efisiensi Pakan pada Berbagai Dosis Ubi Jalar (Ipomea batatas) dalam Pakan Sebagai Prebiotik bagi Lactobacillus sp. pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Sarah Amelia Rayi Dini; Siti Aslamyah; Zainuddin Zainuddin
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 6 (2019): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VI KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.121 KB)

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditi budidaya yang diminati.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis terbaik ubi jalar (Ipomea batatas) dalam pakansebagai prebiotik Lactobacillus sp. terhadap konsumsi dan efisiensi pakan udang vaname. Udanguji dengan bobot awal rataan 1,1 g/ekor ditebar dengan kepadatan 1 ekor/L dan 50 ekor/wadahdalam wadah box kontainer berukuran 63,1 cm x 41,4 cm x 30,7 cm. Wadah diisi air laut dengansalinitas 27-32 ppt dengan volume 50 L. Penelitian didesain dalam Rancangan Acak Lengkapdengan perlakuan berbagai dosis ubi jalar dalam pakan, yaitu : 0, 10, 15, dan 20%. Udang ujidipelihara selama 49 hari dan diberi pakan 5% bobot tubuh/hari dengan frekuensi 5 kali/hari padapukul 06.00, 10.00, 14.00, 18.00, dan 23.00 WITA. Hasil penelitian menunjukkan berbagai dosisubi jalar berpengaruh terhadap konsumsi pakan. Dosis ubi jalar 20% dengan nilai konsumsi109.70±10.13 berbeda nyata dengan dosis ubi jalar 0% 77.18±2.78 , 10% 78.12±43, tetapi tidakberbeda nyata dengan dosis ubi jalar 15% 90.10±95, sedangkan untuk efisiensi pakan udangdengan pemberian berbagai dosis ubi jalar meningkat seiring pertambahan dosis ubi jalar namuntidak berbeda antara setiap perlakuan, dengan kisaran efisiensi pakan 37.57±1.17 sampai55.86±2.21% demikian dosis 20% ubi jalar dalam pakan merupakan dosis terbaik sebagaiprebiotik dari Lactobacillus sp pada udang vaname.Kata kunci: efisiensi pakan, konsumsi pakan, Lactobacillus sp, ubi jalar, udang vaname.
Pengaruh Kombinasi Dosis dan Frekuensi Pemberian Pakan Terhadap Rasio Konversi Pakan Juvenil Udang Vaname di Tambak Zainuddin Zainuddin; Siti Aslamyah; Hasni Y. Azis; Hadijah Hadijah
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 6 (2019): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VI KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.95 KB)

Abstract

Produksi udang vaname di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dalam satu dasa warsaterakhir. Salah satu masalah pokok dalam budidaya udang vaname di tambak adalah tingginyapenggunaan pakan buatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kombinasi dosis dan frekuensipemberian pakan terhadap rasio konversi pakan (FCR) pada budidaya udang vaname di tambak.Juvenil udang vaname dipelihara di dalam hapa berukuran 1 m x 1 m x 1 m yang ditempatkan didalam tambak. Pakan yang digunakan adalah pakan dengan sumber karbohidrat tepung jagungyang disubstitusi dengan tepung ubi jalar sebanyak 50%. Rancangan penelitian yang digunakanadalah Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial. Faktor pertama adalah dosis 3%, 6% dan 9% danfaktor kedua frekuensi pemberian pakan 3, 4 dan 5 kali per hari. Setiap kombinasi perlakuan diberiulangan masing-masing 3 kali sehingga jumlah satuan percobaan sebanyak 27 unit. Pemeliharaanudang dilakukan selama 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan yang diterapkanmemberikan pengaruh yang positif terhadap parameter uji. FCR terbaik sebesar 1.02-1.12diperoleh pada kombinasi perlakuan dosis 3% dan frekuensi pemberian 3 dan 5 kali per hari.Kata kunci: dosis, frekuensi pakan, FCR, kombinasi, vaname.
PENGARUH LEVEL KARBOHIDRAT DAN FREKUENSI PAKAN TERHADAP RASIO KONVERSI PAKAN DAN SINTASAN JUVENIL Litopenaeus vannamei Zainuddin Zainuddin; Haryati Haryati; Siti Aslamsyah; Surianti Surianti
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 16, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfs.9150

Abstract

This study aims to determine the level of carbohydrates and feeding frequency on feed convertion ratio and survival of shrimp vanamei juvenile. Research using completely randomized design by factorial patern with two factors and three replications. Treatments were factor A (carbohydrate levels, namely 18, 32, 40 and 50%), and factor B (frequency of feeding 2, 4 and 6 times per day). Shrimp vanamei which was used have an average weight of 0.3 g per individual. Feed dose was 10% of the body weight of shrimp with the feeding frequency adapted to the treatment. The results showed that the factor levels of carbohydrate feeding, feeding frequency and the combination of both give a signifi cant effect on feed convertion ratio of shrimp vanamei juvenile with the best combination of 50% carbohydrate level and feeding frequency 6 times per day. Treatment levels of carbohydrates, feeding frequency and combination of both give no signifi cant effect on survival of shrimp vanamei juvenile.