Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

The The Effect of Nitrogen on Methane Gas Flame Propagation Characteristic in Premix Combustion Djoko Wahyudi; Dani Hari Tunggal Prasetiyo; Alief Muhammad
JEMMME (Journal of Energy, Mechanical, Material, and Manufacturing Engineering) Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jemmme.v6i2.16164

Abstract

The electric engine is a serious opponent of the fuel engine. However, this does not mean that fossil fuels should be abandoned, but rather makes it a great challenge and a strong reason to develop fossil fuels to be even more efficient. Increasing the combustion efficiency of the current fuel engine can be done in various ways and methods. One of the many ways to increase combustion efficiency in terms of fuel is by mixing the fuel with other compounds. This article examines the effect of mixing variations of methane gas with nitrogen gas. The flame propagation speed in the midpoint of the mixture of stoichiometry (methane-air) and Nitrogen (N2) on the top ignition is 2233.33 mm/s at N2 10% of the third frame and at lower ignition, the speed is 3550.03 mm/s at N2 20% of the second frame. In addition, the bottom ignition experiment has a very large effect on maximizing the speed of flame propagation, especially in the 20% N2 sample. Therefore, the highest improvement in combustion efficiency is obtained by using a 20% N2 mixture and at the bottom ignition condition.
Analisis Pengaruh Tekanan Membran Terhadap Kinerja Reverse Osmosis PLTU Paiton Unit 9 Muhammad Ali Irfan; Djoko Wahyudi; Indro Wicaksono
Energy - Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol 7 No 1 (2017): Jurnal ENERGY Vol. 7 No. 1 Edisi Mei 2017
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PLTU Paiton unit 9 merupakan pembangkit listrik tenaga uap yang memiliki daya pembangkitan 660 MW, menggunakan air laut sebagai bahan baku utama dan membran reverse osmosis sebagai teknologi pengolahan airnya. Sebagai pembangkit yang beroperasi secara terus menerus pada beban maksimum dengan kualitas air harus sesuai dengan batasan yang normal, sehingga diperlukan pengoperasian dan perawatan yang handal pada peralatan tersebut. Untuk itu disini penulis bertujuan ingin menganalisa pengaruh tekanan pada membrane reverse osmosis PLTU Paiton unit 9. Metode yang digunakan adalah dengan menganalisa pengaruh tekanan menggunakan data dan mengoperasikan sesuai dengan batasan manual book yang ada.Kata Kunci : tekanan membran, PLTU Paiton Unit 9, reverse osmosis
Analisa Kerusakan Roller Idler Pada Bottom Ash Conveyor Nasri N; Yunita Pertiwi; Djoko Wahyudi
Energy - Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol 7 No 1 (2017): Jurnal ENERGY Vol. 7 No. 1 Edisi Mei 2017
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Conveyor merupakan salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut material secara horizontal ataupun vertical dan digerakkan oleh motor penggerak atau gravitasi. Bottom ash conveyor berperan penting untuk mentransportasikan bottom ash dari keluaran submerged scraper conveyor (SSC) di area boiler menuju bottom ash silo. Mesin ini beroperasi selama 24 jam sehingga sering terjadi kerusakan pada komponennya seperti kerusakan pada idler. Terdapat gangguan yang ada pada Conveyor ini salah satunya adalah kerusakan Idler/roller sisi return Gangguan ini sering terjadi,sediktnya 5 kali dalam sebulan. Dari gangguan ini maka perlu dilakukan analisa,penyebab terjadinya kerusakan pada Roller bottom Ash Conveyor yang diharapkan bisa memberikan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan dan mengurangi risiko terjadinya kerusakan berulang. Setelah dilakukan analisa dan penelitian, maka dapat diketahui yang menyebabkan kerusakan Roller idler adalah Abrasive,corrosive ,BeltCleaner yang tidak berfungsi maksimal,serta spesifikasi roller yang digunakan pada Conveyor tersebut yang kurang tepat, kerusakan Roller dapat menyebabkan Ash conveyor berhenti beroperasi mengakibatkan material bottom ash tidak dapat ditransfer ke silo sehingga berpotensi pencemaran limbah lingkungan. Dari masalah tersebut perlu dicari penyebabnya,untuk mengadakan inspeksi rutin yang berkaitan dengan Belt Conveyor, Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kehandalan Bottom ash ConveyorKata kunci : Analisa,Bottom Ash,Conveyor,Roller idler
Perbandingan Head dan Kapasitas Pompa Sentrifugal Tunggal dan Seri Djoko Wahyudi
Energy - Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol 9 No 1 (2019): Jurnal ENERGY Vol. 9 No. 1 Edisi Mei 2019
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.87 KB) | DOI: 10.51747/energy.v9i1.553

Abstract

Pompa sentrifugal merupakan jenis pompa non energi potensial dimana energi kecepatan yang dihasilkan berasal dari perubahan energi statis menjadi energi dinamis. Perubahan energi statis menjadi energi dinamis tersebut terjadi karena pengaruh putaran impeler pompa. Variabel penelitian dengan melakukan pengukuran head pompa secara tunggal dan seri dengan sistem konversi berdasarkan tekanan dan pengukuran debit pompa secara tunggal dan seri berdasarkan sampel waktu. Perbandingan nilai head dan tekanan pada pompa rangkaian seri hampir dua kali lipat dari pompa tunggal, hal ini dikarenakan fluida yang masuk pada pompa dua sudah bertekanan sehingga keluaran pompa dua tekanan dan headnya menjadi meningkat, akan tetapi tidak tepat dua kalinya karena adanya faktor kerugian primer yang bertambah akibat pertambahan panjang pipa.Kata kunci : pompa sentrifugal, energi, head, kapasitas.
Uji Eksperimen Destilasi Air Laut dengan Variasi Sudut Kemiringan Djoko Wahyudi
Energy - Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol 9 No 2 (2019): Jurnal ENERGY Vol. 9 No. 2 Edisi Nopember 2019
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.686 KB) | DOI: 10.51747/energy.v9i2.554

Abstract

Teknologi penyulingan air atau destilasi untuk mendapatkan air tawar dari air laut telah lama dikenal. Konsepnya sederhana dan serupa dengan siklus hidrologi, yaitu dengan menguapkan air laut dengan cara dipanaskan, yang kemudian uap air tersebut diembunkan dan dikumpulkan ke dalam suatu wadah penampung sehingga didapatkan air tawar. Sumber panas yang dipergunakan berasal dari energi yang beragam: minyak, gas, listrik, tenaga matahari dan lainnya. Penelitian ini mengenai pembuatan alat destilasi air laut dengan menggunakan energi matahari untuk menghasilkan air bersih yang siap digunakan. Metode ini digunakan agar proses perubahan temperatur air laut di dalam alat destilasi lebih cepat mengalami proses penguapan. Dalam penelitian ini, membandingkan variasi sudut kemiringan atap 20°, 30°, dan 50°. Sudut kemiringan atap yang divariasikan pada alat destilasi air laut menyebabkan terjadinya perbedaan hasil air kondensat yang dihasilkan. Dari 3 variasi sudut kemiringan atap dengan volume air laut yang sama tersebut yang paling banyak untuk menghasilkan air kondensat selama tiga hari yaitu sudut kemiringan atap 30°.Kata kunci: Destilasi, Panas, Sudut kemiringan, Air Kondesat
Pengaruh Penggunaan dan Desain Thermal Mass terhadap Kinerja Solar Crop Dryer Djoko Wahyudi; M Fathuddin Noor
Energy - Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol 1 No 1 (2011): Jurnal ENERGY Vol. 1 No. 1 Edisi Mei 2011
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.506 KB)

Abstract

Pemanfaatan energi radiasi matahari sangat penting dalam menghasilkan alat pengering hasil pertanian yang hemat energi dan ramah lingkungan. Permasalahan penggunaan alat pengering hasil panen energi radiasi matahari yaitu kelebihan panas yang dihasilkan kolektor udara, tidak adanya sumber energi ketika malam hari dan fluktuasi panas ketika matahari terhalang awan. Penggunaan thermal mass sebagai media penyimpan panas penting untuk diteliti dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan thermal mass terhadap temperatur udara panas dan mengetahui pengaruh lebar celah thermal mass terhadap kemampuan meyerap dan melepas panas. Eksperimen dilakukan dengan memasang bahan thermal mass pada alat pengering dan mengatur variasi lebar celah susunan thermal mass 2, 4 dan 6 cm. Data diambil selama 24 jam per hari dengan memasang sensor temperatur untuk mengukur temperatur aliran udara keluar kolektor, temperatur sebelum thermal mass, temperatur setelah thermal mass dan temperatur lingkungan. Selain itu juga dilakukan pengambilan data radiasi matahari dan kecepatan aliran udara. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan temperatur maksimum udara masuk rak pengering sebesar 10 o C – 17 o C setelah ditambah thermal mass. Fluktuasi temperatur yang terjadi pada aliran udara yang memasuki rak pengering ketika intensitas radiasi berubah-ubah berhasil direduksi dan temperatur udara dapat dipertahankan diatas 30 o C sampai pukul 21:45.Kata kunci: thermal mass, alat pengering radiasi matahari
Uji Kinerja Pompa Sentrifugal Susunan Paralel terhadap Head dan Kapasitas Djoko Wahyudi; Slamet Haryono
Energy - Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol 1 No 1 (2011): Jurnal ENERGY Vol. 1 No. 1 Edisi Mei 2011
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.149 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pompa tunggal dan mengetahui pompa jika dirangkai paralel. Fluida kerja adalah air biasa. Untuk memperoleh variasi debit valve diatur sesuai pengukuran.Dari hasil pengujian karakteristik pompa menggunakan fluida air pada susunan paralel dengan spesifikasi sama diperoleh data sebagai berikut : pada katup terbuka penuh diperoleh kapasitas sebesar 42 liter/menit dan pada katup tertutup penuh diperoleh tekanan sebesar 18 psi. Dari hasil percobaan, disimpulkan bahwa pengoperasian pompa secara paralel diperoleh kapasitas pompa lebih besar dan head total tetap.Kata kunci : pompa, paralel, head, kapasitas.
Pengaruh Pemasangan Fuel Heater dengan Variasi Panjang Pipa dan Jenis Bahan Bakar Djoko Wahyudi; Sugeng Puspita
Energy - Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol 1 No 1 (2011): Jurnal ENERGY Vol. 1 No. 1 Edisi Mei 2011
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.405 KB)

Abstract

Rencana pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi yang akan dilakukan oleh pemerintah telah membuat orang-orang gelisah, kondisi ini telah membuat sebagian orang mencari alternatif untuk menghemat bahan bakar. Berbagai macam cara telah dilakukan untuk menghemat bahan bakar mulai dari perawatan sampai pemasangan alat untuk menghemat bahan bakar. Bahkan, berbagai alat penghemat bahan bakar muncul di pasar sehingga membuat bingung orang sebagai konsumen. Jadi kami melakukan penelitian untuk menemukan pengaruh signifikan dari pemasangan pemanas bahan bakar karena alat ini adalah yang paling banyak digunakan oleh konsumen. Maka data penelitian dianalisis dengan metode statistik karena ini akan memberikan hasil yang obyektif. Dari penelitian ini ditemukan perubahan yang signifikan pada konsumsi bahan bakar. tapi ini juga tergantung pada karakteristik dari jenis mesin dan bahan bakar yang digunakan. Jadi konsumen harus menyesuaikan alat penghemat bahan bakar yang akan digunakan dengan karakteristik dari mesin dan bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan hasil yang optimal.Kata kunci: Pemanas bahan bakar, statistik, mesin, pipa
Pengaruh Desain Kolektor terhadap Kinerja Alat Pemanas Air Energi Surya Djoko Wahyudi; M Fathuddin Noor
Energy - Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol 1 No 2 (2011): Jurnal ENERGY Vol. 1 No. 2 Edisi Nopember 2011
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.123 KB)

Abstract

Solar Water Heater (alat pemanas air energi surya) merupakan sistem pemanfaatan energi surya berupa panas yang diserap kolektor. Kalor yang dihasilkan berpotensi untuk memanaskan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja alat berupa kenaikan temperatur dan temperatur maksimum yang keluar dari kolektor dan laju penyerapan kalor yang dihasilkan sistem Solar Water Heater.Model Solar Water Heater memanfaatkan kalor dari energi surya yang diserap kolektor untuk memanaskan air. Dari hasil penelitian model Solar Water Heater didapatkan kenaikan temperatur maksimum sebesar 29,50 o C dan termperatur air keluar kolektor maksimum 57,50 o C untuk debit air 5 liter/menit. Temperatur rata-rata tertinggi di dalam tangki sebesar 46,00 o C dicapai untuk sistem Solar Water Heater dengan debit air kolektor 15 liter/menit.Kata kunci: Alat Pemanas Air, Energi Surya, Kolektor, Temperatur.
Swiler Fan terhadap Hasil Pembakaran dan Konsumsi Bahan Bakar Imron Mufti; Djoko Wahyudi; M Fathuddin Noor
Energy - Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol 2 No 1 (2012): Jurnal ENERGY Vol. 2 No. 1 Edisi Mei 2012
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.48 KB)

Abstract

Teknologi dibidang transportasi khususnya dibidang motor bakar sebagai salah satu jenis motor konversi energi yang paling banyak digunakan manusia. Salah satu cara yang digunakan pada pengoperasian motor bakar adalah dengan peningkatan efisiensi motor bakar, selain masalah tersebut diatas perlu mendapat perhatian permasalahan yang timbul akibat gas sisa hasil pembakaran, timbulnya gas CO sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dalam jangka waktu yang panjang juga akan mempercepat terjadinya Global Warming. Dari permasalahan diatas dilakukan suatu penelitian tentang modifikasi pada komponen motor bakar bensin khususnya. Dengan pemasangan swiler fan yaitu suatu alat yang berfungsi menghasilkan turbulensi campuran udara – bahan bakar pada intake manifold sehingga campuaran yang terjadi akan semaikn homogen, kehomogenitasan tersebut menghasilkan unjuk kerja yang optimal dengan pembakaran yang sempurna. Alat ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk kedua permasalahan diatas. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan eksperimental semu, yaitu mesin uji yang digunakan dalam keadaan statis (diam). Dengan demikian dapat diketahui bagaimana pengaruh pengunaan swiler fan terhadap kinerja dan emisi gas CO yang dihasilkan, sehingga didapatkan hasil penelitian yang menunjukkan sedikit peningkatan dari kondisi standart.Kata kunci: Swiler Fan, Intake Manifold, Turbulensi Campuran Udara – Bahan Bakar.