Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENDUGAAN STOK KARBON PADA POLA TANAM AGROFORESTRI SEDERHANA DAN AGROFORESTRI KOMPLEKS DI KPH BATUTEGI, KABUPATEN TANGGAMUS Christine Wulandari; Sugeng p Harianto; Destia Novasari
Jurnal Belantara Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Forestry Study Program University Of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.684 KB) | DOI: 10.29303/jbl.v4i2.632

Abstract

Global warming is a natural phenomenon that is currently taking place. Natural phenomena occur as a result of changing ecosystem balance. This can be minimized by adding vegetation which acts as an absorber of CO2 to convert CO2 into glucose and oxygen through the process of photosynthesis. Each type of vegetation has the potential to absorb different carbon, so this can be circumvented by using the right cropping pattern. Therefore, information about the potential for carbon stored in complex and simple agroforestry cropping patterns in KPH Batutegi is important. The purpose of this study was to analyze carbon stocks in agroforestry cropping patterns and to compare carbon stocks in simple and complex agroforestry cropping patterns in KPH Batutegi. Source of living tree biomass, dead tree biomass, understorey biomass, and litter biomass. The results showed that the carbon stored in complex agroforestry cropping patterns fell into the good category according to the Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC). However, the stored carbon in complex agroforestry cropping patterns is greater than the stored carbon in simple agroforestry cropping patterns, namely 765.61 tonC/ha and 356.21 tonC/ha.
Tingkat Kepadatan Tanah Terhadap Perilaku Dung Beetle Monica destia; Bainah Sari Dewi; Lusmeilia Afriani; Sugeng P Harianto
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 1, No 2 (2021): November 2021
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v1i2.5233

Abstract

Dung beetle hidup dan berkembang di dalam kotoran satwa yang memiliki peran dalam menyebarkan dan penyelamatan benih. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perilaku dung beetle terhadap kepadatan tanah dan sifat fisik tanah pada habitat dung beetle. Lokasi penelitian di Laboratorium Mekanika Tanah, Fakultas Teknik, universitas  Lampung dengan bahan sampel tanahi Arboretum VII dan IX di Blok Lindung Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Universitas Lampung pada Tahura Wan Abdul Rachman pada bulan Agustus-November 2020. Penelitian menggunakan metode observasi langsung dan analisis laboratorium kekerasan tanah. Hasil menunjukkan perilaku dung beetle ukuran besar mampu menggali tanah lebih dalam mencapai 84 mm dan membawa feces lebih banyak daripada dung beetle ukuran sedang dan kecil yaitu hanya mencapai 68 mm dan 41 mm dengan kadar air tanah 33,22% hingga 51,65%. Semakin dalam dung beetle menggali tanah maka semakin banyak benih yang dibawa dan diselamatkan oleh dung beetle. Arboretum VII dan IX memiliki kadar air rata-rata di lapangan 36,65% dan 33,22%, pemadatan tanah standar di dapatkan nilai kadar air optimum 20,19% dan 26,96% dengan tingkat kepadatan 1,07gr/cm3 dan 1,06 gr/cm3.
Keanekaragaman Jenis Burung Untuk Pengembangan Ekowisata Birdwatching di Hutan Mangrove Pasir Sakti Lampung Timur Esanur Octarin; Sugeng P Harianto; Bainah Sari Dewi; Gunardi Djoko Winarno
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 1, No 1 (2021): Mei
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v1i1.4547

Abstract

Burung memiliki manfaat nilai secara ekonomi, salah satunya melalui pengembangan ekowisata birdwatching. Ekowisata Birdwatching merupakan pengembangan wisata alternatif yang tidak menimbulkan banyak dampak negatif, baik terhadap lingkungan maupun kondisi sosial. Hutan mangrove Pasir Sakti memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, sehingga berpotensi menjadi lokasi ekowisata birdwatching. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan studi yang bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung guna pengembangan ekowisata birdwatching. Metode yang digunakan untuk pengambilan data adalah metode point count dan line transek. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2019. Hasil penelitian menunjukkan jenis burung yang ditemukan 33 jenis dari 17 famili dengan total 7730 individu dengan tingkat keanekaragaman (H’) sebesar 2,86 tergolong dalam tingkat sedang dan kesemertaan (J) sebesar 0,81 yang masuk dalam kondisi stabil.
Tingkat Kepadatan Tanah Terhadap Perilaku Dung Beetle 2016_Monica destia; Bainah Sari Dewi; Lusmeilia Afriani; Sugeng P Harianto
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 1, No 2 (2021): November 2021
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v1i2.5222

Abstract

Dung beetle hidup dan berkembang di dalam kotoran satwa yang memiliki peran dalam menyebarkan dan penyelamatan benih. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perilaku dung beetle terhadap kepadatan tanah dan sifat fisik tanah pada habitat dung beetle. Lokasi penelitian di Blok Lindung Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Universitas Lampung pada Tahura Wan Abdul Rachman pada bulan Agustus-November 2020. Penelitian menggunakan metode observasi langsung dan analisis laboratorium kekerasan tanah. Hasil menunjukkan perilaku dung beetle ukuran besar mampu menggali tanah lebih dalam sebesar 84 mm dan membawa feces lebih banyak daripada dung beetle ukuran sedang dan kecil yaitu sebesar 68 mm dan 41 mm. Arboretum VII dan IX memiliki kadar air rata-rata di lapangan 36,65% dan 33,22%; berat jenis rata-rata tanah 2,36 gr dan 2,47 gr; berat volume tanah kering rata-rata 1,27 gr/cm3 dan 1,39 gr/cm3; persentase lolos saringan No.40 sebesar 86,99% dan 79,60%; pemadatan tanah standar di dapatkan nilai kadar air optimum 20,19% dan 26,96% dengan tingkat kepadatan 1,07gr/cm3 dan 1,06 gr/cm3. Kadar air di lapangan berdampak pada perilaku dung beetle dalam menggali tanah. yaitu pada Arboretum VII terdalam 84 mm sedangkan Arboretum IX yaitu 68 mm. Semakin tinggi kadar air maka semakin mudah dung beetle menggali tanah, yang berarti semakin banyak benih yang dapat dibawa dan diselamatkan oleh dung beetle.
Type Of Dung Beetle Forest Unila Integrated Conservation Education On Utilization Block In Tahura War Sigit Prayogi; Bainah Sari Dewi; Yulia Rahma Fitriana; Sugeng P Harianto
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 3, No 1 (2023): Mei
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v3i1.5563

Abstract

Dung beetles are very important decomposer components in secondary forest ecosystems. This dung beetle plays an important role because the beetle has a role in breaking down the feces of various types of animals. This study aims to determine the species diversity of the Dung Beetle in the UNILA HPKT Arboretum in the Tahura War Utilization Block. The tools used in this study were tools such as hoes, traps made of buckets measuring ± 1 liter and containing ± 500 ml of water and plastic cups containing feces, then plastic cups connected to wires, and cameras. The materials used in this study were cow feces, deer feces and goat feces which were still fresh. The method in this study used the trap method. The diversity of dung beetle species in the 3 months of the study found 3 species, namely Catharsius molossus (H' = 0.92), Oryctes rhinoceros (H' = 0.97), and Aphodius marginellus (H' = 1.01). The suggestion from this study is that the results of the study show that the diversity of dung beetles in Tahura WAR in the utilization block is relatively low because of the low vegetation cover and food sources.
Keanekaragaman Spesies Burung pada Hutan Mangrove Muara Teligi Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Debi Usman; Sugeng P Harianto; Rusita Rusita; Agus Setiawan
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 1, No 1 (2021): Mei
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v1i1.4552

Abstract

Hutan mangrove merupakan tipe hutan yang tumbuh pada daerah pantai dan muara sungai yang berlumpur, serta sering terkena pasang air laut. Hutan mangrove mempunyai peranan ekologi yang sangat penting dalam menyediakan tempat mencari makan, tempat istirahat, tempat berlindung, dan tempat berkembang biak bagi burung. Keanekaragaman burung dapat dijadikan suatu indikator pada suatu habitat karena burung dapat mempengaruhi keberadaan atau persebaran jenis tumbuhan yang ada pada suatu kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman burung yang ada pada hutan mangrove Muara Teligi. Pengamatan dilakukan di kawasan hutan mangrove Muara Teligi Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung dengan menggunakan metode Poin Count. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner. Hasil penelitian menunjukan hutan mangrove Muara Teligi ditemukan sebanyak 42 spesies burung yang berbeda beda, dari tiga lokasi penelitian yaitu hutan mangrove bibir pantai, hutan mangrove muara sungai, dan hutan mangrove rawa rawa yang memiliki indeks keanekaragaman masing masing titik yaitu 2,21, 2,42, dan 2,17. Hasil penelitian ini harapannya dapat menjadi data tentang keanekaragaman burung pada lahan basah dan hutan mangrove.