Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Deteksi Sebaran Debu Vulkanik Menggunakan Citra Satelit Himawari-8 (Studi Kasus Gunung Sinabung 9 Juni 2019) Deka Agung Pratama; M. Fakhrul Islam Masruri; Mahmudi Bagus Saputro; Nanda Dewi Pamungkas Siwi; Rahpeni Fajarianti; Relly Margiono
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY Vol 17, No 3 (2019): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.507 KB) | DOI: 10.24198/bsc geology.v17i3.25582

Abstract

Letusan Gunung Sinabung yang terletak di Dataran Tinggi Karo, Sumatra Utara pada tanggal 9 Juni 2019 menyebabkan adanya kolom abu vulkanik berwarna hitam pekat dengan ketinggian mencapai ±7.000 m di atas puncak gunung. Kolom abu vulkanik itu tersebar hingga menyelimuti sekitar lima kabupaten di sekitar lokasi gunung api tersebut. Proses evakuasi perlu dilakukan untuk meminimalisir jumlah korban akibat peristiwa letusan ini. Proses evakuasi dapat dilakukan dengan mengetahui jejak persebaran dari kolom abu vulkanik. Ada beberapa cara untuk mengetahuinya, salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan data dari citra satelit Himawari-8 yang diolah dengan memanfaatkan metode RGB (red-green-blue) untuk mengetahui dimana arah persebaran abu vulkanik berdasarkan arah gerak angin. Hasil penelitian yang dilakukan, dapat dengan baik mendeteksi pola persebaran dari kolom abu vulkanik yang terjadi. Sehingga dapat diketahui wilayah yang berpotensi terdampak dari sebaran abu vulkanik. Selain itu deteksi abu vulkanik, dapat pula dimanfaatkan oleh sektor penerbangan, dan juga mempermudah pendataan kerugian sosial-ekonomi yang timbul akibat sebaran abu vulkanik.
ANALISIS DATA GRAVITASI UNTUK IDENTIFIKASI SESAR LOKAL PENYEBAB GEMPABUMI DI WILAYAH BARAT DAYA SUMBA INDONESIA Relly Margiono; Adinda Novitri; Anggi Pevriadi; Hilmi Zakariya
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 22, No 2 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2059.074 KB) | DOI: 10.31172/jmg.v22i2.824

Abstract

Pulau Sumba terletak pada Zona Transisi Busur Sunda-Banda dan memisahkan Cekungan Savu dengan Cekungan Lombok. Pulau ini memiliki tatanan tektonik yang komplek dan termasuk wilayah yang rawan terhadap bencana gempabumi. Berdasarkan monitoring kegempaan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), telah terjadi gempabumi sebanyak 380 kali sejak 5 Agustus 2020 hingga 12 Agustus 2020. Gempabumi tersebut merupakan jenis gempabumi dangkal akibat deformasi kerak benua di dasar laut. Berdasarkan kejadian gempa tersebut, penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan pada lokasi hiposenter gempa dengan menggunakan data gravitasi dari Satelit Topex dan juga untuk menentukan nilai anomali bouger di wilayah tersebut. Metode yang digunakan adalah Second Vertical Derivative (SVD) dan First Horizontal Derivative (FHD) untuk mengetahui batas karakteristik geologi dan batas bidang kontak struktur. Berdasarkan hasil analisis FHD dan SVD, didapatkan struktur sesar yang memanjang dari Barat Laut ke Tenggara dengan mekanisme sesar turun. Selain itu, didapatkan nilai anomali bouguer pada rentang -29,6 mGal hingga 184,5 mGal.
Analisis Anomali Gaya Berat Menggunakan Metode SVD dan Pemodelan 3D (Studi Kasus Gempa di Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah) Afra Kansa Maimuna; Elisabet A Pramesthi; Yan A Segoro; Relly Margiono; Kekey S Azzahra; M Akhadi; Denny V Siregar
Jurnal Geofisika Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Geofisika
Publisher : Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36435/jgf.v19i1.466

Abstract

Abstrak Metode gaya berat adalah salah satu metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran medan gravitasi. Metode ini dapat diaplikasikan untuk memetakan daerah yang mengalami deformasi struktural berupa sesar terutama pada kejadian gempabumi. Berdasarkan gempabumi yang terjadi di Kabupaten Tojo Una-Una Sulawesi Tengah pada periode 9 Oktober 2020 sampai dengan 15 Oktober 2020 yang bersumber di dasar laut, penulis tertarik untuk mengetahui kemungkinan adanya keberadaan sesar bawah laut dikarenakan belum terpetakannya sesar di wilayah tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data gravitasi hasil observasi satelit TOPEX dengan koordinat 0,25 o LU – 1,15o LS dan 121,46 o BT – 123,30 o BT. Metode yang digunakan adalah metode Second Vertical Derivative (SVD) dan pemodelan 3D menggunakan software Grav3D. Hasil analisis kurva anomali SVD terdapat kontras nilai densitas yang mengindikasikan adanya dugaan keberadaan sesar. Dugaan sesar ini memanjang dengan orientasi barat - timur. Hasil pemodelan 3D hingga kedalaman 24 km menunjukkan adanya anomali gaya berat yang cenderung positif dengan nilai kontras densitas di bawah permukaan berkisar antara - 0,8 gr/cm3 sampai 1,1 gr/cm3. Kata kunci: Anomali Gaya Berat, SVD (Second Vertical Derivative), Pemodelan 3D, Sesar. Abstract The gravity method is a geophysical method based on the measurement of the gravitational field. This method can be applied to map areas that experience structural deformation in the form of faults. Based on the earthquakes that occurred in Tojo Una-Una Regency, Central Sulawesi from 9 October 2020 - 15 October 2020 that originated on the seabed, we have an intention to find a possibility of fault as no-fault has been mapped in this area. The data used in this study is the gravitational data from the TOPEX satellite observations with coordinates 0,2 o N – 1,15 o S and 121,4 o E – 123,3 o E. The method used is the second vertical derivative (SVD) and 3D modeling using the Grav3D software. The results of the SVD show a contrast density value that indicates the possibility of a fault. This fault extends in a west-east orientation. The results of 3D modeling up to a depth of 24 km show a gravity anomaly that tends to be positive with the value of the distribution density under the surface ranging between -0,8 gr / cm3 to 1,1 gr / cm3. Keywords: Gravity Anomaly, SVD (Second Vertical Derivative ), Grav3D, Faults.
Analisis Kinerja Protokol MQTT dan HTTP Pada Akuisisi Data Magnet Berbasis Internet of Things Hairatunnisa Hairatunnisa; Hapsoro Agung Nugroho; Relly Margiono
Jurnal Ilmiah Informatika Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Informatika
Publisher : Department of Science and Technology Ibrahimy University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jimi.v6i2.1351

Abstract

One of the determinants of the quality of magnetic data is continuous data, so we need a data transmission system that can continuously transmit observational data. In this research, a magnetometer communication system design was carried out with the concept of the Internet of Things (IoT) using the MQTT and HTTP protocol, where measurement data in the form of the x-axis, y-axis, z-axis, horizontal components, and total magnetic field components are displayed on the dashboard in real time and continuously. Testing the performance of sending data is done using the Wireshark, it is known that the MQTT protocol has a better delivery quality compared to the HTPP protocol with an average delay value of 0.0120 seconds, an average value of packet length of 54 bytes and a packet loss value of 0.11%, while the HTTP protocol has an average delay value of 0.0257 seconds, an average packet length value of 268.1 bytes and a packet loss value of 0.5%.
Identifikasi Sesar Cimandiri Segmen Cidadap Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Dipole–Dipole dan Schlumberger Puji Ariyanto; Sandy Tri Gustono; Relly Margiono; Ade Lambang Ricaksono; Agus Marsono; Wandono Wandono; Darwin Harahap; Iman Suardi
Wahana Fisika Vol 8, No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/wafi.v8i1.57465

Abstract

Pengukuran geolistrik resistivitas telah dilakukan untuk mempelajari struktur bawah permukaan dan geometri sesar Cimandiri khususnya Segmen Cidadap di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Indonesia. Survei dilakukan dengan menggunakan konfigurasi dipole–dipole dan Schlumberger dengan jarak antar elektroda 5 meter. Pengambilan data dilakukan pada dua lintasan memotong tegak lurus sesar dengan arah utara-selatan, masing-masing sepanjang 355 m dan satu lintasan sejajar sesar dengan arah timur-barat sepanjang 175 m. Berdasarkan analisis tomografi geolistrik resistivitas dari ketiga lintasan di area penelitian, didapatkan nilai resistivitas batuan cukup rendah sebesar 1.18-9.85 Ωm di utara lintasan yang interpretasikan sebagai sedimen aluvial. Pada selatan lintasan dimana morfologi berupa perbukitan lipatan mempunyai nilai resistivitas material cukup tinggi sebesar 40.8-200 Ωm yang diinterpretasikan sebagai batu pasir, batu lempung hingga batuan breksi vulkanik yang cukup keras. Sesar Cimandiri Segmen Cidadap ditunjukkan dengan ditemukannya bidang diskontinuitas dengan kontras resistivitas secara vertikal pada penampang resistivitas pada dua lintasan memotong sesar. Bidang sesar pada lintasan 1 berada pada jarak 80 m dan menerus pada lintasan 2 berada pada jarak 85 m, bertepatan dengan kelurusan lereng topografi utama (gawir sesar). Jurus Sesar Cimandiri khususnya Segmen Cidadap berarah timur-barat dengan pergerakan mendatar dengan sedikit komponen naik sesuai dengan penelitian sebelumnya.