Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Tatengkorang

IbM Bantuan Hidup Dasar di SMAN 1 Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara Conny J. Surudani; Meistvin Welembuntu; Iswanto Gobel
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 1 (2017): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.262 KB)

Abstract

Cedera merupakan salah satu penyebab kematian. Cedera dan kecelakaan bisa mengakibatkan henti jantung atau cardiac arrest. Salah satu kondisi kegawatdaruratan yang dapat mengancam jiwa dan membutuhkan penanganan segera adalah cardiac arrest atau henti jantung. Henti jantung masih merupakan penyebab kematian utama di dunia. Dilingkungan kehidupan kita akan menjumpai korban kecelakaan, cedera, penyakit jantung, korban tenggelam yang membutuhkan penanganan segera. Jika Otak tidak mendapatkan supply oksigen dalam 4-6 menit maka kerusakan otak akan terjadi dan akan menjadi irreversibel dalam waktu 8-10 menit. Berdasarkan kegawat daruratan itulah maka semua orang harus menguasai dan mampu melakukan Bantuan Hidup Dasar. Pihak Mitra yaitu SMAN I Tahuna belum pernah melaksanakan pelatihan kepada para muridnya mengenai Bantuan Hidup Dasar. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, maka Tim pengabdian pada Masyarakat POLNUSTAR melaksanakan Seminar untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan juga workshop agar mereka dapat mempraktekkan langsung dan diharapkan mampu melakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar kepada orang yang membutuhkan. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, dan seluruh peserta sangat antusias dan berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan ini. Hasil pengabdian pada masyarakat ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan, rata-rata pengetahuan peserta sebelum mengikuti seminar yaitu hanya 64 persen mengetahui tentang BHD, setelah mengikuti seminar rata-rata pengetahuan peserta meningkat menjadi 93 persen. Demikian halnya dengan pelaksanaan tindakan Bantuan Hidup Dasar, seluruh peserta bisa melakukan tindakan tersebut.
IbM Bantuan Hidup Dasar di SMAN 3 Tahuna Barat Meistvin Welembuntu; Conny J. Surudani; Iswanto Gobel; Fitria Soleman
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 1 (2017): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.338 KB)

Abstract

Daerah Kepulauan Sangihe merupakan daerah kepulauan berbatasan dengan negara tetangga Filipina, memiliki 2 gunung berapi, teridiri dari pulau-pulau dan sungai-sungai yang bermuara kelaut. Fasilitas Kesehatan di daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe yang dimiliki yaitu 1 Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas-puskesmas, serta Puskesmas Pembantu. Tetapi ada beberapa daerah memiliki kesulitan akses ke fasilitas kesehatan. Pihak Mitra yaitu SMAN 3 Tahuna Barat belum pernah melaksanakan pelatihan kepada para muridnya mengenai Bantuan Hidup Dasar. SMAN 3 Tahuna Barat berlokasi di desa Kolongan Kecamatan Tahuna Barat yang berjarak 4 KM dari kampus Politeknik Negeri Nusa Utara. Daerah Kolongan ini merupakan lokasi bencana terparah pada bulan Mei tahun 2016 saat Longsor dan Banjir Bandang terjadi di daerah Sangihe. Begitu banyak rumah penduduk hilang tersapu banjir, putusnya akses jalan dan jembatan sehingga ada sedikit hambatan pada pemberian bantuan. Daerah yang rawan bencana seperti ini membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai dan tim kesehatan yang cepat meresponi kebutuhan rakyat. Masyarakat awam pun perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk memberikan batuan hidup dasar bagi yang membutuhkan. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, maka Tim pengabdian pada Masyarakat POLNUSTAR melaksanakan seminar untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan juga workshop agar mereka dapat mempraktekkan langsung dan diharapkan mampu melakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar kepada orang yang membutuhkan. Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari di SMAN 3 Tahuna Barat, peserta ialah seluruh siswa kelas 1 yang berjumlah 21 orang. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat berjalan dengan baik, sesuai dengan yang diharapkan. Tidak ada hambatan yang berarti selama proses pelaksanaan kegiatan yang dimaksud. Berdasarkan hasil evaluasi (pretest – post test), ada peningkatan 18,1 persen pengetahuan peserta pelatihan, dan penguasaan keterampilan yang sangat baik oleh peserta. Diharapkan pelatihan seperti ini bisa dilakukan pada masyarakat yang belum pernah mengikuti pelatihan ini, dan dibentuk desa Siaga Bencana.
PKM KELOMPOK NELAYAN BERESIKO MASALAH KESEHATAN DI KAMPUNG PALARENG KECAMATAN TABUKAN SELATAN PROVINSI SULAWESI UTARA Iswanto Gobel; Meistvin Welembuntu; Christien A. Rambi; Elviera Tumbale; Fitria Soleman
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 2 (2018): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.569 KB)

Abstract

Palareng village is located in Tabukan Selatan district, Regency of Sangihe Island, North Sulawesi Province. Based on the Geographical location, this Palareng village is a land located in Sangihe Archipelago but because there is no connecting road between Palareng and the city of Tabukan Selatan , in order we can visit this village we have use the small boat and the said village can be reached within 20 minutes if the weather and the ocean are good. If the water recedes then the boat can not lean to the village, the passengers have to go down on the neighboring beach that can be tie up and take the land route as far as 100 meters from the village. Based on the preliminary research, majority the community of Palareng is fisherman, local people do diving activities for catching the fish in traditional way, namely “Memiti”. Based on the data from the society there were 2 victims who died because of barotrauma and decreased consciousness. There are 40 traditional divers in this village. The method used to overcame the problems of the partners were the training that given the knowledge about health problems due to diving activities for the fisherman. After the training the knowledge of the participants has 70 persen increase and they knew the techique of Basic Life Support. Expected outcome of this program that the marine accidents will decrease and death will be avoided.
PKM MASYARAKAT PINTAR CEGAH PJK DI KAMPUNG PETTA SELATAN KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Meistvin Welembuntu; Conny J. Surudani; Iswanto Gobel; Jelita Hinonaung
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 2 (2018): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.605 KB)

Abstract

Penyakit jantung koroner (PJK) sampai saat ini masih menempati urutan pertama penyebab kematian di dunia, dimana prevalensi penyakit tersebut terus meningkat setiap tahunnya (WHO, 2015), berbagai upaya telah dilakukan antara lain dengan upaya preventif serta penanganan awal pra Rumah Sakit dianggap sangat bermanfaat dalam menurunkan angka kejadian tersebut (Sofiah, 2015) Kampung Petta Selatan merupakan suatu kampung yang terletak di kec. Tabukan Utara. Secara geografis Kampung Embuhanga juga cukup terisolir karena tidak memiliki transportasi umum roda empat padahal pada kampung tersebut memiliki pesona wisata yang menarik sehingga mengundang banyak wisatawan yang datang. Tim Pengabmas melakukan Program Kemitraan Masyarakat untuk mendeteksi dini masyarakat yang berisiko PJK dan memberikan peyuluhan mengenai PJK dan cara mencegah. Hasil yang diperoleh yaitu 91 persen dari peserta berisiko PJK, dan setelah penyuluhan pengetahuan masyarkat meningkat. Diharapkan masyarakat mulai memahami dan melakukan pola hidup sehat, dan dukungan dari Pemerintah Kampung sangat dibutuhkan khususnya dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan.
PENATALAKSANAAN GIGITAN BINATANG LAUT PADA MASYARAKAT PESISIR DI DAERAH KEPULAUAN SANGIHE - SULAWESI UTARA Meistvin Welembuntu; Iswanto Gobel
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmia Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i1.517

Abstract

Indonesia ialah negara yang terdiri atas ribuan pulau dan memiliki garis pantai yang panjang dan indah. Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe terlebih khusus Kampung Kuma I merupakan daerah yang berada di pesisir pantai. Sebagian Masyarakatnya memiliki mata pencaharian Nelayan dan Petani. Disamping itu pantai yang indah terbentang dengan indahnya dan Pantai Kuma serta Sapaeng merupakan destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh masyarakat. Aktivitas yang sering dilakukan oleh masyarakat di daerah pesisir ini memberikan resiko yang besar terhadap kecelakaan karena gigitan biota laut. Permasalahan yang dihadapi oleh Mitra ini akan dibantu penyelesaiannya dengan diberikannya Pendidikan Kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat jika mengalami Gigitan Binatang Laut. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dianalisis secara deskriptif yaitu diukur pengetahuan pesrta sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan dan setelah diberikan Kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Kampung Kuma 1, Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 04 Agustus 2022. Sasaran kegiatan Pengabdian pada Masyarakat yaitu seluruh Masyarakat Kampung Kuma 1. Tim Pengabmas menghubungi Mitra yaitu Kapitalaung Kampung Kuma 1 untuk mengundang perwakilan masyarakat, dan masyarakat yang hadir yaitu sejumlah 20 orang. Kegiatan Pendidikan Kesehatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan pelatihan dimana grafik menunjukan terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 32 persen. Diharapkan peserta dapat meneruskan informasi yang telah didapatkan kepada saudara dan teman-temannya sehingga akan lebih banyak lagi orang yang memiliki pengetahuan penatalaksanaan gigitan Binatang Laut. Indonesia is an archipelago country and it has a long and beautiful coastline. The Sangihe Islands Regency, especially Kampung Kuma I, is an area located on the coast. Most of the community has a profession as fishermen and farmers. Besides that, the beautiful beaches stretch out beautifully. Kuma and Sapaeng Beach are tourist destinations that are often visited by the public. Activities that are often carried out by people in coastal areas provide a great risk of accidents due to the bite of marine biota. The method used to overcome the problems is Health Education with the aim of increasing public knowledge if they experience any of sea animal bites. The results of this health education activity was analyzed descriptively before and after the intervention was given. This activity was carried out in the Village Hall of Kampung Kuma 1, Tabukan Tengah Subdistrict, Sangihe Islands Regency, North Sulawesi Province on August 4, 2022. The target of this Community Service activities is the entire Community of Kampung Kuma 1. The Community Service Team contacted partners, namely Kapitalaung Kampung Kuma 1 to invite representatives’ community, and the people who attended were as many as 20 people. The results of this activities showed the increasing percentage of knowledge before and after the training. The graph shows an increase in knowledge of 32 percent. It is hoped that community service participants can share the information that has been obtained to their relatives and friends so that more people will have knowledge of the management of Sea Animal bites.
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT PESISIR CEGAH KOMPLIKASI PENYAKIT DEGENERATIF DAN PINTAR P3K LAUT DI KAMPUNG KALASUGE KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE yanli everson tuwohingide; Iswanto Gobel
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i2.607

Abstract

Kampung Kalasuge terletak diwilayah Tabukan Utara Pulau Sangihe berjarak sekitar 25 km dari kota Tahuna dengan posisi kampung berada di tepi pantai dan mayoritas penduduk berprofesi sebagai Nelayan. Masalah kesehatan yang diidentifikasi yakni kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penanganan P3K dilaut dan tingginya angka Penyakit Degeneratif berupa Hipertensi dan Diabetes Militus yang berdampak pada potensi komplikasi berupa Penyakit Jantung Koroner yang merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia. Sehubungan dengan hal diatas tim pengabdi telah melakukan Pengabdian Kepada masyarakat pada tanggal 16 mei 2023, dalam bentuk skreaning penyakit degenerative serta dilanjutkan dengan pemberian materi tentang pencegahan komplikasi penyakit degenerative dan tindakan p3k dilaut yang telah diikuti oleh 30 peserta. Hasil yang ditemukan dalam skreaning yakni 76 Persen mengalami peningkatan kadar asam urat sementara dalam workshop didapatkan peningkatan pengetahuan sebanyak 43 Persen. Kegiatan ini telah dipublikasikan dalam media elektronik Sulut News.com serta ringkasan kegiatan dalam bentuk video. Kesimpulan dalam kegiatan ini yakni terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat serta komitmen dari seluruh elemen yang ada dikampung untuk melaksanakan pola hidup sehat. Kalasuge Village is located in North Tabukan area of ​​Sangihe Island, approximatelly 25 km from Tahuna town, with the position of the village being on the beach and the majority of the population working as fishermen. The health problems identified were the lack of public knowledge about how handling first aid at sea and the high rate of Degenerative Diseases as well as Hypertension and Diabetes Militus which have an impact on potential complications in the form of coronary heart disease which is the number 1 killer in Indonesia. Based on that, the community service team was conducted the event on May 16, 2023. That particular event started with the screening of 30 participants about the degenerative disesase and followed by health education about the prevention of complications of degenerative diseases and how to provide the first aid. The results of the screening showed that 76 Percent participants experienced an increase in uric acid levels. After the workshop, test result showed the knowledge of the participants were increased 43 Percent. This event has published in the electronic media North Sulawesi News.com also in youtube chanel of Polnustar. The conclusion in this activity is that there is an increase in community knowledge and commitment from all elements in the village to implement a healthy lifestyle.