Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Sesebanua

maryati DUKUNGAN KELUARGA PADA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA YANG DI PASUNG DI KECAMATAN MANGANITU Maryati Agustina Tatangindatu; Nansy Pangandaheng
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v4i1.260

Abstract

Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa merupakan tanggung jawab keluarga selama pasien tinggal bersama keluarga. Merawat orang yang mengalami gangguan jiwa bukanlah hal yang mudah terutama jika pasien tidak bisa diatur. Keluarga harus memiliki kesabaran yang tinggi merawat pasien gangguan jiwa, apalagi pelayanan kesehatan jiwa di daerah perbatasan sulit dijangkau. Bagi keluarga tindakan pemasungan merupakan salah satu cara yang aman untuk menghindari konflik dengan lingkungan sekitar. Menguraikan dukungan keluarga pada orang dengan gangguan jiwa yang di pasung di Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguraikan dukungan keluarga terhadap pasien gangguan jiwa yang di Pasung. Metode: Penelitian menggunakan desain kualitatif fenomenologi. Waktu dan tempat penelitian yaitu penelitian ini dilakukan di Kecamatan Manganitu pada bulan September 2019. Penelitian ini yang menjadi informan adalah anggota keluarga yang memiliki klien gangguan jiwa dipasung sebanyak 3 informan. Wawancara mendalam semi terstruktur dilakukan untuk menggali data tentang dukungan keluarga. Penelitian ini ditemukan tiga tema besar dalam penelitian ini. Pertama, Gejala gangguan jiwa, kedua penyebab pemasungan dan yang ketiga dukungan keluarga. Kesimpulan penelitian ini yaitu gangguan jiwa tidak bisa disembuhkan secara total dengan jangka waktu yang pendek akan tetapi bisa mengurangi kekambuhan tanpa harus dipasung. Dukungan keluarga bisa diberikan dalam bentuk perhatian, kasih sayang, doa dan empati. Kesembuhan klien yang mengalami gangguan jiwa bergantung pada keluarga terutama dalam memenuhi kebutuhan klien setiap hari. Tanpa dukungan keluarga maka kekambuhan mudah terjadi kepada klien dengan gangguan jiwa. Caring for family members with mental disorders was the responsibility of the family as long as the patient live with the family. Caring for people with mental disorders is not easy, especially if the patient cannot be managed. Families must have high patience in caring for mental patients, especially mental health services in border area those were difficult to find. For family, the act of shackling was a safe way to avoid conflict with the surrounding environment. Describes family support to people with mental disorders who were live in Manganitu Subdistrict, Sangihe Islands Regency. The purpose of this study was to describe Family Supporting To Prisoner With Mental Disorder, Method was used a phenomenological qualitative design. Time and place of those reaseach was conducted in Manganitu District in September 2019. Those research, which became the informants were three (3) family members who had mental disorders. Semi-structured in-depth interviews were conducted to explore data on family support. Those study found three major themes in this study. First, symptoms of mental disorders, secondly the cause of shackling and the third was family support. The conclusion of this study is mental disorders cannot be completely cured in a short period of time but can reduce recurrence without having to be shackled. Family support can be given in the form of attention, compassion, prayer and empathy. The healing of patient with mental disorders depends on the family, especially the needs of patient every day. Without family support, frecurrence was easy for clients with mental disorders.
FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH PESISIR Maryati Agustina Tatangindatu; Melanthon Juneidi Umboh
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Imiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v5i1.381

Abstract

Tuberculosis (TB) merupakan penyakit infeksi bakteri menahun yang disebabkan oleh Mycobakterium Tuberculosis. TB merupakan salah satu dari sepuluh tertinggi penyebab kematian di seluruh dunia. Di Indonesia angka kematian akibat TB mencapai 140.000 orang per tahun. Di Kabupaten kepulauan Sangihe Tuberkulosis Paru masih menjadi masalah kesehatan. Pada tahun 2018 jumlah kasus TB di Wilayah Puskesmas Manenete berjumlah 21 kasus dan terjadi peningkatan kasus pada tahun 2019 menjadi 44 kasus.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan fisik rumah dengan kejadian TB Paru di Wilayah Puskesmas Manente. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi square menunjukkan variabel kepadatan hunian, ventilasi rumah serta jenis dinding rumah memiliki P value kurang dari 0.05 ( kurang dari 0.05). Untuk variabel jenis lantai diperoleh nilai P value lebih dari 0.05 (lebih dari 0.05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kepadatan hunian, ventilasi rumah dan jenis dinding rumah dengan kejadian TB Paru serta tidak terdapat hubungan antara jenis lantai rumah dengan kejadia TB Paru di Wilayah Puskesmas Manente. Pemerintah dan instansi terkait perlu melakukan promosi kesehatan secara rutin terkait upaya pencegahan TB Paru serta mengedukasi masyarakat untuk dapat meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Tuberculosis (TB) is a chronic bacterial infection caused by Mycobacterium tuberculosis. TB is one of the top ten causes of death worldwide. Death caused by TB amount 140,000 people in a year. In Sangihe District, Pulmonary Tuberculosis was a health problem. In 2018 the number of TB cases in Manente Health Center area were 21 cases and increased in 2019 44 cases. The purpose of this study was to determine the relationship between house physical condition factors with the incidence of pulmonary tuberculosis in the Manente Health Center area. Those reseach were analytic survey research with a cross sectional approach. The results of bivariate analysis used the Chi Square Test showed that the variables of house density, house ventilation and type of house walls had a P value of less than 0.05 (less than 0.05). For the floor type variable, the P value was more than 0.05 (more than 0.05). Based on the results the reaseach concluded that those was a relationship between house density, house ventilation and type of house wall with the incidence of Pulmonary Tuberculosis and there was no relationship between the type of floor of the house and the incidence of Pulmonary Tuberculosis in Manente Health Center area. The government and related officer need to carry out regular health promotions about how to prevent Pulmonary Tuberculosis and educate the public able to increase endurance by implementing a clean and healthy lifestyle.
PENGETAHUAN MASYARAKAT KEPULAUAN SANGIHE TENTANG CORONA VIRUS DISEASE 2019 Melanthon Junaedi Umboh; Maryati Agustina Tatangindatu
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Imiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v4i2.387

Abstract

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Data resmi dari Pusat Penanggulangan Covid-19 Republik Indonesia menyebutkan bahwa jumlah kasus covid-19 terus mengalami pengingkatan. Pengetahuan tentang Covid-19 merupakan hal yang penting harus ada pada seorang individu sebab beberapa penelitian menemukan pengetahuan yang baik akan mengurangi angka kejadian terjangkit atau penularan Covid-19. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui gambaran pengetahuan Masyarakat tentang Covid-19 dan Pencegahannya di Kampung Naha 1 Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif yang dilaksanakan Kampung Naha 1 Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe pada bulan Juli-Desember 2020. Pengambilan sampel secara purposivesampling. Variabel pada penelitian ini yaitu pengetahuan masyarakat tentang covid-19. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data univariat menggunakan IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki (71.9 persen), termasuk pada kategori usia produktif yaitu 25-54 tahun (71.9 persen) serta memiliki pendidikan terakhir SD (36 persen). Hasil analisis menunjukkan bahwa masyarakat Kampung Naha 1 telah memiliki pengetahuan yang baik tentang penyebab covid-19 dengan persentase 98 persen begitu pula dengan pengetahuan tentang upaya pencegahan covid-19 dengan persentase 96.9 persen. Masyarakat Kampung Naha 1 Kecamatan Tabukan Utara memiliki pengetahuan yang baik dimana sebagian besar responden dapat menjawab pertanyaan tentang penyebab, gejala dan pencegahan penularan covid-19 dengan benar. Covid-19 is a disease caused by the corona virus. Official data from Pusat Penanggulangan Covid-19 Republik Indonesia states that the number of Covid-19 cases continued to increase. Knowledge about Covid-19 was important thing that must be in an individual because several studies have found that good knowledge will reduce the incidence of contracting or transmitting Covid-19. The purpose of those study to describe of community knowledge about the causes and prevetion of Covid-19 in Naha 1, Tabukan Utara, Sangihe. Those research through a quantitative research with descriptive method was carried out in Naha 1, Tabukan Utara, Sangihe in July to December 2020. Sampling method used to purposive sampling. The variable in this study was people knowledge about Covid-19. Data collection used questionnaires and univariate data to analyis used IBM SPSS Statistics 25. The results showed that most of the respondents were male (71.9 percent), included in the productive age category, namely 25-54 years (71.9 percent) and had the latest elementary education (36 percent). The results of the analysis show that the people of Kampung Naha 1 have a good knowledge of the causes of Covid-19 with a percentage of 98 percent as well as knowledge of efforts to prevent Covid-19 with a percentage of 96.9 percent. The people of Kampung Naha 1, North Tabukan District have good knowledge about the causes, symptoms and prevention of covid-19 transmission. Those because the most respondents were correctly answering questions about the causes, symptoms and prevention of Covid-19 transmission.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI MAHASISWA INDEKOS TERHADAP TINDAKAN SEKSUAL PRANIKAH DI KECAMATAN MANGANITU Gracia Christy Tooy; Grace Angel Wuaten; Melanthon Junaedi Umboh; Maryati Agustina Tatangindatu
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v7i1.576

Abstract

Seorang individu yang memasuki masa kuliah umumnya berada pada tahapan remaja akhir, yaitu berusia 18-21 tahun. Sesuai dengan karakteristik perkembangan seksualnya, siswa biasanya mengembangkan perilaku seksualnya dalam bentuk hubungan heteroseksual atau pacaran. Perilaku seksual pranikah menjadi lebih umum di kalangan mahasiswa, terutama mahasiswa indekos, yang kurang mendapat pengawasan orang tua, masyarakat, dan konseling yang seharusnya mereka terima. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan motivasi tindakan seksual pranikah di tempat indekos. Jenis penelitian survei yang bersifat deskriptif analisis dengan ransangan cross-sectional. Responden penelitian adalah mahasiswa laki-laki dan perempuan usia 18-24 tahun yang tinggal di kontrakan atau kos di Kecamatan Manganitu. Instrumen dengan menggunakan kuesioner. Analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan motivasi dengan tindakan seksual pranikah. Kesimpulan pada pengetahuan dan motivasi H0 diterima sedangkan H1 ditolak. An individual person who enters a college is generally in a late teenager stage, which is 18-21 years old. According to the characteristics of their sexual development, students generally have developed their sexual behavior in the form of heterosexual relationships or dating. Premarital sexual behavior has become lively among college students, especially boarding students who have minimal parental control, society and the guidance they should receive. The purpose of this study was to determine relationship between knowledge and motivation of boarding students towards sexual acts. The type of this survey research is descriptive analytic study using a cross-sectional design. The research respondents were male and female students aged 18 to 24 years old who lived in rented or boarding house in Manganitu District. The instrument for data collection was using a questionnaire form. Data were analysis using univariate and bivariate of the chi-square test. The results show there were no significant relationship between knowledge and motivation with premarital sexual acts, moreover these were in acccordance with acceptance of H0.