Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Sustainable aquaculture development in floating nets at Cirata reservoir (West Java, Indonesia) through single-sex nilem fish introduction YUSTIATI, AYI; ANDRIANI, YULI; HERAWATI, TITIN
Asian Journal of Agriculture Vol 1 No 01 (2017)
Publisher : Society for Indonesian Biodiversity & Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/asianjagric/g010106

Abstract

Yustiati A, Andriani Y, Herawati T. 2017. Sustainable aquaculture development in floating nets at Cirata reservoir (West Java, Indonesia) through single-sex nilem fish introduction. Asian J Agric 1: 29-34. This research aims to develop a sustainable aquaculture system using single-sex nilem fish in trophic level-based farming and to analyze the feeding habits, types of meal and preference level of the feed in nilem farmed in Cirata Reservoir. In addition, it also aims to determine the fish's ability as a biocontrol agent for water cleaning by measuring the ability to utilize periphyton attached to the floating nets. Research conducted at the Laboratory of Ciparanje, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Padjadjaran and floating nets of Cirata reservoir. Observation of the performance of biological testing and food feeding applies the experimental design method of Completely Randomized Design (CRD) consisting 5 treatments and 3 replications. The five treatments include non-artificial feeding (treatment A), 1% feeding of body weight per day (treatment B), 2% feeding of body weight per day (treatment C), 3% of feeding of body weight per day (treatment D), and 4% feeding of body weight per day (treatment E). The results showed there was no difference in the survival and growth levels of the female single-sex fish given both commercial and non-commercial feed. The highest feed efficiency was observed in the 3% of commercial feeding treatment, amounting to 55.30%. The fish are herbivorous and generalist with trophic levels between 1.03% and 1.45% eating planktons for living. Fish fed with artificial food to 4% of the biomass still graze on phytoplankton as the main source of food, but adapt by changing the natural feeding and tend to be ineffective in utilizing the available food resources in the waters. During the study, the types and amount of periphyton attached to the nets have decreased. Higher commercial feeding level results in the higher density of periphyton in the floating nets.
Analisis Faktor Adopsi Inovasi Perikanan Budidaya Karamba Jaring Apung di Waduk Cirata Atikah - Nurhayati; Titin - Herawati
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.093 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i2.18928

Abstract

Budidaya ikan menggunakan karamba jaring apung (KJA) di Waduk Cirata memiliki peran ekonomi penting bagi masyarakat di sekitar waduk tersebut. Menyesuaikan dengan perkembangan kondisi alam, fisik maupun sosial, teknologi KJA di Waduk Cirata berkembang dari waktu ke waktu, terlihat dari perubahan-perubahan konstruksi KJA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor adopsi inovasi teknologi perikanan budidaya KJA, yang diperlukan untuk mengoptimalkan perkembangan teknologi di waduk tersebut. Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui pendekatan survey, di mana responden dipilih menggunakan teknik cluster random sampling berdasarkan jenis kontruksi KJA. Data dari hasil survey tersebut dianalisis menggunakan teknik regresi liner berganda. Variabel diukur menggunakan skala nominal, ordinal dan interval, dengan parameter faktor internal dan eksternal dari pembudidaya KJA Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2017 di Waduk Cirata Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Tahap pengumpulan data primer dilaksanakan pada bulan Januari-April 2017 sedangkan data sekunder dikumpulkan pada bulan Mei-Juni 2018. Berdasarkan hasil penelitian, perkembangan kontruksi KJA di Waduk Cirata terjadi dalam tiga fase. Fase pertama adalah fase tradisional dengan kontruksi menggunakan bambu; fase kedua adalah konstruksi semi modern, menggunakan campuran antara bambu dan Styrofoam; fase ketiga adalah konstruksi moderen menggunakan bahan fiber. Berdasarkan hasil penelitian dengan mengidentifikasi dan menganalisis sejumlah factor yang mempengaruhi adopsi inovasi, yaitu faktor-faktor internal (umur(X1.1.), pendidikan (X1.2), pengalaman usaha (X1.3) dan modal usaha (X1.4) yang berpengaruh secara parsial, dan faktor eksternal  (peran lembaga keuangan formal, (X2.1) peran lembaga keuangan non formal, (X2.2), pemilik kja (X2.3), peranan dinas perikanan (X2.4), dan  tenaga kerja KJA (X2.5),  yang berpengaruh secara absolut. Berdasarkan pada hasil analisis fartor adopsi inovasi ini, pengembangan teknologi KJA di waduk Cirata disarankan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan yaitu pengunaan kontruksi KJA yang terbuat dari fiber Kata Kunci : Adopsi inovasi, Cirata, KJA, Perikanan Budidaya, perairan daratan
Enviromental Socio-Economic Value for Capture Fisheries Resources at Jatigede Reservoir, Sumedang, West Java Province Atikah Nurhayati; Titin Herawati; Walim Lili; Ayi Yustiati; Isni Nurruhwati Matindas
Jurnal Penyuluhan Vol. 16 No. 1 (2020): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.553 KB) | DOI: 10.25015/16202025262

Abstract

Sumedang District is one of the areas where Jatigede Reservoir is built, which is primarily for hydroelectric power generation and other derivative functions such as drinking water supply, irrigation, flood control, tourism, and capture fisheries. Research aims to examine how the potential of capture fisheries resources and socio-economic values for local communities. This method used quantitative description of the performance of costs and benefits. The data used in this reserach are primary data and secondary. Primary data with judgment sampling as many as 30 respondents. Based on the research gap analysis for the social aspects of the local communities affected by the construction of reservoirs Jatigede contradiction between the expectations of the people to utilize the reservoir Jatigede based derivative function with local government regulations, so there is still social conflicts in society.Results of Analytic Network Process levels of jatigede reservoir function based on economic value the main function of hydroelectric power plants is socio-economic value for residents affected by the construction of Jatigede reservoir, one of which is capture fisheries, which should be given by the local government regulations regarding catchment zones, types of fishing gear are allowed and security protection for fishing in reservoirs Jatigede, institutional strengthening Jatigede fishing in reservoirs.Environmental aspects by taking into account the aquatic habitat in the Jatigede reservoir,which can be used for fisheries with due respect to the conservation of fishery resources, especially for endemic fish by periodically restocking, so that socio-economic and environmental values can be synergistic in utilizing the Jatigede reservoir.
Pengaruh Logam Kromium (Cr) Terhadap Histopatologi Organ Insang, Hati dan Daging Ikan di Sungai Cimanuk Bagian Hulu Kabupaten Garut Muhamad Nu’man Azis; Titin Herawati; Zuzy Anna; Isni Nurruhwati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.569 KB)

Abstract

Kromium (Cr) merupakan salah satu logam berat yang bersifat racun dan membahayakan jika terdapat dalam tubuh organisme pada konsentrasi yang tinggi. Tujuan riset ini untuk mengetahui tingkat kerusakan insang, hati dan daging ikan yang terpapar logam kromium. Metode yang digunakan pada riset ini yaitu metode survei. Pengukuran kandungan logam kromium pada air dan organ ikan di lakukan di Pusat Penelitian Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PPSDAL) Universitas Padjadjaran dari tanggal 1 sampai 14 Mei 2016. Pengukuran tingkat kerusakan organ dilakukan di Laboratorium Patologi, Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada tanggal 15 Mei - 5 Juni 2016. Ikan yang diteliti kandungan logam kromiumnya adalah ikan Mas (Cyprinus carpio), ikan Paray (Rasbora argyrotaenia), ikan Hampal (Hampala macrolepidota), ikan Lele (Clarias gariepenus), ikan Gabus (Opiocephalus striatus) dan ikan Sapu (Hyposarcus pardalis). Kandungan Cr pada insang, hati, dan daging ikan yang tertangkap pada umumnya masih dibawah ambang batas, kecuali pada insang dan hati ikan gabus yang telah melebihi ambang batas yang telah ditentukan. Ikan yang tertangkap di stasiun 1, 2, 3, dan 4 umumnya telah mengalami kerusakan sedang, kecuali pada ikan mas, ikan paray, ikan hampal, ikan gabus. Ikan sapu yang tertangkap di stasiun 4 insang dan hatinya telah mengalami tingkat kerusakan berat tetapi pada daging tidak terdeteksi adanya kerusakan. Pada semua stasiun insang ikan mengalami tingkat kerusakan sedang, hati mengalami tingkat kerusakan berat dan pada daging ikan tidak ditemukan kerusakan. 
IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI IKAN YANG DAPAT BERADAPTASI DI WADUK JATIGEDE PADA TAHAP INUNDASI AWAL Alfina Andani; Titin Herawati; Zahidah -; Herman Hamdani
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.309 KB)

Abstract

Hasil penelitian diharapkan sebagai informasi awal ikan-ikan yang berpotensi dapat beradaptasi di Waduk Jatigede dan dapat dijadikan dasar untuk pengelolaan dan pelestarian keanekaragaman ikan. Metode penelitian menggunakan metode survei pada empat stasiun pengamatan dengan dua kali sampling per bulan, selama tiga bulan. Data yang dianalisis meliputi komposisi jenis, ukuran, jenis kelamin, kelimpahan, keanekaragaman, dan keseragaman ikan. Data didukung oleh parameter kualitas air yang meliputi suhu, pH, dan DO. Hasil penelitian identifikasi dan inventarisasi ikan, terdapat 9 famili dari 17 spesies, yaitu Cyprinidae (Barbodes balleroides, Cyclocheilichthys repasson, Hampala macrolepidota, Mystacoleucus marginatus, Osteochilus hasseltii, Osteochilus microcephalus, Rasbora argyrotaenia, dan Barbodes gonionotus), Cichlidae (Oreochromis niloticus dan Oreochromis mossambicus), Osphronemidae (Trichogaster pectoralis), Channidae (Channa striata), Loricariidae (Liposarcus pardalis), Pangasiidae (Pangasius hypophthalmus), Bagridae (Mystus nemurus), Chanidae (Chanos chanos), dan Mastacembelidae (Mastacembelus erythrotaenia). Keanekaragaman ikan di Waduk Jatigede berkisar antara 0,54 sampai 1,65 dan Keseragaman ikan berkisar antara 0,36 sampai 0,96. 
BIOAKUMULASI LOGAM KROMIUM (CR) PADA INSANG, HATI, DAN DAGING IKAN YANG TERTANGKAP DI HULU SUNGAI CIMANUK KABUPATEN GARUT Deni Prastyo; Titin Herawati; Iskandar -
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada 2 Maret - 14 Mei 2016 dengan tujuan untuk mengetahui kandungan logam Cr pada insang, hati dan daging ikan yang tertangkap di  hulu Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut serta untuk mengetahui kemampuan ikan dalam mengakumulasi logam Cr. Metode Penelitian yang digunakan ialah dengan metode survei, yaitu melakukan sampel air dan ikan yang diambil dari 4 stasiun secara Purposive sampling kemudian diamati kandungan kromium di Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PPSDAL) Unpad. Pengambilan sampel ikan dilakukan secara proporsional berdasarkan tingkat trofik level ikan dan kelimpahannya di alam. Pada masing-masing stasiun diambil 2 jenis ikan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa jenis ikan yang tertangkap selama penelitian sebanyak 6 spesies yang terdiri dari : Mas (Cyprinus Carpio), Paray (Rasbora argyrotaenia), Lele (Clarias gariepenus), Gabus (Opiocephalus striatus), Sapu (Hyposarcus pardalis) dan Berod (Macronathus maeveatus). Hasil Uji kandungan logam Cr pada organ insang, hati, dan daging ikan yang tertangkap secara umum masih dibawah ambang batas, kecuali pada organ insang dan hati ikan Gabus, dimana kadarnya telah melebihi ambang batas yang telah ditentukan. Kemampuan organ ikan dalam mengakumulasi logam Cr (Bioconcentration Factor)  tergolong sifat akumulatif rendah. Kata kunci : Bioconcentration factor, Ikan, Kromium, Sungai Cimanuk
INTENSITAS DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA IKAN BANDENG (Chanos chanos) DALAM KARAMBA JARING APUNG (KJA) DI WADUK CIRATA KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT Yazid Alfa Riko; Rosidah -; Titin Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, intensitas dan prevalensi ektoparasit pada ikan bandeng yang dibudidayakan dalam Karamba Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Sampel diambil berdasarkan ukuran yaitu ukuran kecil (8-13 cm) sebanyak 35 ekor dan ukuran besar (20-27 cm) sebanyak 35 ekor dengan tiga kali pengambilan setiap ukurannya. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Dari hasil penelitian ditemukan empat jenis ektoparasit pada ikan bandeng ukuran kecil yaitu Trichodina sp. (86,41 %), Trichodinella sp. (0,15 %), Chilodonella sp. (3,97 %), dan I. multifiliis  (9,48 %), sedangkan pada ikan bandeng ukuran besar ditemukan enam jenis ektoparasit yaitu Trichodina sp. (94,68 %), Trichodinella sp. (0,04 %), Chilodonella sp. (1,88 %), I. multifiliis  (3,36 %), Apiosoma sp. (0,01 %), dan Dactylogyrus sp. (0,03 %). Intensitas dan prevalensi tertinggi terdapat pada ikan bandeng berukuran besar yaitu 99 individu/ekor ikan dan 93,33 %. Intensitas dan prevalensi ektoparasit tertinggi ditemukan pada ikan bandeng ukuran besar yaitu Trichodina sp. sebesar 94 individu/ekor ikan dengan prevalensi 74,28 %. Semakin besar ukuran ikan, intensitas dan prevalensi ektoparasit yang menyerang ikan bandeng cenderung meningkat.
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN BETUTU (Oxyeleotris marmorata) YANG DIBERI PAKAN HIDUP DAN PAKAN BUATAN DI KARAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA Asep Imam Warsono; Titin Herawati; Ayi Yustiati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan Unpad
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan betutu tertinggi. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2016 di karamba jaring apung Balai Pelestarian Perikanan Perairan Umum dan Ikan Hias Waduk Cirata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan tersebut adalah A (pemberian pakan benih ikan nila hasil dari pemijahan induk yang dipelihara bersama dengan betutu (sistem polikultur)), B (pemberian pakan benih nila sebesar 5% dari biomassa betutu) dan C (pemberian pakan ikan kaca sebesar 5% dari biomassa betutu), D (pemberian pakan komersial sebesar  5% dari biomassa betutu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan hidup dan pakan komersial meningkatkan laju pertumbuhan harian, laju pertumbuhan bobot mutlak dan efisiensi pakan ikan betutu. Pemberian pakan hidup berupa ikan kaca sebesar 5% dari  biomassa ikan betutu, memberikan hasil pertumbuhan yang dapat menghasilkan Kelangsungan Hidup sebesar 82,5%, Pertumbuhan Harian sebesar 0,56%/hari, Pertumbuhan Mutlak sebesar 305,33 gram dan Efisiensi Pakan sebesar 11,87%.
Pengaruh Penambahan Tepung Labu Kuning Dan Tepung Kepala Udang Terhadap Peningkatan Kualitas Warna Ikan Mas Koki (Carassius auratus) Riza Solihah; Ibnu Dwi Buwono; Titin Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 6, No 2(1) (2015): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari jumlah penambahan tepung labu kuning dan tepung kepala udang yang tepat pada pakan komersil untuk meningkatkan warna orange pada koki strain oranda. Penelitian ini menggunakan benih ikan koki strain oranda dengan ukuran 4-5 cm yang diperoleh dari peternak koki di Bogor. Penelitian ini menggunakan metode  eksperimental Rancangan  Acak  Lengkap  dengan  empat  perlakuan  dan  tiga  kali  ulangan.  Perlakuan  yang diberikan yaitu 20% tepung labu kuning, 10% tepung labu kuning dan 5% tepung kepala udang, dan 10% tepung kepala udang serta perlakuan kontrol (tanpa penambahan). Parameter yang diukur yaitu perubahan warna orange pada kepala, punggung, dan ekor. Pengamatan perubahan warna dilakukan secara visual dengan pendekatan terhadap warna pada Toca Color Finder. Data perubahan warna dianalisis menggunakan uji Kruskall-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 10% tepung labu kuning dan 5% tepung kepala udang dalam pakan memberikan perubahan warna orange terbaik dengan kode warna TC 1017 pada kepala, punggung dan ekor, dengan pertambahan bobot mutlak sebesar0,4gram Kata Kunci : Tepung Labu Kuning, Tepung Kepala Udang, Koki, Warna
STRUKTUR KOMUNITAS IKAN DI HULU SUNGAI CIMANUK KABUPATEN GARUT Meydia Aliviane Yuanda; Yayat Dhahiyat; Titin Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 3 (2012): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas ikan yang tertangkap serta kaitannya dengan pengelolaan ikan di Hulu Sungai Cimanuk. Metode yang digunakan adalah metode survey. Stasiun pengamatan yang dipilih sebanyak lima stasiun dengan tujuh kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur komunitas ikan terdiri dari 8 famili yaitu Cyprinidae, Cichlidae, Poecilidae, Cobitidae, Bagridae, Loricariidae, Osphronemidae dan Channidae, yang terdiri dari 14 spesies yaitu Cyprinus carpio, Rasbora argyrotaenia, Mystacoleuceus marginatus, Ostheochilus sp, Oreochromis niloticus, Oreochromis mossambicus, Amphilophus labiatus, Aequidens goldsaum, Xyphophorus helleri, Lepidacephalichtys hasselti, Mystus nemurus, Hyposarcus pardalis, Trichogaster trichopterus dan Ophiochephalus gachua. Nilai keanekaragaman dan keseragaman pada seluruh stasiun rendah, pola sebaran di stasiun I Desa Cisurupan dan II Desa Karya Jaya mengelompok sedangkan pada stasiun III Desa Sukakarya dan V Desa Sukamantri seragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air di setiap stasiun layak untuk kehidupan organisme ikan kecuali pada stasiun IV Desa Sukaregang tercemar berat oleh limbah yang berasal dari pabrik kulit.   Kata kunci : kualitas air, struktur komunitas, Sungai Cimanuk