Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisa biaya air irigasi pada berbagai tipe irigasi di Kabupaten Nganjuk dan Ngawi, Propinsi Jawa Timur Rudy Sunarja Rivai
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 11, No 2 (1993): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v11n2.1993.14-23

Abstract

IndonesianPenggunaan air sebagai salahsatu sumberdaya yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan tanaman pangan di lahan sawah oleh petani belum efisien. Salah satu  penyebabnya adalah belum dikenalnya biaya air irigasi yang sesungguhnya oleh petani. Tujuan utama tulisan ini adalah untuk menganalisa air irigasi, baik yang bersumber dari air gravitasi, air tanah maupun campuran dari kedua sumber tersebut. Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Nganjuk dipilih sebagai lokasi penelitian, karena merupakan sentra produksi pangan di provinsi Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan keuntungan finansial yang diperoleh petani pemakai air irigasi berbeda-beda diantara tipe yang diamati. Ragam nilai keuntungan finansial usahatani tersebut terutama disebabkan perbedaan dalam intensitas tanam (indeks pemanfaatan lahan), pola tanam dan produktivitas hasil usahatani yang dilaksanakan pada masing-masing tipe irigasi. Umumnya nilai biaya investasi relatif lebih tinggi dibanding biaya operasi dan pemeliharaan. Terkecuali pada irigasi gravitasi, disebabkan biaya investasi yang dihitung hanya biaya rehabilitasi dan pembangunan baru jaringan tersier. Nilai biaya air irigasi relatif tiddak berbeda pada semua jenis irigasi pompa. Secara finansial petani akan lebih untung menggunakan pompa air tanah, walaupun biaya yang dikeluarkan cukup tinggi.
Keragaan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat: Studi Kasus di Pulau Nias Rudy Sunarja Rivai
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 7, No 2 (1989): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v7n2.1989.51-59

Abstract

IndonesianPembangunan pedesaan di pulau Nias tertinggal jauh dibandingkan dengan di daratan Sumatera, sehingga tingkat kesejahteraan masyarakatnya sangat rendah. Tulisan ini berusaha untuk menelaah tingkat kesejahteraan masyarakat petani di wilayah pedesaan yang kurang berkembang. Hasil pengkajian menunjukkan adanya korelasi positif antara tingkat perkembangan desa dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Tingkat produktivitas hasil pertanian yang rendah, pendapatan yang rendah, dengan jumlah anggota keluarga yang besar menyebabkan pendapatan per kapita yang sangat rendah. Keadaan ini akan berlangsung terus apabila tidak ada terobosan pembangunan. Berupa perbaikan prasarana dan sarana transportasi, meningkatkan keterampilan dan pendidikan masyarakat, peningkatan bantuan sosial berupa menggalakkan program PKK dan kependudukan (KB) serta pemberian kredit dan investasi.
Konsep dan Implementasi Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia Rudy Sunarja Rivai; Iwan Setiajie Anugrah
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 29, No 1 (2011): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v29n1.2011.13-25

Abstract

EnglishSustainable development including that of agriculture is all of the countries’ commitment to implement. Previous development implementation focused on economic progress resulting in environmental degradation and social problems. Sustainable development approach is basically development activities integrating economic, social, and environmental aspects. However, this concept is not fully implemented by all of the countries as depicted in the agreement. It is indicated by many problems related with environmental degradation and natural resources deprivation. Implementation of sustainable agricultural development deals with some constraints especially in developing countries including in Indonesia. One of the main constraints in Indonesia is interest conflict among sectors leading to separated implementation.  Sustainable development concept is a multi-dimensional approach implemented through integrated program among sectors both at central and regional levels. IndonesianPembangunan berkelanjutan termasuk pembangunan pertanian berkelanjutan merupakan komitmen negara-negara dunia yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Pelaksanaan pembangunan pada masa lalu yang hanya menekankan tujuan kemajuan ekonomi telah berdampak kepada kerusakan lingkungan dan timbulnya masalah sosial. Pendekatan pembangunan berkelanjutan pada hekekatnya adalah kegiatan pembangunan yang memadukan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Namun demikian dalam implementasi-nya konsep ini belum dilaksanakan oleh semua negara sesuai kesepakatan. Hal ini tercermin dari masih banyaknya ditemukan masalah-masalah yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan dan degradasi sumber daya alam. Masih banyak dijumpai permasalahan dalam implementasi pembangunan pertanian berkelanjutan terutama di negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Di Indonesia, salah satu penyebab yang menonjol adalah adanya ego sektoral yang menyebabkan pelaksanaan menjadi tersekat. Konsep pembangunan berkelanjutan bersifat multi dimensi sehingga dalam implementasinya harus merupakan program terpadu lintas sektor dan multi disiplin pada tingkat pusat dan/atau daerah.
Keragaan program supra insus padi, kasus di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur Muchjidin Rachmat; Rudy Sunarja Rivai; nFN Andriati
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 7, No 1 (1989): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v7n1.1989.1-12

Abstract

IndonesianTulisan ini menggambarkan pelaksanaan program Supra Insus padi pada awal pelaksanaan di kabupaten Nganjuk. Program ini telah meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Salah satu keberhasilan dari program Supra Insus ini terutama dalam menekan kecenderungan petani dalam pemakaian pupuk berlebihan menuju pemakaian yang lebih berimbang, Masih adanya variasi yang besar dalam pemakaian masukan dan produktivitas menunjukkan adanya peluang dalam perbaikan manajemen pengelolaan program. Perbaikan manajemen tersebut terutama ditekankan kepada sistem pengambilan keputusan berkelompok yang mengarah dalam memperbaiki adopsi teknologi dan keterpaduan usahatani. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk, selayaknya rekomendasi paket pemupukan didasarkan kepada analisa kesuburan tanah yang lebih teliti. Pemakaian pupuk yang seimbang dan mendekati.