Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

USING TALKING CARDS TO IMPROVE STUDENTS SPEAKING ABILITY FO JUNIOR HIGH SCHOOL Muhammad Zulfiyardi; Don Narius
Journal of English Language Teaching Vol 1, No 2 (2013): Serie F
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jelt.v1i2.1989

Abstract

ABSTRAK Makalah ini membahas tentang pengajaran berbicara bahasa inggris dengan menggunakan Talking Cards. Penulis melihat bahwa siswa dalam kemampuan berbicara masih kurang. Penyebabnya adalah kurang percaya diri, takut akan kesalahan ucapan, dan takut akan ditertawakan oleh siswa lain. Oleh karena itu, penulis memberikan solusi dengan penggunaan media pembelajaran yang interaktif melalui Talking Cards. Talking Cards merupakan suatu permainan yang dimainkan melalui kartu bermain yang berjumlah 52 (lima puluh dua); terbagi dalam empat jenis yaitu spade, heart, club dan diamond). Penulis membuat makalah ini bertujuan: (1) menggambarkan bagaimana guru bahasa inggris menggunkakan Talking Cards untuk siswa sekolah tingkat pertama, (2) menjelaskan langkah-langkah pengajaran berbicara siswa sekolah tingkat pertama dengan menggunakan Talking Cards secara rinci. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat sehingga guru bahasa inggris dapat berkreasi sendiri dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Kata kunci: Pengajaran, Motivasi, Media, Talking Cards
USING CAMPFIRE LEGEND PC GAME AS A MEDIA IN TEACHING IMPERATIVE SENTENCE FOR JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Anatasia Amalia Aster; Don Narius
Journal of English Language Teaching Vol 1, No 2 (2013): Serie F
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.221 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v1i2.1985

Abstract

Abstrak Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan bagaimana cara penggunaan Campfire Legend PC Game sebagai media dalam pengajaran kalimat perintah pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Melalui makalah ini diharapkan akan memberikan hal yang bermanfaat bagi para guru dalam mengajarkan siswa tentang kalimat perintah. Selanjutnya, permainan ini diharapkan mampu menjadi media alternatif bagi para guru untuk meningkatkan kemampuan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam memahami kalimat perintah. Tidak hanya mengerti fungsinya, tapi juga mampu menggunakannya pada waktu dan tempat yang tepat. Guru yang menggunakan permainan ini sebagai media dalam pengajaran kalimat perintah akan dibantu dengan petunjuk- petunjuk yang berbentuk kalimat perintah yang tersedia dalam permainan tersebut.   Key words: Campfire Legend PC Game, teaching imperative sentence, junior high school
THE STUDENTS’ ABILITY IN USING DISCOURSE MARKERS IN WRITING DISCUSSION TEXT: A Study at English Department of State University of Padang Melia Nesti Ayu; Yenni Rozimela; Don Narius
Journal of English Language Teaching Vol 1, No 2 (2013): Serie G
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.863 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v1i2.1999

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) melihat kemampuan mahasiswa bahasa Inggris dalam menggunakan discourse markers dalam menulis discussion text, (2) mengetahui discourse markers yang sering digunakan. Sample penelitian ini adalah mahasiswa bahasa Inggris UNP tingkat III tahun akademik 2010 yang berjumlah 21 orang. Instrumen yang dipakai adalah tes tulis. Penelitian ini dilakukan dengan menyuruh siswa menulis discussion text berdasarkan topik yang telah disediakan. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa mahasiswa memiliki kemampuan yang menengah dalam menggunakan discourse markers. Selain itu, discourse markers yang sering digunakan mahasiswa adalah contrastive markers (39,83%), elaborative markers (36,6%), selanjutnya, inferential markers (20.32%), dan reasonable markers (3.25%). Key Words: Writing Ability, Discourse Markers, Discussion Text
Teaching Speaking to Junior High School Students Through Inside-Outside Circle (IOC) Strategy Dina Maulida; Don Narius
Journal of English Language Teaching Vol 1, No 2 (2013): Serie B
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.869 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v1i2.1734

Abstract

ABSTRAK Artikel ini membahas penggunaan strategi Inside-Outside Circle (IOC) pada pengajaran berbicara dalam bahasa Inggris. Dalam artikel ini dibahas bagaimana pengaplikasian strategi Inside-Outside Circle (IOC) dalam proses pembelajaran di dalam kelas bahasa inggris, yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan dan memberikan kemampuan dalam berbicara. Strategi ini melatih siswa terutama siswa SMP untuk berfikir kritis dan bekerjasama untuk saling berinteraksi dengan lawan bicaranya dengan lebih percaya diri tanpa merasa takut untuk berbicara. Tidak hanya itu, melalui strategi pembelajaran ini, siswa juga lebih terbiasa menyampaikan pendapat atau ide yang berkaitan dengan topik yang akan dibicarakan sehingga siswa akan merasa lebih mudah dalam menyampaikan ide dan pendapatnya. Strategi ini terdiri dari dua lingkaran yaitu: Inside (di dalam) dan Outside (di luar)   Kata kunci: Inside-Outside Circle Strategy, Teaching Speaking, Self Confidence, Junior High School Students
USING THE GAME OF TRUTH IN TEACHING SPEAKING TO JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Putra Alam Sani; Don Narius
Journal of English Language Teaching Vol 3, No 1 (2014): Serie A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.504 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v3i1.4299

Abstract

Abstrak Makalah ini menjelaskan tentang bagaimana menggunakan game atau permainan yang disebut dengan the game of truth dalam mengajarkan speaking atau berbicara di dalam kelas pada siswa menengah pertama. Permainan ini akan meningkatkan minat siswa dalam belajar keterampilan berbicara sehingga ini akan berdampak baik terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam bahasa Inggris khususnya keterampilan berbicara. Dalam permainan ini siswa berlomba dalam menyampaikan ceritanya sendiri dari beberapa topik yang diberikan oleh guru atau terhadap siswa yang telah diberikan tugas oleh guru untuk melakukannya. Di dalam melakukan permainan ini siswa melakukan secara berkelompok atau individu. Langkah-langkah dalam pengajaran kemampuan berbicara dengan menggunakan permainan ini yaitu preparation dimana guru mempersiapkan topik yang cocok dengan game ini yaitu menceritakan atau mendeskripsikan kejadian sebenarnya kepada siswa. Dalam strategi ini, realita kehidupan sehari-hari bisa digunakan sebagai bahan ajar dalam proses belajar mengajar di kelas. Pada pre-teaching guru memberikan cerita tentang suatu kejadian (fakta) untuk mengaktifkan pengatahuan tentang mendiskripsikan suatu kejadian yang di alami oleh siswa. Dalam whilst-teaching guru memberikan kata-kata kunci (clues) yang akan di yang di gunakan oleh siswa untuk dapat menceritakan suatu kejadian berdasarkan topic atau kata kunci yang telah di dapatkan oleh masing-masing siswa, setelah itu baru guru mengajak siswa untuk memainkan permainan the game of truth ini. Dan pada post-teaching guru menyimpulkan pelajaran pada hari tersebut dan diakhiri dengan memutarkan sebuah video lagu. Kata Kunci: pengajaran berbicara, dengan menggunakan game, pengajaran di SMP,the of truth.
TEACHING ACTION VERBS THROUGH COLLOCATION PRACTICE AT THE 7TH GRADE OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Dian Sri Hermayani; Don Narius
Journal of English Language Teaching Vol 1, No 2 (2013): Serie B
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.248 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v1i2.1740

Abstract

This article explains about teaching Action Verbs through Collocation Practice at the 7th Grade of Junior High School Students. Collocation Practice is one of techniques that combine pieces of Action Verbs with Noun and Adjective, where this technique can be done in the class as individual and group of work. Collocation Practice is a teaching technique that motivates and helps the students in understanding of Action Verbs. The students will be more active in learning process, and they can also give response well about material that has given by the teachers in the classroom.  Abstrak Artikel ini menjelaskan tentang pengajaran Action Verbs melalui teknik Collocation Practice yang diperuntukkan bagi siswa tingkat pertama Sekolah Menengah Pertama (SMP). Collocation Practice merupakan sebuah teknik pengajaran yang  menggabungkan potongan- potongan Action Verbs dibantu dengan Noun dan Adjective, yang nantinya teknik ini bisa dilakukan secara individu maupun berkelompok di kelas. Teknik Collocation Practice ini merupakan teknik pengajaran yang memotivasi dan membantu siswa dalam memahami Action Verbs. Siswa akan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan merespon dengan baik materi yang diajarkan oleh guru di kelas.
The Ability of the Third Grade Students in Using Different kind of Prepositions: A Descriptive study at SMA N 1 Sungai Puar Wahyu Afandi; Jufrizal Jufrizal; Don Narius
Journal of English Language Teaching Vol 1, No 2 (2013): Serie H
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.695 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v1i2.2000

Abstract

Abstrak Artikel ini ditulis untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menggunakan jenis-jenis preposisi yang berbeda dalam bahasa inggris dengan benar sesuai dengan fungsinya masing-masing dalam sebuah kalimat. Seringkali siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan setiap preposisi dalam bahasa Inggris yang dikarenakan terdapat sejumlah kata dalam bahasa Inggris yang dapat digunakan sebagai preposisi dengan aturan-aturan tertentu. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan menggunakan tes tertulis sebagai  data penelitian yang berjumlah 60 butir soal yang harus dilengkapi dengan preposisi yang tepat. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kemampuan siswa dalam mengunakan preposisi yang benar sesuai dengan aturan pemkaiannya masing-masing masih rendah dengan nilai rata-rata dari tes adalah 49,84. Secara umum nilai tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan siswa dalam menggunakan preposisi yang benar masih sangat kurang dan harus ditingkatkan lagi meskipun terdapat beberapa siswa dengan kemampuan yang cukup bagus. Kata kunci:preposition, different kind of prepositions, students’ ability.
USING “THE ADD A WORD” GAME IN TEACHING GRAMMAR TO JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Fauza Fauza; Don Narius
Journal of English Language Teaching Vol 1, No 2 (2013): Serie B
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.203 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v1i2.1741

Abstract

This article was written to describe the implementation of “The Add a Word” game in teaching grammar to junior high school students. The ability of junior high school students in learning grammar is low. Because they think that learning grammar is difficult and get bored. Because of that teacher should find an appropriate way that can attract students’ interest in learning grammar. One of an appropriate way is by using “The Add a Word” game. In this game teacher ask students to make one sentence, but everybody just say one word. The teacher gives a topic, then first student say one word, next student continue the sentence by saying one word.  Abstrak Artikel ini ditulis untuk menjelaskan bagaimana cara menerapkan pengajaran tata bahasa kepada siswa sekolah menengah pertama dengan permainan “The Add a Word”. Kemampuan siswa menengah pertama dalam memahami tata bahasa inggris masih sangat kurang. Ini disebabkan karena mereka menganggap belajar tata bahasa itu sulit dan membosankan. Untuk itu guru harus dapat menggunakan cara yang tepat agar siswa nyaman dalam belajar tata bahasa. Salah satu cara yang cocok adalah dengan menggunakan “The Add a Word” game. Pada permainan ini siswa disuruh membuat kalimat tapi setiap siswa hanya mengucapkan satu kata saja. Guru memberikan satu topik, lalu siswa pertama memulai dengan satu kata, siswa seterusnya melanjutkan dengan satu kata juga untuk melanjutkannya.
TEACHING SPEAKING THROUGH RETELLING STORIES OF CARTOON MOVIES AT JUNIOR HIGH SCHOOL Rasnel Fahmi Irsyad; Don Narius
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 1 (2013): Serie D
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.111 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i1.2617

Abstract

AbstractThis paper discusses a learning medium, especially for English language teaching to Junior High School students through retelling stories of cartoon movie. By using this media, it can be one of the exciting activities for bringing students interested in learning English with confident . In this activity, students are able to convey his ideas and all students obtain the same opportunities to speak at every meeting. Its activities are oral activities that relax, happy and fun. This Instructional media is expected to be useful for English teachers, so that they will enrich the teaching of speaking techniques. It is also for the students are expected to be able to improve English language skills, motivation and self-confident, and loving the English language in school and outside of school.Key Words: movie, media, siswa smp