Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan Tentang Stunting dan Wash (Water, Sanitation, Hygiene) Bagi Orang Tua di Sekitar TPA Bukit Pinang Kota Samarinda Reni Suhelmi; A. Daramusseng; Julia Anggraeni; Olia Renata Audina
Abdimas Universal Vol. 4 No. 1 (2022): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v4i1.154

Abstract

Stunting is one of the recent health issues in Samarinda city. The result of research showed that 32,5% of children has experienced stunting in around Bukit Pinang final disposal in 2020. Stunting were caused by various factor, such us environmental factors water, sanitation and hygiene (WASH). Based on the data, it needed intervention activity such us education  about stunting and WASH. The activity aimed to analyze the level of knowledge about stunting and WASH. The method of this activity through discussion and pre-post test questionnaire. The result of data analysy reported that there was the significant difference between before and after education abaut stunting (p = 0.032) and WASH (p = 0.008). It recommend to continue the education activities due to analyse the level of behavior about this project.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN PEMILAHAN SAMPAH DI KELURAHAN SELILI, KECAMATAN SAMARINDA ILIR Andira Apriliana; Nur Wahdini; Vita Pramaningsih; Reni Suhelmi; Andi Daramusseng
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7315

Abstract

ABSTRAKSampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang memerlukan perhatian serius. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Secara umum jenis sampah dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu sampah organik/basah dan sampah anorganik/kering. Metode yang digunakan melalui beberapa tahap yaitu prakegiatan : survei dan penentuan lokasi, menentukan prioritas masalah ; tahap kegiatan meliputi wawancara, questioner, penyuluhan; tahap evaluasi : pengolahan data hasil questioner dan pelaporan. Berdasarkan hasil Pre-Test terkait pengetahuan pemilahan sampah, terdapat 4 (30,8%) responden yang memiliki pengetahuan kurang, 2 (15,4%) responden yang memiliki pengetahuan cukup, dan 7 (53,8%) responden yang memiliki pengetahuan baik. Selanjutnya hasil Post-test terkaitpengetahuanpemilahansampah, diperoleh 0 (0%) responden yang memiliki pengetahuan kurang, 3 (23,1%) responden yang memilikipengetahuancukup, dan 10 (76,9%) responden yang memiliki pengetahuan baik. Berdasarkan hasil pretest dan post-test dari data uji statistik terdapat peningkatan pengetahuan setelah diberikan intervensi berupa penyuluhan edukasi pemilahan sampah dengan topik Pemilahan Sampah di Kelurahan Selili RT.35 Kecamatan Samarinda Ilir Kota Samarinda. Penyuluhan memberikan pengaruh positif dalam peningkatan pengetahuan masyarakat. Kata kunci: pemilahan;pengetahuan; penyuluhan; sampah. ABSTRACTGarbage is one of the environmental problems that requires serious attention. Garbage is a material that is wasted or disposed of from sources resulting from human activities and natural processes that do not yet have economic value. The purpose of community service is to determine the level of community knowledge in waste management. In general, the types of waste can be divided into 2 (two), namely organic/wet waste and inorganic/dry waste. The method used is through several stages, namely pre-activity: survey and location determination, determining problem priorities; the activity stage includes interviews, questionnaires, counseling; evaluation stage: data processing of questionnaire results and reporting. Based on the results of the Pre-Test related to waste sorting knowledge, there are 4 (30.8%) respondents who have less knowledge, 2 (15.4%) respondents who have sufficient knowledge, and 7 (53.8%) respondents who have good knowledge. . Furthermore, the results of the Post-test related to knowledge of waste sorting, obtained 0 (0%) respondents who have less knowledge, 3 (23.1%) respondents who have sufficient knowledge, and 10 (76.9%) respondents who have good knowledge. Based on the results of the pretest and post-test of statistical test data, there was an increase in knowledge after being given an intervention in the form of education counseling on waste sorting with the topic of Waste Sorting in Selili Village, RT.35, Samarinda Ilir District, Samarinda City. Counseling has a positive influence in increasing public knowledge. Keywords: sorting; knowledge; counseling ;garbage. 
Edukasi Bahaya Stunting dan CTPS Masyarakat Kelurahan Selili Kota Samarinda: Studi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Alby Fadlirahman; Aprilia Ayu As Sajdah; Aprilianda Hilmawan; Andi Daramusseng; Reni Suhelmi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i4.6173

Abstract

Stunting adalah permasalahan kesehatan baru yang dapat berakibat negatif terhadap perkembangan gizi anak dan tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 24,7% balita di Kota Samarinda masuk dalam kategori stunting pada tahun 2020. Salah satu penyebab stunting ialah kondisi sanitasi rumah tangga yang buruk dan kurangnya akses untuk mendapatkan air bersih. Berkaca dari hal tersebut, maka dilaksanakanlah suatu kegiatan pengabdian pada tanggal 18 Desember 2021 yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di RT. 35 Kelurahan Selili Kota Samarinda terhadap bahaya stunting beserta pencegahannya dengan cara cuci tangan pakai sabun (CTPS). Kegiatan pengabdian menggunakan metode penyuluhan berupa ceramah, diskusi, dan demonstrasi secara tatap muka. Evaluasi kegiatan menggunakan pre-test dan post-test dan dianalisis menggunakan software Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) untuk diketahui tingkat pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan penyuluhan. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan metode Shapiro-Wilk, diketahui bahwa nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,024 yang mana lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam analisis uji normalitas tidak terdistribusi normal. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,001 sehingga terdapat peningkatan pengetahuan setelah diberikan intervensi berupa penyuluhan edukasi stunting dan CTPS. Hal ini membuktikan juga bahwa kegiatan penyuluhan edukasi stunting dan CTPS berpengaruh positif terhadap meningkatnya pengetahuan masyarakat RT. 35 Kelurahan Selili. Stunting is a new health problem that can harm children's healthy development and spread throughout Indonesia. As many as 24.7% of children under five in Samarinda City will be included in the stunting category in 2020. Poor household sanitation conditions and lack of access to clean water cause stunting. Due to this condition, a service activity was carried out on December 18, 2021, which aims to increase public knowledge of RT. 35 Selili Village, Samarinda City, against the dangers of stunting and its prevention by washing hands with soap (CTPS). Service activities use counselling methods such as lectures, discussions, and face-to-face demonstrations. Evaluation of activities using pre-test and post-test and analysis using the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) software to determine the level of community knowledge before and after the extension activities. Based on the results of the normality test using the Shapiro-Wilk method, it is known that the significance value (Sig.) is 0.024, which is smaller than 0.05, so it can be concluded that the data used in the analysis of the normality test is not normally distributed. The results of the Wilcoxon Signed Ranks Test statistical test obtained the value of Asymp.Sig. (2-tailed) of 0.001. There was an increase in knowledge after being given intervention in the form of stunting education counselling and CTPS. This also proves that stunting education and CTPS counselling activities positively increase the knowledge of the RT community. 35 Selili Village.
PENYULUHAN PHBS DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA-SISWI SDN 013 DI KELURAHAN SINDANG SARI KOTA SAMARINDA Dimas Bima Prastyo; Tia Eka Savitry; Nisa Nisa; Dewi Ratna Sari; Rusdi Rusdi; Reni Suhelmi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.13563

Abstract

ABSTRAKKurang nya pengetahuantentang kesehatan individu dan lingkungan dapat mengundang berbagai macam penyakit seperti diare, kolera, cacingan dan penyakit lain nya oleh karena itu perlu adanya penerapan Perilaku hidup bersih dan sehat dimana perilaku yang dilakukan dengan mematuhi peraturan  kesehatan diri. Sekolah memiliki kepemimpinan strategis dan dapat mengajarkan prinsip  hidup bersih dan sehat (PHBS) dipanggung sekolah dan rumah tujuan dari pengabdian ini adalah untuk  meningkatkan pengetahuan pada siswa-siswi SDN 013 terkait (PHBS) Perilaku Hidup Bersih dan sehat. Metode: yang digunakan adalah penyuluhan berupa pelatihan praktik PHBS kegiatan berjalan dengan baik dan seluruh siswa-siswi sangat antusias dalam kegiatan ini dilakukan tepatnya pada SDN 013 dengan jumlah responden 41 kegiatan ini  berjalan dengan baik. Terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 70,73% Terhadap Responden siswa/siswi Kelas 5 dan 6 SDN 013 Sambutan Kelurahan Sindang sari, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda. Setelah diberikan interventasi berupa penyuluhan PHBS pada siswa dimana dampak positif dimana siswa-siswi dapat menjawab pertanyaan. Kata kunci: sehat; PHBS; sekolah. ABSTRACTLack of knowledge about individual and environmental health can invite various diseases such as diarrhea, cholera, intestinal worms and other diseases, therefore it is necessary to implement clean and healthy living behaviors where behaviors are carried out in compliance with personal health regulations. Schools have strategic leadership and can teach clean and healthy living principles (PHBS) on school and home stages. The purpose of this service is to increase knowledge of SDN 013 students regarding Clean and Healthy Behavior (PHBS). Method: what was used was counseling in the form of practical PHBS training, the activity went well and all the students were very enthusiastic about this activity being carried out precisely at SDN 013 with a total of 41 respondents, this activity went well. There was an increase in knowledge of 70.73% of Class 5 and 6 Student Respondents at SDN 013 Sambutan Sindangsari Village, Sambutan District, Samarinda City. After being given an intervention in the form of PHBS counseling to students where the positive impact was where students were able to answer questions. Keywords: healthy;  PHBS; schools.
Analisis risiko pajanan timbal dari ikan nila di bekas tambang pada pemancing, Kerta Buana Ade Nurhayati Ade Nurhayati; Reni Suhelmi; Andi Daramusseng
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 16 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/sanitasi.v16i2.1771

Abstract

Logam berat timbal (Pb) berkontribusi terhadap timbulnya masalah lingkungan dan kesehatan. Adanya kandungan timbal di ikan dari kolam bekas galian tambang. Dimana jika  di konsumsi  berlebihan akan memberikan gangguan kesehatan terutama pemancing di sekitar kolam ikan bekas galian tambang  batubara. Penelitian ini  bertujuan utuk mengetahui risiko kesehatan jangka panjang logam berat timbal (Pb) pada pemancing yang mengonsumsi ikan Nila dari kolam bekas galian tambang di Desa Kerta Buana, Kutai Kartanegara.  Metode penelitian ini dilakukan dengan observsinal analitik dan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL) dan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Populasi dan sampel dibagi dalam kelompok populasi lingkngan dan manusia. Sampel lingkungan diambil 6 sampel ikan nila pada enam titik lokasi berbeda, sedangkan sampel  pemancing sebesar 30 responden. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Juni sampai Juli 2022 dengan menggunakan kuesioner dan food model untuk mengetahui berapa gr ikan yang di konsumsi dalam kurun waktu per tahun. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan logam berat timbal (Pb) pada ke enam sampel ikan  nila didapatkan sebesar <0,0295 mg/kg dan terdapat 16 responden dengan nilai RQ?1 artinya tidak beresiko terkena gangguan kesehatan dan 14 responden dengan nilai RQ>1 artinya responden mempunyai risiko terkena gangguan kesehatan.
Hubungan Pengetahuan dan Perilaku tentang Bahan Tambahan Makanan dengan Kualitas Pangan pada Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) Syachruni Syachruni; Hansen Hansen; Reni Suhelmi
Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 4 No. 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jk3l.4.1.57-63.2023

Abstract

Makanan yang dijual oleh pedagang kreatif lapangan (PKL) banyak diminati oleh masyarakat karena harganya yang murah serta rasanya yang enak. Makanan merupakan sumber energi dan sangat memengaruhi kesehatan individu sehingga pangan yang dikonsumsi haruslah memiliki kualitas yang baik dan terbebas dari bahan tambahan makanan yang bersifat cemaran kimia seperti boraks, formalin, rodhamin b, dan methanil yellow. Perilaku penggunaan bahan tambahan makanan tersebut tentunya dipengaruhi oleh pengetahuan pedagang mengenai dampak dari bahan-bahan tersebut bagi kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku tentang bahan tambahan makanan dengan kualitas pangan pada pedagang kreatif lapangan (PKL) di Kelurahan Sidodadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek berjumlah 40 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner pengetahuan dan perilaku, serta checklist observasi dan hasil lab mengenai kualitas pangan. Hasil penelitian menunjukkan nilai p = 0.000 (< 0.05), yang berarti terdapat hubungan pengetahuan dengan kualitas pangan pada pekerja kreatif lapangan di Kelurahan Sidodadi. Selanjutnya, didapat hasil p = 0.154 (> 0.05), yang berarti tidak terdapat hubungan perilaku dengan kualitas pangan pada pedagang kreatif lapangan di Kelurahan Sidodadi
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN PENYAKIT (SCABIES) DI PONDOK PESANTREN PUTRA DARUL ULUM WADDAH’WAH Muhammad Ihsan; Reni Suhelmi; Hansen Hansen
Media Kesehatan Politeknik Makassar Vol 18 No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.441

Abstract

Latar Belakang : Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit kutu yang dapat terowongan di dalam kulit. Akibatnya, hal itu dapat menyebabkan gatal-gatal. Scabies adalah gatal, disebut juga dengan langit-lebah, pamaan gatal, tujuh tahun gatal, dan di Indonesia hal ini juga dikenal sebagai juga dikenal sebagai kudis, gudik, atau buduk. Metode : Penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan desain penelitian cross sectional dengan teknik observasi, wawancara, dan kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan kejadian penyakit scabies pada santri di pondok pesantren. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Putra Darul Ulum Waddah’wah, dengan sampel adalah santri putra yang ada di pondok. Jumlah sampel pada penelitain ini adalah 66 santri dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian berdasarkan analisis Uji Fisher’s Exact Test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan penyakit scabies. Berdasarkan analisis Uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan penyakit scabies. Berdasarkan analisis Uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan penyakit scabies. Kesimpulan: Dari hasil uji Chi-Suare tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian scabies pada santri di Pondok Pesantren Putra Darul Ulum Waddah’wah. Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk menambahkan faktor lingkungan yang berhubungan dengan penyakit scabies. Kata Kunci : Penyakit Scabies, Pengetahuan, Sikap, Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN PENYAKIT (SCABIES) DI PONDOK PESANTREN PUTRA DARUL ULUM WADDAH’WAH Muhammad Ihsan; Reni Suhelmi; Hansen Hansen
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18 No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.441

Abstract

Latar Belakang : Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit kutu yang dapat terowongan di dalam kulit. Akibatnya, hal itu dapat menyebabkan gatal-gatal. Scabies adalah gatal, disebut juga dengan langit-lebah, pamaan gatal, tujuh tahun gatal, dan di Indonesia hal ini juga dikenal sebagai juga dikenal sebagai kudis, gudik, atau buduk. Metode : Penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan desain penelitian cross sectional dengan teknik observasi, wawancara, dan kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan kejadian penyakit scabies pada santri di pondok pesantren. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Putra Darul Ulum Waddah’wah, dengan sampel adalah santri putra yang ada di pondok. Jumlah sampel pada penelitain ini adalah 66 santri dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian berdasarkan analisis Uji Fisher’s Exact Test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan penyakit scabies. Berdasarkan analisis Uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan penyakit scabies. Berdasarkan analisis Uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan penyakit scabies. Kesimpulan: Dari hasil uji Chi-Suare tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian scabies pada santri di Pondok Pesantren Putra Darul Ulum Waddah’wah. Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk menambahkan faktor lingkungan yang berhubungan dengan penyakit scabies. Kata Kunci : Penyakit Scabies, Pengetahuan, Sikap, Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun