Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN PEMILAHAN SAMPAH DI KELURAHAN SELILI, KECAMATAN SAMARINDA ILIR Andira Apriliana; Nur Wahdini; Vita Pramaningsih; Reni Suhelmi; Andi Daramusseng
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7315

Abstract

ABSTRAKSampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang memerlukan perhatian serius. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Secara umum jenis sampah dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu sampah organik/basah dan sampah anorganik/kering. Metode yang digunakan melalui beberapa tahap yaitu prakegiatan : survei dan penentuan lokasi, menentukan prioritas masalah ; tahap kegiatan meliputi wawancara, questioner, penyuluhan; tahap evaluasi : pengolahan data hasil questioner dan pelaporan. Berdasarkan hasil Pre-Test terkait pengetahuan pemilahan sampah, terdapat 4 (30,8%) responden yang memiliki pengetahuan kurang, 2 (15,4%) responden yang memiliki pengetahuan cukup, dan 7 (53,8%) responden yang memiliki pengetahuan baik. Selanjutnya hasil Post-test terkaitpengetahuanpemilahansampah, diperoleh 0 (0%) responden yang memiliki pengetahuan kurang, 3 (23,1%) responden yang memilikipengetahuancukup, dan 10 (76,9%) responden yang memiliki pengetahuan baik. Berdasarkan hasil pretest dan post-test dari data uji statistik terdapat peningkatan pengetahuan setelah diberikan intervensi berupa penyuluhan edukasi pemilahan sampah dengan topik Pemilahan Sampah di Kelurahan Selili RT.35 Kecamatan Samarinda Ilir Kota Samarinda. Penyuluhan memberikan pengaruh positif dalam peningkatan pengetahuan masyarakat. Kata kunci: pemilahan;pengetahuan; penyuluhan; sampah. ABSTRACTGarbage is one of the environmental problems that requires serious attention. Garbage is a material that is wasted or disposed of from sources resulting from human activities and natural processes that do not yet have economic value. The purpose of community service is to determine the level of community knowledge in waste management. In general, the types of waste can be divided into 2 (two), namely organic/wet waste and inorganic/dry waste. The method used is through several stages, namely pre-activity: survey and location determination, determining problem priorities; the activity stage includes interviews, questionnaires, counseling; evaluation stage: data processing of questionnaire results and reporting. Based on the results of the Pre-Test related to waste sorting knowledge, there are 4 (30.8%) respondents who have less knowledge, 2 (15.4%) respondents who have sufficient knowledge, and 7 (53.8%) respondents who have good knowledge. . Furthermore, the results of the Post-test related to knowledge of waste sorting, obtained 0 (0%) respondents who have less knowledge, 3 (23.1%) respondents who have sufficient knowledge, and 10 (76.9%) respondents who have good knowledge. Based on the results of the pretest and post-test of statistical test data, there was an increase in knowledge after being given an intervention in the form of education counseling on waste sorting with the topic of Waste Sorting in Selili Village, RT.35, Samarinda Ilir District, Samarinda City. Counseling has a positive influence in increasing public knowledge. Keywords: sorting; knowledge; counseling ;garbage. 
Program Sanitarian Cilik di SD Negeri 011 Samarinda sebagai Sarana Edukasi Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat Andi Daramusseng; Tri Budi Julianti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.027 KB) | DOI: 10.30653/002.201942.132

Abstract

PROGRAM OF THE LITTLE SANITARIAN IN SAMARINDA ELEMENTARY SCHOOL 011 AS AN EDUCATION FACILITY FOR CLEAN AND HEALTHY LIFESTYLE PATTERNS FOR THE COMMUNITY. Health is a human right and an investment for a productive life. Therefore healthy conditions must always be sought. One effort that can be done by the community is to clean and healthy living behavior. Based on the Health Profile of East Kalimantan, 2015 obtained data of PHBS Household Coverage in Samarinda City by 43%. This shows there is still a lack of understanding of the community about PHBS, especially people living around the Karang Mumus River. Based on this, one urgent program is carried out to improve public understanding of PHBS as a program little sanitarian. This program involves elementary school-age children because at that age; it is a golden age to instill clean and healthy living behavior values so that it has the potential as a change agent to promote PHBS. This program was implemented in Elementary School 011 Samarinda through the provision of clean and healthy living behavior materials and practices to 90 students in class 3 and 4. The selection of Little sanitarian cadres was made through the selection of real understanding that had been given. The results of this activity were selected six cadres of little sanitarian, namely 1 class 3 and 5 class 4. This activity is expected to continue with the guidance of Little Sanitarian cadres and cooperation with related parties to hold the movement of Little Sanitarian.
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui Media Buku Saku Sanitarian Andi Sarifah Budon; Andi Daramusseng
Jurnal Pesut : Pengabdian untuk Kesejahteraan Umat Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Pesut: Pengabdian untuk Kesejahteraan Umat
Publisher : Pusat Penerbitan Ilmiah Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30650/jp.v1i2.1090

Abstract

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diselenggarakan melalui upaya kesehatan terpadu salah satunya adalah kesehatan sekolah. Upaya ini dapat dimulai dengan perubahan pola pikir sehat kepada anak sekolah melalui penanaman nilai-nilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penanaman nilai-nilai PHBS di sekolah merupakan salah satu kebutuhan dasar yang dapat dilakukkan melalui pendekatan sanitarian cilik yang dalam pelaksanaanya diperlukan suatu panduan sebagai rujukan untuk memudahkan penerapannya. Tujuan kegiatan ini adalah menyusun buku pedoman pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan melakukan pembinaan PHBS kepada Sanitarian Cilik. Pembinaan PHBS kepada Sanitarian Cilik dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 011 Kota Samarinda sebanyak 2 kali pertemuan dalam kurung waktu 1(satu) bulan. Pemilihan tempat ini karena sebelumnya telah dilakukan penanaman nilai-nilai PHBS dan pemilihan kader sanitarian cilik. Jumlah peserta pada kegiatan ini sebanyak 9 orang dari siswa kelas 4 dan 5. Kegiatan ini diharapkan adanya perubahan perilaku peserta didik dalam penerapan PHBS di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat serta menjadikan buku pedoman tersebut menjadi acuan dalam ber-PHBS.
KANDUNGAN FORMALIN PADA BUAH (ANGGUR DAN APEL) DAN GAMBARAN PENGETAHUAN PENJUAL TENTANG PENGGUNAAN FORMALIN DI JALAN YOS SUDARSO KOTA SANGATTA Daelis Daelis; Andi Daramusseng; Hansen Hansen
HEARTY Vol 11 No 1 (2023): FEBRUARI
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v11i1.8247

Abstract

Formalin pada pangan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti kanker, gangguan menstruasi, infertilitas wanita, sakit kepala, masalah tidur, masalah keseimbangan, mual,  konsentrasi buruk, memori buruk. Data Badan Keamanan Pangan Kabupaten Kutai Timur tahun 2019 menunjukan bahwa hasil pemeriksaan sampel buah anggur positif mengandung formalin. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kandungan formalin pada buah (anggur dan apel) dan gambaran pengetahuan penjual tentang penggunaan formalin di jalan Yos Sudarso Kota Sangatta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pedagang dalam penelitian ini sebanyak 13 orang, sampel buah anggur dan apel masing-masing sebanyak 13 buah. Pemeriksaan sampel menggunakan metode asam khromotrofik.  Hasil penelitian menunjukan bahwa 13 sampel buah anggur yang berasal dari Negara China, Australia dan India negatif formalin dan 13 sampel buah apel yang berasal dari Negara New Zealand, China, Amerika dan Jepang negatif formalin. Tingkat pengetahuan responden paling banyak kategori baik sebanyak 6 responden (46.1%), 5 responden (38.5%) pengetahuan kurang dan 2 responden (15.4%) pengetahuan sedang. Perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan terkait Bahan Tambahan Pangan (BTP) kepada para pedagang buah untuk tetap dapat mempertahankan kualitas buah-buahan yang dijual demi kesehatan masyarakat.
Edukasi Bahaya Stunting dan CTPS Masyarakat Kelurahan Selili Kota Samarinda: Studi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Alby Fadlirahman; Aprilia Ayu As Sajdah; Aprilianda Hilmawan; Andi Daramusseng; Reni Suhelmi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i4.6173

Abstract

Stunting adalah permasalahan kesehatan baru yang dapat berakibat negatif terhadap perkembangan gizi anak dan tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 24,7% balita di Kota Samarinda masuk dalam kategori stunting pada tahun 2020. Salah satu penyebab stunting ialah kondisi sanitasi rumah tangga yang buruk dan kurangnya akses untuk mendapatkan air bersih. Berkaca dari hal tersebut, maka dilaksanakanlah suatu kegiatan pengabdian pada tanggal 18 Desember 2021 yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di RT. 35 Kelurahan Selili Kota Samarinda terhadap bahaya stunting beserta pencegahannya dengan cara cuci tangan pakai sabun (CTPS). Kegiatan pengabdian menggunakan metode penyuluhan berupa ceramah, diskusi, dan demonstrasi secara tatap muka. Evaluasi kegiatan menggunakan pre-test dan post-test dan dianalisis menggunakan software Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) untuk diketahui tingkat pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan penyuluhan. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan metode Shapiro-Wilk, diketahui bahwa nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,024 yang mana lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam analisis uji normalitas tidak terdistribusi normal. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,001 sehingga terdapat peningkatan pengetahuan setelah diberikan intervensi berupa penyuluhan edukasi stunting dan CTPS. Hal ini membuktikan juga bahwa kegiatan penyuluhan edukasi stunting dan CTPS berpengaruh positif terhadap meningkatnya pengetahuan masyarakat RT. 35 Kelurahan Selili. Stunting is a new health problem that can harm children's healthy development and spread throughout Indonesia. As many as 24.7% of children under five in Samarinda City will be included in the stunting category in 2020. Poor household sanitation conditions and lack of access to clean water cause stunting. Due to this condition, a service activity was carried out on December 18, 2021, which aims to increase public knowledge of RT. 35 Selili Village, Samarinda City, against the dangers of stunting and its prevention by washing hands with soap (CTPS). Service activities use counselling methods such as lectures, discussions, and face-to-face demonstrations. Evaluation of activities using pre-test and post-test and analysis using the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) software to determine the level of community knowledge before and after the extension activities. Based on the results of the normality test using the Shapiro-Wilk method, it is known that the significance value (Sig.) is 0.024, which is smaller than 0.05, so it can be concluded that the data used in the analysis of the normality test is not normally distributed. The results of the Wilcoxon Signed Ranks Test statistical test obtained the value of Asymp.Sig. (2-tailed) of 0.001. There was an increase in knowledge after being given intervention in the form of stunting education counselling and CTPS. This also proves that stunting education and CTPS counselling activities positively increase the knowledge of the RT community. 35 Selili Village.
Edukasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Sebagai Upaya Pencegahan DBD Tika Dhefiana; Andi Daramusseng; Hansen
KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ka.v5i1.4537

Abstract

Abstract The case of Dengue Fever in East Kalimantan has significantly increased especially in Samarinda for the last two years. Educational programs are essential to create awareness in disease prevention and improvement of community health. The main purpose of this community educational program is to give basic knowledge and understanding for the residents of RT 27 Kelurahan Air Hitam Kecamatan Samarinda Ulu on the preventive measures for Dengue Fever that are simple and effective. Methods used to deliver this program are in the form of presentations, discussions as well as Q&A sessions. Based on the results on using the Wilcoxon Analysis, it showed significant differences in meaningful a score pretest and posttest knowledge of dengue fever (p= 0,01<0,05), and paired t-test shows differences meaningful a score pretest and posttest education PSN (p=0,00<0,05). The expected outcomes of counselling and educational programs is to increase public awareness and understanding of preventative measures of Dengue Fever in their household and community. Keyword :
Analisis risiko pajanan timbal dari ikan nila di bekas tambang pada pemancing, Kerta Buana Ade Nurhayati Ade Nurhayati; Reni Suhelmi; Andi Daramusseng
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 16 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/sanitasi.v16i2.1771

Abstract

Logam berat timbal (Pb) berkontribusi terhadap timbulnya masalah lingkungan dan kesehatan. Adanya kandungan timbal di ikan dari kolam bekas galian tambang. Dimana jika  di konsumsi  berlebihan akan memberikan gangguan kesehatan terutama pemancing di sekitar kolam ikan bekas galian tambang  batubara. Penelitian ini  bertujuan utuk mengetahui risiko kesehatan jangka panjang logam berat timbal (Pb) pada pemancing yang mengonsumsi ikan Nila dari kolam bekas galian tambang di Desa Kerta Buana, Kutai Kartanegara.  Metode penelitian ini dilakukan dengan observsinal analitik dan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL) dan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Populasi dan sampel dibagi dalam kelompok populasi lingkngan dan manusia. Sampel lingkungan diambil 6 sampel ikan nila pada enam titik lokasi berbeda, sedangkan sampel  pemancing sebesar 30 responden. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Juni sampai Juli 2022 dengan menggunakan kuesioner dan food model untuk mengetahui berapa gr ikan yang di konsumsi dalam kurun waktu per tahun. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan logam berat timbal (Pb) pada ke enam sampel ikan  nila didapatkan sebesar <0,0295 mg/kg dan terdapat 16 responden dengan nilai RQ?1 artinya tidak beresiko terkena gangguan kesehatan dan 14 responden dengan nilai RQ>1 artinya responden mempunyai risiko terkena gangguan kesehatan.