Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Konstruk Persepsi dan Transformasi Anak Didik Pemasyarakatan dalam Program Pendidikan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas IIB Tomohon Simbar, Novhendra Christian; Umaternate, Abdul Rasyid; Kerebungu, Ferdinand
Jurnal Civic Education: Media Kajian Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.394 KB) | DOI: 10.36412/ce.v4i1.1870

Abstract

Tujuan dari penelitian ini pertama-tama untuk mendeskripsikan konstruk persepsi yang dibangun oleh Anak Didik Pemasyarakatan (ADP) mengenai program pendidikan di LPKA; dan kemudian untuk menjelaskan transformasi anak-anak itu berkenaan dengan keikutsertaan mereka dalam program tersebut selama menjalani masa pidana. Penelitian kualitatif ini didasarkan terutama pada konstruktivisme-sosiologis. Pengumpulan data primer mengandalkan teknik in-depth interview. Data yang terkumpul dianalisis menurut setiap fokus atau domain pada sebuah skema taksonomik, melalui pendekatan interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa konstruk persepsi ADP mengenai program pendidikan sering terkait erat dengan kesan mereka tentang LPKA, yang secara umum dipahami sebagai ‘penjara’. Kurangnya dasar kontekstual dalam treatment pendidikan, dan ketiadaan significant others di lembaga tersebut, menghambat pemahaman narapidana tentang tujuan akhir dari pendidikan berbasis pemasyarakatan. Pengalaman ini mempengaruhi taraf konformitas mereka pada aktivitas belajar dalam batas tertentu. Hal tersebut juga menjelaskan mengapa cukup sulit bagi ADP entah untuk mempertahankan upaya yang konsisten dalam resosialisasi, ataupun untuk mencapai suatu transformasi pada taraf yang lebih tinggi.
Implementasi pendidikan karakter melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon Sampul, Alfarani Sindi; Kerebungu, Ferdinand; Lonto, Apeles Lexi
Jurnal Civic Education: Media Kajian Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36412/ce.v5i1.2652

Abstract

This Study aimed to describe the implementation of character education through Pancasila and Civics Education subject at SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon, its driving and inhibiting factors. The implementation was done based on Pancasila Student Profile, school motto, and curriculum guidelines document. Character education through Pancasila and Civics Education subject was implemented in three stages: 1) Preparation stage: lesson plan and learning contract. 2) Implementation stage: curricular and extracurricular acitivies. 3) Evaluation stage: documentation and assesment. There were some driving and inhibiting factors. Driving factors of the implementations were boarding school system, teachers engagement, values of character were integrated with the subject’s content, method, learning environtment, and teacher’s creativity to help students solve their difficulties. Meanwhile, the inhibiting factors were some students lack of motivation to learn and teacher was lack of ability to use real life experience as a learning media. This study provided several recommendations: 1) Teacher needed to improve the planning of character education through Pancasila and Civics Education subject, such as prioritizing character’s values, describing each value’s indicators practically and measurable, choosing assesment method and its instrument. 2) Teacher and students needed to follow the learning contract they made together consistently. 3) All school stakeholders needed to cooperate regularly and consistently, 4) Teacher needed to improve her/his teaching skills by following training or worskhop organized by school management or by other institution.
Perilaku Belajar Mahasiswa Batak Toba di Universitas Negeri Manado Dahlia Morina Hutagalung; Ferdinand Kerebungu; Maryam Lamadirisi
SOCIUS Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v8i1.299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis perilaku belajar mahasiswa Batak Toba di Perguruan Tinggi. Tujuan tersebut berdasarkan permasalahan yaitu terdapat perubahan perilaku belajar mahasiswa Batak Toba di Universitas Negeri Manado dibandingkan ketika masih duduk dibangku SMA. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode ini digunakan untuk mengetahui fenomena perilaku belajar mahasiswa Batak Toba Universitas Negeri Manado yang mengalami perubahan cara belajar dan prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara, data hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif menurut Milles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terjadi perubahan perilaku belajar pada mahasiswa Batak Toba di perguruan tinggi khususnya di Universitas Negeri Manado, jika dibandingkan ketika masih duduk di bangku SMA. Perubahan perilaku belajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang menurun, faktor penyebabnya yaitu perilaku malas mengikuti perkuliahan yang disebabkan karena lingkungan pergaulan, jauh dari pengawasan atau kontrol langsung orang tua dan tidak mampu mengatur waktu belajar. Prestasi belajar yang menurun dapat dlihat dari indeks prestasi semester mahasiswa Batak Toba yang berdampak pada tidak dapat menyelesaikan masa studi tepat waktu.
Analisis Kompetensi Pedagogik Guru IPS di SMP Negeri 1 Kabupaten Pulau Morotai Andreas Dego; Yoseph D.A. Santie; Sem Deehop; Ferdinand Kerebungu
SOCIUS Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v6i2.151

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru IPS di SMP Negeri 1 Pulau Morotai selama pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan kompetensi pedagogik guru sosial ketika menerapkan pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi langsung (observasi), wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru IPS di SMP Negeri 1 Kabupaten Pulau Morotai dalam melaksanakan pembelajaran di kelas cukup baik, dari lima indikator kompetensi pedagogik, hanya satu indikator yang belum sepenuhnya dikuasai oleh guru IPS yaitu pemahaman terhadap peserta didik, guru tidak benar-benar memahami karakteristik peserta siswa dan juga manajemen kelas yang perlu ditingkatkan lagi, sedangkan dalam indikator perancangan pembelajaran, menerapkan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, mengembangkan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, guru telah memenuhi keempat indikator dengan cukup baik.
Pengembangan Industri Pariwisata Budaya dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Manado Ferdinand Kerebungu
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol 6, No 1 (2008)
Publisher : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado merupakan salah satu kota yang memiliki multi dimensi dan multikultural. Keanekaragaman masyarakat dan budaya yang ada di kota manado merupakan salah aset yang dapat dikembangkan menjadi industri pariwisata budaya. Penelitian merupakan penelitian pengkajian aset pariwisata budaya yang terdapat di Kota Manado, dalam rangka pengembangan dan persiapan kota manado menuju Kota Pariwisata Dunia 2010. Wisata budaya merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan selain pariwisata alam (Laut Bunaken) yang dapat mendatangkan devisa bagi daerah khususnya peningkatan PAD. Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan pendekatan survey dengan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, di kota Manado terdapat banyak aset pariwisata budaya yang dapat dikembangkan untuk menjadi obyek wisata, di antaranya piguran, tulude, maengkel, tari dondo, dan lain sebaginya. Aset ini merupakan warisan budaya dari masing-masing etnis yang terdapat di kola manado.
ADAPTASI DAN TOLERANSI PENGUNGSI MAMUYA DI TOBELO HALMAHERA UTARA Berni Katudju; Maryam Lamarisi; Rasyid Umaternate; Ferdinand Kerebungu
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 7, No 1 (2020): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.653 KB) | DOI: 10.21831/jipsindo.v7i1.30849

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab pengungsi Mamuya lebih memilih tetap tinggal di Desa Wari dibandingkan dengan kembali ke desa asalnya di Mamuya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data interaktif model Miles Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) rata-rata pengungsi Mamuya yang mengungsi di Desa Wari, sebagian besar beragama Kristen, ada juga sekitar 5 keluarga Protestan dengan jumlah keseluruhan tiga ratus penduduk. Persamaan agama dengan penduduk desa Wari menjadi salah satu pertimbangan khusus bagi para pengungsi untuk tetap tinggal; 2) pengungsi Mamuya merasa senang, dan menikmati hidup di Desa Wari, karena kedua desa masih memiliki ikatan keluarga.ADAPTATION AND TOLERANCE OF MAMUYA REFUGEES IN TOBELO NORTH HALMAHERA This study aims to determine the factors that cause Mamuya refugees to prefer to stay in Wari Village compared to returning to their home village in Mamuya. The research method used is a qualitative method, with data collection techniques carried out by observation and interviews. The data analysis technique was performed using the interactive data analysis technique of the Miles Huberman model. The results showed that: 1) on average, Mamuya refugees who took refuge in Wari Village, most of them are Christians, there are also about 5 Protestant families with a total of three hundred inhabitants. The similarity of religion with the villagers of Wari is one of the special considerations for the refugees to stay; 2) Mamuya refugees feel happy and enjoy life in Wari Village because the two villages still have family ties. 
Changes in Cultural Values of Ma'pasilaga Tedong (Case Study on Death Services in Lembang Sarambu, Buntu Pepasan District, North Toraja Regency Ferdinand Kerebungu; Yoseph D. A. Santie; Siti Fathimah; Risma Sulle
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 3 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 158/E/KPT/
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/mamangan.v11i1.5798

Abstract

This paper describes the socio-cultural changes that occur in the Lembang Sarambu community, Buntu Pepasan District, North Toraja, in the ma'pasilaga tedong tradition, along with the factors that influence the occurrence of these social changes. The method used in this research is the descriptive qualitative method, with data collection techniques of observation, interviews, and documentation. The results in this study are the values contained in the ma'pasilaga tedong tradition, namely 1) cultural values, ma'pasilaga tedong is a tradition that has been passed down from generation to generation to perfect the implementation of the rambu solo ceremony; 2) the value of customs, the Toraja people believe that the buffalo is a sacred animal; 3) moral values, in the ma'pasilaga tedong tradition, the buffalo that will be competed are buffalo that have certain criteria, such as the buffalo that will be competed must be the buffalo that will be sacrificed for the corpse; 4) social values, namely the tradition of ma'pasilaga tedong cannot be carried out if there is no solo sign ceremony'. The values that have changed in the ma'pasilaga tedong tradition are: 1) moral values, where the ma'pasilaga tedong tradition which originally aimed to comfort the bereaved family and as a form of empathy for the bereaved family has now become a gambling arena for ma'pasilaga tedong ; 2) and the initial social value of ma'pasilaga tedong was only done in one day, namely when there was a rambu solo' ceremony, but now it has been carried out for days even though the rambu solo' ceremony is not held. With the factor of cultural changes that occur caused by internal factors; population and discoveries and external factors; war and other cultural influences.
Women's Economic Empowerment in the Informal Sector Grace Jenny Soputan; Ferdinand Kerebungu
Salasika Vol 3 No 1 (2020): Salasika (Indonesian Journal of Gender, Women, Child, and Social Inclusion's Stud
Publisher : Asosiasi Pusat Studi Wanita/Gender & Anak Indonesia (ASWGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1761.9 KB) | DOI: 10.36625/sj.v3i1.57

Abstract

Women's empowerment program in Indonesia has essentially been started since 1978. In its development, this effort has resulted in improvement in various ways. Some examples of the improvement are the improvement in conditions, degrees, and quality of life of women in various strategic sectors such as education, employment, economy, health, and family planning participation. Improvement in the empowerment process does not necessarily change the pattern of gender relations between men and women. To improve gender equality in the economy, women's economic actors need to be empowered. The purpose of this study is to examine the appropriate empowerment model for women in the informal sector. This is a case study involving observation, interviews, and Focus Group Discussion. The results of the study showed that women in the informal sector are not yet independent even though they have obtained facilitation from the government. The absence of government’s assistance in managing business resulted in the limited empowerment activities carried out by the government. This research offers a model of economic empowerment for women towards independence in economic activities.
Nilai Budaya dan Perubahan Karakteristik Sosial dalam Serikat Mahmejaan Masyarakat Taratara Elpanius Paat; Grace J. Soputan; Theodorus Pangalila; Ferdinand Kerebungu
Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development Vol 1 No 1 (2019): Januari-Juni 2019
Publisher : Asosiasi Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52483/ijsed.v1i1.7

Abstract

Terdapat berbagai kelompok sosial yang dapat kita jumpai dalam masyarakat dewasa ini. Di dalam masyarakat Taratara, terdapat salah satu kelompok sosial yang bernama Serikat Mahmejaan. Tujuan penelitian ini yakni menemukan nilai budaya dan perubahan karakteristik sosial yang terkandung dalam Serikat Mahmejaan masyarakat Taratara. Proses penelitian dilaksanakan di kelurahan Taratara, Tomohon-Sulawesi Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian purposive sampling, dan teknik pengumpulan datanya dengan observasi tak berstruktur dan wawancara semi terstruktur, sedangkan teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis Grounded Teory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai budaya dapat ditemukan dalam aspek-aspek seperti: sistem keanggotaan, sistem kepemimpinan, langkah awal, aturan untepan lutu dan hukuman, (2) perubahan karakteristik sosial ditemukan dalam aspek-aspek seperti: sistem keanggotaan, menu makanan, dan perlengkapan sabuah. Ada lima nilai budaya yang terdapat dalam Serikat Mahmejaan masyarakat Taratara: (1) nilai kekeluargaan, (2) nilai kerjasama, (3) nilai persatuan dan kesatuan (4) nilai musyawarah/mufakat, dan (5) nilai religius. Sedangkan perubahan karakteristik sosial yang terjadi dalam Serikat Mahmejaan masyarakat Taratara yakni: (1) dilihat dari bentuknya, perubahan yang terjadi adalah perubahan kecil dan perubahan yang dikehendaki dan direncanakan, (2) dilihat dari faktor-faktor penyebabnya, perubahan yang terjadi disebabkan oleh situasi dan kebutuhan masyarakat yang berubah karena adanya pemikiran yang baru serta sentuhan dengan budaya lain.
Pembangunan PLTA Palu-3 (Kajian Sosiologis-Antropologis atas Gagalnya Pembangunan PLTA Palu-3 di Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah) Ferdinand Kerebungu; Siti Fathimah
Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development Vol 2 No 1 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Asosiasi Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52483/ijsed.v2i1.17

Abstract

Penelitian ini menggambarkan dan menganalisis perlawanan masyarakat adat Lindu dalam rencana pembangunan PLTA Palu-3 dan pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan hasil penelitian, perlawanan masyarakat dipicu oleh kurang sosialisasi dari pemerintah tentang pembangunan PLTA Palu-3. Dalam proses perlawanan masyarakat Adat Lindu menggunakan pemimpinan spiritual Maradindo sebagai simbol dalam melawan pemerintah