Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The ex-PKI Political Prisoners Motive to Produce the Memories of 1965/66 Mass Violence in West Sumatra Haldi Patra; Anatona Anatona; Yenny Narny
SOCIUS Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v8i2.365

Abstract

This article analyses ex-PKI political prisoners' motive to produce their memory about mass violence and detention in 1965/66. They joined the YPKP (Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan/Institute for Research on the victims 1965/65). In this organization, they expect justice for what they experienced in 1965. This article uses qualitative research. We acquire the data by interview and literature study. There are six interviewers –five of them are ex-PKI political prisoners, and one is the chairman of the YPKP branch in West Sumatra. Besides the interview, we also use relevant books, articles, newspapers, archives, and web pages. We employ the social memory approach to analyse this subject. The ex-PKI political prisoners' memory of violence had shaped the same vision between them to produce the memories of what they have experienced during 1965/66. Therefore, the old ex-political prisoners expected to straighten history to reconcile the government and the victims. They attempt to counter the state narration that mentions they had a part in the 30 September 1965 Movement to hold the coup and prove that the state victimized them for decades. Along with the straightened history, there are two primary purposes in this reconciliation they are fighting for; 1) Confession of the state that human rights violations had taken place; 2) Recovery and rehabilitation for those who had become the victim of human rights violations.
PELATIHAN MENULIS SEJARAH KAMPUNG DI NAGARI SUNGAI KAMUYANG KABUPATEN LIMAPULUH KOTA Anatona Anatona; Yudhi Andoni; Witrianto Witrianto
Jurnal Pengabdian Warta Andalas Vol 25 No 3 (2018): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan masyarakat Nagari Sungai Kamuyang dapatmenuliskan sejarah lokalnya sendiri, sehingga mayarakat daerah ini tidak tercerabut dari akarakar identitas sejarah, serta karakter mereka. Melalui kegiatan pelatihan penulisan sejarahkampung, generasi muda Nagari Sungai Kamuyang diharapkan dapat menjadi sejarawanamatir, sekaligus lahirnya berbagai corak penulisan sejarah lokal daerah ini. Metode yangdigunakan dalam pengabdian ini adalah ceramah, praktik penulisan, dan demonstrasi. Hasilpengabdian pelatihan menulis sejarah kampung tidak mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.Hal ini dapat dilihat tidak adanya antusias masyarakat mengikuti secara intens kegiatan,sekaligus rendahnya kesadaran masyarakat untuk menulis sejarah sendiri. Tampak tradisi lisanakan sejarah masyarakat Nagari Sungai Kamuyang masih terus melekat, padahal hari ini sejarahtidak bisa memberi makna bila pewarisannya bersifat tutur dari mulut ke mulut, kecuali akanmenjadi “hoaks” masa lalu bagi generasi milinial.
SITUS PENINGGALAN BERSEJARAH STUDI KASUS PERKEMBANGAN WISATA RUMAH PENGASINGAN BUNG KARNO DI BENGKULU TAHUN 2004 - 2015 Wahyu Urip Kurniawan; Anatona Gulo; Kaksim Kaksim
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 1 (2022): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v7i1.34139

Abstract

Hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan Rumah Pengasingan Bung Karno dapat dilihat dari aspek pengunjung wisatawan lokal dan mancanegara dari tahun 2004-2015 serta pengelolaan Rumah Pengasingan Bung Karno. Jumlah kunjungan wisatawan lokal pada tahun 2004-2008 mengalami peningkatan jumlah pengunjung dengan jumlah 5.823-15.439 orang. Sedangkan pada tahun 2009 tidak ada kunjungan. Adapun pasca ditutup pada tahun 2009 kunjungan pada tahun 2010 berjumlah 13.609 orang. Pada tahun 2011 mengalami penurunan dengan jumlah 6.917 orang. Pada tahun 2012-2013 mengalami peningkatan kembali dengan jumlah 22.404-31.131 orang. Pada tahun 2014 mengalami penurunan kembali dengan jumlah 26.839 orang. Sedangkan pada tahun 2015 mengalami peningkatan kembali dengan jumlah kunjungan 28.005 orang. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Pada tahun 2004 tidaka ada kunjungan pada tahun 2005-2006 berjumlah 8-9 orang. Pada  tahun 2007 mengalami penurunan dengan jumlah 7 orang. Pada tahun 2008 mengalami peningkatan dengan jumlah 15 orang. Pada tahun 2009 tidak ada kunjungan. Pada tahun 2010 mengalami peningkatan berjumlah 25 orang. Pada tahun 2011 tidak ada kunjungan. Pada tahun 2012-2013 berjumlah 15-20 orang. Pada tahun 2014 mengalami penurunan dengan jumlah 10 orang. Pada tahun 2015 mengalami peningkatan dengan jumlah 21 orang. Pengelolaan Rumah pengasingan Bung Karno       yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi dan Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu berupa, melakukan perawatan pada objek, memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengunjung, serta dalam mempromosikan objek wisata pihak pengelola melakukan upaya seperti mengadakan kunjungan ke sekolah, membuat website di media sosial dan menggunakan media sosial berupa Instagram.
PERKEMBANGAN DESA MADOBAG KECAMATAN SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI TAHUN 2012-2017 Deri Kerei Sabaggalet; Anatona Gulo; Kaksim Kaksim
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 1 (2022): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v7i1.34740

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Perkembangan Desa Madobag serta menggambarkan kehidupan sosial masyarakat di Desa Madobag tahun 2012-2017. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut: Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Pada tahun 1950-an Desa Madobag belum menjadi sebuah desa defenitif, wilayah Desa Madobag merupakan bagian dari wilayah nagari Muara Siberut yang diberi nama kampung Sarereiket yang masih dalam wilayah administrasi Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Padang Pariaman. Pada Tahun 1981 barulah Desa Madobag dibentuk berdasarkan putusan Kementrian Dalam Negeri, yang terdiri dari tiga dusun yaitu: Dusun Madobag, dusun Ugai, dan Dusun Rokdok dan dipimpin oleh kepala desa pertama yaitu Carlo yang menjabat dari tahun 1981-1986. Desa Madobag baru mengalami perkembangan pada tahun 2012 yang ditandai dengan adanya pemekaran dusun.
Pengawasan Orde Baru Terhadap Eks-Tahanan Politik PKI Di Sumatera Barat Haldi Patra; Anatona Anatona; Yenny Narny
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v11i1.14724

Abstract

Abstrak: Artikel ini membahas tentang pengawasan Pemerintah Orde Baru Indonesia terhadap eks-tahanan politik PKI di Provinsi Sumatera Barat. Para eks-tapol itu ditangkap setelah peristiwa G30S dan dilepaskan pada secara bertahap pada 1970-an. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan mengapa Orde Baru mengawasi mereka dan bagaimana pola pengawasan pemerintah Orde Baru terhadap para eks-tahanan politik itu di Provinsi ini. Artikel ini menggunakan metode sejarah, yaitu; heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat lebih dari 40.000 orang tahanan politik di provinsi ini. Pengawasan terhadap mereka dilaksanakan oleh berbagai instansi pemerintahan dan dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Otoritas memegang semua data eks-tapol tersebut agar memudahkan proses pemantauan mereka. Dengan begitu, Orde Baru dapat mencegah kebangkitan kembali PKI dan komunisme di Indonesia. Sebagai rezim yang berkuasa, Orde Baru dapat menjalankan program karena ia memiliki otoritas. Namun pengawasan ini juga memberikan dampak bagi kehidupan eks-tahanan politik itu karena membatasi ruang gerak mereka.Kata Kunci: PKI, eks-Tahanan, Politik, Sumatera, Barat, Orde, Baru. Abstract: This article examines the New Order's supervision of ex-PKI political prisoners in West Sumatra. They were arrested after the G30S incident and were released in the 1970s. The purpose of this paper is to explain why the New Order supervised them and how the New Order government's supervision patterns of the ex-political prisoners in West Sumatra Province. This paper historical method. There are four steps in this method; heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. This research shows that there are more than 40,000 political prisoners in this province. This Surveillance had carried out by various government agencies and carried out in a structured and systematic manner. The authorities held all the data of the ex-political prisoners. Thus it made it easier for the process to monitor them. The New Order could prevent the revival of the PKI and communism in Indonesia. As the governing regime, the New Order had the authority to run its programs. However, this policy affected the ex-political prisoner's lives because it the limitation that resulted from that policy. Keywords: PKI, ex-Political, Prisoner, West, Sumatera, Orde, Baru.
Strategi Perjuangan Kompi Harimau Kuranji Melawan Belanda di Kota Padang Tahun 1945-1948 Yuni Zulfitri; Nopriyasman Nopriyasman; Anatona Anatona
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 11, No 2 (2023): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/hj.v11i2.8244

Abstract

Kedatangan Belanda setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dengan tujuan untuk menguasai Indonesia kembali, mendapat perlawanan dari kaum republiken. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi perjuangan kompi Harimau Kuranji melawan Belanda pada masa revolusi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah melalui empat tahapan yaitu pertama, heuristik yakni tahap pengumpulan data berupa dokumen atau buku, artikel, jurnal dan wawancara. Kedua kritik sumber yaitu melakukan pengujian data dengan melakukan kritik internal dan eksternal terhadap data berbagai sumber. Ketiga interpretasi yakni penafsiran data sehingga menjadi fakta bermakna. Tahap terakhir yaitu penulisan sejarah dalam bentuk thesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompi Harimau Kuranji memiliki strategi untuk mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda. Strategi yang digunakan adalah gerilya, serangan umum, cegatan, penyusupan, perampasan senjata dan pemetaan operasi. Beberapa strategi tersebut diimplementasikan di lapangan sesuai dengan ancaman yang dihadapi. Setiap peristiwa yang terjadi sesuai dengan strategi yang dirancang untuk mencapai sebuah keberhasilan.