Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : DE JURE

Pelaksanaan Adat Margondang pada Pesta Pernikahan: Pergumulan antara Nilai Luhur Budaya dan Tuntutan Prakmatis/The Implementation of Margondang Customs at Weddings: The Struggle between Cultural Noble Values and Practical Demands Hamzah, Ali; Efyanti, Yasni; Rasidin, Mhd.
De Jure: Jurnal Hukum dan Syari'ah Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/j-fsh.v12i2.9864

Abstract

Abstract: The custom of margondang is commonly carried out in traditional marriages of the South Tapanuli people. Margondang is a ceremony that has noble cultural values. However, the current implementation is inserted with things that erode these cultural values. This study aims to describe the cultural values of the margondang custom and to analyze the law of the implementation of the margondang custom at the wedding ceremony of the people of South Tapanuli. Doctrinal law research with a sociological approach. The results showed that the margondang custom is a means of transforming moral messages such as procedures for forming a happy family in the world and endings. The implementation of the margondang custom in South Tapanuli is not prohibited in the texts or the opinions of the scholars. Based on this provision, the jumhur ulama allows the implementation of traditional wedding ceremonies that are clean from the elements of immorality.Keywords: margondang; music; Islamic law.Abstrak: Adat margondang lazim dilaksanakan dalam perkawinan adat masyarakat Tapanuli Selatan. Margondang merupakan upacara yang memiliki nilai budaya luhur. Namun, pelaksanaannya saat ini disisipi dengan hal-hal yang menggerus nilai-nilai budaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budaya adat margondang dan menganalisis hukum pelaksanaan adat margondang pada pesta pernikahan masyarakat Tapanuli Selatan. Penelitian hukum doctrinal dengan pendekatan sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adat margondang merupakan sarana transformasi pesan moral seperti tata cara membentuk keluarga bahagia di dunia dan akhiran. Pelaksanaan adat margondang di Tapanuli Selatan tidak terdapat larangan dalam nash maupun pendapat para ulama. Berdasakan ketentuan ini jumhur ulama memperbolehkan pelaksanaan upacara adat perkawinan yang bersih dari unsur kemaksiatan atau kemunkaran.Kata Kunci: margondang; musik; hukum Islam.