Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

The Relationship Of Physical Activities And Adherence To Take Antidiabetic Drugs Toward Blood Glucose Levels On Type 2 Diabetes Mellitus Sintiya Halisya Pebriani; Lenny Astuti; Innes Hardi Pratiwi
Jurnal MIDPRO Vol 12, No 1 (2020): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/md.v12i1.138

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by hyperglycemia. Unable to control blood levels in patient with DM Type 2 can cause short-term, long-term complications and even death. Therefore, it must be agreed about the implementation of physical activity and adherence for taking medication. The aim of this study was to determine the correlation of physical activities and adherence to take antidiabetic drugs toward blood glucose levels on type 2 diabetes mellitus patient. The method of this research was an observational analytic study with a cross sectional design.The sample of the reserach was 40 patient with random sampling technique. The technique to convey was by glucometer and interview used a questionnaire. Analysis the data used the correlation kendall’s tau test. The result of research showed that there was the positive correlation (p= 0,000 r = 0,529) between physical activity and blood glucose, and there was negative correlation (p= 0,002 r = -0,475) between adherence to take antidiabetic drugs with blood glucose.   From the result of the analysis concluded that there was a posistive influence of physical activity ang blood glucose. Its was not related with existing theorise, but from the 25 respondents who had severe physical activity the were 20 respondents who were not compliant in consuming diabetic drugs, so there were negative correlation between adherence and diabetic blodd glucose.
Pemanfaatan Jahe Madu Terapi Komplementer pada Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Lago Dessy Suswitha; Dewi Rury Arindari; Lela Aini; Lenny Astuti; Adi Saputra
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.6329

Abstract

ABSTRAK Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dari saluran nafas mulai dari hidung hingga alveoli yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Penyebaran virus dan bakteri dapat melalui droplet, lingkungan udara yang tercemar. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk pencegahan penyakit ISPA adalah dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan minuman jahe madu yang mengandung antiseptik dan antioksidan. Kandungan tersebut berfungsi untuk menurunkan tingkat keparahan batuk tanpa menimbulkan efek samping yang dapat mengganggu kesehatan anak. Tujuan Pengabdian adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ISPA dan pelatihan pembuatan minuman herbal jahe madu dapat terlaksana dengan baik. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah berbentuk penyuluhan dan pelatihan. Kesimpulan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Lago dalam menerapkan terapi komplementer pembuatan Jahe Madu untuk anggota keluarga yang menderita ISPA. Disarankan bagi masyarakat agar dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta rajin menganjurkan anak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Kata Kunci : Penyakit ISPA, Terapi Komplementer, Jahe Madu  ABSTRACT Acute Respiratory Infection (ARI) is an acute infectious disease that attacks one part of the respiratory tract from the nose to the alveoli caused by viruses and bacteria. The spread of viruses and bacteria can be through droplets, polluted air environment. One of the things that can be done to prevent ARI disease is to provide counseling and training on making honey ginger drinks which contain antiseptics and antioxidants. The content serves to reduce the severity of cough without causing side effects that can interfere with children's health. The purpose of this service is to increase public knowledge about ARI and training in making honey ginger herbal drinks can be carried out properly. The method used in community service activities is in the form of counseling and training. The conclusion is that there is an increase in community knowledge in Bangun Sari Village, Tanjung Lago District in applying complementary therapies to making Honey Ginger for family members who suffer from ARI. It is recommended for the community to be able to apply clean and healthy living behaviors and be diligent in encouraging children to wash their hands before and after eating. Keywords: ARI Disease, Complementary Therapy, Honey Ginger
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MASA KERJA PERAWAT DENGAN PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL PADA PERAWATAN LUKA POST OPERASI Lenny Astuti; Abdurahman Yanza
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 10, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v10i1.184

Abstract

Latar belakang: Infeksi nosokomial merupakan persoalaan serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Walaupun beberapa kejadian Infeksi nosokomial tidak menyebabkan kematian pasien, namun menyebabkan pasien dirawat lebih lama akibatnya pasien harus membayar lebih mahal. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pencegahan dan pengendalian yang sistematis, terencana, dan terkoordinasi yang berkesinambungan, dimana dengan upaya pencegahan yang lebih mudah maka hal-hal yang berkaitan dengan problematika infeksi nosokomial dapat dicegah atau dibuat seminimal mungkin. Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan masa kerja perawat dengan pencegahan infeksi nosokomial pada perawatan luka post operasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Pusri Palembang. Metode: penelitian ini menggunakan survei deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan secara cross sectional. Sampel penelitian ini adalah perawat yang memiliki sertifikasi perawatan luka di ruang rawat inap berjumlah 30 Perawat. Jenis analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa Chi Square. Hasil: hubungan antara pengetahuan perawat dengan pencegahan infeksi nosokomial pada perawatan luka post operasi didapatkan nilai p: 0,037, dan hubungan antara masa kerja dengan pencegahan infeksi pada perawatan luka post operasi dengan nilai p 0,411. Saran: Dalam penilitian ini diharapkan perawat agar dapat meningkatkan pengetahuan dalam pencegahan infeksi noskomial pada perawatan dengan mengadakan pelatihan atau seminar ilmiah tentang infeksi nosokomial. Kata Kunci     : Pengetatahuan, masa kerja, Pencegahan Infeksi Nosokomial
PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR Lenny Astuti; Lela Aini
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 1 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i1.375

Abstract

Latar belakang: Nyeri merupakan keluhan yang paling sering terjadi pada pasien post operasi fraktur, di mana nyeri yang tidak diatasi akan menghambat proses penyembuhan, keterbatasan lingkup gerak sendi sehingga mempersulit pasien memenuhi aktivitas sehari-hari. Penatalaksanaan nyeri fraktur yang biasanya digunakan adalah manajemen secara farmakologi dan non farmakologi. Secara farmakologi dengan obat anti nyeri dan secara non farmakologi salah satu tindakan yang dapat diberikan adalah dengan pemberian aromaterapi  lavender. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap skala nyeri pada pasien post operasi fraktur. Metode: Penelitian ini  kuantitatif dan menggunakan Pre Experimen dengan rancangan One Grup Pretest dan Posttest. Sampel dalam penelitian ini diambil secara puposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 17 responden. Penelitian di lakukan pada bulan tanggal 24 Juni – 6 Juli tahun 2018 di ruang cempaka dan dahlia RS AK Gani Palembang. Alat pengumpulan data berupa lembar observasi dan wawancara. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Matched Pair Test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi lavender dengan p value = 0,002. Saran: Diharapkan dapat mengaplikasikan tehnik  manajemen nyeri bukan hanya dengan farmakologi tetapi juga bisa dilakukan dengan non farmakologi, salah satunya yaitu dengan menggunakan aromaterapi lavender. Kata Kunci: Aromaterapi Lavender, Fraktur, Nyeri
Pencegahan Konstipasi pada Anak Melalui Penyuluhan Implementasi Evidence Based Practice tentang Makanan Berserat dan Air Putih Lela Aini; Lenny Astuti; Dessy Suswitha; Dea Mega Arini; Shinta Maharani; Dewi Rury Arindari; Sri Hartati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i1.5231

Abstract

ABSTRAKKonstipasi merupakan kondisi di mana feses mengeras sehingga susah dikeluarkan melalui anus,dan menimbulkan rasa terganggu atau tidaknya pada rektum. Konstipasi dapat terjadi akibat kurangnya makan berserat, kurang minum putih dan pengaruh obat yang dikonsumsi. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat adalah dengan memberikan penyuluhan tentang Pencegahan konstipasi pada anak melalui penyuluhan impementasi evidence based practice tentang makanan berserat dan air putih. Tujuan Pengabdian adalah untuk Meningkatkan pemahaman anak mengenai pencegahan konstipasi melalui penyuluhan implementasi evidence based practice tentang makanan berserat dan air putih di Panti Asuhan Darussalam Palembang. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah berbentuk pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demontrasi. Kesimpulan adanya peningkatan pengetahuan anak (100%) di Panti Asuhan Darussalam Palembang tentang makanan berserat dan konsumsi air putih untuk mencegah kejadian konstipasi. Kata Kunci: Konstipasi, Makanan berserat, dan Air Putih ABSTRACT Constipation is a condition in which the stool hardens so that it is difficult to expel it through the anus, and causes discomfort or discomfort in the rectum. Constipation can occur due to lack of fiber eating, drinking less mineral water, and the influence of drugs consumed. One of the things that can be done to increase public awareness is to provide counseling on the prevention of constipation in children through counseling on the implementation of evidence-based practice about fibrous food and water. The purpose of this service was to increase children's understanding of preventing constipation through counseling on the implementation of evidence-based practice about fibrous food and mineral water at the Darussalam Orphanage in Palembang. The method used in community service activities through health education with lecture and demonstration methods. The conclusion is that there was an increase of knowledge of children (100%)at the Darussalam Orphanage in Palembang about fibrous food and water consumption to prevent constipation. Keywords: Constipation, Fibrous Food, And Mineral Water.
HUBUNGAN ANTARA EFEK SAMPING OBAT ANTI TUBERCULOSIS (OAT) DAN PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PENDERITA TUBERCULOSIS (TB) PARU Lela Aini; Lenny Astuti
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 2 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i2.491

Abstract

Latar belakang: Penyakit TB Paru telah menjadi masalah kesehatan yang paling utama di dunia. Berdasarkan data WHO, jumlah kasus TB Paru pada tahun 2015 yaitu 10,4 juta jiwa meningkat dari sebelumnya yaitu 9,6 juta jiwa. Kepatuhan terhadap pengobatan tuberculosis merupakan kunci dalam pengendalian tuberculosis. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara efek samping OAT dan peran PMO dengan kepatuhan berobat pada penderita tuberculosis paru. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah semua penderita TB paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang pada tanggal 22 April- 20 Mei 2019 sebanyak 102 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penderita TB paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang sebanyak 51 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil:  Distribusi frekuensi responden TB paru yang patuh berobat sebanyak 37 responden (72,5%), responden yang mengalami efek samping OAT rendah sebanyak 39 responden (76,5%), responden peran PMO baik sebanyak 34 responden (66,7%). Hasil uji chi square diketahui bahwa ada hubungan antara efek samping OAT (p value = 0,011)  dan peran PMO (p value = 0,007) dengan kepatuhan berobat pada penderita tuberculosis paru. Saran: Diharapkan pihak rumah sakit dapat meningkatkan sosialisasi kepada pengunjung terutama pada keluarga dan penderita TB paru tentang pentingnya kepatuhan berobat sesuai dengan jadwal, serta dapat meningkatkan pemberian informasi seperti dengan mengadakan konseling atau penyuluhan kepada keluarga dan penderita TB paru serta memperbanyak poster-poster tentang penyakit TB paru. Kata Kunci     : Efek Samping OAT, Peran PMO, Kepatuhan Berobat, TB Paru
Implementasi Water Tepid Sponge dalam Mengatasi Masalah Hipertemia pada Penderita Demam Berdarah Dangue Lela Aini; Lenny Astuti; Dessy Suswitha; Dewi Rury Arinda; Shinta Maharani; Sri Muliasari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.6483

Abstract

ABSTRAK Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular infeksi yang memiliki gejala peningkatan suhu tubuh atau hipertermia, apabila kurangnya penangan yang tepat dapat menimbulkan dengue shock syndrome. Salah satu penangan demam dapat berupa pemberian kompres hangat (tepid sponge). Water Tepid Sponge merupakan satu upaya untuk menurunkan suhu (hipertermia) yang menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah supervisial dengan teknik seka atau tindakan memandikan dengan tujuan terapeutik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang implementasi tepid water sponge dalam mengatasi masalah hipertemia pada penderita demam berdarah dengue. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah berbentuk pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demontrasi. Seluruh (100%) pasien yang berkunjung di Puskesmas Sei Baung Palembang dapat memahami implementasi water tepid sponge dengan baik. Adanya peningkatan pengetahuan yang berkunjung di Puskesmas Sei Baung Palembang tentang implementasi water tepid sponge dalam mengatasi masalah hipertemia pada penderita demam berdarah dangue Kata Kunci: Water Tepid Sponge, Hipertermia, Demam Berdarah Dangue  ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious infectious disease that has symptoms of increased body temperature or hyperthermia, if the lack of proper handling can cause dengue shock syndrome. One of the fever handlers can be in the form of giving a warm compress (tepid sponge). Tepid Water Sponge is an effort to reduce temperature (hyperthermia) that combines the technique of compressing the block on the superficial blood vessels with the technique of wiping or bathing for therapeutic purposes. water sponge in overcoming the problem of hyperthermia in patients with dengue hemorrhagic fever. The method used in community service activities is in the form of health education with lecture and demonstration methods. All of the patient (100%) who had visited Sei Baung Public Health Center Palembang could understand the implementation of water tepid sponge well. The conclusion is that there is an increase in respondents' knowledge (100%) at the Sei Baung Health Center Palembang about the implementation of water tepid sponges in overcoming the problem of hyperthermia in patients with dengue fever and dengue.  Keywords: Water Tepid Sponge, Hyperthermia, Dengue Hemorrhagic Fever
Hubungan Pola Makanan Berserat dan Air Putih terhadap Kejadian Konstipasi di Sdit Darussalam Palembang Lela Aini; Shinta Maharani; Lenny Astuti
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 9 (2022): Volume 4 Nomor 9 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i9.6874

Abstract

ABSTRACT Constipation is a health problem in the form of not being able to pass hard and dry feces less than three times a week (Risma Hanuraswati, 2017). The pattern of bowel movements is influenced by several factors such as water intake, activity level, and fiber intake from the food you eat every day. Particular attention should be paid to consumption patterns that tend to emphasize practical benefits. Water supports metabolic processes in the body by converting food into energy. Our bodies can absorb 1.52 liters of water every day to support the body's own metabolism. This study aims to clarify the relationship between fiber diet and water on the development of constipation at SDIT Darussalam Palembang.   This type of survey is a quantitative survey with a descriptive analytical survey design using a cross-sectional approach. Based on the results of the study using paired t-test, the results of the systolic statistical test showed a value of 0.001. Since < 0.05, we can conclude the relationship between food and water behavior in the development of constipation. Knowledge of the relationship between a high-fiber diet and normal water on the incidence of constipation at SDIT Darussalam Palembang, p-value = 0.001 Keywords: Constipation, Fiber Food, Water  ABSTRAK Konstipasi merupakan masalah kesehatan berupa tidak dapat mengeluarkan feses yang keras dan kering kurang dari tiga kali seminggu (Risma Hanuraswati, 2017). Pola buang air besar dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti asupan air, tingkat aktivitas, dan asupan serat setiap orang. Air mendukung proses metabolisme dalam tubuh dengan mengubah makanan menjadi energi. Tubuh kita dapat menyerap 1,52 liter air setiap hari untuk mendukung metabolisme tubuh sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan berserat dan air putih terhadap perkembangan konstipasi di SDIT Darussalam Palembang. Jenis survei ini adalah survei kuantitatif dengan desain survei deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji t berpasangan, hasil uji statistik sistolik menunjukkan nilai 0,001. Karena < α0,05, kita dapat menyimpulkan hubungan antara perilaku makanan dan air dalam perkembangan sembelit. Pengetahuan hubungan antara diet tinggi serat dan air putih normal terhadap kejadian konstipasi di SDIT Darussalam Palembang, p-value = 0,001 Kata Kunci: Konstipasi, Makanan, Beserat, Air Putih
PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR Lenny Astuti; Lela Aini
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 1 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i1.929

Abstract

Latar belakang: Nyeri merupakan keluhan yang paling sering terjadi pada pasien post operasi fraktur, di mana nyeri yang tidak diatasi akan menghambat proses penyembuhan, keterbatasan lingkup gerak sendi sehingga mempersulit pasien memenuhi aktivitas sehari-hari. Penatalaksanaan nyeri fraktur yang biasanya digunakan adalah manajemen secara farmakologi dan non farmakologi. Secara farmakologi dengan obat anti nyeri dan secara non farmakologi salah satu tindakan yang dapat diberikan adalah dengan pemberian aromaterapi  lavender. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap skala nyeri pada pasien post operasi fraktur. Metode: Penelitian ini  kuantitatif dan menggunakan Pre Experimen dengan rancangan One Grup Pretest dan Posttest. Sampel dalam penelitian ini diambil secara puposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 17 responden. Penelitian di lakukan pada bulan tanggal 24 Juni – 6 Juli tahun 2018 di ruang cempaka dan dahlia RS AK Gani Palembang. Alat pengumpulan data berupa lembar observasi dan wawancara. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Matched Pair Test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi lavender dengan p value = 0,002. Saran: Diharapkan dapat mengaplikasikan tehnik  manajemen nyeri bukan hanya dengan farmakologi tetapi juga bisa dilakukan dengan non farmakologi, salah satunya yaitu dengan menggunakan aromaterapi lavender. Kata Kunci: Aromaterapi Lavender, Fraktur, Nyeri
HUBUNGAN ANTARA EFEK SAMPING OBAT ANTI TUBERCULOSIS (OAT) DAN PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PENDERITA TUBERCULOSIS (TB) PARU Lela Aini; Lenny Astuti
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 2 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i2.935

Abstract

Latar belakang: Penyakit TB Paru telah menjadi masalah kesehatan yang paling utama di dunia. Berdasarkan data WHO, jumlah kasus TB Paru pada tahun 2015 yaitu 10,4 juta jiwa meningkat dari sebelumnya yaitu 9,6 juta jiwa. Kepatuhan terhadap pengobatan tuberculosis merupakan kunci dalam pengendalian tuberculosis. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara efek samping OAT dan peran PMO dengan kepatuhan berobat pada penderita tuberculosis paru. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah semua penderita TB paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang pada tanggal 22 April- 20 Mei 2019 sebanyak 102 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penderita TB paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang sebanyak 51 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil:  Distribusi frekuensi responden TB paru yang patuh berobat sebanyak 37 responden (72,5%), responden yang mengalami efek samping OAT rendah sebanyak 39 responden (76,5%), responden peran PMO baik sebanyak 34 responden (66,7%). Hasil uji chi square diketahui bahwa ada hubungan antara efek samping OAT (p value = 0,011)  dan peran PMO (p value = 0,007) dengan kepatuhan berobat pada penderita tuberculosis paru. Saran: Diharapkan pihak rumah sakit dapat meningkatkan sosialisasi kepada pengunjung terutama pada keluarga dan penderita TB paru tentang pentingnya kepatuhan berobat sesuai dengan jadwal, serta dapat meningkatkan pemberian informasi seperti dengan mengadakan konseling atau penyuluhan kepada keluarga dan penderita TB paru serta memperbanyak poster-poster tentang penyakit TB paru. Kata Kunci     : Efek Samping OAT, Peran PMO, Kepatuhan Berobat, TB Paru