Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The Effect Of Education And Training Of Toga Processing On The Level Of Community Knowledge About The Processing Of Toga Into Traditional Medicine Devi Ristian Octavia; Khusnul Khotimah; Dewi Indah Ayu Ardiyanti Fistalia; Emilia Rahmawati; Djati Wulan Kusumo
Jurnal MIDPRO Vol 13, No 2 (2021): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/md.v13i2.315

Abstract

Since the outbreak of Covid-19, the popularity of herbal medicines has increased. The use of TOGA is strongly influenced by public knowledge and how to use each herbal medicines for various different diseases. The use of traditional medicine must also consider the appropriate dose/dose and processing method so that the therapeutic objectives are achieved. However, not many people know how to make good traditional medicines, starting from the parts of medicinal plants that are taken to the processing stage. This study aims to see the effect of education on increasing public knowledge of the management of TOGA as a traditional medicine. The study was conducted using a one group pre-post test design. The population of this study was the community in Pajangan village who were members of a group of 36 herbal medicine entrepreneurs. The sample was taken using the consecutive sampling method. toga processing training for 3 weeks. In the fourth week, the gown processing questionnaire was again distributed to the respondents as posttest data. The effect of TOGA processing education on TOGA processing knowledge was analyzed using paired samples t-test. The results showed that education and training on TOGA processing had an impact on people's knowledge about TOGA management. The increase in knowledge measured shows that most of the respondents' knowledge has increased, from low knowledge to high knowledge. with a significance value of 0.003 which means that there is an effect of education and training in increasing public knowledge about traditional medicine processing.
DESKRIPSI PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN JAMU ASAM URAT DI TOKO JAMU HERBAL AMPEL DESA TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN Djati Wulan Kusumo
Surya : Jurnal Media Komunikasi Ilmu Kesehatan Vol 13, No 2 (2021): Jurnal Surya, Vol. 13, No. 02, Agustus 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38040/js.v12i2.276

Abstract

Asam urat adalah senyawa yang ada di dalam tubuh manusia, senyawa ini memiliki rasio normalnya rendah ≤ 3,6 mg/dL dan tinggi ≥ 8,3 mg/dL. Asam urat terjadi akibat mengkonsumsi zat purin secara berlebihan. Masyarakat menggunakan jamu asam urat karena menurutnya jamu terbuat dari bahan alam. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang beranggapan bahwa penggunaan obat dengan bahan alami dianggap lebih aman dari pada obat sintesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi pengetahuan tentang penggunaan jamu pada penyakit asam urat di toko jamu herbal ampel Desa Tikung Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan.Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan jamu digunakan uji statistik deskriptif. Populasi pada penelitian ini semua pengunjung yang membeli jamu di toko jamu herbal ampel di Desa Tikung periode Maret 2021 dan sampel dalam penelitian ini yaitu pengunjung yang membeli jamu asam urat pada toko jamu herbal ampel di Desa Tikung Kabupaten Lamongan pada periode bulan Maret 2021 dengan total responden sebanyak 85 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Analisis data pada penelitian ini yaitu editing, coding, scoring, tabulating dan uji statistik.Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan baik  sebanyak 22 responden (26%), pengetahuan cukup sebanyak 44 responden (52%) dan pengetahuan kurang sebanyak 19 responden (22%). Menurut hasil uji gamma faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu umur dan pendidikan, dan faktor yang tidak mempengaruhi pengetahuan yaitu jenis kelamin dan pekerjaan. Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya penyuluhan terkait penggunaan jamu asam urat pada daerah tersebut.
Faktor perilaku meningkatkan resiko keputihan Umi Salamah; Djati Wulan Kusumo; Desi Nurlaela Mulyana
Jurnal Kebidanan Vol 9, No 1 (2020): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.429 KB) | DOI: 10.26714/jk.9.1.2020.7-14

Abstract

Reproductive health is a complete state of physical, mental and social well-being. Cleanliness of the female area for women is very important because it can make women feel comfortable and can prevent infectious diseases and infections. This research to determine the relationship of behavioral factors (urinary habits, use of irritants, habits during menstruation, use of underwear), and environmental factors (toilet hygiene) with the occurrence of vaginal discharge in students of the Great Achievement Midwifery Academy. This research uses analytic type with cross sectional approach. The sample of this research is 190 students of the Great Achievement Midwifery Academy, bivariate analysis using chi square. It was found that 134 (70.5%) respondents experienced vaginal discharge, there was a significant relationship between the use of irritants and vaginal discharge (p value = 0,000 and OR = 27.7), there was a significant relationship between the habit of urination and vaginal discharge (p value = 0,000 and OR = 34) , there is a significant correlation between the use of underwear with vaginal discharge (p value = 0.002 and OR = 36), there is a significant relationship between menstrual habits and vaginal discharge (p value = 0.006 and OR = 2.9). The use of irritants, urinary habits, underwear and voiding habits are risk factors for vaginal discharge.
Perilaku ibu dalam pemanfaatan persalinan penundaan pemotongan tali pusat sampai 24 jam Desi Nurlaela Mulyana; Umi Salamah; Djati Wulan Kusumo
Jurnal Kebidanan Vol 9, No 2 (2020): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jk.9.2.2020.163-172

Abstract

The method of delaying cutting the umbilical cord after the baby is born and letting the cord out completely and then cut after 24 hours has not been implemented in all health facilities. Klinik Utama Anny Rahardjo has been implementing since 2012. The purpose of this research is to know the mother's behavior in the utilization of delivery delay cutting of the umbilical cord up to 24 hours at Klinik Utama Anny Rahardjo East Jakarta in 2017. The method used in this research is a descriptive qualitative method of describing mothers who have utilized this delivery at Klinik Utama Anny Rahardjo. This study amounted to 13 people consisting of 7 informants and 6 key informants. The result of research that mother's behavior is good enough, age, job, distance, and cost don't influence mother's behavior, while education, knowledge, attitude, family support, and health worker influence mother's behavior, in the utilization of delivery delay cord cutting up to 24 hours. It is suggested for Klinik Utama Anny Rahardjo to provide more information so that the mother's knowledge is better, for other researchers it is suggested that the research method use quantitative to get more samples, and for health service to follow up the development of science in the field of this method of delivery.
Farmasi EFEK RAMUAN OBAT TRADISIONAL (BATRA) KALIPUTIH JAWA TENGAH, TERHADAP KOLESTEROL, TRIGLISERIDA DAN HDL TIKUS SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOSIN Urmatul Waznah; Nurkhasanah Nurkhasanah; Kintoko Kintoko; Djati Wulan Kusumo
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 3 No 1 (2019): September 2019
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.224 KB)

Abstract

ABSTRAK Ramuan Batra asli Kaliputih adalah ramuan tradisional yang secara empiris berkhasiat untuk mengobati penyakit diabetes dengan komplikasi gagal ginjal yang terdiri dari tumbuhan obat yaitu, daun keji beling, daun kumis kucing, biji kopi arabika mentah, tunas bambu kuning, cokol tebu ireng, ganyong merah, rimpang temulawak, rimpang kunir putih, rimpang kunyit, buah belimbing wuluh dan srintil hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Ramuan Batra terhadap kadar kolesterol, trigliserid dan HDL. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus jantan galur Sprague Dawley yang diinduksi dengan Streptozotosin (dosis 40 mg/dl) secara intra peritonial dengan dosis tunggal. Pemberian ramuan dilakukan selama 15 hari sesuai dengan terapi yang dilakukan oleh Batra kepada pasien. Parameter yang diamati meliputi kadar kolesterol, trigiserid dan HDL menggunakan metode enzimatik–kalorimetri secara CHOD–PAP. Hasil Pengukuran kadar kolesterol dan trigliserida menunjukan penurunan dibandingkan kontrol negatif pada dosis 36 mL/kg BB dan dosis 54 mL/kg BB untuk kolesterol dan dosis 18 mL/kg BB, 36 mL/kg BB 54 mL/kg BB untuk trigliserida.Sedangkan pemeriksaan terhadap kadar HDL menunjukkan kenaikan dibandingkan kontrol negatif pada dosis 18 mL/kg BB, 36 mL/kg BB , 54 mL/kg BB. Sehingga ramuan Batra pada ketiga dosis,mampu menurunkan kadar kolesterol, trigliserida dan meningkatkan HDL. Kata kunci : Ramuan Batra Kaliputih, kolesterol, trigliserida, HDL
Pelatihan Hand Sanitizer Ekstrak Daun Sirih Dan Jeruk Nipis Sebagai Antisipasi Penularan Covid-19 Mutasi Varian Omicron Devi Ristian Octavia; Elasari Dwi Pratiwi; Djati Wulan Kusumo; Irma Susanti; Salma Nur Azizah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5763

Abstract

ABSTRAK Munculnya varian baru Covid-19 menyebabkan kekhawatiran utama karena varian Omicron ini lebih menular dibandingkan dengan varian lainnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk memutus mata rantai infeksi Covid-19 melalui langkah pencegahan, salah satunya adalah penggunaan handsanitizer. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra dalam pengabdian masyarakat ini adalah lokasi desa yang jauh dari fasilitas kesehatan dan susah mendapatkan handsanitizer. Selain itu masyarakat Desa Kuluran kecamatan Kalitengah belum memahami bahwa handsanitizer dapat dibuat dari bahan alami yaitu daun sirih dan jeruk nipis sehingga pada pengabbdian masyarakat ini memberdayakan masyarakat utuk membuat handsanitizer dengan bahan alami. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini berupa partisipasi masyarakat dengan indikator kesertaan masyarakat dalam kegiatan melalui sosialisasi dan pelatihan. Kegiatan dilaksanakan lima tahap yaitu; identifikasi masalah dan potensi desa, analisis kebutuhan mitra, penyusunan program bersama, sosialisasi dengan metode diskusi kelompok tentang pembuatan Handsanitizer ekstrak daun sirih dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan handsanitizer alami. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Desa Kuluran Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan pada bulan Desember 2021 yang dihadiri oleh 25 orang yang tergabung dalam kelompok asuhan mandiri TOGA. Hasil akhir dari pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa kemampuan masyarakat dalam membuat handsanitizer secara mandiri tergolong dalam kategori baik yaitu >75% mampu membuat handsanitizer sesuai prosedur. Dengan adanya penyuluhan pembuatan hand sanitizer dari bahan alam sebagai bahan baku diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan bahan disekitarnya untuk mencegah dan menanggulangi Covid-19. Kata Kunci: Covid-19; Daun Sirih; Hand Sanitizer ABSTRACT A new variant of Covid-19 caused a major emergence because this Omicron variant is more contagious than other variants. Efforts that can be made to break the chain of Covid-19 infection through preventive measures, one of which is the use of hand sanitizer. The problem faced by partners in community service is the location of the village which is far from health facilities and it is difficult to get hand sanitizer. In addition, the people of Kuluran Village, Kalitengah sub-district do not understand that hand sanitizer can be made from natural ingredients, namely betel leaf and lime so that this community service empowers the community to make hand sanitizer with natural ingredients. The method used in this community service is in the form of community participation with indicators of community participation in activities through socialization and training. Activities carried out in five stages; knowing the problems and potential of the village, training on partner needs analysis, joint program preparation, socialization with the group discussion method on making betel leaf extract Handsanitizer and continued with making natural hand sanitizer. This community service activity was carried out in Kuluran Village, Kalitengah Subdistrict, Lamongan Regency in December 2021 which was attended by 25 people who are members of the TOGA group. The final result of this community service shows that the community's ability to make hand sanitizer independently belongs to the good category, namely >75% able to make hand sanitizer according to the procedure. With counseling on the manufacture of hand sanitizers from natural ingredients as raw materials, it is hoped that the community can use the surrounding materials to prevent and cope with Covid-19. Keywords : Covid-19; betel leaf ; Hand Sanitizer
SKRINING FITOKIMIA SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA EKSTRAK ETANOL BUNGA PEPAYA (Carica papaya L.) Djati Wulan Kusumo; Susanti Susanti; Erma Kusuma Ningrum
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 5 No 2 (2022): March 2022
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa tanaman memiliki senyawa kimia yang memiliki efek terapi, baik senyawa kimia hasil metabolisme primer maupun senyawa kimia hasil metabolisme sekunder. Bunga pepaya (Carica papaya L.) sering digunakan oleh masyarakat untuk membantu penyembuhan penyakit jantung dan mengatasi berbagai gangguan kesehatan lainnya. Berdasarkan pemanfaatan tanaman pepaya tersebut, maka perlu dilakukan skrining fitokimia pada bunga papaya. Metode penelitian skrining fitokimia dilakukan dengan uji warna menggunakan berbagai pereaksi untuk mengidentifikasi senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol, quinon, saponin, steroid-terpenoid, dan tanin. Sebelum dilakukan skrining fitokimia terlebih dahulu dilakukan preparasi simplisia dan maserasi. Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol bunga pepaya dengan rendemen sebesar 12,9%. Berdasarkan hasil skrining fitokimia ekstrak etanol bunga pepaya, maka dapat disimpulkan bahwa senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada bunga pepaya (Carica papaya L.) adalah flavonoid, polifenol, quinon, dan tanin.
FORMULASI DAN EVALUASI KRIM EKSTRAK ETANOL BERAS MERAH (ORYZA NIVARA L.) Nadif Tuzairoh; Djati Wulan Kusumo; Elasari Dwi Pratiwi
Jurnal Farmagazine Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v9i2.563

Abstract

Antiaging adalah sediaan untuk menghambat proses degeneratif dan timbulnya tanda penuaan kulit. Beras merah (Oryza Nivara L.) memiliki kandungan antosianin yang bertindak sebagai antioksidan alami efektif untuk mencegah penuaan dini. Tujuan penelitian, untuk memformulasikan ekstrak beras merah dalam bentuk sediaan krim dengan variasi konsentrasi 2,5%, 5% dan 10% dan kemudian dilakukan evaluasi fisik krim yang meliputi uji organoleptis, homogenitas, daya sebar, pH, viskositas. Uji organoleptis (bau khas oleum rosae, tekstur semi padat, warna F0 putih, F1 putih sedikit kemerahan, F2 merah muda dan F3 merah muda matang), hasil homogenitas menunjukkan sediaan homogen. Hasil uji daya sebar pada F0 6,73±0,25; F1 6,93±0,12; F2 6,10±0,36; F3 6,53±0,50 menunjukkan bahwa F2 berbeda nyata dengan F1. Hasil uji pH pada F0 7,64±0,12; F1 7,23±0,03; F2 7,18±0,02; F3 7,22±0,01 menunjukkan F1, F2, F3 berbeda nyata dengan F0. Hasil uji viskositas pada F0 2760±91,65 cP; F1 2.747±23,09 cP; F2 2.853±50,33 cP; F3 2.880±87,18 Cp menunjukkan semua formula tidak ada yang berbeda nyata. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak beras merah dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan krim dan memenuhi persyaratan evaluasi karakteristik fisik krim. Dari analisis data uji daya sebar, pH, dan viskositas, formula terbaik adalah F1.
ISOLASI α-SELULOSA, PEMBUATAN & KARAKTERISASI MIKROKRISTALIN SELULOSA (MCC) DARI LIMBAH KULIT JERUK BABY (Citrus sinensis) Yulianita Pratiwi Indah Lestari; Yuniarti Falya; Uswatun Chasanah; Djati Wulan Kusumo; Maulidwina Bethasari
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 26 No. 3 (2022): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v26i3.22070

Abstract

Obat memiliki kebermanfaatan yang penting dalam pelayanan kesehatan yang dapat digunakan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Namun, industri farmasi di Indonesia masih sangat tergantung dengan bahan baku impor. Pemanfaatan buah jeruk baby java masih sangat minim. Hal ini dapat dilihat dari limbah jeruk yang hanya dibuang, yang terdiri dari kulit dan biji. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan mikrokristalin selulosa dari limbah Kulit Jeruk Baby (MCCKJB), kemudian dilakukan karakterisasi dengan Avicel PH 101 sebagai bahan baku pembanding. Karakterisasi dari MCCKJB terdiri dari uji kualitatif (pemeriksaan organoleptis, identifikasi menggunakan iodinate zinc chloride, pengujian kelarutan, uji pH) dan uji sifat fisik, antara lain: penetapan titik lebur, uji sudut diam, uji laju alir, uji kerapatan, susut pengeringan, & kompresibilitas, dimana setiap uji pada karakterisasi tersebut (uji kualitatif dan uji sifat fisik) akan dibandingkan dengan senyawa pembanding komersial yaitu Avicel PH 101. Berdasarkan hasil penelitian rendemen α-selulosa sebesar 66,75% terhadap serbuk simplisia, rendemen MCCKJB sebesar 82,53% terhadap α-selulosa dan karakterisasi serbuk MCCKJB meliputi reaksi warna, organoleptis, kelarutan, dan pH menunjukkan kemiripan karakteristik dengan Avicel® PH 101 sebagai pembanding, titik lebur 270° C, sudut diam 28,86°, laju alir 1,52 g/s, kerapatan curah 0,349 g/cm3, kerapatan mampat 0,466 g/cm3, susut pengeringan 10,3%, & kompresibilitas 25%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, karakteristik serbuk MCCKJB memiliki kemiripan dengan Avicel® PH 101.
Efek Ramuan Tradisional Kaliputih terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa, SOD, HbA1c, dan Histopatologi Pankreas pada Tikus Diabetes yang Diinduksi Streptozotocin Djati Wulan Kusumo; Yuli Nurullaili Efendi; Kintoko Kintoko; Tri Puspita Yuliana; Urmatul Waznah; Tya Muldiyana; Hasni Pulhehe
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 21 No 1 (2023): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jifi.v21i1.1229

Abstract

Prevention of DM by controlling sugar and lipid levels is the main therapy. The traditional medicine diabetesherb from Kaliputih Batur, Banjarnegara, Central Java consists of 11 kinds of medicinal plants that are empirically proven to be efficacious for diabetes mellitus. The potion is prepared by the infundation method. Three control groups (normal, positive, and negative) and three test groups with different doses (18, 36, and 54 mL/kg BW) that had previously been induced by streptozotocin were created using Sprague Dawley (SD) albino rats. Using HE staining, observations were obtained on fasting blood glucose (FBG), superoxide dismutase (SOD), HbA1c, and pancreatic organs. At doses of 36 and 54 mL/kg bw, results analysis of biochemical parameters of FBG levels revealed a substantial decline (P<0.05). At all dosages of the herb, there was a significant change in SOD activity (P<0.05), and at a dose of 18 mL/kg BW compared to negative control, there was a significant difference in HbA1c levels (P<0.05). HE staining results revealed no distinct pathological alterations in pancreatic organ at the test dose compared to negative control with necrosis in the Langerhansinsula. Herbal medicine for diabetes traditional medicine from Kaliputih Batur, Banjarnegara, Central Java has decreased blood glucose.