Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pemahaman Metrik dalam Membaca Notasi Balok Silo Siswanto; Feri Firmansyah
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol 3, No 3
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.758 KB) | DOI: 10.36982/jsdb.v3i3.495

Abstract

Abstract The ability to read beam notation at every level of education experiences constraints in terms of the accuracy measure of reading notation values, although in the subject matter the rhythm has been explained regarding the shape and value of notation. Therefore this study will provide metric formulations in the form of reading-symbols in measuring the short length value of sound in music notation, where the symbol is a solution in solving the intended problem. The formulation of this research problem, 1) How is the understanding of metrics which include rhythm, knock, and tempo in reading beam notation, 2) Why is the understanding of metrics important in reading beam notation, and 3) how is the formulation of metric formulas in the form of symbols in reading beam notation. While the specific objectives of this research are 1) Creating a formula about understanding metrics in reading beam notation. 2) Explain the importance of understanding metrics in reading beam notation. 3) Making symbols in reading beam notation. The method used in this study includes literature research and data collection is done through literature study and documentation related to western music theory. Furthermore, the analysis of data relating to western music theory is processed and formulated through musicology.Keywords: Matrix, Symbol How to Read, Beam Notation AbstrakKemampuan membaca notasi balok pada setiap tingkat pendidikan mengalami kendala dalam hal ukuran akurasi nilai notasi pembacaan, meskipun dalam materi pelajaran irama telah dijelaskan mengenai bentuk dan nilai notasi. Oleh karena itu penelitian ini akan memberikan formulasi metrik dalam bentuk membaca-simbol dalam mengukur nilai panjang pendek suara dalam notasi musik, dimana simbol merupakan solusi dalam menyelesaikan masalah yang dituju. Rumusan masalah penelitian ini, 1) Bagaimana pemahaman metrik yang meliputi ritme, ketukan, dan tempo dalam membaca notasi balok, 2) Mengapa pemahaman metrik penting dalam membaca notasi balok, dan 3) bagaimana formulasi rumus metrik dalam bentuk simbol dalam membaca notasi balok. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah 1) Membuat rumusan tentang memahami metrik dalam membaca notasi balok. 2) Jelaskan pentingnya memahami metrik dalam membaca notasi balok. 3) Membuat simbol dalam membaca notasi balok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan dan pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan dokumentasi yang berkaitan dengan teori musik barat. Selanjutnya, analisis data yang berkaitan dengan teori musik barat diproses dan dirumuskan melalui musikologi.Kata kunci: Matriks, Simbol Cara Membaca, Notasi Balok
Efektivitas Penggunaan Metode Drill pada Pembelajaran Ansambel Pianika di Kelas X SMA Negeri 2 Muara Dua Kisam Ari Anggara; Dedy Firmansyah; Feri Firmansyah
Pelataran Seni Vol 6, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i2.11582

Abstract

GAYA MUSIK SAHILIN DALAM KESENIAN MUSIK BATANGHARI SEMBILAN DI KOTA PALEMBANG Feri Firmansyah
Jurnal Sitakara Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v5i2.4781

Abstract

ABSTRAKArtikel ini merupakan hasil penelitian yang mengungkap gaya musik Sahilin dalam kesenian Musik Batanghari Sembilan di Kota Palembang, baik karya maupun penyajiannya. Penelitian dilandasi atas fenomena sahilinan yang sering dipersepsikan masyarakat Kota Palembang sebagai salah satu jenis seni musik tradisi, yang sebenarnya adalah seni Musik Batanghari Sembilan. Dari fenomena tersebut jelaslah bahwa karya-karya musik Sahilin dan penyajiannya memiliki gaya yang melekat, sehingga populer di tengah masyarakat penikmatnya dan muncul istilah sahilinan. Untuk mengetahui gaya musik Sahilin, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya penyajian data akan diuraikan secara deskriptif, melalui tahapan analisis bentuk dan struktur musik serta analisis komparatif untuk melihat gaya musik Sahilin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sahilin dalam karya musiknya membuat lagu baru yang berbeda dari lagu yang lama. Selain itu, Sahilin membuat bentuk dan struktur lagu baru pada kesenian ini, yaitu menyajikan pantun dengan menggunakan satu kalimat lagu. Secara musikal Sahilin membuat pola-pola sajian musik yang variatif untuk mengurangi pertunjukan yang monoton. Spontanitas dalam berpantun dan dengan pantun-pantun yang jenaka dan sedikit porno, menjadi daya pikat tersendiri dalam setiap pertunjukan Sahilin. Kata Kunci: Sahilin, Gaya musik, Musik Batanghari Sembilan 
Teknik Permainan Instrumen Musik Gondang Hasapi Oleh Grup Musik Palito Batak Toba di Kota Palembang (Gondang Hasapi Musical Instrument Playing Techniques by the Toba Batak Palito Music Group in Palembang City) Cristina Adelia; Feri Firmansyah; Rio Eka Putra
MUSICA : Journal of Music Vol 1, No 2 (2021): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.37 KB) | DOI: 10.26887/musica.v1i2.2098

Abstract

Gondang Hasapi adalah ansambel musik yang digunakan untuk mengiringi upacara adat Batak Toba. Biasanya ansambel musik ini digunakan sebagai pengiring tari, upacara adat pernikahan, dan sebagai hiburan (Opera Batak). Gondang Hasapi pada saat ini memiliki formasi instrumen yang beragam. Alat musik yang digunakan oleh Grup Musik Palito Batak Toba pada saat permainan musik Gondang Hasapi yaitu hasapi, taganing, seruling, dan sarune etek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan teknik permainan instrumen musik Gondang Hasapi yang terdiri dari teknik Hasapi dan Taganing oleh Grup Musik Palito Batak Toba yang masih eksis dalam kegiatan acara pesta adat pernikahan di Kota Palembang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya data yang telah dikumpulkan di analisis data dengan tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan bahwa teknik bermain Hasapi disebut dengan teknik mamiltik (dipetik) dan taganing, yaitu teknik memainkan dengan cara memukul dengan pola permainan mangodop-odopi, manganak-anaki, dan mangarapat.Kata Kunci: Tekinik permainan; Gondang Hasapi; Palito Batak TobaABSTRACTGondang Hasapi is a musical ensemble used to accompany Toba Batak traditional ceremonies. Usually this musical ensemble is used as a dance accompaniment, traditional wedding ceremonies, and as entertainment (Batak Opera). Gondang Hasapi currently has a variety of instrument formations. The musical instruments used by the Palito Batak Toba Music Group during the Gondang Hasapi music game are hasapi, taganing, flute, and sarune etek. The purpose of this study was to determine and describe the technique of playing the Gondang Hasapi musical instrument consisting of the Hasapi and Taganing techniques by the Palito Batak Toba Music Group which still exists in traditional wedding events in Palembang City. Data collection techniques used in this study were observation, interviews and documentation. Furthermore, the data that has been collected in the data analysis with the stages of data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the Hasapi playing technique was called the mamiltic technique (plucked) and taganing, namely the technique of playing by hitting with the pattern of playing mangodop-odopi, manganak-anaki, and mangarapat.Keywords: Playing technique; Gondang Hasapi; Palito Batak Toba
Bentuk dan Struktur Musik Rodat di Kabupaten Empat Lawang Dera Sandika; Feri Firmansyah; Rio Eka Putra
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 11, No 1 (2022): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v11i1.33577

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan mendeskripsikan salah satu bentuk dan struktur musik daerah, yaitu musik rodat di Kabupaten Empat Lawang, sebagai bentuk inventarisasi musik daerah yang ada di Nusantara. Penelitian didasari fenomena musik rodat yang disajikan dengan nyanyian dan tarian, diiringi dengan tabuhan terbangan dan jidur, dan terdapat leluconnya. Selanjutnya sajian tersebut disuguhkan dalam sebuah arak-arakan, untuk ditonton masyarakat sekitar desa. Untuk mendeskripsikan bentuk dan struktur Musik Rodat, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya data akan disajikan secara deskriptif, melalui hasil dari analisis bentuk dan struktur musik. Hasil penelitian didapatkan bahwa musik rodat di Kabupaten Empat Lawang merupakan ansambel musik yang terdiri dari unsur pokok yaitu vokal, lagu dan syair, sajian instrumen, dan gerak tari. Lagu pada musik rodat ini memiliki 3 bentuk dan stuktur yang umum disajikan yaitu pola A-B-B, A-B-B-A, dan A-B. Setiap rangkaian penyajian musik rodat ditampilkan tarian dan diselingi dengan lulucon.
Proses Kreatif Organisasi STT Widya Dharma Shanti Dalam Kesenian Baleganjur di Desa Adat Nusa Agung Kecamatan Belitang III (Creative Process of STT Widya Dharma Shanti Organization in Baleganjur Arts in Nusa Agung Traditional Village, Belitang District III) I Gusti Ayu Nyoman Sutami; Feri Firmansyah; Rio Eka Putra
MUSICA : Journal of Music Vol 2, No 1 (2022): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v2i1.2580

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengukapkan Proses Kreatif Organisasi STT Widya Dharma Shanti Dalam Kesenian Baleganjur di Desa Adat Nusa Agung Kecamatan Belitang III. Kesenian Baleganjur merupakan kesenian musik Bali yang digunakan dalam upacara keagamaan maupun non keagamaan. Instrumen musik dalam kesenian Baleganjur terbagi menjadi dua yaitu instrumen musik perkusi dan melodi dimana alat musik yang digunakan yaitu berupa Kendang Lanang, Kendang Wadon, Reong, Ceng-Ceng, Kempur, Kempli, Ponggang , Kajar, Gong. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Dari penelitian didapatkan hasil yang ditemukan bahwa adanya proses kreatif yang dilakukan oleh Organisasi STT Widya Dharma Shanti dalam Kesenian Baleganjur mengenai hal-hal seperti Ide sebuah musik yang mampu memberikan suasana semangat bagi masyarakat yang akan melakukan Persembahyangan. Artikel juga menjelaskan tentang teknik permainan pada semua alat musik, dan pengembangan sebagai sebuah proses atau penciptaan karya dalam Kesenian Baleganjur untuk memotret rangkaian proses kreatif organisasi STT Widya Dharma Shanti Dalam Kesenian Baleganjur.ABSTRACThis article aims to reveal the Creative Process of the STT Widya Dharma Shanti Organization in Baleganjur Arts in the Nusa Agung Traditional Village, Belitang III District. Baleganjur art is a Balinese musical art used in religious and non-religious ceremonies. Musical instruments in Baleganjur art are divided into two, namely percussion and melodic instruments where the musical instruments used are Kendang Lanang, Kendang Wadon, Reong, Ceng-Ceng, Kempur, Kempli, Ponggang, Kajar, Gong. In this study, researchers used qualitative research methods. From the research, it was found that there was a creative process carried out by the STT Widya Dharma Shanti Organization in Baleganjur Arts regarding things such as the idea of a music that was able to provide an atmosphere of enthusiasm for people who would perform prayers. The article also describes the technique of playing on all musical instruments, and development as a process or creation of works in the Baleganjur Arts to photograph the series of creative processes of the STT Widya Dharma Shanti organization in the Baleganjur Arts.
BENTUK DAN STRUKTUR MUSIK BATANGHARI SEMBILAN FERI FIRMANSYAH
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 17, No 1 (2015): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.981 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v17i1.68

Abstract

Artikel  ini  berisi  tentang  bentuk  dan  struktur  Musik  Batanghari   Sembilan. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan informasi tentang salah satu  bentuk  dan  struktur  Musik  Nusantara.  Dalam  kajian  Musik  Nusantara, Musik Batanghari Sembilan tergolong dalam musik daerah. Bentuk dan struktur Musik  Batanghari  Sembilan  akan  diurai  secara  ringkas  dan dipaparkan  secara deskriptif. Terdapat tiga unsur pokok Musik Batanghari Sembilan, yaitu pantun, lagu, dan sajian instrumen. Setelah analisis bentuk dan struktur, dari ketiga unsur pokok tersebut terdapat empat stuktur lagu yang umum digunakan. Dari keempat struktur  lagu  tersebut  semuanya  menggunakan  dua  kalimat  lagu  dalam  satu bagian.   Di   mana   satu   bagian   tersebut   menembangkan   satu   bait   pantun. Selanjutnya  struktur  lagu tersebut  selalu diulang  untuk menembangkan  pantun pada bait berikutnya. 
Proses Pembelajaran Musik di Kelas Music Time Sekolah Dasar St. Agatha Palembang Feri Firmansyah; Deria Sepwiko
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8864

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan mendeskripsikan salah satu proses pembelajaran musik di kelas Music Time SD St. Agatha Palembang, yaitu sebagai bentuk inventarisasi kegiatan belajar mengajar musik di sekolah dasar. Penelitian didasari fenomena pembelajaran kelas Music Time yang berjalan dengan efektif di SD St. Agatha .Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran musik di Kelas Music Time, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.Selanjutnya data akan disajikan secara deskriptif, melalui hasil dari analisis proses belajar mengajar musik di kelas Music Time. Hasil penelitian didapatkan bahwa pada proses pembelajaran musik di kelas Music Time terdapat tahapan-tahapan ataupun prosedur belajar mengajar yang harus dilakukan oleh guru dan siswa, sesuai dengan standar pengajaran yang di berikan oleh Yamaha Music. Tahapan- tahapan tersebut meliputi kegiatan listening, learning, refreshing, dan playing instrumen. Selanjutnya setiap tahapan memiliki sub kegiatan yang harus dilaksanakan. Pada kegiatan listening terdapat sub kegiatan yaitu demo, imajinasi, membuat gerak, menyanyikan melodi tanpa lirik, membuat lirik dan dinyanyikan. Pada kegiatan learning terdapat sub kegiatan, yaitu rhythm exercise, melody singing, finger exercise. Pada tahapan refreshing terdapat beberapa pilihan kegiatan, yaitu column, rhytmn ensemble, repertoire. Pada tahapan akhir yaitu playing instrument, tahapan ini terdapat dua pilihan yaitu original dan version.
Penanaman Karakter Percaya Diri Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Tari Siswa Menengah Pertama Kelas VII di SMP Negeri 46 Palembang Alda Pebriyanti; Dessy Wardiah; Feri Firmansyah
ANTHOR: Education and Learning Journal Vol 1 No 5 (2022): Vol 1 No 5. Page: 240 - 293
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.677 KB) | DOI: 10.31004/anthor.v1i5.55

Abstract

The background of this research is the growth of self-confidence character is very important and needs special attention because it is one of the preventive efforts to overcome the character crisis that occurred in Indonesia, so it is hoped that the activities that have been carried out must continue to be strengthened and further developed in order to produce the seeds of the nation's generation who have a strong self-confident character. The problem for this researcher is how is the process of instilling a confident character through dance extracurricular activities at SMP Negeri 46 Palembang, the background of this research is therefore the purpose of this study to find out and describe the process of instilling a confident character through dance extracurricular activities in junior high schools. Negeri 46 Palembang. Data collection techniques used in this study are observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used is data reduction, data presentation, and conclusions based on research results instilling a confident character through dance extracurricular activities at SMP Negeri 46 Palembang which uses the drill method in itslearning process. The results of this study are included in the good category because they can find out the various characteristics of students when doing dance movements. This can be seen from the observations of students who achieve well and students who are able to learn traditional dance movements very well. This study takes one character in traditional dance extracurriculars, namely the confident character and does not take all characters.
Pembelajaran Menyanyikan Lagu Daerah Menggunakan Metode Drill pada Siswa Kelas VII SMP Negeri Muara Kulam Muhammad Saipi; Feri Firmansyah; Dedy Firmansyah
Indonesian Research Journal On Education Vol. 3 No. 1 (2023): Page: 1 - 862
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.122 KB) | DOI: 10.31004/irje.v3i1.157

Abstract

Singing folk songs in unison or individually folk songs is still low, especially for subjects that lead to performance practices, this is seen from the minimum completeness criteria because there is still a lack of knowledge about tonic intonation and articulation. This research is to find out whether learning to sing folk songs using the drill method can improve the learning outcomes of class VII students of SMPN Muara Kulam. The method used in this study is a qualitative description of the data sources used areclass VII students and Mrs. Dian Permata Sari, S. Pd as a teacher of SMP Negeri Muara Kulam, themethod used in this learning is the drill method of data collection techniques in this study, namelyobservation, interviews and documentation based on the data analyzed which was carried out in theconclusion that learning to sing folk songs using the method drill on class VII students of SMP Negeri Muara Kulam can improve student learning outcomes can be seen from the value before using the drill method and after using the drill method before using the drill method subject the number of students in class VII is 29 "very good" 3 students, with the criteria " good' numbered 26 people. After using the subject drill method as many as 29 students of class VII with the criteria of "very good" totaling 22 students, with the criteria of "good" 7 students. In the implementation of the cultural arts teacher hasapplied the right method this can be seen from the learning outcomes of students who get an average score average 86 -100.