Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR INSTITUSI DALAM PENGURUSAN HUTAN DI DAERAH Sulistya Ekawati; Sylviani Sylviani; Handoyo Handoyo
Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan Vol 6, No 3 (2009): JURNAL ANALISIS KEBIJAKAN
Publisher : Centre for Research and Development on Social, Economy, Policy and Climate Change

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1264.475 KB) | DOI: 10.20886/jakk.2009.6.3.195-206

Abstract

Sejak desentralisasi diterapkan, terjadi perubahan jenis dan kewenangan institusi. Salah satu konsekuensi dari hal tersebut adalah perubahan tata hubungan kerja antara institusi pusat, institusi di tingkat provinsi dan institusi di tingkat kabupaten. Dalam tulisan ini disajikan hasil analisis tata hubungan kerja institusi yang menangani pengurusan hutan pada masa desentralisasi. Kajian dilaksanakan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Hasil kajian menunjukan bahwa banyaknya UPT  yang ada di daerah menimbulkan dualisme pemerintahan di daerah dan mempengaruhi kemandirian otonomi. Tata hubungan kerja antara Dinas Kehutanan Provinsi dan UPT dirasakan masih kurang. Masingmasing pihak kurang bekerjasama tapi 'sama-sama bekerja'. Hubungan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten belum menyentuh hubungan teknis, tetapi masih terbatas dalam hal penganggaran dan penempatan pejabat di kabupaten. Beberapa hal yang dapat disarankan dari kajian ini adalah pemerintah pusat diharapkan untuk meningkatkan kemampuan pemerintah daerah melalui mekanisme pembinaan. Perlu ada koordinasi dan komunikasi yang baik antara pemerintah provinsi dan UPT Departemen Kehutanan di daerah untuk meningkatkan kinerja keduanya.
HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW Handoyo Handoyo; Rahmat Hermawan; Sudirman Husin
JUPE (Jurnal Penjaskesrek) Vol 2, No 3 (2014): JUPE
Publisher : JUPE (Jurnal Penjaskesrek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research was to find out how the relationship of intrinsic motivation and extrinsic motivation with basic movement skill of takraw. Method of this research was descriptive correlational method. Technique analysis used multiple correlation. This research did in SMAN 1 Semaka Tanggamus with sample as 26 taken by 105 student as population. Technique for taking the sample in this research was random sampling. Analysis data used correlation product moment technique. The results of this research showed, there is a significant relationship between intrinsic motivation with basic movement skill of takraw as 0,412. Meanwhile, there isn’t significant relationship between extrinsic motivation with basic movement skill of takraw as 0,114. Furthermore, there is a significant relationship between intrinsic and extrinsic motivation with basic movement skill of takraw as 0,418.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dengan keterampilan gerak dasar sepak takraw. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif korelasional. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi ganda (multiple corelation). Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Semaka Tanggamus dengan sampel penelitian berjumlah 26 siswa yang diambil dari populasi penelitian yang berjumlah 105 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan random sampling. Analisis pengolahan data menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara motivasi intrinsik dengan keterampilan gerak dasar sepak takraw dengan koefesien korelasi sebesar 0,412. Sedangkan motivasi ekstrinsik dengan keterampilan gerak dasar sepak takraw tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan koefesien korelasi sebesar 0,114. Selanjutnya motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik memiliki hubungan yang signifikan dengan keterampilan gerak dasar sepak takraw dengan kooefisien korelasi sebesar 0,418.Kata kunci: ekstrinsik, intrinsik, motiviasi, sepak takraw.
PERLINDUNGAN HUKUM PASAR TRADISIONAL DI SURAKARTA handoyo handoyo
Jurnal Jurisprudence Vol 6, No 1 (2016): Vol. 6, No.1, Juni 2016
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurisprudence.v6i1.2997

Abstract

ANALISIS PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KOMITMEN DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI INTERVENING VARIABEL PADA CV. SOLUSI OFFSET YOGYAKARTA (Studi Kasus Pada Karyawan CV. Solusi Offset Yogyakarta) Handoyo Handoyo
JURNAL EKOBIS DEWANTARA Vol 1 No 4 (2018): JURNAL EKOBIS DEWANTARA
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi UST

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The Study was aimed to describe the influence (1) the influence of quality of work life on the performance of employees CV. Offset Solutions Yogyakarta, (2) the influence of quality of work life on to job satisfaction CV. Offset Solutions Yogyakarta, (3) the influence of quality of work life to organizational commitment CV. Offset Solutions Yogyakarta, (4) the influence of organizational commitment to the performance of employees CV. Offset Solutions Yogyakarta, (5) the effect of job satisfaction on employee performance CV. Offset Solution Yogyakarta. The type of research is exsplanatory research. Its population were 50 employees CV. Offset Solution Yogyakarta. Number of samples were 50 respondents by using saturated sampling technique (census). Methods of data collection were conducted with questionnaire media, while data analysis techniques used simple linear regression analysis and multiple linear regression analysis. The result of the research shows that (1) the quality of working life does not affect the organizational commitment, (2) the quality of work life affect the job satisfaction, (3) the quality of working life has no effect on employee performance, (4) organizational commitment has no effect on employee performance, (5) job satisfaction affect on employee performance. The results of the study were determined by significance level α = 5%.
ANALISIS MATA PENCAHARIAN DI LAHAN GAMBUT: KASUS KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Surati Surati; Setiasih Irawanti; Dian Charity Hidayat; Handoyo Handoyo; Kuncoro Ariawan; Andri Setiadi Kurniawan; Raden Mohammad Mulyadin
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 16, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.448 KB) | DOI: 10.20886/jpsek.2019.16.2.81-93

Abstract

Peatland is unique, marginal and fragile ecosystem, therefore its utilization should be based on careful research and planning, and requires support from stakeholders. The utilization of peatland by community is generally in the forms of yards, fields, and gardens. The study aims to examine community activities on peatland to be source of livelihood and income. Research was conducted in Bram Itam Raya and Mekar Jaya villages, Tanjung Jabung Barat District. Data were analyzed by using thematic, economic social dimension analysis, and SWOT analysis. The results show the activities that can be source of livelihood and income in peatland are plantation, agriculture, and other forest products while income from non-land are entrepreneurship, services and livestock.People’s livelihoods generally are plantation farmers (60.35%), with main commodities pinang, coffee, and palm oil, with average income greater than UMP namely up to Rp4,467,282.61per month. It illustrates that incomefrom peatland can fulfill their needs properly. There is limited knowledge of farmer in cultivating land, selection of plant species that can be adapted to biophysical conditions and how to cope with pests and diseases. To overcome limitation of community knowledge, it is necessary to provide alternative activities and sources of livelihood with agroforestry techniques.
Sifat Fisik Dan Mekanik Laminasi Iratan Bambu Sebagai Komponen Mebel Handoyo Handoyo; Sumarsono Sumarsono; Sutarwadi Sutarwadi
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 15 (1996): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v15i1.1046

Abstract

Hingga kini pembuatan produk mebel bambu pada umumnya masih menggunakan bahan baku glondongan/batangan sebagai komponen utamanya, sehingga produk mebel yang dihasilkan terbatas, yakni bentuk-bentuk kaku atau patah-patah sesuai dengan bentuk fisik bambu,Untuk lebih menganekaragamkan produk mebel bambu telah dikembangkan teknologi pembuatan komponen mebel dengan bahan baku iratan, dan bahan pembantu yang digunakan adalah perekat jenis PVac. Peralatan utama yang dipergunakan teknologi ini adalah cetakan dan alat pres. Caranya adalah dengan mengepres susunan iratan bambu yang salah satu penampangnya sudah ditaburi perekat pada alur cetakan. Ketebalannya sesuai dengan tebal komponen yang diinginkan, sedang waktu yang dibutuhkan untuk pengepresan 24 jam. Dari hasil uji coba bentuk dan pengujian sifat fisik dan mekaniknya relah dihasilkan bentuk produk komponen yang sesuai dengan yang diharapkan dan kekuatannya memenuhi syarat untuk dijadikan bahan baku mebel.Hingga kini pembuatan produk mebel bambu pada umumnya masih menggunakan bahan baku glondongan/batangan sebagai komponen utamanya, sehingga produk mebel yang dihasilkan terbatas, yakni bentuk-bentuk kaku atau patah-patah sesuai dengan bentuk fisik bambu,Untuk lebih menganekaragamkan produk mebel bambu telah dikembangkan teknologi pembuatan komponen mebel dengan bahan baku iratan, dan bahan pembantu yang digunakan adalah perekat jenis PVac. Peralatan utama yang dipergunakan teknologi ini adalah cetakan dan alat pres. Caranya adalah dengan mengepres susunan iratan bambu yang salah satu penampangnya sudah ditaburi perekat pada alur cetakan. Ketebalannya sesuai dengan tebal komponen yang diinginkan, sedang waktu yang dibutuhkan untuk pengepresan 24 jam. Dari hasil uji coba bentuk dan pengujian sifat fisik dan mekaniknya relah dihasilkan bentuk produk komponen yang sesuai dengan yang diharapkan dan kekuatannya memenuhi syarat untuk dijadikan bahan baku mebel.
ANALISIS RESIDU PESTISIDA ORGANOFOSFAT PADA SIMPLISIA TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL Wiranti sri Rahayu; Dwi Hartanti; Handoyo Handoyo
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 03 Desember 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v6i3.429

Abstract

Temulawak merupakan salah satu jenis tanaman obat yang mempunyai prospek cerah untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya residu pestisida organofosfat pada simplisia temulawak dan melakukan validasi metode analisis residu organofosfat dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode destruksi basah, sampel yang diambil adalah simplisia temulawak yang diambil dari pasar Wage. Sampel kemudian ditambah asam nitrat pekat. Pengujian kadar organofosfat pada simplisia temulawak dilakukan dengan alat Spektofotometer UV-Vis Merk Shimadzu pada panjang gelombang 722 nm. Berdsarkan hasil penelitian pada simplisia temulawak terdeteksi adanya pencemaran organofosfat dengan kadar (72,678 g/g) dan hasil validasi analisis yang dilakukan didapat harga standard deviation (SD), relative standard deviation (RSD), dan ketelitian alat pada uji presisi alat pada sampel sebesar 1,4219 x 10-6; 0,2440% dan 99,997%. Nilai persen perolehan kembali (Recovery) rata-rata dan kesalahan sistemik pada uji akurasi sampel sebesar 87,72 % dan 12,28 % Uji linieritas didapatkan harga intersep sebesar 9,325.10-4, slope sebasar 0,020, koefisien korelasi (r) sebesar 0,9907 sehingga didapatkan persamaan regresi linier kurva baku y = 0,0429x + 0,0105 dengan limit deteksi dan limit kuantitasi 2,1468 ppm dan 7,1142 ppm. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada metode analisis identifikasi residu organofosfat pada simplisia temulawak menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis adalah valid. Kata kunci: Organofosfat, Spektrofotometri, Simplisia Temulawak, Pasar Wage.
Analisis Parameter Elastisitas Untuk Interpretasi Litologi Dan Fluida Pori Reservoir Batupasir Formasi Intra Gumai Cekungan Sumatera Selatan Eliza Veronica Zanetta; Handoyo Handoyo; Fatkhan Fatkhan; Agus Laesanpura, M.S; Harnanti Yogaputri Hutami
Jurnal Geofisika Vol 19 No 2 (2021): Special Issues | Seismic Quantitative Interpretation |Jurnal Geofisika
Publisher : Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36435/jgf.v20i2.508

Abstract

Modulus elastisitas merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk identifikasi perbedaan litologi dan fluida pori dalam analisis reservoir batupasir tipis Formasi Intra Gumai di Cekungan Sumatera Selatan. Adapun parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah Parameter lame (LMR), Poisson’s ratio dan . Parameter lame adalah parameter elastisitas yang menggunakan Vp dan Vs untuk diturunkan menjadi parameter LambdaRho dan MuRho. LambdaRho sensitif terhadap fluida sedangkan MuRho sensitif terhadap litologi. Poisson’s ratio merupakan pengukuran yang merepresentasikan sifat fisis batuan atau rasio dari strain transversal terhadap strain longitudinal. Teknik analisis ini akan dilakukan pada sumur EL-01. Hasil interpretasi log gamma ray, dan crossplot parameter lame pada kedalaman 1090-1120 m merepresentasikan litologi zona target sandstone. Crossplot antara Poisson’s ratio dan menunjukkan keterdapatan oil sand pada kedalaman 1100-1120 m dengan gas-sand memiliki nilai Poisson’s ratio paling rendah yaitu 0-0,21, oil sand memiliki Poisson’s ratio 0,21-0,34, Poisson’s ratio brine sand 0,34-0,39, Poisson’s ratio shale 0,39-0,45 dan Poisson’s ratio tertinggi yaitu unconsolidated shallow sediment. Sifat petrofisika yang digunakan pada penelitian ini yaitu porositas, densitas, dan . Kombinasi antara sifat petrofisika batuan dan parameter lame dapat menjadi metode optimal untuk memisahkan litologi dan kandungan fluida di dalam batuan reservoir.
Nilai - Nilai Pendidikan Islam Yang Terkandung Dalam Pembacaan Kitab Al – Barzanji Pada Tradisi Pernikahan Di Desa Pematang Duku Timur Handoyo Handoyo; Muhammad Khoiri; Muhammad Aldi Irfan
JURNAL PAI: Jurnal Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33507/pai.v2i1.1115

Abstract

The tradition of reading the Al-Barzanji book is a cultural development from outside that entered Indonesia with a process brought by Sheikh Maulana Malik Ibrahim who spread Islamic teachings in the Java area by incorporating Islamic values into ancestral culture so that the process of accepting teachings that were carried out was easily accepted. In the wedding tradition of the Javanese people of Pematang Duku Timur Village, the obligation to read Al-Barzanji is carried out at night before the reception is held, the purpose of reading the Al-Barzanji book carried out by the women's majlis is to hope for blessings and smoothness in carrying out the marriage. The research method is qualitative and uses primary data and secondary data as supporting data. The values of Islamic education that are obtained are moral values, creed values, and worship values.
The Impact of Family Assistance on The Reduction of Elderly Depression in Rural Communities Herry Prasetyo; Handoyo Handoyo; Hartati Hartati
Journal of Nursing Care Vol 6, No 3 (2023): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v6i3.45789

Abstract

Due to their limitations, adult family members have the responsibility and task of supporting the elderly in theirdaily lives. Family members who accompany older people who are depressed will help them recover quickly andimprove their quality of life. The purpose of this study was to identify the role of family members in supportingthe elderly who were depressed. The study’s benefits include ensuring that the elderly stay productive in old age,independent, and happy in their everyday activities. The research approach was a quantitative study employing aquasi-experimental design with a pre-post test and no control group design. The participants in this study were allolder persons suffering from depression in a rural village in Banyumas Regency. The sampling technique used wassimple random sampling with a population of 245 senior persons. According to the inclusion criteria, respondents inthis study got a total of 36 elderly. The Geriatric Depression Scale (GDS) was the tool used to assess the amount ofdepression in the elderly. The GDS questionnaire was used to obtain research data on elderly individuals attendingintegrated service post activities. The t-test was used to analyze the data, and the results produced with p = 0.000are = 0.05. The findings of this study suggested that family help had a substantial effect on the amount of depressionexperienced by the elderly. As a result, the family members must support the elderly in their daily activities.