Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Deteksi Dini Pemakaian MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) Pada Wanita Usia Subur Di Desa Candirejo Mijen Kab.Semarang Setiawati, Erna; Sundari, Sundari; Nasifah, Isri
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 2, NO 2 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.569 KB) | DOI: 10.35842/jpdb.v2i2.84

Abstract

Based on national data of BKKBN (National Family Planning Coordinating Board) of Central Java Province and MKJP usage data in ungaran subdistrict obtained data that KB MKJP acceptor is still lower than KB non MKJP acceptor.The purpose of this dedication is to improve the characteristics of women so that it can reduce the high risk group of MKJP usage where it is in line with the government program that is the recommendation of using MKJP or increase the satisfaction on the WUS who already use MKJP contraception. Devotion is done through counseling and examination of maternal health conditions that include examination of body weight, blood pressure, cholesterol. This devotion is done to 26 women of childbearing age in the village area candirejo kab. Semarang and implemented on 13 October and 5 November 2017.Evaluation conducted by giving questions on the pre and post counseling, while the examination data is written on the recap examination.The result of this devotion is from 11 IUD acceptors there are 17% have mild anemia while from 15 Acceptor Implant as much as 13% have anemia, equal to 36% IUD acceptor and 27% acceptor Implant has increased blood sugar level when, the increase of cholesterol level on Iud acceptor equal to 27% and 33% on the Implant acceptor. It is hoped that this dedication will contribute significantly to the increase of KB MKJP participants.Keyword : Early Detection, MKJP, WUS
PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DENGAN METODE AUDIO VISUAL Kartika Sari; Rini Susanti; Isri Nasifah
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v2i1.71

Abstract

AbstrakKanker payudara merupakan salah satu prevalensi kanker tertinggi di Indonesia, yaitu 50 per 100.000 penduduk. Sementara itu, kanker payudara termasuk dalam 10 penyebab kematian terbanyak pada perempuan di Indonesia dengan angka kematian 21,5 per 100.000 penduduk. Riset Penyakit Tidak Menular (PTM) 2016 menyatakan perilaku masyarakat dalam deteksi dini kanker payudara masih rendah. Tercatat 53,7% masyarakat tidak pernah melakukan SADARI, sementara 46,3% pernah melakukan SADARI. Pencegahan yang tepat dan maksimal untuk penyakit tidak menular seperti kanker payudara adalah dengan dilakukannya promosi kesehatan dan deteksi dini antara lain berupa pencegahan primer, sekunder dan tertier. pencegahan yang paling mudah dan murah dilakukan adalah pencegahan primer yaitu dengan SADARI karena pemeriksaan SADARI dapat dilakukan oleh individu itu sendiri tanpa perlu ke petugas kesehatan. Pemberian informasi dengan media audio visual akan lebih praktis dan fleksibel bagi masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan SADARI. Sebab media tersebut merupakan sumber informasi yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental. Sampel penellitian ini adalah remaja putri di MA Darul Maarif. Metode yang akan dilakukan adalah ceramah, diskusi dan pemutaran video sadari. Hasil penelitian di MA Darul Maarif, sebagian besar siswi memiliki pengetahuan sedang sejumlah 25 siswi (54%) saat pretest sedangkan pengetahuan saat posttest sebagian besar siswi memiliki pengetahuan tinggi sejumlah 33 siswi (72%). Dan terdapat peningkatan pengetahuan di sekolah tersebut saat sebelum intervensi dan sesudah intervensi dengan media audio visual. AbstractBreast cancer is one of the highest cancer prevalence in Indonesia, which is 50 per 100,000 population. Meanwhile, breast cancer is included in the top 10 causes of death in women in Indonesia with a mortality rate of 21.5 per 100,000 population. Non-Communicable Disease Research (PTM) 2016 states that community behavior in early detection of breast cancer is still low. It was recorded that 53.7% of the people had never done breast self-examination, while 46.3% had done breast self-examination. Appropriate and maximum prevention for non-communicable diseases such as breast cancer is by conducting health promotion and early detection, among others in the form of primary, secondary and tertiary prevention. The easiest and cheapest prevention is primary prevention, namely with breast self-examination because breast self-examination can be done by the individual himself without the need for health workers. Providing information with audio visual media will be more practical and flexible for the community to increase knowledge about the importance of BSE examination. Because the media is a source of information that can affect the level of knowledge. This type of research is pre experimental. The research sample was young women at MA Darul Maarif. The method to be carried out is lecture, discussion and conscious video playback. The results of research in MA Darul Maarif, most of the students had moderate knowledge of 25 students (54%) at the pretest while the knowledge at the posttest most of the students had high knowledge of 33 students (72%). And there is an increase in knowledge in the school before and after the intervention with audio-visual media.  
Gambaran Penatalaksanaan Perawatan Bayi Prematur di Ruang Perinatologi RSUD Ambarawa Isri Nasifah; Erna Setyawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v2i1.6

Abstract

Latar Belakang : Menurut data yang di peroleh dari Rekam Medik RSUD Ambarawa, angka prevalensi BBLR dari tahun 2013 – 2015 cukup tinggi pada tahun 2013 sebanyak 258 kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), komplikasi ( kematian ) 35 kasus. Tahun 2014 sebanyak 274 kejadian BBLR Berdasakan studi pendahuluan pada bulan Januari- Desember Tahun 2015 jumlah 282 kasus.Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu dengan perkiraan berat janin kurang dari 2500 gram. Bayi prematur beresiko mengalami hipotermi, asfiksia dan kematian. Peran tenaga kesehatan sangat membantu dalam pelaksanaan perawatan bayi prematur untuk mencegah terjadinya komplikasi. Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penatalaksanaan perawatan bayi prematur ( pencegahan hipotermi, pencegahan infeksi, pemberian nutrisi, penimbangan berat badan) di ruang perinatologi RSUD Ambarawa. Metode : yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, pengambilan data menggunakan data primer (lembar observasi). Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi prematur pada bulan Januari sampai dengan Juni 2016 di ruang perinatologi RSUD Ambarawa. Sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling yaitu 275 bayi prematur. Kesimpulan, Saran : Hasil penelitian penatalaksanaan perawatan bayi prematur di ruang Perinatologi RSUD Ambarawa dapat diketahui bahwa 239 bayi prematur (86.7%) diberikan penanganan dengan baik, dan 36 bayi prematur (13.3%) diberikan penanganan dengan cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan penatalaksanaan perawatan bayi prematur dengan lebih maksimal.
PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP NYERI HAID REMAJA PUTRI Kartika Sari; Isri Nasifah; Anggun Trisna
Jurnal Kebidanan VOLUME 10. No. 02, DESEMBER 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v10i02.283

Abstract

Kartika Sari 1) , Isri Nasifah2), Anggun Trisna3)1), 2), 3) DIII Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan,Universitas Ngudi WaluyoE-mail : kartikanaka@gmail.com,.inasifah@gmail.com,.anggun.trisna@yahoo.co.idABSTRAKSaat menstruasi datang, wanita kadang mengalami nyeri haid (disminore) dimana sifat dan tingkat rasa nyeri yang bervariasi dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.  Prevalensi dismenore di Indonesia sebesar 64, 25% yang terdiri dari 54,8% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder.  Pada umumnya 50-60% wanita diantaranya memerlukan obat-obatan analgesic untuk mengatasi masalah dismenore ini, dimana penggunaan obat dalam jangka panjang akan menyebabkan penderita mengalami ketergantungan obat. Yoga merupakan salah satu teknik non farmakologi untuk menangani nyeri haid yang  memberikan efek distraksi sehingga dapat mengurangi kram abdomen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Quasi Experimental (Pre Post Test Design).  Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi D3 Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo dengan sampel remaja putri yang mengalami nyeri haid yang dibagi menjadi 2 kelompok,  yang terdiri dari 1 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan intensitas nyeri haid antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok yoga berdasarkan hasil uji Wilcoxon dengan perbandingan nilai p=0.001<0,05.  Sedangkan pada kelompok kontrol intensitas nyeri sebelum dan sesudah perlakuan tidak mengalami perbedaan dengan nilai p=0.492 >0,05.  Terdapat perbedaan durasi nyeri antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok yoga berdasarkan hasil uji Wilcoxon dengan  nilai p=0.000<0,05.  Sedangkan pada kelompok kontrol durasi nyeri sebelum dan sesudah perlakukan tidak mengalami perbedaan yang ditunjukkan dengan nilai p=0,298>0,05.  Masyarakat hendaknya memanfaatkan senam yoga sebagai salah satu cara untuk mengurangi nyeri haid karena tehnik tersebut murah dan dapat dipraktikkan sendiri tanpa bantuan orang lain.Kata Kunci : Nyeri Haid, YogaTHE INFLUENCE OF YOGA EXERCISES ON MENSTRUAL PAIN IN YOUNG WOMENABSTRACTWhen menstruation comes, women sometimes experience menstrual pain (dysmenorrhea) where the varying nature and level of pain can interfere with daily activities.  The prevalence of dysmenorrhea in Indonesia is 64, 25% consisting of 54.8% primary dysmenorrhea and 9.36% secondary dysmenorrhea.  In general 50-60% of women need analgesic medication to overcome this dysmenorrhea problem, where in the long-term drug use will cause the patient to experience drug dependence.Yoga is one of the non-pharmacological techniques to deal with menstrual pain which gives a distraction effect, so it can reduce abdominal cramps.This research was conducted using Quasi Experimental design (Pre Post Test Design).  This research was carried out in the Ngudi Waluyo University Midwifery D3 Study Program, with a sample of young women who experienced menstrual pain which was divided into 2 groups, which is consists of 1 treatment group and 1 control group.The results showed that there was a difference in the intensity of menstrual pain between before and after treatment in the yoga group based on the results of Wilcoxon test with a comparison of p = 0.001 <0.05.  Whereas in the control group the intensity of pain before and after treatment did not experience a difference with a value of p = 0.492> 0.05.  There is a difference in the duration of pain between before and after treatment in the yoga group based on the results of Wilcoxon test with p = 0.000 <0.05.  Whereas in the control group the duration of pain before and after treatment did not experience a difference indicated by the value of p = 0.298> 0.05Keywords: Pain in Menstruation, Yoga
Pengaruh Prenatal Gentle Yoga Terhadap Kemajuan Persalinan Isri Nasifah; Kartika Sari; Rini Susanti
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 5 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.323 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v5i1.1535

Abstract

The nursing intervention to prepare for labor is physical exercise, such as prenatal gentle yoga. The yoga movements taught have been formulated in such a way that they are safe for pregnant women and provide optimal benefits for the health of mothers and children. Prenatal gentle yoga is a means to learn about the health of pregnant women, in a face-to-face form aimed at increasing knowledge and skills regarding pregnancy, childbirth, postpartum care and newborn care. And can be used to keep the progress of labor going properly. This study was to determine the description of the progress of labor in the control group, the description of the progress of labor in the treatment group and the effect of prenatal gentle yoga on the progress of labor. Methods: This study used a quasi-experimental research (Quasi Experimental) with Post-test Only Control Group Design. This study was conducted on pregnant women with a gestational age of 32-36 weeks (6 weeks before delivery) divided into a control group of 20 women giving birth and a treatment group of 20 women giving birth. To assess the progress of labor using a partograph observation sheet. Results: Prenatal Gentel Yoga has an effect on the progress of labor. There is an effect of Prenatal Gentel Yoga on the progress of labor. Further research with different methods is urgently needed for the effectiveness of prenatal gentle yoga on physical and psychological responses to childbirth.  AbstrakIntervensi asuhan yang dilakukan untuk persiapan persalinan adalah latihan fisik, seperti prenatal gentle yoga. Gerakan yoga yang diajarkan telah di formulasi sedemikian rupa sehingga aman dilakukan untuk ibu hamil dan memberikan manfaat yang optimal bagi kesehatan ibu dan anak. Prenatal gentle yoga merupakan sarana untuk belajar tentang kesehatan ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir. Serta  dapat digunakan untuk menjaga kemajuan persalinan  berjalan semestinya. Tujuan: penelitian ini adalah mengetahui gambaran kemajuan persalinan pada kelompok kontrol, gambaran kemajuan persalinan pada kelompok perlakuan dan pengaruh prenatal gentle yoga terhadap kemajuan persalinan. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental) dengan rancangan Post-test Only Control Group Design. Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil dengan usia kehamilan 32-36 minggu (6 minggu sebelum persalinan) terbagi dalam kelompok kontrol sejumlah 20 ibu melahirkan dan kelompok perlakuan sejumlah 20 ibu melahirkan. Untuk menilai kemajuan persalinan menggunakan lembar observasi partograf. Prenatal gentel yoga berpengaruh terhadap kemajuan persalinan Kesimpulan: Terdapat pengaruh Prenatal gentle Yoga terhadap kemajuan persalinan. Penelitian lebih lanjut dengan metode yang berbeda sangat diperlukan untuk efektifitas prenatal gentle yoga terhadap respon fisik dan psikologi menghadapi persalinan
Deteksi Dini dan Pendampingan Keluarga pada Usia Dua Tahun (BADUTA) Beresiko Stunting di Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang Isri Nasifah; Maksum
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i1.2326

Abstract

Stunting is one of the problems that hinder human development globally. Currently there are around 162 million children under the age of five experiencing stunting. Presidential Regulation Number 72 of 2021 concerning the Acceleration of Stunting Reduction that is holistic, integrative and of good quality through coordination, synergy and synchronization among stakeholders. Early detection and assistance to families at risk of stunting involves family members and caregivers. The family is taught how to monitor growth and development and manage babies under two years of age (BADUTA) who are at risk of becoming not at risk of stunting. This service is carried out in three stages, namely: assessment, analysis and implementation, monitoring and evaluation. All processes have been carried out well and have a very large meaning in the increase in the community regarding early detection of stunting and a decrease in the number of BADUTA who are at risk of stunting which is marked by an increase in the ability of parents/caregivers to provide, process, serve food ingredients and increase the appetite of BADUTA   ABSTRAK                 Stunting merupakan salah satu masalah yang menghambat perkembangan manusia secara global. Pada saat ini terdapat sekitar 162 juta anak berusia dibawah lima tahun mengalami stunting. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan. Deteksi dini dan pendampingan pada keluarga berisiko stunting melibatan anggota keluarga dan pengasuh. Keluarga tersebut diajarkan cara memantau pertumbuhan dan perkembangan serta mengelola bayi usia di bawah dua tahun (BADUTA) yang beresiko menjadi tidak berisiko stunting. Pengabdian ini dilaksanakan dengan tiga tahap yaiti : pengkajian, analisis dan implementasi, monitoring dan evaluasi. Semua proses telah terlaksana dengan baik serta memberikan arti sangat besar adanya peningkatan masyarakat tentang deteksi dini stunting dan adanya penurunan jumlah BADUTA yang beresiko stunting yang ditandai dengan peningkatan kemampuan orang tua/pengasuh penyediaan, pegolahan, penyajian bahan makanan serta  bertambahnya nafsu makan BADUTA.
Pemberdayaan Masyarakat RT 03 RW 05 di Kelurahan Langensari Kabupaten Semarang Dionisia Mayola; Isri Nasifah; Lusiana Wiwit
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Family assessment practice (PPK) is one of the student activities that must be carried out where it is a real form of work in providing Community Midwifery Care Services, where community midwifery is one of the courses in the Community Midwifery Profession curriculum with the aim of implementing comprehensive Midwifery practice by paying attention to the culture of the community in the community setting with a midwifery management approach and based on the concept of professional skills and attitudes. During this Family Study Practice (PPK), it is hoped that the students of the Profession of Midwife at Ngudi Waluyo University will carry out community participation movements and overcome problems found in the family, so that families are able to help themselves in the health sector. After following the Family Assessment Practice (PPK) students are expected to be able to identify, plan, prioritize, implement, and evaluate community midwifery service management with community movement and empowerment techniques as well as educational approaches to individuals, families, special groups or in certain communities. In the implementation of this community midwifery practice, the assessment was carried out by means of direct interviews, and secondary data collection. After counseling and asking questions, the client already understands the danger signs in pregnancy. Cadres and Midwives are expected to be more active in providing health information to the public, especially pregnant women. AbstrakPraktik pengkajian Keluarga (PPK) merupakan salah satu kegiatan mahasiswa yang harus dilaksanakan dimana suatu bentuk kerja nyata dalam memberikan Pelayanan Asuhan Kebidanan Komunitas, dimana kebidanan komunitas ini merupakan salah satu mata kuliah dalam kurikulum Profesi Kebidanan Komunitas dengan tujuan melaksanakan praktik Kebidanan secara komperehensif dengan memperhatikan budaya masyarakat dalam tatanan di Komunitas dengan pendekatan manajemen kebidanan dan didasari oleh konsep keterampilan dan sikap Profesional. Selama Praktik pengkajian Keluarga (PPK) ini diharapkan mahasiswa Profesi Bidan Universitas Ngudi Waluyo, melakukan pergerakan peran serta masyarakat serta mengatasi masalah yang ditemukan pada keluarga, sehingga keluarga mampu menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Setelah mengikuti Praktik pengkajian Keluarga (PPK) diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi, merencanakan, memprioritaskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi manajemen pelayanan kebidanan komunitas dengan teknik pergerakan dan pemberdayaan masyarakat serta pendekatan edukasi pada individu, keluarga, kelompok khusus ataupun pada komunitas tertentu. Dalam pelaksanaan praktik kebidanan komunitas ini pengkajian dilakukan dengan cara wawancara langsung, dan pengambilan data sekunder. Setelah di lakukan penyuluhan dan dilakukan tanya jawab klien sudah mengerti tentang tanda bahaya dalam kehamilan. Diharapkan Kader dan Bidan lebih aktif memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat khususnya pada ibu hamil.
Smartpunktur untuk Meningkatkan Kosentrasi dan Daya Ingat Anak Dalam Proses Belajar di TK Negeri Pembina Kaliwungu Melna; Isri Nasifah; Indah Permata Sari; Anisak
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Toddlers are children aged 1-5 years, while those aged above (6-12 years) are referred to as early school age children. Smartpuncture is a massage that educates the brain with a stimulation technique to smooth the flow of blood, nerves, and meridians leading to the head and brain (Wong, 2010). Smartpuncture is part of acupressure, where acupressure is one of the legal alternative complementary therapies. The legal basis is the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 1109/Menkes/PER/IX/2007 concerning the implementation of alternative complementary medicine in health care facilities. (Sudijayana, 2012). To provide complementary Smartpuncture Midwifery Care to children to improve children's concentration and memory in the learning process. This community service activity was carried out through direct counseling at the Kaliwungu TK Pembina by implementing health protocols during the activity. The participants in this activity were 20 children aged 4-5 years who attended TK Pembina Kaliwungu. Smartpuntur was carried out once by explaining to the children and teachers. All children did smartpuncture well. Parents and teachers get information about smartpuntur for their children. Children who are selected to participate in community service can practice smartpuntur. Children can follow instructions from servants to do smartpuntur. AbstrakBalita adalah anak yang berusia 1-5 tahun, sedangka usia diatas (6-12) disebut sebagai anak usia awal sekolah. Smartpunktur merupakan pijat mencerdaskan otak dengan suatu teknik rangsangan untuk melancarkan aliran darah, syaraf, dan meridian yang menuju ke arah kepala dan otak (Wong, 2010). Smartpunktur merupakan bagian dari akupresur, dimana akupresur merupakan salah satu terapi komplementer alternative yang legal. Dasar hukumnya yakni, Permenkes RI no.1109/Menkes/PER/IX/2007 tentang penyelenggaraan pengobatan komplementer alternatif di fasilitas pelayanan kesehatan. (Sudijayana, 2012). Memberi Asuhan Kebidanan Komplementer Smartpunktur pada anak untuk meningkatkan konsentrasi serta daya ingat anak dalam proses belajar. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui penyuluhan langsung di TK Pembina Kaliwungu dengan menerapkan protocol kesehatan selama kegiatan berlangsung. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 20 anak berusia 4-5 tahun yang bersekolah di TK Pembina Kaliwungu.Smartpuntur diakukan 1 kali dengan menjelaskan kepada anak dan guru.Semua anak melakukan smartpunktur dengan baik. Orang tua dan pengajar mendapatkan informasi tentang smartpuntur pada anak.Anak-anak yang terpilih mengikuti pengabdian kepada masyarakat dapat mempraktikkan smartpuntur.Anak-anak dapat mengikuti instruksi dari pengabdi untuk melakukan smartpuntur.
Pengabdian Kepada Masyarakat RT 03 RW 05 di Desa Pandak Sidoharjo Kabupaten Sragen Ameliana Friskia Rahmadini; Isri Nasifah; Monalisa; Roja’ah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Family study practice (PPK) is one of the student activities that must be carried out where it is a real form of work in providing Community Midwifery Care Services, where community midwifery is one of the courses in the Community Midwifery Profession curriculum with the aim of implementing comprehensive Midwifery practice by paying attention to culture. society in a community setting with a midwifery management approach and based on the concept of professional skills and attitudes. After following the Family Study Practice (PPK) students are expected to be able to identify, plan, prioritize, implement, and evaluate the management of community midwifery services with community movement and empowerment techniques and educational approaches to individuals, families, special groups or in certain communities in achieving the SDGs. In the implementation of this community midwifery practice, the assessment was carried out by means of direct interviews, immediate implementation and secondary data collection. After carrying out health education and practicing activities, the knowledge of the residents, both prospective brides, pregnant women, toddlers and postpartum mothers, there were some who lacked knowledge, and after carrying out health education about each of the materials provided, such as counseling on reproductive health of prospective brides, counseling on balanced nutrition and presentations for toddlers, oxytocin massage, yoga for pregnant women, giving oxytocin massage to postpartum mothers. Furthermore, the post test was carried out to experience an increase after the post test was carried out. The conclusion of the implementation activities carried out in the village of Pandak Sidoharjo Sragen found several problems that occurred, namely the taboo on knowledge of the bride and groom, balanced nutrition and serving for toddlers, lack of pregnant women for maternity care so that pregnant women were given yoga, and live demonstration of oxytocin massage for postpartum mothers. Abstrak Praktik pengkajian Keluarga (PPK) merupakan salah satu kegiatan mahasiswa yang harus dilaksanakan dimana suatu bentuk kerja nyata dalam memberikan Pelayanan Asuhan Kebidanan Komunitas, dimana kebidanan komunitas ini merupakan salah satu mata kuliah dalam kurikulum Profesi Kebidanan Komunitas dengan tujuan melaksanankan praktik Kebidanan secara komperehensif dengan memperhatikan budaya masyarakat dalam tatanan di Komunitas dengan pendekatan manajement kebidanan dan didasari oleh konsep keterampilan dan sikap Profesional.Setelah mengikuti Praktik pengkajan Keluarga (PPK) diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi, merencanakan, memprioritaskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi manajement pelayanan kebidanan komunitas dengan teknik pergerakan dan pemberdayaan masyarakat serta pendekatan edukasi pada individu, keluarga, kelompok khusus ataupun pada komunitas tertentu dalam mencapai SDG’s. Dalam pelaksanaan praktik kebidanan komunitas ini pengkajian dilakukan dengan cara wawancara langsung, Pelaksanaan secara langsung dan pengambilan data sekunder. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan adanya praktik kegiatan, pengetahuan warga baik calon pengantin, ibu hamil, balita dna ibu nifas, ada beberapa yang berpengetahuan kurang, dan setelah dialkukan pendidikan kesehatan tentang masing-masing materi yang diberikan seperti penyuluhan kespro calon pengantin, penyuluhan gizi seimbang dan penyajian untuk balita, pijat oksitosin, yoga ibu hamil, diberikan pijat oksitosin kepada ibu nifas. Selanjutnya dilakukan post test mengalami pengingkatan setelah dilakukan post test. Kesimpulan dari kegiatan pelaksanaan yang dilakukan di desa pandak sidoharjo sragen ditemukan beberapa masalah yang terjadi yaitu tabunya pengetahuan calon pengantin, gizi seimbang dan penyajian untuk balita, kurangnya ibu hamil untuk oleharga sehingga diberikan yoga ibu hamil, dan peragaan secara langsung pijat oksitosin pada ibu nifas.
Alternative Terapi Stimulasi Kulit dengan Nyeri Persalinan Isri Nasifah; Robiyatul Adawiyah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Labor pain arises due to uterine muscle contractions, pelvic floor muscle stretching, episiotomy and psychological conditions. Handling labor pain is carried out with various efforts such as the use of pharmacology and non-pharmacology. Pharmacology, namely the administration of drugs such as anesthesia and analgesia, while non-pharmacology, namely treatment such as massage, acupuncture, aromatherapy, hypnosis, music therapy. This study is to find out various alternative treatments for skin stimulation in reducing labor pain. This literature study is a type of meta-analysis research, namely the combination of several scientific article research results related to alternative complementary therapy care in dealing with labor pain in birthing mothers. Search articles using the keywords labor pain, deep back massage, acupressure, heat and cold compression, effleurage, counter pressure. Various alternative complementary therapy treatments such as deep back massage, acupressure, hot and cold compresses, effleurage and counterpressure with measurements of labor pain NRS, McGill and VAS showed results which stated that there was a decrease before and after the intervention was given and there were differences in the control and control groups. intervention. Alternative care for skin stimulation complementary therapies in the form of Deep Back Massage, Acupressure, Hot and Cold Compresses, Effleurage and Counterpressure can overcome labor pain in laboring mothers. Abstrak Nyeri persalinan muncul karena ada kontraksi otot rahim, regangan otot dasar panggul, episiotomy dan kondisi psikologis. Penanganan nyeri persalinan dilakukan dengan berbagai upaya seperti penggunaan farmakologi dan non farmakologi. Farmakologi yaitu adanya pemberian obat-obatan seperti anestesia dan analgesia, sedangkan non farmakologi yaitu pengobatan seperti massase, akupuntur, aromaterapi, hipnosis, terapi music. Studi ini untuk mengetahui berbagai asuhan alternative stimulasi kulit dalam menurunkan nyeri persalinan. Studi literature ini termasuk jenis penelitian meta-analisis yaitu penggabungan beberapa hasil penelitian artikel ilmiah terkait asuhan alternative terapi komplementer dalam mengatasi nyeri persalinan pada ibu bersalin. Pencarian artikel menggunakan kata kunci nyeri persalinan, deep back massage, acupressure, heat and cold compression, effleurage, counterpressure. Berbagai asuhan alternative terapi komplementer seperti Deep Back Massage, Akupresur, Kompres panas dan dingin, effleurage dan Counterpressure dengan pengukuran nyeri persalinan NRS, Mc Gill dan VAS menunjukan hasil yang menyatakan adanya penurunan sebelum dan sesudah diberikannya intervensi serta adanya perbedaan pada kelompok control dan intervensi. Asuhan alternative terapi komplementer stimulasi kulit berupa Deep Back Massage, Akupresur, Kompres Panas dan Dingin, Effleurage dan Counterpressure dapat mengatasi nyeri persalinan pada ibu bersalin.