Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH SEBAGAI TANAMAN OBAT KELUARGA DI PKM KELOMPOK DASA WISMA DESA GROWONG KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG Robiul Fitri Masithohi; Siti Nurul Iftitah; Friztina Anisa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.428 KB)

Abstract

Latar belakang :Desa Growong terdapat empat dusun diantaranya dusun Growong, Gondang, Moning dan Seneng. Dusun Growong dan Gondang merupakan salah satu dusun yang memiliki perkumpulan dasa wisma tetapi perkumpulan dasa wismanya belum berjalan dengan optimal, Sehubungan dengan hal tersebut maka akan dilakukan kegiatan pendampingan kepada masyarakat Tujuan: memotivasi para kelompok dasa wisma untuk mengoptimalkan kegiatan dasa wisma tersebut dengan melakukan kegiatan antara lain budidaya tanaman obat keluarga dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai media budidaya, cara melakukan budidaya yang baik atau terstruktur.Metode: Metode yang digunakan dalam pencapaian tujuan adalah degan model pemberdayaan masyarakat partisipatif (PRA). Metode ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa yang mempunyai atau menghadapi masalah adalah mitra. Metode tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, penyusunan laporan, dan publikasi.Hasil: Hasil Pengabdian ini memberikan manfaat bagi perkumpulan dasawisma tentang pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman obat keluarga sehingga bisa mendukung dalam nilai tambah pemasukan keluarga yang akan menghasilkan beberapa olahan seperti; jahe instan, sirup jahe dan kunir asem yang mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.Kesimpulan: Kesimpulan pengabdian ini adalah meningkatkan motivasi para kelompok dasawisma untuk mengoptimalkan dalam budidaya tanaman obat keluarga dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai media budidaya yang baik dan terstruktur.Dengan melestarikan pembudidayaan tanaman obat di Dusun Growong dan Gondang Kecamatan Tempuran Magelang ini juga dapat membuat pekarangan rumah masyarakat menjadi lebih bermanfaat, masyarakat juga secara tidak langsung melakukan penghematan dalam bidang ekonomi serta dalam menghindari efek jangka panjang pengkonsumsian obat-obatan kimia.
PENINGKATAN KESEHATAN DIRI DAN PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MENCIPTAKAN KAMPUNG TEDUH (TEMATIK, TERPADU DAN HIJAU) DI KELURAHAN KEDUNGSARI MAGELANG UTARA Robiul Fitri Masithoh; Basri Basri; Diesyana Ajeng Pramesti; Siti Nurul Iftitah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Kota Magelang dituntut untuk melakukan yang positif pada setiap tahap pembangunan termasuk dalam perencanaan fisik wajah Kota, sehingga akan muncul gagasan yang mewujudkan konsep Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga. Untuk mewujudkan konsep menjadi sasaran pemanfaatan ruang terbuka hijau dan pencegahan kawasan pemukiman kumuh yaitu melalui kampung TEDUH. Realisasi pelaksanaan kampung teduh ini dihadapkan dengan kondisi yang berbahaya yaitu kondisi Covid 19 dimana semua aktivitas terhenti baik diberbagai sektor dimasyarakat dan upaya kesehatan masyarakat tetap dilaksanakan dengan memperhatikan skala priortas, adalah melakukan promosi kesehatan di era new normal dengan cara rutin cuci tangan dengan menggunakan sabun, hindari kerumunan, hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, melakukan etika batuk dan bersin, berdiam diri dirumah. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakuan peningkatan kesehatan diri dan peka terhadap lingkungan. Metode yang digunakan PRA yaitu pemberdayaan masyarakat dengan tahapan kegiatan, FGD, Sosialisasi, Peltihan dan pendampingan. Hasil dan kesimpulan yang diperoleh memberikan pemahaman tentang pentingnya mencuci tangan yang benar agar terhindar dari bebagai penyakit dan pengelolaan sampah yang ada disekitar yang bisa dimanfaatkan kembali dengan proses yang bersih dan hygiene.
Penguatan Kelembagaan Dan Motivasi Diri Dalam Budidaya Tanaman Hias Melalui Pemberdayaan Perempuan Untuk Mewujudkan Magelang Sebagai Kota Sejuta Bunga Robiul Fitri Masithoh; Diesyana Ajeng Pramesti; Basri Basri; Siti Nurul Iftitah
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 5. Pemberdayaan Kaum Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.792 KB) | DOI: 10.18196/ppm.25.464

Abstract

Kota Magelang secara administratif terletak di tengah-tengah Kabupaten Magelang serta berada dipersilangan lalu lintas ekonomi dan transportasi. Salah satu cara untuk mewujudkan misi tersebutadalah menciptakan lingkungan yang bersih, indah, tertib, nyaman, dan asri guna memberikanpelayanan bagi para pengguna jasa di Kota Magelang.Dalam rangka mewujudkan hal ini, PemerintahKota Magelang dituntut untuk melakukan perubahan yang positif pada setiap tahap pembangunan,termasuk dalam perencanaan fisik wajah (lanskap) kota, sehingga muncul gagasan untuk mewujudkankonsep Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga. Kelurahan Kedungsari merupakan salah satu kelurahanyang ada di kecamatan Magelang Utara yang memiliki potensi unggulan yaitu terdapat kelompokpencinta bunga yang masih bersifat swadana dan dikelola sendiri. Metode yang akan dipakai dalampencapaian tujuan adalah model pemberdayaan masyarakat partisipatif Participatory Rural Apraisal..Metode tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, penyusunan laporan, danpublikasi. Hasil pengabdian kegiatan awal yang dilakukan adalah kegiatan sosialisasi dan pengenalanterhadap branding MKSB dengan cara perluasan lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman bunga,melakukan penguatan kelembagaan yang ada di wilayah kelurahan Kedungsari karena sudah ada embrioatau peguyuban pencinta tanaman hias, pelaksanaan motivasi diri dalam melakukan kegiatan budidayatanaman hias, melakukan kerjasama dengan pihak terkait khususnya Bappeda Kota Magelang yangmemiliki pilot project atau masterplan MKSB, pengenalan jenis-jenis tanaman hias, pembelian bibittanaman hias dan anggrek, pelatihan budidaya tanaman hias dalam hal ini dipilih untuk mengembangkan budidaya tanaman anggrek karena sebagai bunga khas Kota Magelang. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan bersama-sama dengan masyarakat mitra dengan dibantu narasumber dari steakholders yang terkait. Kesimpulan mitra sangat antusias dengan kegiatan yang telahdilaksanakan. Mereka bersedia menyediakan dan membangun beberapa sarana pendukung dengan danasendiri, sehingga tidak semata-mata tergantung pendanaan dari tim pelaksana.
Pelatihan Perbanyakan Tanaman Hias Secara Vegetatif Siti Nurul Iftitah; Robiul Fitri Masithoh Mardjono; Diesyana Ajeng Pramesti; Basri
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2021): April
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v3i3.729

Abstract

Plant propagation training conducted for partners, namely mothers (women's empowerment) aims to provide insights and skills for partners so that they can carry out and develop plant propagation properly. The technique of vegetative propagation is by means of cuttings, grafting and grafting. The method used consists of 3 stages, namely socialization, training / practice and mentoring. The results of the activity showed that there was an increase in knowledge and skills in the cultivation and propagation of ornamental plants in a good vegetative manner, so that it was hoped that it could increase the diversity of colors from plant propagation. From this activity, it can be concluded that there has been a change in the knowledge and skills of partners, namely partners are able to properly cultivate ornamental plants, starting from preparing planting media or land, planting, and maintaining plants. In addition, partners can also propagate ornamental plants vegetatively and successfully.
PENGARUH FREKUENSI PENYIANGAN DAN MACAM PUPUK KANDANG TERHADAP HASIL TANAMAN GANDUM (Triticum aestivum L) VARIETAS DEWATA 162 Nurul Baroroh Nurul Baroroh Ayyu Rahmawati; Murti Astiningrum Murti Astiningrum; Siti Nurul Siti Nurul Iftitah
MEDIAGRO Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.603 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v17i2.4520

Abstract

Penelitian tentang pengaruh frekuensi penyiangan dan macam pupuk kandang terhadap hasil tanaman gandum (Triticum aestivum L) varietas dewata 162 telah dilaksanakan pada tanggal 8 Juli sampai 19 Oktober 2020. Penelitian dilaksanakan di Desa Grogolbeningsari, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, ketinggian tempat 10 m dpl, jenis tanah aluvial dengan pH 6. Penelitian menggunakan percobaan faktorial (4x3) yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap, diulang tiga kali sebagai blok. Faktor pertama, frekuensi penyiangan yaitu tanpa penyiangan, penyiangan 2 kali (umur 22 dan 44 hst), penyiangan 4 kali (umur 11, 22, 33 dan 44 hst), dan penyiangan 6 kali (umur 7, 14, 21, 28, 35 dan 42 hst). Faktor kedua yaitu macam pupuk kandang; pupuk kandang sapi, pupuk kandang kambing dan pupuk kandang ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penyiangan sebanyak 6 kali memberikan hasil tertinggi pada panjang malai dan tidak berbeda dengan penyiangan sebanyak 4 kali. Perlakuan pupuk kandang ayam menunjukkan hasil tertinggi pada bobot biji kering per m2, tetapi pada bobot biji kering per rumpun dan bobot 1.000 biji kering menunjukkan hasil yang tidak berbeda dengan perlakuan pupuk kandang sapi. Tidak terjadi interaksi antara frekuensi penyiangan dengan macam pupuk kandang pada semua parameter pengamatan.
PENGARUH KONSENTRASI CUKA BAMBU DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN STEK LADA PERDU (Piper nigrum L.) Endang Suliswati; Tri Suwarni Wahyudiningsih; Siti Nurul Iftitah
MEDIAGRO Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.932 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v16i2.3758

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of concentration of petung bamboo vinegar, kinds of varieties, and the interaction of both on the growth of shrub pepper cuttings. The study used a factorial Randomized Complete Block Design (RCBD) with three blocks. The first factor is the concentration of petung bamboo vinegar (Dendrocalamus asper) consisting of 0 ppm, 1.000 ppm, 2.000 ppm, 3.000 ppm, 4.000 ppm, 5.000 ppm, and 1.000 ppm Indole Acetic Acid (IAA) as a synthetic growth regulator. The second factor is kinds of varieties: Natar-1 and Ciinten. The results showed that the use of petung bamboo vinegar for 5.000 ppm produces the highest number of leaves, fresh weight of shoots, and dry weight of shoots on Ciinten variety, while the Natar-1 variety with concentration of petung bamboo vinegar for 3.000 ppm obtained the highest fresh weight of shoots and dry weight of shoots. Ciinten variety obtained the highest results on shoot height, number of leaves, longest root length, number of roots, fresh weigh of shoots, dry weight of shoots, fresh weight of roots, and dry weight of roots. The interaction between the concentration of petung bamboo vinegar and kinds of varieties has no significant on all observed parameters. The use of petung bamboo vinegar at 3.000 ppm for Natar-1 and 5.000 ppm for Ciinten can replace the role of IAA growth regulator at concentrations of 1.000 ppm. Keywords: Dendrocalamus asper, bamboo vinegar concentration, Piper nigrum L., shrubs pepper cuttings, varieties.
Kajian Pertumbuhan Ubi Kayu (Manihot utillisima) Pada Komposisi Berbagai Pupuk Cair Muzayyanah Rahmiyah; Historiawati; Murti Astiningrum; Siti Nurul Iftitah; Yulia Eko Susilowati; Reva Irvanusi Cahyana
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 2 (2022): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v6i2.476

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan stek dilihat dari komposisi pupuk cair terutama kandungan hara kalium, kandungan non hara berupa zat pengatur tumbuh dan mikro organisme. Unsur kalium sangat penting terhadap pertumbuhan tanaman dari awal sampai panen, terutama untuk pertumbuhan stek dan tanaman penghasil karbohidrat. Unsur kalium akan mempengaruhi penyerapan unsur hara nitrogen dan fospor. Tiga unsur ini merupakan faktor pembatas pertumbuhan tanaman. Penelitian disusun secara non faktorial menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan lima ulangan. Satu faktor perlakuan,berupa lima macam pupuk cair yang sudah dan akan beredar di pasaran yaitu  AB mix, Nasa, Jimmi Hantu, Super kebon, limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan satu perlakuan tanpa pupuk sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa pemberian pupuk organik cair berbahan baku limbah sapi potong dari RPH paling banyak menumbuhkan akar pada stek ubi kayu, panjang akar terpanjang ,serta berat brangkasan tajuk dan brangkasan akar tertinggi baik basah maupun kering. Sedangkan  kadar kalium pada daun ,jumlah klorofil dan laju fotosintesa tidak berbeda nyata untuk semua jenis pupuk yang digunakan. Indeks luas daun tertinggi diperoleh pada penggunaan pupuk cair AB mix.
Hasil Tanaman Stroberi (Fragaria ananassa Duschesne) pada Konsentrasi dan Lama Perendaman Kolkhisin Siti Nurul Iftitah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 19, No 1 (2023): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v19i1.2964

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap hasil tanaman stroberi (Fragaria ananassa). Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 26 Maret sampai 13 Juli 2022 di Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang pada ketinggian tempat 1.502 m dpl. Penelitian menggunakan percobaan faktorial (4 x 3) yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tia ulangan sebagai blok. Faktor pertama konsentrasi kolkhisin yaitu 0, 0,05, 0,10 dan 0,15 %. Faktor kedua lama perendaman kolkhisin yaitu 24, 36 dan 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kolkhisin menghasilkan berat per buah tertinggi (0,04%), lingkar buah terbesar (0,05%) dan berat buah per tanaman tertinggi (0,07%). Lama perendaman kolkhisin memberikan hasil yang sama pada umur berbunga, jumlah bunga, umur berbuah, jumlah buah, berat per buah, berat buah per tanaman dan lingkar buah. Konsentrasi 0,05% dan lama perendaman 36 jam kolkhisin menghasilkan berat per buah dan berat buah per tanaman tertinggi. Konsentrasi 0,06% dan lama perendaman kolkhisin 36 jam menghasilkan lingkar buah terbesar.
The Frequency and Concentration of Liquid Organic Fertilizer on the Growth of Wheat Varieties Dewata 162 Windhi Suryaningsih; Siti Nurul Iftitah; Adhi Surya Perdana
Gontor Agrotech Science Journal Vol. 9 No. 2 (2023): December 2023
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v9i2.9329

Abstract

This study aims to determine the effect of the frequency of issuing Liquid Organic Fertilizer (LOF) and the concentration effect given singly and their combinations on the growth of wheat varieties Dewata 162. This research was conducted from April to June 2022, in Mejing Village, Candimulyo District, Magelang Regency with an altitude of ± 437 asl, regosol soil pH 6,3. The research method was a factorial experiment (3x4) arranged in a Completely Randomized Block Design (CRBD) with three replications as blocks. The first factor is the frequency of provisioning (every 9, 18, and 27 days). While, the second factor is the LOF concentration consisting of 0, 45, 90, and 135 ml/l. The result showed that the frequency of giving LOF every 18 days had a significant impact on the tillers' number. Giving LOF at intervals of once every nine days was exerted and showed extreme influence on the root number. Utilization of LOF once every 27 days influenced the root length. While LOF concentration did not affect all observation parameters. In addition, there was no interaction between the application frequency and concentration of LOF on wheat.