Abubakar Eby Hara
Department Of International Relations, University Of Jember, Indonesia

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Women's Representation in the 2018 United States Midterm Elections Yasinta Widya Prameswari; Agus Trihartono; Abubakar Eby Hara
Journal of Feminism and Gender Studies Vol 3 No 1 (2023): Journal of Feminism and Gender Studies
Publisher : Pusat Studi Gender Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jfgs.v3i1.30625

Abstract

United States politics is a difficult arena to reach for women due to the high levels of gender discrimination and sexism. A new history came up on their midterm election on Tuesday 6th November 2018. Due to the record number of women who passed and running for office, also the surge in activism was higher than previos years. The number of female legislator is 23.4% for the House of Representative and 25% for Senate. This record number is the highest one in United State politic history of women representation. The process of increasing women’s representation in 2018 midterm election to some extent influenced by the paradigm shifting of the women’s movement.
Diplomasi Publik Prancis dalam Mempertahankan Paris Sebagai Pusat Fashion Dunia Nahlha Istatin Nurchaliza; Abubakar Eby Hara; Djoko Susilo
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 16 No. 1 (2023): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v16i1.39581

Abstract

Fashion atau fesyen adalah bagian penting dari budaya negara, dan dijadikan sebagai salah satu bentuk citra Prancis. Prancis telah membangun reputasinya sebagai pusat fesyen dunia sejak abad ke-17 hingga abad ke-21. Sebagai fenomena global, Prancis bersaing dengan Italia, Amerika Serikat, Inggris. Dari negara-negara tersebut telah banyak menghadirkan desainer dan merek fesyen yang populer, salah satunya yaitu italia yang memiliki merek terkenal seperti Gucci, Prada, Versace, Fendi dan lainnya. Namun Paris yang paling banyak menarik perhatian publik yang meliputi fashionista, jurnalis, media, dan lainnya. Serta, hanya Prancis yang berhasil menduduki peringkat teratas sebagai merek fesyen paling mendominasi pasar mewah di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberhasilan upaya diplomasi publik Prancis dalam mempertahankan Paris sebagai pusat fesyen dunia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan Prancis dalam mempertahankan Paris sebagai pusat fesyen dunia karena kemampuan branding negara yang kuat dan upaya diplomasi publik dalam meningkatkan popularitas fesyen, dengan dukungan Pemerintah dan aktor Non-Pemerintah yang terus berlanjut untuk mempromosikan fesyen. Kata Kunci: Fesyen; Prancis, Paris; pusat fesyen dunia; diplomasi publik