Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

MEMPREDIKSI NILAI KEKASARAN PERMUKAAN DENGAN BESARNYA GETARAN AMPLITUDO PADA GERAK CROSS FEED PROSES GERINDA DATAR DENGAN MATERIAL HARDENED TOOL STEEL SKD11 Chairul Anam; Dian Ridlo Pamuji
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.525 KB) | DOI: 10.34128/je.v4i1.3

Abstract

Proses gerinda merupakan bagian akhir dalam proses pemesinan, karena membutuhkan ketelitian dimensi tinggi dan tingkat kekasaran permukaan rendah.  Hubungan antara level getaran (g.rms) dan kekasaran permukaan (μm) digambarkan secara linier dengan determinasi sebesar 99.92%. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar kecepatan cross feed maka amplitudo dan kekasaran permukaan akan semakin naik sehingga kontribusi yang diberikan dapat memprediksi kekasaran permukaan dengan mengukur level getaran selama proses penggerindaan, tanpa harus melakukan pengukuran kekasaran permukaan.
PKM DESA GITIK DALAM PENINGKATAN PRODUKSI INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU Shinta Setiadevi; Dian Ridlo Pamuji
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.197 KB) | DOI: 10.34128/je.v5i2.78

Abstract

Soybean is one of the Banyuwangi district food crops which has the potential to continue to be seeded besides rice, corn, peanuts, green beans, cassava, and sweet potatoes. Banyuwangi Regency was designated as one of the national soybean barns by the Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia since 2015 with an area of 100 hectares in Muncar District. The soybean varieties developed are New Superior Varieties (VUB). The productivity obtained eaches 3 tons per hectare beyond the national soybean productivity average if 1.5 tons per hectare. The most important part of soybeans is soybean seeds. One product produced by soybean seeds is tofu. Tofu is a staple food for the people of Indonesia, causing demand to continue to increase so IKM knows that it continues to strive to meet market needs. Banyuwangi Regency makes processed tofu as a typical snack called tahu walik. Tahu walik is one of the typical Banyuwangi snacks made from fried tofu which is reserved so that inside of the tofu is outside and filled with chicken dough. The majority of the people in Gitik Village, Rogojampi District have a business processing soybeans into white tofu products and household-scale fried tofu. The quality of the tofu produced still has high water content. The amount of tofu produced is still small, this is caused by the use of traditional tofu presses. The transition from traditional tofu presses to modern ones is expected to be able to improve the quality and quantity of products obtained.
Optimasi Parameter Kincir Air Tipe Undershot Dengan Metode Taguchi Dian Ridlo Pamuji; Galang Sandy Prayogo; Mohamad Dimyati Ayatullah
Majamecha Vol. 4 No. 1 (2022): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v4i1.1827

Abstract

Air merupakan sumber energy yang melimpah di Indonesia yang didalamnya tersimpan energi yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Komponen utama dari pembangkit listrik tenaga Air (PLTA) adalah kincir air yang berfungsi merubah energy mekanik menjadi energi listrik. Untuk mendapatkan output dari kincir air seperti daya yang optimal, maka diperlukan pengaturan parameter-parameter kincir air yang tepat. Hal ini bertujuan meminimalkan waktu dan biaya yang diakibatkan oleh proses coba-coba. Penelitian tentang penentuan pengaturan kombinasi parameter kincir air tipe undershot yang tepat untuk mendapatkan respon optimal telah dilakukan. Parameter-parameter kincir air yang divariasikan adalah jenis sudu (lurus dan sudut), kedalaman pencelupan (2 cm, 5 cm, dan 7 cm) dan Berat flywheel ( 3 kg, 5 kg dan 8 kg). Parameter respon yang diamatai adalah daya output generator. Matrik orthogonal yang digunakan adalah L18 dan metode optimasi yang digunakan adalah Taguchi. Hasil peneltian menunjukkan bahwa untuk mendapatkan respon yang berupa daya output generator yang optimal, maka bentuk sudu dipilih dengan menggunakan bentuk lurus, kedalaman pencelupan diatur sebesar 7 cm dan berat berat flywheel diatur seberar 8 Kg.
Teknologi porang bulb chopper machine with 2 hoppers sebagai upaya penurunan biaya produksi chip porang Dadick Ardian Tinta; Fizar Candra Gumiwang; Bela Andriyani; Imam Nasori; Trismi Rimbita; Dian Ridlo Pamuji; Ika Yuniwati
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5, No 3 (2022): In progress (November)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i3.16484

Abstract

Umbi Porang merupakan salah satu komoditas ekspor di Indonesia. Masing-masing wilayah di Indonesia bersaing untuk melakukan penanaman porang. Salah satu Kelompok tani Desa Kembiritan Banyuwangi merupakan penghasil umbi porang. Kelompok tani memanen umbi porang dan mengolahnya setelah itu dikirimkan ke berbagai kota yang ada di dalam negeri maupun ke luar negeri dalam bentuk chips porang karena memiliki harga jual yang cukup tinggi. Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap teknologi untuk pengolahan tanaman porang menjadi chips porang mengakibatkan produktivitas chips porang kurang maksimal. Hal itu juga menyebabkan biaya produksi semakin tinggi. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan sebuah penerapan IPTEK untuk mengatasi masalah kurang optimalnya produktivitas chips porang. Proses penanganan pasca panen yang cepat dan benar dapat menghasilkan chips yang mempunyai mutu baik, mengurangi kehilangan bobot, mengurangi nilai kamba, dan memperpanjang umur simpan. Penerapan teknologi Porang Bulb Chopper Machine With 2 Hoppers diawali dengan penyesuaian teknologi dengan kebutuhan mitra kemudian dilakukan tahap analisa dan evaluasi teknologi. Hasil dari evaluasi dengan menggunakan penerapan teknologi tersebut 55%.
Pembuatan tepung porang sebagai upaya peningkatan penjualan umbi porang di masa pandemi covid19 Ika Yuniwati; Dian Ridlo Pamuji; Ely Trianasari; Ninik Sri Rahayu; Yuni Ulfiyati
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v4i2.9368

Abstract

Food sales during the Covid19 pandemic experienced a decline. This also includes Umbi Porang. Kembiritan Village Farmers Group, Genteng District, Banyuwangi Regency is one of the areas in Banyuwangi that produces porang tubers. To solve this sales problem, it is necessary to improve the quality of porang tuber sales by processing porang tubers into the desired shape by consumers. However, the Kembiritan Village Farmer Group cannot process porang tubers into porang flour due to several problems, namely they do not have a machine capable of pounding dry porang chips into porang flour and do not have human resources who can operate machines. Based on these problems, it is necessary to develop a porang tuber-making machine and Human Resources training from partners. This community service began with adjusting the porang tuber-making machine according to the porang tuber at the partner's place. After adjustments were made, training was carried out on the use of the porang flour making machine and the maintenance of the porang tuber-making machine. Then, partner assistance is carried out in determining the quality of porang tuber sales. Where the quality is determined from the capacity per transport of various forms of porang tubers.
Penerapan Teknologi Tepat Guna Mesin Pengepres dan Pemotong Tahu di Desa Gitik Kecamatan Rogojampi Dian Ridlo Pamuji; Galang Sandy Prayogo; Mohammad Nur Shodiq
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 3 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i3.4846

Abstract

Tahu adalah makanan yang berbahan utama kedelai, dan juga merupakan makanan favorit masyarakat Indonesia baik kalangan bawah sampai kalangan atas. Selain harganya murah, tahu mengandung air 86 %, protein 8-12%, lemak 4-6% dan karbohidrat 16%. Tahu juga mengandung berbagai mineral seperti kalsium, zat besi, fosfat, kalium, natrium; serta vitamin seperti kolin, vitamin B dan vitamin E. Mengingat semakin meningkatnya harga kebutuhan pokok yang ada sekarang ini, banyak masyarakat yang melakukan usaha kecil menengah demi memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Salah satunya adalah dengan usaha produksi tahu. Sekarang banyak sekali ditemukan usaha kecil menengah masyarakat yang memproduksi tahu, salah satunya adalah di Dusun Timurejo Desa Gitik Kecamatan Rogojampi Kabupaten banyuwangi. Besar kecilnya kapasitas produksi usaha produksi tahu ditentukan pada saat pengepresan dan pemotongan tahu. Dengan semakin banyaknya hasil pengepresan dan pemotongan tahu dengan waktu yang singkat, maka tahu yang dihasilkannya pun semakin banyak. Saat ini proses pengepresan dan pemotongan tahu yang dilakukan oleh usaha mikro kecil menegah (UMKM) Produksi Tahu Desa Gitik selama ini masih secara manual dengan menggunakan tenaga manusia dan menggunakan alat-alat yang masih sangat tradisional. Berdasarkan hasil diskusi dan identifikasi masalah bersama mitra, mitra sangat membutuhkan alat atau mesin yang dapat memudahkan dan mempercepat proses pengepresan dan pemotongan tahu. Tahap awal kegiatan pengabdian ini adalah melakukan survey untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra dan melakukan studi literatur untuk mendapatkan solusi atas permasalahan mitra. Setelah solusi permasalahan mitra didapatkan, langkah selanjutnya melakukan perancangan dan pembuatan komponen-komponen alat pengepres dan pemotong tahu semi otomatis. Alat yang dibuat dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan produktivitas produksi tahu dibandingkan dengan proses manual atau tradisional. Selain itu, dengan adanya alat ini waktu produksi dapat dipersingkat dan pendapatan masyarakat meningkat.
Teknologi porang bulb chopper machine with 2 hoppers sebagai upaya penurunan biaya produksi chip porang Dadick Ardian Tinta; Fizar Candra Gumiwang; Bela Andriyani; Imam Nasori; Trismi Rimbita; Dian Ridlo Pamuji; Ika Yuniwati
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5 No 3 (2022): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i3.16484

Abstract

Umbi Porang merupakan salah satu komoditas ekspor di Indonesia. Masing-masing wilayah di Indonesia bersaing untuk melakukan penanaman porang. Salah satu Kelompok tani Desa Kembiritan Banyuwangi merupakan penghasil umbi porang. Kelompok tani memanen umbi porang dan mengolahnya setelah itu dikirimkan ke berbagai kota yang ada di dalam negeri maupun ke luar negeri dalam bentuk chips porang karena memiliki harga jual yang cukup tinggi. Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap teknologi untuk pengolahan tanaman porang menjadi chips porang mengakibatkan produktivitas chips porang kurang maksimal. Hal itu juga menyebabkan biaya produksi semakin tinggi. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan sebuah penerapan IPTEK untuk mengatasi masalah kurang optimalnya produktivitas chips porang. Proses penanganan pasca panen yang cepat dan benar dapat menghasilkan chips yang mempunyai mutu baik, mengurangi kehilangan bobot, mengurangi nilai kamba, dan memperpanjang umur simpan. Penerapan teknologi Porang Bulb Chopper Machine With 2 Hoppers diawali dengan penyesuaian teknologi dengan kebutuhan mitra kemudian dilakukan tahap analisa dan evaluasi teknologi. Hasil dari evaluasi dengan menggunakan penerapan teknologi tersebut 55%.
Optimization of Multiple Response Using Taguchi-WPCA In ST 60 Tool Steel Turning Process With Minimum Quantity Cooling Lubrication (MQCL) Method Dian Ridlo Pamuji; Muhammad Abdul Wahid; Abdul Rohman; Achmad As’ad Sonief; Moch Agus Choiron
Aceh International Journal of Science and Technology Vol 7, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Graduate Program of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.51 KB) | DOI: 10.13170/aijst.7.1.8708

Abstract

A research was conducted for the optimization of the turning process st 60 tool steel with multiple performance characteristics based on the orthogonal array with Taguchi-WPCA method. Minimum Quantity Cooling Lubrication (MQCL) metode was applied as a coolant. The experimental studies were conducted under varying the cutting speed, feeding, depth of cut and type of coolant. The optimized multiple performance characteristics were surface roughness, and material removal rate. An orthogonal array, signal-to-noise ratio, grey relational analysis, weighted pricipal component analysis and analysis of variance were employed to study the multiple performance characteristics. Experimental results show that cutting speed gives the highest contribution for minimize of surface roughness and maximize of material removal rate, followed by feeding speed, type of coolant and depth of cut. The minimum of surface roughness and maximize of material removal rat could be obtained by using the values of cutting speed, feeding speed,  depth of cut and type of coolant of 172.95 m/minute, 0.053 mm/rev, 0.25 mm, and vegetable oil as a coolant respectively.
RANCANG BANGUN SCREEN PRINTING DRYER UNTUK BAHAN PLASTIK DAN KERTAS Dian Ridlo Pamuji; Khairul Muzaka; Galang Sandy Prayogo; M. Jiddan Farhan Fuady
Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi dan Otomotif Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi, dan Otomotif
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sablon merupakan salah satu kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menghasilkan jasa cetak pada objek-objek tertentu seperti: Plastik, kertas, kain dan sebagainya. Di antara beberapa proses sablon yang paling krusial ialah pada proses pengeringan. Proses pengeringan yang masih digunakan pelaku usaha sablon di Desa Sraten masih konvensional yaitu meletakkan hasil sablon di atas tempat datar dan disusun secara bergantian dengan memanfatkan hembusan angin. Proses penyablonan dengan pengeringan konvensional dapat memakan waktu hingga 7,5 jam dengan hasil sablon sebanyak 3.900 buah atau dengan lama pengeringan per plastik bisa memakan waktu sekitar 6,5-8 menit, disamping itu proses pengeringan juga membutuhkan tempat yang luas. Screen printing dryer dirancang dengan tujuan untuk mempercepat proses pengeringan dan membantu meminimalisir tempat pengeringan. Metode pelaksanaan perancangan dan perencanaan meliputi: perhitungan motor, perhitungan sabuk v, perhitungan puli, perhitungan poros, dan perhitungan bantalan.Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka dibutuhkan mesin pengering sablon plastik dan kertas untuk membantu para pelaku usaha sablon khususnya di Desa Sraten Kecamatan Cluring Kabupten Banyuwangi. Dengan adanya Screen printing dryer, diharapkan mampu meningkatkan produktivias usaha sablon terutama ketika proses pengeringan agar berjalan efektif dan sesuai dengan target untuk lebih mengefisiensi waktu dan tenaga. Berdasarkan pada data pengujian, screen printing dryer dapat mengeringkan sablon bahan kertas dengan waktu 4,93 detik sedangkan untuk sablon bahan plastik dapat kering dengan waktu 10,18 detik.