Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Pengaruh Elevasi Terhadap Jalan Pada Aerodinamika Kendaraan Ridwan Sinasa; Abi Bahri; Iwan Setyawan
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 24 No 2 (2020)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.112020.05

Abstract

Teknologi terkait aerodinamika terus dikaji dan menjadi perhatian diperbagai bidang, termasuk dibidang otomotif/kendaraan. Karakteristik aerodinamika pada Sebuah kendaraan sangat penting untuk diketahui, karena sangat mempengaruhi unjuk kerja (performa) kendaraan tersebut. Aerodinamika utamanya terkait gaya Drag (gaya seret) yang terjadi pada kendaraan yang dipengaruhi oleh gerakan/kecepatan aliran udara di sekitar permukaan kendaraan, luas permukaan, serta kondisi udara saat bersentuhan dengan body kendaraan, yang berpengaruh juga terhadap tekanan udara sekitar permukaan kendaraan, gaya dorong/seret dan momen yang dibangkitkan. Makalah ini menyajikan hasil analisis numerik berbasis metode elemen hingga (finite element methode) pada sebiah model kendaraan jenis sedan. Dilakukan pengambilan data dengan metode komputasi/simulasi berbantu perangkat lunak (Software) solidworks flow simulation. Analisis difokuskan pada gaya seret (drag force) dan tekanan udara pada sekeliling model kendaraan uji jenis. Dilakukan variasi terhadap elevasi/ketinggian kendaraan teradap jalan (ground clearance) dengan variasi 140 mm, dan 80 mm, serta dengan variasi kecepatan diterapkan pada masing-masing posisi/ketinggian kendaraan terhadap jalan, yakni pada kecepatan 150 km/jam dan 180 km/jam. Berdasarkan hasil simulasi numerik yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa terjadi fluktuasi (perubahan) nilai dari drag force dan distribusi tekanan tekanan yang terjadi pada bagian bodi kendaraan. Pada kecepatan 150 km/jam dengan variasi ground clearance 140 mm di dapat drag force 49.0127 N, nilai tekanan tertinggi 122182.54 Pa dan nilai terendahnya 86285.24 Pa. sedangkan untuk variasi ground clearance 80 mm mendapat nilai drag force sebesar 46.6192 N, nilai tekanan tertinggi 118547.78 Pa, dan nilai terendahnya 87708.60 Pa.
Analisis Performa Turbin Angin Savonius Tipe U dengan Memvariasikan Jumlah Sudu Turbin Iwan Setyawan; Lutfi Laili Salim; Sri Poernomo Sari; Ridwan Ridwan
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 24 No 2 (2020)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.112020.07

Abstract

Abstract Wind turbines are the main media that can be used to convert wind energy into electrical energy. The design of a good wind turbine determines the performance of a Wind Power Plant. The Savonius turbine on the vertical axis is an alternative for generating electrical energy because the development of the Savonius Turbine is directed at making economical ones, such as being able to operate at low wind speeds. This study aims to determine the performance of the Savonius turbine that has been made, the resulting generator power, and the efficiency of the generator used. The research was carried out using experimental methods by varying the number of blades 2,3 and 4. Testing was carried out directly in the coastal areas. The results were obtained from data processing are the largest turbine output power on the 2 blade turbine = 38.88 watts. The largest coefficient of power, the 2 blade turbine = 0.235. While the largest output power generated by the generator = 34.3 watts at the 4-blade turbine. The biggest generator efficiency is 12.02% on the 4 blade turbine.
PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA YANG DIAPLIKASIKAN PADA MESIN EGG INCUBATOR KAPASITAS 960 TELUR UNGGAS Iwan Setyawan; Septyan Eko Hardyan Saputra Sukoco; Eko Susetyo Yulianto; Ramon Trisno
Jurnal Teknik Mesin Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jtm.v11i1.14698

Abstract

Energi surya merupakan energi yang dapat dikonversi menjadi energi listrik. Pembangkit listrik yang memanfaatkan energi surya sebagai sumber penghasil listrik adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dimana alat utama untuk menangkap, mengubah, dan menghasilkan listrik adalah photovoltaic. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan studi kinerja sistem PLTS untuk diaplikasikan pada egg incubator kapasitas 960 telur unggas yang sudah diproduksi sebelumnya. Pada penelitian ini, perencanaan meliputi perhitungan komponen-komponen utama sistem PLTS. Komponen utama yang paling penting, photovoltaic digunakan jenis polikristal. Selanjutnya pengambilan data dilakukan di linkungan perumahan dengan menempatkan photovoltaic di atap rumah. Tegangan listrik yang dihasilkan bisa dibaca pada charge controller sedangkan hambatan listrik diukur menggunakan digital multimeter. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa dengan daya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan egg Incubator 2834 watt jam perhari , maka sistem membutuhkan 6 photovoltaic ukuran 100 WP. Kemudian baterai 12V-100 AH, dibutuhkan sebanyak 14 buah. Adapun charge controller dibutuhkan minimal 36 A, sedangkan inverter dibutuhkan daya minimal 200 watt. Pada analisa kinerja panel surya, daya maksimal terjadi pada jam 10 am. Pada jam ini 98,0 W dicapai pada kondisi cuaca cerah berawan. Disusul 95,22 W pada cuaca berawan, sedangkan cuaca cerah menghasilkan daya terendah 93,85 W. Adapun pada jam 16 pm, terjadi penurunan daya pada ketiga kondisi cuaca. Seperti pada jam 10 WIB, cuaca cerah menghasilkan daya terendah, yaitu 92,48 W. Namun demikian, dari hasil ini terlihat bahwa kinerja panel surya tidak menunjukkan penurunan kinerja secara sigifikan pada sepanjang hari untuk ketiga kondisi cuaca : cerah, cerah berawan dan berawan.
ANALISIS KINERJA PIPA KALOR LURUS MENGGUNAKAN SUMBU KAPILER SCREEN MESH 300 DENGAN MEMVARIASIKAN FILLING RASIO Iwan Setyawan; Sandy Reynaldy Riawan; Sri Poernomo Sari; Ridwan
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi Volume 2 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v2i2.1470

Abstract

Pipa kalor merupakan salah satu jenis pendingin yang memanfaatkan sistem dua fase yang memiliki kemampuan memindahkan kalor yang cukup tinggi. Perangkat ini tidak mengkonsumsi energi mekanik dan kinerja termal tergantung pada struktur sumbu. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pipa kalor lurus tembaga dengan sumbu kapiler Screen Mesh 300 sebanyak 6 layer. Pada penelitian ini dilakukan pengujian dengan memvariasikan filling rasio, FR40%,60% dan 80%. Pengambilan data diambil menggunakan data aquisition Labjack U6 Pro. Termokopel ditempatkan di beberapa titik kemudian diolah dengan sistem labview. Dari hasil penelitian, didapatkan temperatur steady evaporator tertinggi dengan Filling Rasio 40% pada beban kalor 10W sampai 175W. Untuk FR 80% menghasilkan temperatur evaporator yang paling rendah pada beban kalor 10W hingga 100W. Untuk beban kalor yang lebih tinggi 175W hingga 275W, FR 60% menghasikan temperature evaporator terendah diantara FR 40% dan FR 80%. Selanjutnya, tahanan termal pada FR 80% menghasilkan nilai terbesar untuk semua beban kalor. Sedangkan FR 60% menghasilkan tahanan termal yang hampir sama dengan dengan FR 80% untuk beban kalor 25W hingga 275W. Namun demikian pada beban kalor 10W, FR 60% menghasilkan tahanan termal yang lebih rendah diantara FR40% dan FR 80%. Dengan demikian, dari hasil temperatur dan tahanan termal untuk pipa kalor dengan range beban kalor yang yang lebih luas, FR 60% menghasilkan kinerja terbaik dibandingkan FR 80% dan FR 40%.
CFD Simulation With Ansys Effect Of Twisted Tape Ratio On Nusselt Number and Reynold Number Solar Collector singgah khairun okba; Ridwan Ridwan; Iwan Setyawan
Eksergi Vol 18, No 3 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/eksergi.v18i3.3855

Abstract

Solar collector is one of the tools used to harness solar power and then convert it into heat which is used to heat water. The solar collector used is a flat plate type solar collector, the drawback of this solar collector is its low efficiency value. One method that can be used to increase its efficiency is to add twisted tape. Twisted tape serves to increase the value of the nusselt number and reynold number, where the increasing nusselt number and reynold number means the efficiency will increase, the Twisted Tape Ratio is the ratio between the distance of two peaks (H) and the width of the pipe (D). In this study using three variations of the tape ratio, namely 5,4, and 3, at Y = 5 the highest nusselt value and the Reynold number 4000 and Nuselt Number 24 were used, this is because the Twisted Tape ratio is 4 and 3 forms of twisted tape inhibit the flow. which causes a decrease in the value of the nusselt number and reynold number.
PERANCANGAN POROS ULIR UNTUK MESIN EKSTRAKTOR BUAH BELIMBING DEWA Tri Mulyanto; Supriyono Supriyono; Iwan Setyawan
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Vol 28, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/tr.2023.v28i2.8487

Abstract

Mesin ekstraktor adalah perangkat pemeras buah. Mesin ekstraktor dengan tipe poros ulir akan dapat menghasilkan jus buah secara kontinyu. Proses pengolahan belimbing dewa membutuhkan mesin ekstraktor. Bagi industri kecil atau rumahan dibutuhkan mesin ekstraktor yang mempunyai kapasitas kecil, higienis dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendesain poros ulir mesin ekstraktor belimbing dewa dengan kapasitas 50 kg/jam.  Dimana dalam penelitian  ini poros ulir dirancang dengan menggunakan metode analitis  Dari perancangan telah dihasilkan poros ulir sebagai pemeras dengan daya motor listrik 300 Watt yang akan memutar poros ulir 25 rpm, sehingga diperoleh kapasitas 49.92 kg/jam.
ANALISIS KINERJA TERMAL DARI STRAIGHT HEAT PIPE DENGAN SUMBU SCREEN MESH PADA SUDUT KEMIRINGAN YANG BERBEDA Iwan Setyawan; Riski Mekasyah Putra; Ridwan Ridwan; Tri Mulyanto
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Vol 27, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/tr.2022.v27i3.7561

Abstract

Heat pipe, HP adalah salah satu alat pemindah kalor yang bekerja secara pasif.  Dalam HP, tekanan kapiler dibuat di sumbu yang memompa cairan kondensat kembali ke bagian evaporator. Diantara parameter operasi yang mempengaruhi kinerja termal HP, adalah sudut kemiringan yang memiliki dampak yang cukup besar.  Pada penelitian ini akan menginvestigasi kinerja termal straight heat pipe dengan sudut kemiringan yang berbeda. Pengujian dilakukan pada straight heat pipe dengan panjang 1500 mm menggunakan screen mesh 300 material stainless steel 2 layar. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan input beban kalor 10W, 25W, 50W, 100W, 175W, dan 275W    dengan sudut kemiringan 0o (posisi horizontal), sudut kemiringan 45o dan sudut kemiringan 90o (posisi vertikal). Pengambilan data temperatur diambil menggunakan data aquisition Labjack U6 Pro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan beban kalor 10 W ~ 275 W, heat pipe berhasil start-up pada semua sudut kemiringan.  Walaupun berhasil start-up, tetapi untuk beban kalor 10 W pada semua sudut kemiringan, temperature coolant-in berfluktuasi.  Ini mengindikasikan beban kalor 10 W belum cukup  untuk membangkitkan uap dengan tekanan yang memadai untuk mendorong uap ke kondensor.  Nilai tahanan termal, Rth terbesar terjadi pada posisi sudut kemiringan 45o sebesar 0,05, sedangkan sudut kemiringan 90o dan sudut kemiringan 0o mempunyai Rth yang relatife sama, yakni sekitar 0,02.  Namun demikian, heat pipe dengant sudut kemiringan 0o mempunyai temperatur evaporator yang lebih kecil dibandingkan sudut 90o. Jadi, dapat disimpukan bahwa heat pipe memiliki kinerja termal terbaik ketika sudut kemiringan 0o (posisi horizontal). Hasil ini pula menunjukkan bahwa heat pipe yang relatife besar dengan panjang 1500 mm, relatf terpenpengaruh oleh gaya grafitasi.  Dengan pengaruh grafitasi menyebabkan sudut kemiringan  90o (posisi vertikal) mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan sudut kemiringan 45oC.