Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa

PERANCANGAN POROS ULIR UNTUK MESIN EKSTRAKTOR BUAH BELIMBING DEWA Tri Mulyanto; Supriyono Supriyono; Iwan Setyawan
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Vol 28, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/tr.2023.v28i2.8487

Abstract

Mesin ekstraktor adalah perangkat pemeras buah. Mesin ekstraktor dengan tipe poros ulir akan dapat menghasilkan jus buah secara kontinyu. Proses pengolahan belimbing dewa membutuhkan mesin ekstraktor. Bagi industri kecil atau rumahan dibutuhkan mesin ekstraktor yang mempunyai kapasitas kecil, higienis dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendesain poros ulir mesin ekstraktor belimbing dewa dengan kapasitas 50 kg/jam.  Dimana dalam penelitian  ini poros ulir dirancang dengan menggunakan metode analitis  Dari perancangan telah dihasilkan poros ulir sebagai pemeras dengan daya motor listrik 300 Watt yang akan memutar poros ulir 25 rpm, sehingga diperoleh kapasitas 49.92 kg/jam.
ANALISIS KINERJA TERMAL DARI STRAIGHT HEAT PIPE DENGAN SUMBU SCREEN MESH PADA SUDUT KEMIRINGAN YANG BERBEDA Iwan Setyawan; Riski Mekasyah Putra; Ridwan Ridwan; Tri Mulyanto
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Vol 27, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/tr.2022.v27i3.7561

Abstract

Heat pipe, HP adalah salah satu alat pemindah kalor yang bekerja secara pasif.  Dalam HP, tekanan kapiler dibuat di sumbu yang memompa cairan kondensat kembali ke bagian evaporator. Diantara parameter operasi yang mempengaruhi kinerja termal HP, adalah sudut kemiringan yang memiliki dampak yang cukup besar.  Pada penelitian ini akan menginvestigasi kinerja termal straight heat pipe dengan sudut kemiringan yang berbeda. Pengujian dilakukan pada straight heat pipe dengan panjang 1500 mm menggunakan screen mesh 300 material stainless steel 2 layar. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan input beban kalor 10W, 25W, 50W, 100W, 175W, dan 275W    dengan sudut kemiringan 0o (posisi horizontal), sudut kemiringan 45o dan sudut kemiringan 90o (posisi vertikal). Pengambilan data temperatur diambil menggunakan data aquisition Labjack U6 Pro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan beban kalor 10 W ~ 275 W, heat pipe berhasil start-up pada semua sudut kemiringan.  Walaupun berhasil start-up, tetapi untuk beban kalor 10 W pada semua sudut kemiringan, temperature coolant-in berfluktuasi.  Ini mengindikasikan beban kalor 10 W belum cukup  untuk membangkitkan uap dengan tekanan yang memadai untuk mendorong uap ke kondensor.  Nilai tahanan termal, Rth terbesar terjadi pada posisi sudut kemiringan 45o sebesar 0,05, sedangkan sudut kemiringan 90o dan sudut kemiringan 0o mempunyai Rth yang relatife sama, yakni sekitar 0,02.  Namun demikian, heat pipe dengant sudut kemiringan 0o mempunyai temperatur evaporator yang lebih kecil dibandingkan sudut 90o. Jadi, dapat disimpukan bahwa heat pipe memiliki kinerja termal terbaik ketika sudut kemiringan 0o (posisi horizontal). Hasil ini pula menunjukkan bahwa heat pipe yang relatife besar dengan panjang 1500 mm, relatf terpenpengaruh oleh gaya grafitasi.  Dengan pengaruh grafitasi menyebabkan sudut kemiringan  90o (posisi vertikal) mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan sudut kemiringan 45oC.