Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota

Dampak Industri Pariwisata terhadap Perekonomian Masyarakat di Kampung Seni dan Budaya Jelekong Anissa Fitri Chaerunissa; Asep Hariyanto
Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota Volume 3, No. 2, Desember 2023, Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota (JRPWK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpwk.v3i2.2742

Abstract

Abstract. Jelekong Arts and Culture Villae is one of the tourist village located in Bandung Regency. The Jelekong Village Government is trying to develop the Jelekong Arts and Culture Village which has become an icon in Sundanese culture in Bandung Regency. The development of the village is expected to attract tourists to visit and improve the community’s economy. This study aims to determine the impact of tourism industry activities on the community’s economy and to determine the role of the government and society in an effort to support the existence of the Jelekong Arts and Culture Village. The analysis technique used in this research is multiplier effect analysis and descriptive analysis. The results of the study show that the impact on business actors, workers and the community is able to have a good economic impact on the people around the village. Business actors, workforce, and the community expect that there will be promotions or branding carried out in order to increase. The results of this study also show that the Jelekong Arts and Culture Village has an economic impact (multiplier effect) on the economy of the sorrounding commnity who have business units or become workers in tourist sites, even though the impact felt is quite small. Abstrak. Kampung Seni dan Budaya Jelekong adalah salah satu kampung wisata yang terletak di Kabupaten Bandung. Pemerintah Kelurahan Jelekong berupaya untuk melakukan pengembangan Kampung Seni dan Budaya Jelekong yang menjadi salah satu ikon dalam budaya sunda di Kabupaten Bandung. Pengembangan kampung tersebut diharapkan dapat menarik wisatawan datang berkunjung dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari kegiatan industri pariwisata terhadap perekonomian masyarakat serta mengetahui peran dari pemerintah dan masyarakat dalam upaya mendukung keberadaan Kampung Seni dan Budaya Jelekong. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis multiplier effect dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat sekitar kampung. Pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyaraat mengharapkan ada promosi atau branding yang dilakukan agar dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, karena semakin banyak wisatawan yang berkunjung maka pemasukan akan semakin bertambah. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa Kampung Seni dan Budaya Jelekong memberikan dampak ekonomi (multiplier effect) bagi perekonomian masyarakat sekitar yang memiliki unit usaha ataupun menjadi tenaga kerja di dalam lokasi wisata, walaupun dampak yang dirasakan terbilang cukup kecil.
Dampak Pengolahan Kotoran Sapi terhadap Pencemaran Air Sungai Kampung Batu Lonceng Safira Fadila Rakhmat; Hani Burhanudin; Asep Hariyanto
Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota Volume 4, No. 1, Juli 2024, Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota (JRPWK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpwk.v4i1.3594

Abstract

Abstract. Batu Lonceng Village is one of the villages in Sutenjaya Village, Lembang District, West Bandung Regency, which is located in the upper reaches of the Cikapundung River, including a cattle breeder area with the majority of people working as dairy farmers. The processing of cow dung is carried out guided by the breeders of the Batu Lonceng Livestock Group to deal with livestock waste. The largest percentage of solid waste processing is cow dung compost. The decline in compost fertilizer production is a problem of increasing accumulation of cow dung waste so that there is cow dung residue. The aim of this research is to find out and identify the impact of processing cow dung on the environment in Batu Lonceng Village. The research method used is a mixed method. The data collection technique uses a mixed approach of qualitative and quantitative methods in the form of interviews, observation and document study. The results of this research show that there is river water pollution in Batu Lonceng Village due to cow dung waste which is not processed into organic compost fertilizer, characterized by a BOD concentration value of 39 mg/l and a COD concentration value of 96 mg/l, where this value higher than the national water quality standard value of class II. Abstrak. Kampung Batu Lonceng merupakan salah satu kampung di Desa Sutenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang berlokasi di hulu Sungai Cikapundung, termasuk kawasan peternak sapi dengan mayoritas masyarakat berprofesi sebagai peternak sapi perah. Pengolahan kotoran sapi dilakukan peternak dibimbing Kelompok Ternak Batu Lonceng untuk menanggulangi limbah peternakan. Persentase pengolahan limbah padat terbanyak berupa pupuk kompos kotoran sapi. Penurunan produksi pupuk kompos menjadi permasalahan meningkatnya penumpukkan limbah kotoran sapi sehingga terdapat residu kotoran sapi. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan mengidentifikasi dampak pengolahan kotoran sapi terhadap lingkungan di Kampung Batu Lonceng. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods. Teknik pengumpulan data menggunakan pendekatan mixed methods kualitatif dan kuantitatif berupa wawancara, observasi dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwat terjadi pencemaran air sungai di Kampung Batu Lonceng akibat limbah kotoran sapi yang tidak terolah menjadi olahan pupuk kompos organik, ditandai dengan nila konsentrasi BOD sebesar 39 mg/l dan nilai konsentrasi COD sebesar 96 mg/l, dimana nilai ini lebih tinggi dari nilai baku mutu air nasional kelas II.