Irene Ratridewi
Department Of Child Health, Faculty Of Medicine, Universitas Brawijaya– Dr. Saiful Anwar Hospital, Malang

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Sari Pediatri

Peran Skor Kandida Sebagai Metode Diagnostik Kandidiasis Invasif Terhadap Neutropenia Berat pada Anak dengan Keganasan Irene Ratridewi; Nanda Juwita; Marvin Anthony Putera; Susanto Nugroho
Sari Pediatri Vol 22, No 6 (2021)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp22.6.2021.351-8

Abstract

Latar belakang. Infeksi kandidiasis invasif meliputi infeksi aliran darah dan infeksi invasif dalam lainnya yang disebabkan oleh spesies Kandida dan merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang signifikan, khususnya pada pasien dengan status immunocompromised, seperti pada kondisi keganasan hematologis, kelainan limfoproliferatif, dan gangguan myeloproliferative.Tujuan. Menginvestigasi peran skor Kandida, dibandingkan dengan kultur darah dan PCR, sebagai alat diagnostik kandidiasis invasif pada pasien dengan neutropenia berat, khususnya pada kasus keganasan.Metode. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan metode Receiver operating characteristic (ROC) untuk mendapatkan nilai area under curve (AUC). Berdasarkan kurva AUC kemudian dilakukan pencarian titik potong yang paling optimal untuk mendapatkan nilai sensitivitas dan spesifisitasHasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kedua kelompok dengan kultur positif dan negatif tidak didapatkan perbedaan bermakna berdasarkan karakteristik jenis kelamin, usia, berat badan, status gizi, dan diagnosis klinis (uji Mann-Whitney, p>0,05).Kesimpulan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak didapatkan perbedaan pada sensitivitas dan spesifisitas skor Kandida dibandingkan dengan hasil kultur pada pada pasien anak dengan neutropenia berat.
Malaria Kongenital di Daerah Endemis Indonesia: Studi di RSUD Dr. Tc Hillers Maumere Flores Mario B. Nara; Irene Ratridewi Huwae; Loeki Enggar Fitri; Natalia Erica Jahja
Sari Pediatri Vol 17, No 1 (2015)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.599 KB) | DOI: 10.14238/sp17.1.2015.21-4

Abstract

Latar belakang. Di distrik Sumba Barat pada tahun 2004 dilaporkan malaria merupakan penyakit terbanyak. Era transportasi yangtinggi menyebabkan kemungkinan kejadian malaria kongenital di Lembata dan Flores (Maumere) juga tinggiTujuan. Memberikan gambaran mengenai malaria kongenital di RSUD dr. TC. Hillers, Maumere.Metode: Penelitian deskriptif dilakukan mulai Desember 2012 – Desember 2013. Spesimen darah diambil dari neonatus dan ibunya,dikirim dengan dry ice ke Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan dilakukan pemeriksaan hapusan darah dan nested PCR.Hasil. Angka kejadian malaria kongenital di RSUD dr. TC. Hillers Maumere selama 1 tahun penelitian 7,78%. Dari 39 subjekyang terinfeksi malaria kongenital, 74,4% terinfeksi P. vivax. Gejala neonatus yang terinfeksi antara lain, anemia (46,2%), sepsis like(28,2%), prematur (38,5%), ikterus (5,5%), dan asimtomatis (48,7%).Kesimpulan. Angka kejadian malaria kongenital di RSUD dr. TC. Hillers Maumere cukup tinggi dan dapat memberikan manifestasiklinis pada bayi yang dilahirkan.
Evaluasi Jumlah Sel T-CD4 dan Berat Badan Anak dengan HIV/AIDS yang Mendapatkan Anti Retro Virus Lini Pertama di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang Irene Ratridewi
Sari Pediatri Vol 11, No 4 (2009)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp11.4.2009.276-81

Abstract

Latar belakang. Infeksi HIV merupakan masalah di dunia dan juga Indonesia. Peningkatan kejadian pada ibu hamil juga meningkatkan kasus HIV anak. Virus HIV menginfeksi dan menurunkan jumlah sel T CD4 sehingga menambah risiko terjadi infeksi oportunistik dan memperburuk gizi.Tujuan. Mengevaluasi jumlah sel T CD4 dan berat badan pada pemberian anti retro virus (ARV) terhadap anak HIV/AIDS di RSU dr Saiful Anwar Malang.Metode. Penelitian longitudinal mengukur CD4 dan perubahan berat badan pada anak HIV/AIDS dengan ARV lini pertama (zidovudine, lamivudine, nevirapine) lebih dari 6 bulan. Data disajikan dalam tabel dan gambar.Hasil. Terdapat 13 kasus HIV (dari total 40) dengan ARV ≥6 bulan, tanpa kasus meninggal. Rerata peningkatan berat badan setelah 6 bulan 29,6% (12 kasus), 1 kasus berat badan turun 2,1%, 6 bulan – 1 tahun 8,7% (11 kasus), 1 kasus berat badan turun 8%. Rerata peningkatan berat badan dalam kurun, Waktu 1–1,5 tahun 7,9% (pada 6 kasus), 1,5–2 tahun 6,5% (3 kasus), 1 kasus berat badan turun 2%, rerata peningkatan berat badan 2–2,5 tahun 11,5% (2 kasus), dan 1 kasus telah mencapai 3 tahun pengobatan (berat badan meningkat 19,1%). Jumlah sel T CD4 cenderung meningkat pada 11 kasus dan menurun pada 2 kasus.Kesimpulan. Terdapat peningkatan jumlah sel T CD4 dan berat badan anak HIV/AIDS dengan ARV ≥6 bulan. Obat ARV lini pertama masih dapat digunakan, perlu dipertimbangkan ARV lini kedua pada dua kasus yang mengalami kegagalan terapi.