Fadli Idris
Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KELAYAKAN JALUR EVAKUASI TSUNAMI DI KOTA MEULABOH Fadli Idris; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 6, No 1 (2016): Volume 6, Nomor 1, September 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Meulaboh, the capital city of West Aceh District, was attacked by the earthquake and tsunami on December 26, 2004. Another earthquakes in 2010 and 2012 remind people to pay more attention on managing the evacuation. Lesson learned from those years, everyone was panic and tried to evacuate themselves by heading to a safe area. Consequently, the traffic was sprawled and  unmanageably leading to severe congestion. The most common evacuation routes used by the people are Jalan Sisingamangaraja, Jalan Generation and Jalan Kayee Puteh. According to the results, the existing evacuation routes were still in normal conditions and feasible as shown by the degree of saturation (DS) 0.75. In contrast to that, based on public perception, Jalan Singamangaraja was not feasible as shown by DS 0.75.Keywords : earthquake, tsunami, evacuation route, feasibility studyAbstrak: Kota Meulaboh merupakan Ibukota Kabupaten Aceh Barat yang terkena dampak gempa dan tsunami pada tanggal 26 Desember 2004. Gempa bumi di Tahun  2010 dan Tahun 2012 menjadi pengingat akan gempa bumi dan tsunami dahsyat yang terjadi tahun 2004. Dalam kejadian tersebut, masyarakat terlihat panik dalam melakukan evakuasi, sehingga pergerakan masyarakat menjadi tidak terkendali dan menimbulkan kemacetan parah.Kemacetan lalu lintas pada ruas jalan Sisingamangaraja yang merupakan jalur evakuasi juga terjadi, dimana masyarakat berusaha menyelamatkan diri dengan menuju ke daerah aman (gampong lapang).Analisis ketiga jalur evakuasi eksisting mengidentifikasikan bahwa Jalan Sisingamangaraja merupakan jalan yang paling banyak dipilih masyarakat sebagai jalur evakuasi, sedangkan Jalan Generasi dan Jalan Kaye Puteh merupakan jalur alternatif. Sesuai hasil perhitungan, kondisi eksisting ketiga jalur evakuasi tersebut masih dalam kondisi normal dan masih layak karena nilai derajat kejenuhan (DS) 0,75. Adapun hasil perhitungan berdasarkan persepsi masyarakat tentang pilihan arah evakuasi pada ketiga jalur tersebut, didapatkan Jalan Sisingamangaraja sudah tidak layak jika ditinjau dari nilai DS 0,75.Kata kunci : gempa bumi, tsunami, jalurevakuasi, analisis kelayakan