Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TEACHING READING COMPREHENSION ON NARRATIVE TEXT BY COMBINING CLINK AND CLUNK WITH CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) STRATEGY AT JUNIOR HIGH SCHOOL HARNITA, HARNITA; Rina Susanti, Rina Susanti
Pendidikan Bahasa Inggris Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Mahasiswa Bahasa Inggris Genap 2012-2013
Publisher : Pendidikan Bahasa Inggris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKReading adalah salah satu keahlian yang penting dipelajari oleh siswa selain listening, speaking, and writing. Dengan reading siswa bisa menambah ilmu pengetahuannya. Dalam makalah ini, penulis membahas “Strategy Clink-Clunk dan Classwide Peer Tutoring (CWPT)”, sebagai salah satu strategy dalam pengajaran reading pada teks narrative untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam reading. Dalam penggunaan strategi ini, siswa diberikan sebuah teks dan mereka diminta untuk menemukan kata-kata yang  tidak mereka  mengerti (Clunk) dan kata-kata yang dimengerti (Clink). Setelah mendefinisikan semua kata yang dipilih dari teks, siswa diminta untuk duduk berpasangan, dan siswa mendiskusikan teks tersebut. Dimana masing-masing mereka memberikan penilaian terhadap hasil jawaban dari setiap pasangan, di dalam pasangan dibagi menjadi tutor dan tutee, tutor memberikan penilaian dua poin kepada tutee tiap jawaban yang benar dan jawaban yang salah di berikan satu poin proses ini dilakukan secara bergantian (Classwide Peer Tutoring),  jadi dapat disimpulkan bahwa strategi ini sangat bermanfaat bagi siswa untuk mengetahui kata sulit yang ada dalam teks dan mampu memahami arti dari kata-kata sulit, selain itu dengan menggunakan strategi ini siswa lebih mudah untuk memahami isi dari teks narrative dan juga memiliki keberanian dalam mengemukakan ide mereka tentang pemahaman dari kata sulit tersebut. Dengan demikian, pembelajaran membaca tidak lagi pembelajaran yang sulit bagi siswa. 
Kemala Sari, SE, MM Harnita, Harnita; Taqwa, M.Si, Salma; Kemala Sari, SE, MM, Mareta
Pendidikan Ekonomi Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Wisuda Ke 48 Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi
Publisher : Pendidikan Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTTop of Form             Issues that are examined in this study is whether there are significant internal control and appropriateness of the compensation to the tendency of the accounting fraud at. Igasar ( cement desert group) aims to determine : 1 ) the influence of internal controls over the accounting fraud 2 ) the effect of conformity tendency compensation to accounting fraud at PT Igasar ( Semen Padang ) . This type of research is a quantitative study with a location at Jl . Indarung Comp . Semen Padang , with a population of 35 people and a total sampling technique using sampling and sample saturated.             The results showed that : 1 ) internal control significant effect on the tendency of the accounting fraud by the regression coefficient of 0.296 with significant ( 0.008 < 0.05 ) , meaning that if the internal controls increased by one unit , then the tendency of accounting fraud increased by 0,296 units . In other words , the existing internal control system will not be able to suppress the practice of accounting fraud . 2 ) There is a significant relationship between the suitability of compensation to the tendency of the accounting fraud by a coefficient of 0.327 , meaning that the suitability of compensation increases when the accounting fraud to increase one unit of the regression coefficient increased by 0.327 units with Sig 0.000 < 0.05 . Improved internal controls and accounting fraud accounting fraud did not result in decreased due to the influence of accounting fraud is influenced by other factors Keywords : Internal Control , Compliance Compensation , Accounting Fraud Trends               Pokok persoalan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada PT. Igasar (semen padang group) ini bertujuan untuk mengetahui : 1) pengaruh pengendalian internal terhadap kecurangan akuntansi  2) pengaruh kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada PT Igasar (Semen Padang). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Kuantitatif dengan lokasi di Jl. Indarung Komp. Semen Padang, dengan populasi sebanyak 35 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dan sampel jenuh.             Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi dengan koefisien regresi sebesar 0,296 dengan signifikan (0,008 < 0,05), artinya jika pengendalian internal mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka kecenderungan kecurangan akuntansi bertambah sebanyak 0,296 satuan. Dengan kata lain, sistem pengendalian internal yang ada tidak akan mampu menekan terjadinya praktek kecurangan akuntansi. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi dengan koefisien sebesar 0,327, artinya  apabila kesesuaian kompensasi meningkat kecurangan akuntansi meningkat satu satuan maka koefisien regresi meningkat sebesar 0,327 satuan dengan Sig 0,000 < 0,05. Peningkatan pengendalian internal dan kecurangan akuntansi tidak mengakibatkan kecurangan akuntansi menurun karena untuk mempengaruhi kecurangan akuntansi dipengaruhi oleh faktor lain
RITUAL DALAM TRADISI PERTANIAN (GALU) PADA MASYARAKAT DESA BONE TONDO KECAMATAN BONE KABUPATEN MUNA (1979-2017) HARNITA, HARNITA; Anwar, H.; Hak, Pendais
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v3i2.12072

Abstract

ABSTRAK: Tujuan utama dalam penelitian ini mengetahui  latar belakang pelaksanaan kegiatan Ritual dalam Tradisi Pertanian (Galu) pada Masyarakat Desa Bone Tondo Kecamatan Bone Kabupaten Muna, mendeskripsikan ritual-ritual apa saja yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ritual dalam Tradisi Pertanian (Galu) pada Masyarakat Desa Bone Tondo Kecamatan Bone Kabupaten Muna, mendeskripsikan proses kegiatan ritual dalam Tradisi Pertanian pada Masyarakat Desa Bone Tondo Kecamatan Bone Kabupaten Muna dan mendeskripsikan perubahan yang terjadi saat ini dalam proses Ritual dalam Tradisi Pertanian (Galu) pada Masyarakat Desa Bone Tondo Kecamatan Bone Kabupaten Muna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin yang terdiri atas: (1) Heuristik (pengmpulan sumber), (2) Kritik sumber (verifikasi), (3) Historiografi (penulisan sejarah).Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Latar belakang pelaksanaan ritual dalam tradisi pertanian pada masyarakat Desa Bone Tondo adalah dalam bercocok tanam (degalu) masyarakat Desa Bone Tondo memiliki keyakinan bahwa hutan di Muna banyak dihuni oleh makhluk ghaib yang berpotensi mengganggu kehidupan masyarakat. Maka secara intensif masyarakat melakukan hubungan komunikasi dengan melalui upacara yang tradisional yang dimana harus dilakukan sebelum bercocok tanam. Dengan maksud mendapatkan keselamatan dalam kegiatan perladangan terhindar dari marabahaya serta hasil panen yang melimpah. Ritual dilakukan karena adanya pantangan dan larangan yang apabila jika tidak dipatuhi akan menimbulkan dampak negatif. (2) Ritual-Ritual yang dilakukan dalam Tradisi Pertanian (Galu) pada Masyarakat Desa Bone Tondo ritual pembukaan lahan kawasan hutan baru yaitu desolo. Ritual kaago-ago yang dilakukan saat lahan sudah bersih dan siap untuk ditanamkan, ritual dilakukan untuk memindahkan makhluk ghaib, permohonan dan sebagai rasa syukur. Ritual kasambuno wite (deghoti wite) dan ritual kafematai, (3) Proses pelaksanaan Ritual dalam Tradisi Pertanian (Galu) pada Masyarakat Desa Bone Tondo yaitu semua proses ritual dilakukan pada hari baik yang dipimpin oleh dukun (parika), menyiapkan alat dan bahan (sesajian) yang dibutuhkan tiap-tiap upacara ritual yang akan dilaksanakan. (4) Perubahan yang terjadi saat ini dalam proses pelaksanaan Ritual dalam Tradisi Pertanian (Galu) pada masyarakat Desa Bone Tondo, dapat dilihat pada ritual kaago-ago, dimana saat ini sabagian ritual tersebut tidak lagi dijalankan. Perubahan-perubahan lain adalah terkait dengan konsistensi ritual yang sebagian masih ada yang melakukan secara utuh namun ada juga yang hanya menjalankan 2 atau 3 ritual saja. Kata Kunci: latarbelakang, jenis, proses dan perubahan, galu ABSTRACT: The main objective in this study is to find out the background of the implementation of Ritual activities in the Agricultural Tradition (Galu) of the Bone Tondo Village Community, Bone District of Muna District, describing the rituals performed in the implementation of ritual activities in the Agricultural Tradition (Galu) of the Village Community Bone Tondo, Bone District, Muna Regency, describes the process of ritual activities in the Agricultural Tradition of the Bone Tondo Village Community, Bone District Muna District and describes the changes that occur currently in the Ritual process in the Agricultural Tradition (Galu) of the Bone Tondo Village Community, Bone District, Muna Regency. The method used in this study is the historical method according to Helius Sjamsuddin which consists of: (1) Heuristics (collection of sources), (2) Criticism of sources (verification), (3) Historiography (history writing). The results of the study show that: (1 ) The background of ritual implementation in the agricultural tradition of the Bone Tondo Village community is in farming (degalu). Bone Tondo Village community has the belief that the forests in Muna are inhabited by unseen creatures that have the potential to disrupt people's lives. So the community intensively communicates through traditional ceremonies which must be carried out before planting. With the intention of obtaining safety in farming activities to avoid danger and abundant harvests. The ritual is carried out because of restrictions and prohibitions which if not obeyed will cause a negative impact. (2) Rituals carried out in the Agricultural Tradition (Galu) of the Bone Tondo Village Community in the ritual of opening a new forest area, namely desolo. Kaago-ago rituals are carried out when the land is clean and ready to be planted, rituals are performed to remove supernatural beings, requests and as gratitude. Kasambuno wite rituals (deghoti wite) and kafematai rituals, (3) The process of implementing Rituals in the Agricultural Tradition (Galu) of the Bone Tondo Village Community, namely all ritual processes carried out on a good day led by a shaman (parika), preparing tools and materials (offerings) ) required each ritual ceremony that will be carried out. (4) Changes that occur at this time in the process of carrying out the Ritual in the Agricultural Tradition (Galu) of the Bone Tondo Village community, can be seen in the kaago-ago ritual, where at present the ritual portion is no longer carried out. Other changes are related to the consistency of the ritual, some of which still do the whole, but there are also those who only carry out 2 or 3 rituals. Keywords: Background, type, process and change, galu
RITUAL DALAM TRADISI PERTANIAN (GALU) PADA MASYARAKAT DESA BONE TONDO KECAMATAN BONE KABUPATEN MUNA (1979-2017) Harnita, Harnita; Anwar, Anwar; Hak, Pendais
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v3i2.13180

Abstract

ABSTRAK: Tujuan utama dalam penelitian ini mengetahui  latar belakang pelaksanaan kegiatan Ritual dalam Tradisi Pertanian (Galu) pada Masyarakat Desa Bone Tondo Kecamatan Bone Kabupaten Muna, mendeskripsikan ritual-ritual apa saja yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ritual dalam Tradisi Pertanian (Galu) pada Masyarakat Desa Bone Tondo Kecamatan Bone Kabupaten Muna, mendeskripsikan proses kegiatan ritual dalam Tradisi Pertanian pada Masyarakat Desa Bone Tondo Kecamatan Bone Kabupaten Muna dan mendeskripsikan perubahan yang terjadi saat ini dalam proses Ritual dalam Tradisi Pertanian (Galu) pada Masyarakat Desa Bone Tondo Kecamatan Bone Kabupaten Muna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin yang terdiri atas: (1) Heuristik (pengmpulan sumber), (2) Kritik sumber (verifikasi), (3) Historiografi (penulisan sejarah).Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Latar belakang pelaksanaan ritual dalam tradisi pertanian pada masyarakat Desa Bone Tondo adalah dalam bercocok tanam (degalu) masyarakat Desa Bone Tondo memiliki keyakinan bahwa hutan di Muna banyak dihuni oleh makhluk ghaib yang berpotensi mengganggu kehidupan masyarakat. Maka secara intensif masyarakat melakukan hubungan komunikasi dengan melalui upacara yang tradisional yang dimana harus dilakukan sebelum bercocok tanam. Dengan maksud mendapatkan keselamatan dalam kegiatan perladangan terhindar dari marabahaya serta hasil panen yang melimpah. Ritual dilakukan karena adanya pantangan dan larangan yang apabila jika tidak dipatuhi akan menimbulkan dampak negatif. (2) Ritual-Ritual yang dilakukan dalam Tradisi Pertanian (Galu) pada Masyarakat Desa Bone Tondo ritual pembukaan lahan kawasan hutan baru yaitu desolo. Ritual kaago-ago yang dilakukan saat lahan sudah bersih dan siap untuk ditanamkan, ritual dilakukan untuk memindahkan makhluk ghaib, permohonan dan sebagai rasa syukur. Ritual kasambuno wite (deghoti wite) dan ritual kafematai, (3) Proses pelaksanaan Ritual dalam Tradisi Pertanian (Galu) pada Masyarakat Desa Bone Tondo yaitu semua proses ritual dilakukan pada hari baik yang dipimpin oleh dukun (parika), menyiapkan alat dan bahan (sesajian) yang dibutuhkan tiap-tiap upacara ritual yang akan dilaksanakan. (4) Perubahan yang terjadi saat ini dalam proses pelaksanaan Ritual dalam Tradisi Pertanian (Galu) pada masyarakat Desa Bone Tondo, dapat dilihat pada ritual kaago-ago, dimana saat ini sabagian ritual tersebut tidak lagi dijalankan. Perubahan-perubahan lain adalah terkait dengan konsistensi ritual yang sebagian masih ada yang melakukan secara utuh namun ada juga yang hanya menjalankan 2 atau 3 ritual saja. Kata Kunci: latarbelakang, jenis, proses dan perubahan, galu ABSTRACT: The main objective in this study is to find out the background of the implementation of Ritual activities in the Agricultural Tradition (Galu) of the Bone Tondo Village Community, Bone District of Muna District, describing the rituals performed in the implementation of ritual activities in the Agricultural Tradition (Galu) of the Village Community Bone Tondo, Bone District, Muna Regency, describes the process of ritual activities in the Agricultural Tradition of the Bone Tondo Village Community, Bone District Muna District and describes the changes that occur currently in the Ritual process in the Agricultural Tradition (Galu) of the Bone Tondo Village Community, Bone District, Muna Regency. The method used in this study is the historical method according to Helius Sjamsuddin which consists of: (1) Heuristics (collection of sources), (2) Criticism of sources (verification), (3) Historiography (history writing). The results of the study show that: (1 ) The background of ritual implementation in the agricultural tradition of the Bone Tondo Village community is in farming (degalu). Bone Tondo Village community has the belief that the forests in Muna are inhabited by unseen creatures that have the potential to disrupt people's lives. So the community intensively communicates through traditional ceremonies which must be carried out before planting. With the intention of obtaining safety in farming activities to avoid danger and abundant harvests. The ritual is carried out because of restrictions and prohibitions which if not obeyed will cause a negative impact. (2) Rituals carried out in the Agricultural Tradition (Galu) of the Bone Tondo Village Community in the ritual of opening a new forest area, namely desolo. Kaago-ago rituals are carried out when the land is clean and ready to be planted, rituals are performed to remove supernatural beings, requests and as gratitude. Kasambuno wite rituals (deghoti wite) and kafematai rituals, (3) The process of implementing Rituals in the Agricultural Tradition (Galu) of the Bone Tondo Village Community, namely all ritual processes carried out on a good day led by a shaman (parika), preparing tools and materials (offerings) ) required each ritual ceremony that will be carried out. (4) Changes that occur at this time in the process of carrying out the Ritual in the Agricultural Tradition (Galu) of the Bone Tondo Village community, can be seen in the kaago-ago ritual, where at present the ritual portion is no longer carried out. Other changes are related to the consistency of the ritual, some of which still do the whole, but there are also those who only carry out 2 or 3 rituals. Keywords: Background, type, process and change, galu
MAKNA RUMAH TINGGAL (LAIKA LANDA) BAGI MASYARAKAT TOLAKI DI DESA SANDARSI JAYA KECAMATAN ANGATA Harnita Harnita
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 7 No 1 (2018): Volume 7 Nomor 1, Februari 2018
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.986 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v7i1.540

Abstract

This study aims to find out and describe the meaning of the house (laika landa) for the Tolakinese in Sandarsi Jaya village. Data collection is done through observation, in-depth interviews, and documentation. Data analysis is descriptive qualitative. It obtains from observations and interviews are directly grouped, arranged based on categories and analyzed by the relationship between concepts and reality in there. The results of this study indicate that laika landa is an architectural form of a house that is erected on a pole and is a temporary residence for people who do work as garden/farmer farmers. There are also houses built like laika landa and built in the middle of the village. The house is a permanent residence for the people in Sandarsi Jaya village. Keywords: meaning, laika landa, tolakinese
Pengaruh Daun Sirih Hijau sebagai Pakan Tambahan Terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Daging Itik Alabio Roosena Yusuf; Sudirman Sudirman; Bagus Arif Maulana; Harnita Harnita
Journal of Tropical AgriFood Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.1.2.2019.2482.61-65

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun sirih hijau dalam pakan sebagai bahan tambahan pakan dan antioksidan dalam ransum yang mempengaruhi kinerja dan kualitas karkas itik broiler. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik jantan Alabio sebanyak 100 ekor berumur 1 hari (DOD). Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, 5 perlakuan (penambahan tepung daun sirih hijau, TDSH) dan 5 ulangan. Pada setiap ulangan digunakan 4 itik. Perlakuan meliputi pemberian pakan sebagai kontrol dan pakan dengan tambahan TDSH sebanyak 10, 20, 30 dan 40 g.kg-1 pakan. Variabel yang diamati adalah jumlah konsumsi pakan, pertambahan berat badan, rasio konversi pakan, karkas, persentase lemak abdominal dan pH daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan TDSH sebagai pakan tambahan hingga level 40 g.kg-1 pakan berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan itik Alabio, tetapi tidak nyata terhadap persentase lemak abdominal pada umur lima minggu. Penambahan TDSH pada ransum sebanyak 10 g.kg-1 pakan memberikan pertambahan bobot badan yang terbaik.
Efektivitas Aromaterapi Lavender dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Post Operasi Sectio Caesarea Harnita Harnita; Farah Fildzah; Rahmaya Nova Handayani
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.485 KB)

Abstract

Sectio Caesarea adalah proses persalinan buatan yang dilakukan melalui pembedahan dengan cara melakukan insisi pada dinding perut dan dinding rahim ibu yang menyebabkan nyeri. Tujuan literature review ini untuk mengambarkan pengaruh pemberian aromaterapi terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien Post Sectio Caesarea. Jenis literature yang digunakan dalam literature review ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi eskperimen. Rata-rata jumlah responden dalam penelitian ini adalah 26 responden; secara keseluruhan dengan hasil nyeri rata-rata sebelum diberikan aromaterapi lavender 6,2 dan setelah diberikan aromaterapi menjadi 4,7. Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan skala nyeri secio caesarea setelah diberikan aromaterapi lavender