Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Development of Learning Outcomes Assessment Instruments on Excretory System Materials Hajrazul Pitri; Ismul Huda; Hasanuddin Hasanuddin; Cut Narmaliah; Wiwit Artika; Rizki Zulia Ningsih; Syamsulrizal Syamsulrizal; Abu Bakar
Proceedings of AICS - Social Sciences Vol 11 (2021): the 11th AIC on Social Sciences, Syiah Kuala University
Publisher : Proceedings of AICS - Social Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to develop a learning outcome assessment instrument to determine a tool set's validity, reliability, discrimination power, and level of difficulty. The type of research used is developmental research. The subject of this research is the instrument for assessing the learning outcomes of the excretory system material. The data obtained will be analyzed for validity, reliability, discrimination power, and the level of difficulty of each instrument. The average value of the data analysis test shows that the tested data has high validity, a sufficient level of reliability, moderate discrimination power and a sufficient level of difficulty. The results of data testing carried out in class XII IPA at SMAN 12 Banda Aceh can be stated that the excretory system learning outcomes instrument is feasible to be developed and used in assessing learning outcomes to students.Keywords: instrument, reliability, validity
Heart-Lung Endurance Evaluation of Calisthenics Instructors from The Physical, Health and Recreation Education Department of The Faculty of Teacher Training and Education of Syiah Kuala University Syamsulrizal Syamsulrizal; Yeni Marlina; Muhammad Iqbal; Zahara Zahara
Proceedings of AICS - Social Sciences Vol 11 (2021): the 11th AIC on Social Sciences, Syiah Kuala University
Publisher : Proceedings of AICS - Social Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Heart-lung endurance, more commonly referred to as cardiorespiratory, is the capabilities of the heart and lungs in supplying oxygen to move muscles for a considerable duration. Most calisthenics activities take up a significant duration of time, which requires the instructors to have good heart-lung endurance. Continuation exercises could positively improve the endurance of the heart and lungs and be more resilient to fatigues. The instructors continuously perform at least 5 calisthenics sessions for a duration of 30 minutes. The aim of this study is to find the existence of heart-lung endurance of calisthenics instructors from the Physical, Health, and Recreation department of the faculty of teacher training and education of Syiah Kuala University. This study utilizes a descriptive method with a quantitative approach. The population of this study is the entirety of the calisthenics instructors of the Physical, Health, and Recreation department of the Faculty of Education of Syiah Kuala Unversity, totaling 11 people. The sample was selected through a total sampling method. The data was collected using a heart-lung endurance test via a 15 minutes running test (balke test). Based on the analyzed data it could be concluded that the average energy of the female instructors’ lungs was 49.75 ml/kg/min and the male instructor was 52.41 ml/kg/min, detailing (1) 9 female instructors, with a percentage of 90%, reached the highest score and were categorized as ‘good’, and (2) the sole male instructor, 100% of the sample, reached the highest score of the ‘average’ category. The result of the study showed that most athletes were able to effectively maintain and improve their heart-lung endurance, while some needed to improve them through continuous exercise.Keywords:Heart-Lung Endurance, Calisthenics Instructor.
EVALUASI FISIK DOMINAN PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA BRATA BIREUEN TAHUN 2018 Syah Reza Deanda; Nuzuli Nuzuli; Syamsulrizal Syamsulrizal
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Vol 4, No 4 (2018): NOVEMBER 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi fisik mengandung unsur-unsur berupa kekuatan, daya tahan, power, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan dan kecepatan reaksi. Oleh karena kondisi fisik dominan seorang atlet sepakbola sangat perlu diperhatikan agar para pemain mampu menampilkan permainan dengan baik. Untuk mengetahui kondisi fisik tersebut diperlukan evaluasi. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui tingkat fisik dominan pemain Sekolah Sepakbola Brata Bireuen Tahun 2018.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pengukuran dan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini 30 orang, sedangkan sampelnya juga 30 yang diambil dengan teknikteknik total sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes yang terdiri dari tes kekuatan Strenght, Daya Tahan, daya ledak Eksplosif Power (Tes Standing Long Jump), Kecepatan Speed (Sprint 30 Mater) dan tes Shuttle Run 4x5 m. Analisis data mengguna-kan rumus menghitung rata-rata dan rumus distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil pengolahan data, temuan penelitian ini dapat dikemukakan bahwaHasil penelitian dapat diketahui bahwa kondisi fisik dominan pemain sekolah sepakbola Brata Bireuendilihat darikekuatan Strenght rata-rata tergolong sedang hal ini diketahui dari 100% pemaian terdapat 66,66% tergolong kategori sedang. Kekuatan Stending Long Jump pemain sepakbola Brata Bireuen tergolong kategori sedang dengan persentase dari 100% pemain terdapat rata-rata terdapat 30% pemain dalam ketegori sedang dan 30% kurang baik. Tingkat kecepatan Speed pemain sepakbola Brata Bireuen tergolong kategori baik, hal ini dibuktikan dari 100% terdapat 56,66% pemain tergolong baik. Kemampuan Shuttle Run 4x5 m pemain sepakbola Brata Bireuen tergolong dalam ketegori baik sekali dengan persentase dari 100% pemain terdapat 96,66% pemain dalam kategori baik sekali. Sedangkan Daya Tahan (Balke 15 menit) pemaian sepakbola Brata Bireuen tergolong kategori baik sekali. Hal ini dibuktikan dari 100% pemaian terdapat 43,33% pemain memiliki Daya Tahan (Balke 15 menit) baik sekali. Kata Kunci: Evaluasi, Fisik Dominan, Pemain Sekolah Sepakbola Brata Bireuen
KOMPONEN MENDASAR KONDISI FISIK ATLET TARUNG DERAJAT KOTA BANDA ACEH Hambali Hambali; Syamsulrizal Syamsulrizal; Ifwandi Ifwandi
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Vol 1, No 2 (2015): MEI 2015
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.93 KB)

Abstract

Komponen  mendasar  kondisi fisik Atlet Tarung Derajat kota Banda Aceh. Komponen fisik dan kebugaran jasmani yang perlu diperhatikan dan dikembangkan untuk meningkatkan prestasi dalam cabang ilmu beladiri tarung derajat diantaranya yaitu daya tahan dan kekuatan bagian yang paling dominan di perlukan dalam ilmu beladiri Tarung Derajat. Atlet Tarung Derajat kota Banda Aceh adalah Atlet andalan Provinsi Aceh, dalam mengikuti event  Nasional, seperti pada PON ke XVIII di KALTIM 2008. Pada event PON tersebut, Aceh dalam hal ini olahraga Tarung Derajat memperoleh 7 mendali. antara lain 1 emas, 2 perak, 4 perunggu. Dari ketujuh Atlet sebagai peserta PON, ke tujuh menyumbang medali. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui sejauh mana komponen kondisi fisik mendasar berpengaruh pada peningkatan prestasi Atlet Tarung Derajat kota Banda Aceh. Sampel dalam penelitian ini adalah Atlet Tarung Derajat kota Banda Aceh yang berjumlah 30 orang. Tehnik pengumpulan data dengan tes: (1) Tes Komponen Daya Tahan cardio vascular diukur dengan menggunakan Tes Lari 12 menit, (2) Tes Komponen dayaTahan dinamis lokal otot fleksor lengan diukur dengan menggunakan Tes Pull-Up, (3) Tes Komponen daya Tahan dinamis lokal otot perut diukur dengan menggunakan Tes Sit-up, (4) Tes Komponen daya Tahan dinamis local otot ekstensor tungkai diukur dengan menggunakan Tes Squat-Jump, (5) Tes Komponen kekuatan otot lengan diukur dengan menggunakan Tes Hand Dynamometer, (6) Tes komponen kekuatan otot tungkai diukur dengan menggunakan Tes leg Dynamometer (7) Tes Komponen power otot ekstensor lengan dan bahu diukur dengan menggunakan Tes Medicine Ball-Push. Data dengan menggunakan statistik dalam bentuk perhitungan nilai rata-rata (mean). Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: (1) Tes Lari 12 menit (M= 2,36 ) atau baik, (2) Pull-Up (M= 8,27) atau baik sekali,  (3) Sit Up  (M= 71,1) atau sempurna, (4) Squat Jump (M= 59) atau baik sekali (5) Hand Dynamometer  (M= 32.6) atau baik, (6) Leg Dynamometer  (M= 213.63) atau baik, (7) Medicine Ball Push (M= 4,11) atau baik. Jadi,berdasarkan klasifikasi rata-rata diatas dapat di simpulkan bahwa program latihan dan Atlet Tarung Derajat Kota Banda Aceh sangat bagus dan terprogram.
The Ability of Gymnastics Motoric Perceptual Based on Local Culture for Early Childhood in Aceh Province Muhammad Riski Kurniawan; Syamsulrizal Syamsulrizal; Razali Razali; Israwati Israwati
Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal Vol 3, No 2 (2020): Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education, May
Publisher : BIRCU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birle.v3i2.907

Abstract

Local culture-based gymnastics is a combination of Seudati dance with Saman dances movements as well as cheerful healthy exercises that are already in kindergarten. The purpose of this study was to determine the impact of the implementation of local culture-based exercise on the motorized perceptual ability of early childhood in Banda Aceh Kindergarten. This study uses a quantitative approach to the type of experimental research. Population and a sample of 30 students were selected by purposive sampling. Data collection techniques of motoric perceptual ability using tests: (1) Standing on the beam while touching the limbs as instructed by the teacher with eyes open, (2 ) Standing on the beam while touching the body as instructed by the teacher with eyes closed, (3) Jumping and landing in a line with two feet pressed together as instructed by the teacher with eyes open, (4) Jumping and landing in a line with two feet pressed together as instructed by the teacher with eyes closed , (5) Walking in balance, (6) Throwing a tennis ball into a basket with a distance of 2 meters. Before the data is analyzed, the research data is tested for the analysis requirements, namely the normality and homogeneity test. Then the data is analyzed using the t-test. Based on the results of data analysis obtained t count (18.455)> t table (2.045), thus it can be concluded that there is a significant influence between local culture-based exercise on the motoric perceptual ability of early childhood in Aceh kindergarten.      
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN PANJAT TEBING ACEH BESAR Mumtazul Fikri; Syamsulrizal Syamsulrizal; Karimuddin Karimuddin
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Vol 7, No 1 (2021): FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran olahraga dalam kehidupan manusia sangat penting. Melalui olahraga, dapat dibentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta membentuk watak disiplin sehingga diharapkan terbentuk manusia yang berkualitas. Panjat tebing adalah salah satu cabang olahraga yang sangat populer di dunia, bisa dilihat dari semua anggota organisasi mapala, para pendaki gunung dan masyarakat yang suka berjelajah. Panjat tebing bisa dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang tua bahkan wanita. Masalah kekuatan yang di perlukan oleh pemanjat tebing, salah satu di antaranya adalah kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai untuk  kemampuan panjat tebing. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai dengan kemampuan panjat tebing  aceh besar 2019/2020. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan teknik studi kolerasi. Populasi yang di ambil pada atlet panjat tebing Aceh Besar 2019 berjumlah 16 orang. Pengambilan sampel di lakukan dengan cara total sampling atau keseluruhan populasi dijadikan sampel penelitian yang berjumlah 16 orang atlet Aceh Besar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara  menggunakan alat ukur Back and Leg Dynamometer untuk mengetahui kekuatan otot tungkai, Push Pull Dynamometer untuk mengetahui kekuatan otot lengan dan tes kemampuan panjat tebing dengan nomor tes speed untuk mengetahui kemampuan panjat tebing. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan panjat tebing sebesar (r = 0,08), ini menunjukkan bahwa r hitung antara kekuatan otot tungkai ( ) terhadap kemampuan panjat tebing (y) terdapat hubungan signifikan  sebesar 0,08. terdapat kontribusi yang signifikan antara kekuatan otot lengan terhadap kemampuan panjat tebing sebesar (r =0,46), ini menunjukkan bahwa r hitung antara kekuatan otot tungkai ( ) terhadap kemampuan panjat tebing (y) terdapat hubungan signifikan  sebesar 0,46. terdapat kontribusi yang signifikan antara otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan panjat tebing sebesar (Ry.x1x2 = 0,57), hal ini menunjukkan bahwa 32,49% variasi kemampuan panjat tebing di tentukan oleh kedua variabel bebas. Kata Kunci: Hubungan kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan dengan kemampuan panjat tebing Aceh Besar 2019.
MANAJEMEN PEMBINAAN CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA DI PPLP ACEH TAHUN 2020 Rahmat Dahri; Syamsulrizal Syamsulrizal; Masri Masri
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Vol 8, No 2 (2022): MEI 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas olahraga sepakbola ditanah air sangat memerlukan perhatian dan pembinaan khusus, baik dalam usaha pencarian bibit-bibit yang baru maupun dalam usaha meningkatkan prestasi atlet. PPLP tempat berlangsungnya proses pembinaan prestasi. Proses keberhasilan pembinaan ditentukan oleh banyak faktor antara lain program-program latihan yang disusun pelatih, organisasi, sarana dan prasarana, dana yang mendukung dan partisipasi pemerintah dan masyarakat. Keberadaan PPLP sangat dibutuhkan sebagai tempat untuk membina para atlet mencapai prestasi. PPLP Sepakbola Aceh  merupakan tempat membina atlet yang dapat disumbangkan pada PSSI untuk mengangkat prestasi persepakbolaan nasional. Adapun tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana manajemen pembinaan cabang olahraga Sepakbola Di PPLP Aceh Tahun 2020. Teori yang digunakan meliputi teori hakikat sepak bola Muhajir 2004 dan teori manajemen Siswanto 2008 yang menyatakan ada lima proses manajemen yaitu perencanaan,pengorganisasian,pengkordinasian, pengawasan, dan evaluasi. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian evaluasi, adapun jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuanitatif dengan memakai bentuk deskriptif yang menggunakan metode survei sehingga dapat memberikan gambaran mengenai apa yang akan diteliti berupa angka-angka dan diukur secara pasti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelatih, dan atlet PPLP Aceh cabang olahraga sepakbola yang berjumlah 37 orang. Sampel dengan metode total sampling, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh  pelatih dan atlet PPLP Aceh cabang olahraga sepakbola yang berjumlah 37 orang. Hasil penelitian manajemen pembinaan cabang olahraga sepakbola di  PPLP Aceh Tahun 2020 fungsi yaitu perencanaan dengan kategori sangat tinggi atau sebanyak 12 responden  (32,43%), pengorganisasian dengan kategori sangat tinggi atau sebanyak 12 responden (32,43%), pengkoridinasian memperoleh kategori tinggi atau sebanyak 18 responden (48,64%)  pengawasan memperoleh kategori tinggi atau sebanyak 13 responden (35,13%) dan evaluasi memperoleh kategori tinggi atau sebanyak 18 responden (48,64%). Secara keseluruhan manajemen pembinaan sepakbola PPLP Aceh berada dalam kategori tinggi.Kata Kunci : Manajemen, pembinaan, sepakbola
TINGKAT PENGETAHUAN TIM RUGBY ACEH TENTANG PERATURAN PERMAINAN RUGBY UNION 7S PON KE XX PAPUA TAHUN 2021 Leo Firman; Syamsulrizal Syamsulrizal; Ifwandi Ifwandi
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Vol 8, No 1 (2022): FEBRUARI 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provinsi Aceh yang sudah terbentuk sebuah tim rugby pada tahun 2018, dan juga sudah mengikuti event seperti KEJURNAS U21 di Yogyakarta tahun 2018 dan PRAPON di Bali pada tahun 2019 dan pada tahun 2021 Rugby Aceh juga akan ikut serta dalam event Pekan Olaharga Nasional yang akan di selenggarakan di Papua. tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui seberapa tinggikah Tingkat Pengetahuan Tentang Peraturan Permainan Rugby Union 7s tim Aceh menjelang pekan olahraga nasional tahun 2021 di Papua. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah atlet Rugby Aceh. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara soal pilihan ganda adalah “bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat mengemukakan bahwa dalam tes objektif, tipe pilihan ganda dan banyak mengungkapkan aspek pemahaman”. Mengacu pada pendapat para ahli, maka jenis tes objektif yang digunakan pada penelitian ini adalah pilihan ganda (multiple choice) dan data dokumentasi. Data diolah menggunakan statistik dalam bentuk perhitungan nilai rata-rata dan persentasae. Berdasarkan hasil analisis data tentang Tingkat Pengetahuan Peraturan Permainan Rugby Union 7s Tim Rugby Aceh PON Ke XX Papua Tahun 2021, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan atlet tim Rugby Aceh tentang peraturan permainan Rugby Union 7s menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2021 di Papua adalah termasuk kategori sangat baik dengan nilai 82,71, dengan rincian:(1).Tingkat pengetahuan atlet tim Rugby Aceh tentang peraturan dalam lapangan permainan Rugby Union 7s termasuk kategori baik dengan nilai 77,71, dengan rincian 67% sangat baik, 8% baik dan 25% cukup.(2).Tingkat pengetahuan atlet tim Rugby Aceh tentang pelanggaran (foul) dalam permainan Rugby Union 7s termasuk kategori sangat baik dengan nilai 90,50, dengan rincian 88% sangat baik, 8% baik dan 4% jelek.(3).Tingkat pengetahuan atlet tim RugbyAceh tentang memulai kembali permainan Rugby Union 7s termasuk kategori sangat baik dengan nilai 79,88, dengan rincian 59% sangat baik, 33% kategori baik dan 8% kategori cukup.Kata Kunci: Pengetahuan, Peraturan Permainan, Rugby Union
EVALUASI KONDISI FISIK ATLET BULUTANGKIS PB PASHA JAYA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2021 Arief Maulana; Syamsulrizal Syamsulrizal; Razali Razali
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Vol 8, No 2 (2022): MEI 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permainan bulu tangkis tidak terlepas dari sepuluh komponen kondisi fisik. Misalnya daya tahan yang dibutuhkan ketika melakukan really panjang, kekuatan otot tungkai dan lengan pada setiap teknik gerakan, daya ledak yang digunakan ketika melakukan pukulan smash. Untuk meningkatkan kondisi fisik pelatih memberikan latihan yang di dalamnya terdapat beberapa aspek yang berhubungan dengan kondisi fisik yang terdiri dari latihan kekuatan, kelentukan, kecepatan, kelincahan dan daya tahan. Prestasi yang dicapai oleh setiap atlet PB Pasha Jaya tidak terlepas dari program-program latihan yang dilakukan dan diberikan oleh pelatih. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi kondisi fisik atlet bulu tangkis PB Pasha Jaya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendakatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling 13 orang atlet. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: (1) mengukur daya tahan jantung paru (lari 12 menit) , (2) mengukur daya tahan otot lengan (push up), (3) mengukur  kekuatan otot lengan (hand dynamometer), (4) mengukur daya ledak otot tungkai (vertical jump), (5) mengukur daya ledak otot lengan dan bahu (medicine ball push) , (6) mengkur komponen kecepatan (lari 50 meter) dan (7) mengukur komponen kelentukan (flexion of trunk). Hasil analisis data diperoleh bahwa: (1) Daya tahan jantung paru (lari 12 menit) berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 62% dengan  nilai rata-rata 2,22 km, (2) Daya tahan otot lengan (push up) berada pada kategori sempurna dengan persentase sebesar 54% , nilai rata-rata 29,92, (3) Kekuatan otot lengan (hand dynamometer) berada pada kategori kurang dengan persentase 46%, nilai rata-rata yaitu 28,69 kg  (4) Daya ledak otot tungkai (vertical jump) berada pada kategori baik dengan persentase 46%, nilai rata-rata yaitu 45,07 cm, (5) Daya ledak otot lengan dan bahu (medicine ball push) berada pada kategori baik dengan persentase 46%, nilai rata-rata yaitu 4,72 meter,  (6) Kecepatan (lari 50 meter) berada pada kategori baik sekali dengan persentase 77%, nilai rata-rata yaitu 6,19 detik, dan (7) Kelentukan (flexion of trunk ) berada pada kategori baik dengan persentase 46% dengan nilai rata-rata yaitu 12,23 cm. Dapat disimpulkan bahwa pada tujuh item tes kondisi fisik atlet PB Pasha jaya yang mempunyai persentase lebih tinggi, dengan kategori sempurna berada pada satu item tes yaitu tes push up, dengan kategori baik sekali berada pada satu item tes yaitu tes lari 50 meter, dengan kategori baik berada pada empat item tes yaitu, tes lari, vertical jump, medicin ball push dan flexio of trunk, dengan kategori kurang berada pada satu item tes yaitu tes hand dynamometer. Kata Kunci: Kondisi Fisik, Atlet, Bulu Tangkis.
Analisis Peranan Kepala Badan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara Syamsulrizal Syamsulrizal
Jurnal Publik Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jpr.v3i2.316

Abstract